Tujuan Penelitian Struktur Organisasi Tesis

Eka Wahyuningsih, 2013 Konstruksi Pendidikan Politik Pada Sekolah Menengah Atas Di Kota Pangkalpinang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Beberapa pandangan tentang bentuk atau implementasi dari pembelajaran pendidikan politik pada Sekolah Menengah Atas di Kota Pangkalpinang.

C. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan identifikasi masalah yang telah dideskripsikan, penulis dapat merumuskan masalah yang mengarah pada proses analisis selanjutnya, yakni: 1. Bagaimana makna pendidikan politik pada Sekolah Menengah Atas di Kota Pangkalpinang? 2. Bagaimana kajian atau ruang lingkup pembelajaran pendidikan politik pada Sekolah Menengah Atas di Kota Pangkalpinang? 3. Bagaimana guru membuat model pembelajaran pendidikan politik pada Sekolah Menengah Atas di Kota Pangkalpinang? 4. Bagaimana bentuk atau implementasi pembelajaran pendidikan politik berdasarkan ruang lingkup dan model pembelajaran pendidikan politik pada Sekolah Menengah Atas di kota Pangkalpinang?

D. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam makna pendidikan politik pada Sekolah Menengah Atas di Kota Pangkalpinang. 2. Mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam kajian atau ruang lingkup pembelajaran pendidikan politik pada Sekolah Menengah Atas di Kota Pangkalpinang. Eka Wahyuningsih, 2013 Konstruksi Pendidikan Politik Pada Sekolah Menengah Atas Di Kota Pangkalpinang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam model pembelajaran pendidikan politik pada Sekolah Menengah Atas di Kota Pangkalpinang. 4. Mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam bentuk atau implementasi pembelajaran pendidikan politik berdasarkan ruang lingkup dan model pembelajaran pendidikan politik pada Sekolah Menengah Atas di kota Pangkalpinang.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan ulasan dan kajian bagi para guru dan siswa untuk lebih memahami dan mempelajari konstruksi pendidikan politik. b. Untuk membantu para guru dan siswa untuk lebih memahami makna dari pendidikan politik. c. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan kajian atau penelitian lanjut tentang masalah yang sama atau masalah lain yang berkaitan.

2. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang pendidikan politik untuk menambah wawasan pengetahuan, memperoleh pengalaman baru, serta menambah khasanah pustaka.

F. Struktur Organisasi Tesis

Sebagai pendahuluan, Bab I menyajikan latar belakang permasalahan, memberi konteks munculnya masalah, identifikasi dan perumusan Eka Wahyuningsih, 2013 Konstruksi Pendidikan Politik Pada Sekolah Menengah Atas Di Kota Pangkalpinang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis. Dalam Bab II, disajikan kajian pustaka. Kajian pustaka berisi tentang deskripsi, analisis konsep, teori-teori dan penelitian terdahulu yang relevan mengenai pendidikan politik dan Pendidikan Kewarganegaraan. Bab III mengenai metodologi penelitian menguraikan lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, pendekatan penelitian, penjelasan istilah, teknik pengumpulan data, dan teknis analisis data. Bab IV disajikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan pembahasan atau analisis temuan. Selanjutnya dalam Bab V disajikan kesimpulan dan rekomendasi. Kesimpulan menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Rekomendasi yang ditujukan kepada pembuat kebijakan, kepada pengguna hasil penelitian, dan kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya. Eka Wahyuningsih, 2013 Konstruksi Pendidikan Politik Pada Sekolah Menengah Atas Di Kota Pangkalpinang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pendidikan Politik

1. Pengertian Pendidikan Politik

Dalam belajar politik dengan metode pendidikan politik bersifat dialogis, terbuka, rasional atau penyadaran. Di sekolah, lewat PKn arahannya yaitu pada menumbuhkan ‘Good Citizenship’ atau agar anak menjadi efektif bagi bangsanya. Kegiatan yang dilakukan terutama terletak pada berpartisipasi memperoleh informasi-informasi politik, misalnya membaca buku-buku teks, mengikuti perkembangan lewat media massa elektronik dan non-elektronik, dll. Pendidikan politik jelas berbeda dengan indoktrinasi politik, yang merupakan belajar politik yang bersifat monolog bukan dialog, lebih mengutamakan pembangkitan emosi, dan lebih merupakan pengarahan politik untuk dukungan kekuatan politik mobilisasi politik dari pada meningkatkan partisipasi politik. Indoktrinasi politik ini pada umumnya dilakukan oleh rezim otoriter atau totaliter untuk mempertahankan status- quo, partai politik juga pada umumnya lebih banyak menggunakan indoktrinasi politik dari pada pendidikan politik Cholisin, 2000: 6. Pendidikan politik pada hakekatnya merupakan bagian dari pendidikan orang dewasa sebagai upaya edukatif yang intensional, disengaja dan sistematis untuk membentuk individu sadar politik dan

Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Sekolah Bebasis Web Pada SMA Negeri 1 Tanjungbalai

0 37 95

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSI BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) (Studi Kasus di Sekolah Inklusi SMA Negeri 10 Surabaya)

2 11 20

KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI YANG BERSERTIFIKASI DAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI KOTA CIMAHI: Studi Deskriptif Terhadap Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Cimahi.

0 6 56

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN POLITIK MELALUIPEMBELAJARAN PKn DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI KEWARGANEGARAAN :Studi Kasus di SMA Negeri 2 Subang.

0 3 47

PENGARUH TANGGUNG JAWAB KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR PEMBELAJARAN TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) Di SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SURAKARTA.

0 1 17

PEMBELAJARAN APRESIASI DRAMA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Surakarta dan SMA Negeri 8 Surakarta).

0 0 17

SKRIPSI Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

0 0 17

SKRIPSI Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

0 0 104

Fenomena semi taksi di Bandara Depati Amir Pangkalpinang - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 16

ANALISIS SISTEM BACK-UP TENAGA LISTRIK PADA AIR TRAFFIC CONTROL (ATC) DI BANDARA DEPATI AMIR PANGKALPINANG

0 2 15