BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan potong lintang cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kebiasaan merokok terhadap Peak Expiratory Flow Rate pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010.
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan selama Bulan Juli 2013 sampai Bulan September 2013. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, Medan.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa laki-laki yang merokok dari Fakultas Kedokteran USU, Medan angkatan 2010.
4.3.2 Sampel Penelitian
Subjek yang diteliti merupakan mahasiswa laki-laki yang merokok dari Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2010. Sampel telah dipilih berdasarkan
kriteria inklusi dan yang tidak termasuk kriteria eksklusi. Kriteria sampel sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi a Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2010 yang berjenis kelamin
laki-laki. b Responden mengerti dan paham apa yang akan dilakukan terhadapnya.
c Responden bersedia mengikuti penelitian. 2. Kriteria eksklusi.
Universitas Sumatera Utara
a Individu yang mempunyai riwayat penyakit tekanan darah tinggi hipertensi.
b Individu yang menderita penyakit paru obstruktif kronik, kanker paru, tuberkulosis paru, asma, infeksi saluran pernapasan, dan penyakit paru
akibat kerja. c Individu yang mengkonsumsi obat-obatan seperti obat selesma, obat batuk
dll. serta menderita penyakit kronik lainnya.
4.3.3 Cara Pemilihan Sampel
Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara total sampling yaitu bahwa setiap anggota atau unit dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi
dimasukkan sebagai sampel.
4.4 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang didapat langsung melalui wawancara dari masing-masing sampel
penelitian, yaitu ditanyakan apakah responden menghisap rokok, dan jika responden adalah seorang perokok maka dikumpulkan data berhubungan dengan
jumlah rokok yang dihisap, lama menghisap rokok, dan cara menghisap rokok. Kemudian akan dilanjutkan dengan pengukuran Peak Expiratory Flow Rate
dengan menggunakan peak flow meter. Hasil dan data yang diperoleh dicatat dan pengumpulan data dilakukan secara sistematik sesuai dengan data yang diperoleh
dari responden.
4.5. Pengolahan dan Analisa Data 4.5.1.Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, pengolahan data telah dilakukan dengan teknik statistik, yaitu teknik pengolahan data dengan menggunakan analisis statistik yang
biasanya dilakukan untuk pengolahan data kuantitatif. Pengolahan dan analisa data kuantitatif ini dapat dilakukan dengan tangan manual ataupun dengan alat
komputer di mana data perlu diterjemahkan ke dalam bahasa komputer yaitu
Universitas Sumatera Utara
dengan memberikan kode-kode tertentu sesuai dengan bahasa program yang digunakan. Pada penelitian ini proses pemasukan dan pengolahan data adalah
menggunakan SPSS Statistical Product and Service Solution for windows.
4.5.2. Teknik Analisa Data
Data penelitian telah dianalisa dengan cara uji beda 2 mean Anova. Dalam penelitian ini jumlah rokok yang dihisap, lama menghisap rokok, dan cara
menghisap rokok merupakan variabel independen dan PEFR merupakan variabel dependen. Tekik pengujian hipotesis telah dilakukan dengan menggunakan Anova
dalam menentukan hubungan antara dua variabel atau lebih pada suatu situasi atau sekelompok subjek.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuisioner yang menanyakan mengenai kebiasaan merokok, yaitu jumlah rokok, cara merokok dan
lama merokok, dan selanjutnya dilakukan pengukuran Peak Expiratory Flow Rate dengan menggunakan peak flow meter. Sampel penelitian ini diperoleh dari
pengambilan populasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang merokok yang berjumlah 117 orang dan diambil secara total sampling
yang sebelumnya telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil pengisian kuisioner serta pengukuran Peak Expiratory Flow Rate dianalisis, sehingga dapat
disajikan hasil penelitian sebagai berikut.
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berlokasi di Jl. Dr. Mansyur no. 5 Medan Kelurahan Padang Bulan
Kecamatan Medan Baru.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden
Di bawah ini akan dijelaskan distribusi dari jumlah rokok yang dihisap, lama merokok dan cara merokok.
Tabel 5.1. Distribusi Jumlah Rokok yang Dihisap Responden
Jumlah Rokok Frekuensi
Perokok Ringan 58
49.6 Perokok Sedang
40 34.2
Perokok Berat 19
16.2 Total
117 100
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 5.1 di atas ditunjukkan bahwa perokok ringan pada penelitian ini adalah 49.6, perokok sedang 34.2 dan perokok berat adalah 16.2.
Tabel 5.2 Distribusi Lama Merokok Responden
Lama Merokok Frekuensi
Lebih dari 5 Tahun 45
38.5 Kurang dari 5 Tahun
72 61.5
Total 117
100
Pada tabel 5.2 dijelaskan lama merokok dibagi menjadi dua kelompok, yaitu lebih dari 5 tahun dan kurang dari 5 tahun. Didapatkan bahwa gologan responden
lama merokok yang paling banyak adalah pada kelompok kurang dari 5 tahun, yaitu 61.5 dan yang paling sedikit adalah pada kelompok lebih dari 5 tahun,
yaitu 38,5.
Tabel 5.3. Distribusi Cara Merokok Responden
Cara Merokok Frekuensi
Menghisap dimulut 21
17.9 Menghisap dangkal
25 21.4
Menghisap dalam 71
60.7 Total
117 100
Pada tabel 5.3 yang menguraikan distribusi cara merokok responden didapatkan bahwa mayoritas mahasiswa menghisap rokok dengan cara menghisap
dalam, yaitu 60.7, diikuti dengan menghisap dangkal, yaitu 21.4 dan menghisap dimulut, yaitu 17,9..
5.2. Hasil Analisis Data
Berikut akan dilihat perbedaan Peak Expiratory Flow Rate pada setiap kebiasaan merokok responden.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Distribusi Peak Expiratory Flow Rate Berdasarkan Kategori
Jumlah Rokok yang Dihisap Jumlah
Rokok yang Dihisap
Peak Expiratory Flow Rate Mean
Max Min
Standar Deviasi
Ringan 491.98
600 275
66.662 Sedang
497.63 590
320 62.285
Berat 388.68
490 320
57.490
Total 477.14
600 275
74.412
Data dari tabel di atas menunjukkan rata-rata Peak Expiratory Flow Rate kelompok perokok sedang lebih tinggi dari perokok ringan. Sedangkan pada
kelompok perokok berat menunjukkan rata-rata Peak Expiratory Flow Rate terendah yaitu 388.68 dengan standard deviasi 57.490. Hasil uji Anova terhadap
kategori jumlah rokok yang dihisap dan Peak Expiratory Flow Rate adalah p0.05 p=0.00.
Tabel 5.5. Distribusi Peak Expiratory Flow Rate Berdasarkan Kategori Cara
Merokok Cara
Merokok Peak Expiratory Flow Rate
Mean Max
Min Standar
Deviasi
Menghisap dimulut
477.86 600
350 71.599
Menghisap dangkal
480.00 580
330 53.151
Menghisap dalam
475.92 600
275 82.086
Total 477.14
600 275
74.412
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas, kategori menghisap dalam menunjukkan rata- rata Peak Expiratory Flow Rate tertinggi 480.00 dengan standard deviasi
53.151. Hasil uji Anova terhadap kategori cara merokok yang dihisap dan Peak Expiratory Flow Rate adalah p0.05 p=0.972.
Tabel 5.6. Perbedaan Peak Expiratory Flow Rate dan Lama Merokok
Lama Merokok Jumlah
Mean Standar Deviasi
Lebih dari 5 tahun 45
477.22 61.252
Kurang dari 5 tahun
72 477.08
81.986
Jumlah
117
Pada tabel 5.6 yang melihat perbedaan antara Peak Expiratory Flow Rate antara perokok yang sudah lebih dari 5 tahun dan kurang dari 5 tahun
menunjukkan dari 45 laki-laki yang sudah merokok lebih dari 5 tahun didapatkan rata-rata Peak Expiratory Flow Rate 477.22, dan dari 72 laki-laki yang merokok
kurang dari 5 tahun didapatkan rata-rata Peak Expiratory Flow Rate 477.08. Hasil uji Mann Whitney terhadap kategori lama merokok dan Peak Expiratory Flow
Rate didapatkan nilai p= 0.582 p 0,05 Rata-rata dari Peak Expiratory Flow Rate pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2010 yang merokok adalah 477.14 mgdL, dengan nilai tengah 490 mgdL dan modus 500 mgdL.
5.3. Pembahasan