commit to user
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1.  Tinjauan tentang
Sikap Demokrasi a.  Sikap
1  Pengertian Sikap Dalam  kehidupan  sehari-hari  kita  sering  mendengar  istilah  sikap,
banyak  para  ahli  yang  memberikan  definisi  mengenai  sikap.  Diantaranya adalah  W.A.  Gerungan  1996  :  149  yang  menyebutkan  bahwa  “Sikap  atau
attitude  adalah  sikap  pandangan  atau  sikap  perasaan,  tetapi  sikap  tersebut disertai  oleh  kecenderungan  untuk  bertindak  sesuai  dengan  sikap  terhadap
obyek itu”. Chave dalam bukunya Saifuddin Azwar 2003: 5 memberi batasan
sikap sebagai berikut : “Sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek
dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan  kecenderungan  potensial  untuk  bereaksi  dengan  cara  tertentu
apabila  individu  dihadapkan  pada  suatu  stimulus  yang  menghendaki  adanya respon”.
Sedangkan  D.  Krech  dan  RS.  Crutchfield  dalam  bukunya  Abu Ahmadi  1990  :  163  memberi  batasan  sikap  sebagai  berikut  :  “Sikap  adalah
suatu  organisasi  yang  tetap  dari  proses  motivasi,  emosi,  persepsi,  atau pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan individu”.
Dari  beberapa  pengertian  sikap  diatas,  dapat  disimpulkan  bahwa sikap  adalah  bagian  dari  kepribadian  seseorang  yang  mendorong  untuk
bertindak  dengan  disertai  perasaan  mendukung  maupun  perasaan  tidak mendukung di dalam menanggapi obyek tertentu.
Suatu  reaksi  atau  tingkah  laku  seseorang  ditentukan  oleh  sikap terhadap suatu obyek tertentu. Seseorang dapat bersikap positif terhadap suatu
obyek  apabila  dirasakan  menguntungkan,  dan  bersikap  sebaliknya  yaitu negative  jika  dirasakan  merugikan.  Dengan  demikian  untuk  menumbuhkan
7
commit to user
sikap  yang  positif  perlu  dijelaskan  secara  menyeluruh  terhadap  obyek  yang akan dihadapi.
Sikap  itu  sangat  dipengaruhi  oleh  adanya  pengalaman  dari  proses sosialisasi,  baik  berupa  motivasi,  emosi,  persepsi  dan  kognisi  dengan
dijelaskan  tentang  keuntungan-keuntungan  dari  suatu  obyek  dapat menumbuhkan sikap positif.
2  Ciri-ciri sikap
Sikap  merupkan  factor  yang  ada  dalam  diri  manusia  yang  dapat mendorong  dan  menimbulkan  suatu  tingkah  laku  tertentu  dan  sikap  itu
tergantung pada obyek yang dihadapi, oleh karenanya obyek sedapat mungkin merupakan suatu yang menarik dan menguntungkan.
Adapun  ciri-ciri  sikap  menurut  W.A.  Gerungan  1996  :  151-152 adalah sebagai berikut :
a  Sikap  bukan  dibawa  sejak  lahir,  tetapi  dibentuk  atau  diperlajari sepanjang  perkembangan  seseorang  dalam  hubungannya  dengan
obyek. b  Sikap  tidak  dapat  berubah-ubah  namun  dapat  berubah  pada
seseorang  bila  terdapat  keadaan  syarat-syarat  tertentu  yang  dapat mempermudah sikap seseorang.
c  Sikap  tidak  berdiri  sendiri,  namun  senantiasa  mengandung hubungan tertentu terhadap suatu obyek. Dengan kata lain sikap itu
terbentuk,  dipelajari,  atau  berubah  senantiasa  berkenaan  dengan suatu obyek tertentu.
d  Obyek  sikap  itu  dapat  merupakan  suatu  hal  tertentu,  dapat  juga merupakan  suatu  kumpulan  dari  hal-hal  tersebut.  Jadi  sikap  itu
berkenaan  dengan  sutu  obyek,  tetapi  juga  berkenaan  dengan sederetan obyek-obyek yang serupa
e  Sikap  mempunyai  segi  motivasi  dan  segi-segi  perasaan.  Sifat  ini yang  membedakan  sikap  dari  kecakapan  atau  pengetahuan  yang
dimiliki seseorang.
Sikap  adalah  sesuatu  yang  bukan  dibawa  sejak  lahir,  tetapi  terbentuk dalam  perkembangan  seseorang  selam  berhubungan  dengan  lingkungan
sosialnya.  Sikap  bertahan  lama  dan  sulit  untuk  diubah  bila  sudah  terbentuk dan sudah menjadi sistem nilai dalam hidup seseorang.
Sikap mempunyai kecenderungan tetap sebagaimana pendapat Kimbal Young  dalam  bukunya  Bimo  Walgito  1985  :  54  “Attitude  tread  to  have
commit to user
stability  and  persistence”  bahwa  sikap  adalah  mempunyai  kecenderungan untuk  stabil  dan  berlangsung  lama,  namun  dalam  kondisi  tertentu  sikap  itu
dapat  berubah  bila  ada  situasi  yang  memungkinkan.  Sikap  dapat  berfungsi sebagai  motivasi  dalam  bertingkah  laku  dan  tidak  dibawa  sejak  lahir,  tetapi
berbeda  dengan  pendororng-pendorong  lain  seperti  lapar,  haus,  kebutuhan istirahat dan lain-lain.
3  Fungsi Sikap
Menurut Abu Ahmadi 1990 : 179 sikap berfungsi sebagai : a  Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan diri
b  Sikap berfungsi sebagai alat untuk mengatur tingkah laku c  Sikap berfungsi sebagai alat untuk pengatur pengalaman-pengalaman
d  Sikap berfungsi sebagai penyertaan kepribadian 4  Unsur-unsur sikap
Menurut Mar’at 1984 : 13 sikap terdiri dari beberapa unsur yang satu dengan  yang  lain  saling  terkait  dan  tidak  dapat  dipisahkan,  adapun  unsur-
unsurnya adalah : a  Unsur kognisi yang hubungannya dengan bakat, ide dan konsep
b  Unsur afeksi yang menyangkut kehidupan emosional seseorang c  Unsur emosional yang merupakan kecenderungan bertingkah laku
Namun  disamping  itu,  memiliki  evaluasi  negative  dan  positif  yang bersifat emosional. Hal ini disebabkan unsur afeksi, pengetahuan dan perasaan
merupakan sikap yang akan menimbulkan tingkah laku. 5  Pembentukan dan perubahan sikap
Secara garis besar pembentukan dan perubahan sikap akan ditentukan oleh dua faktor pokok, yaitu :
a  Faktor  individu  itu  sendiri  atau  faktor  dari  dalam,  yang  dimaksud  faktor dari dalam adalah bahwa apa yang datang dari luar tidak semuanya begitu
saja akan diterimanya tetapi individu mengadakan seleksi mana yang akan diterima dan mana yang ditolak.
b  Faktor  luar  atau  ekstern  yaitu  hal-hal  atau  keadaan-keadaan  yang  ada  di luar  individu  yang  merupakan  rangsangan  atau  stimulus  atau  yang
mengubah sikap Bimo Walgito, 1987 : 55-56
commit to user
Dalam  hubungannya  dengan  masalah  ini,  faktor-faktor  yang  dapat mengubah sikap menurut Bimo Walgito 1985 : 56  adalah sebagai berikut :
a  Kekuatan  atau  force  dapat  memberikan  suatu  keadaan  atau  situasi  yang dapat  mengubah  sikap.  Kekuatan  dapat  bermacam-macam  bentunya,
misalnya kekuatan fisik. b  Berubahnya  norma  kelompok,  bila  seseorang  telah  menginternalisasikan
norma kelompok yang akan diambil oper atau dijadikan normanya sendiri. c  Berubahnya  membership  group,  maksudnya  individu  itu  akan  bergabung
dalam berbagai macam kelompok yang ada dalan masyarakat, baik karena adanya  dorongan  alami,  karena  membutuhkan,  berhubungan  dengan
individu  yang  lain,  maupun  karena  adanya  kepentingan  atau  tujuan  yang bersamaan.
d  Berubahnya reference group adalah terbentuknya norma-norma baru yang mendesak  norma  lama.  Dengan  terbentuknya  nilai  norma  yang  baru  itu
akan  terbentuk  pula  sikap-sikap  yang  baru  sesuai  dengan  norma-norma yang ada.
e  Membentuk kelompok yang sama sekali baru, dimana dengan memberntuk kelompok  yang  sama  sekali  baru  dapat  pula  akan  mengubah  atau
memberntuk  suatu  sikap  yang  baru  pula.  Dengan  penbentukan  kelompok baru dan dengan terbentuknya norma baru akan memungkinkan terjadinya
sikap yang baru sesuai dengan norma yang ada.
6  Hal-hal yang
mempengaruhi sikap Mar’at  1984  :131  berpendapat  bahwa  “Situasi-situasi  yang
mempengaruhi sikap ada dua yaitu dinamika kelompok dan situasi khusus”. Dalam  situasi  kelompok  social  sikap  individu  sebagai  anggota  suatu
kelompok  selalu  berusaha  menyatakan  diri  atau  menyatakan  keberadaannya dalam  suatu  pola  hubungan  antar  individu  atau  kelompok.  Sikap  merupakan
produk  kultur  yang  sering  bersifat  situasional.  Situasi  khusus  disebutkan mempengaruhi  sikap  bisa  dicontohkan  dalam  suatu  situasi  perorangan,
misalnya situasi peperangan , keadaan menjadi tegang dan orang-orang panik karena kebutuhan.
b.  Demokrasi 1  Pengertian Demokrasi
Pengertian  tentang  demokrasi  dapat  dilihat  dari  tinjauan  bahasa etimologis  dan  istilah  terminologis.  Secara  etimologis  “demokrasi”  terdiri
dari  dua  kata  yang  berasal  dari  bahasa  Yunani  yaitu  “demos”  yang  berarti rakyat  atau  penduduk  suatu  tempat  dan  cratein”  atau  “cratos”  yang  berarti
commit to user
kekuasaan  atau  kedaulatan.  Jadi  secara  bahasa  demos-cratein  atau  demos cratos  demokrasi  adalah  keadaan  negara  dimana  dalam  sistem
pemerintahannya  kedaulatan  berada  di  tangan  rakyat,  kekuasaan  tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat
dan dan kekuasaan oleh rakyat. Sementara  Cornelius  Castoriadis  2002  dalam  menyatakan  bahwa,
“Democracy means  the  power    kratos    of  the  people    demos  .  Artinya demokrasi berarti kekuasaan dari rakyat.
Henry  B.  Mayo  dalam  bukunya  Winarno  2008  :  91  menyatakan bahwa :
“Demokrasi  sebagai  sistem  politik  merupakan  suatu  sistem  yang menunjukkan  bahwa  kebijakan  umum  ditentukan  atas  dasar  mayoritas  oleh
wakil-wakil  yang  diawasi  secara  efektif  oleh  rakyat  dalam  pemilihan- pemilihan  berkala  yang  didasarkan  atas  prinsip  kesamaan  politik  dan
diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik”.
Sedangkan  Sidney  Hook  memberikan  pengertian  demokrasi  sebagai berikut:“Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan
mayoritas yang
diberikan secara
bebas dari
rakyat dewasa”Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata, 2003:110.
Ada  satu  pengertian  mengenai  demokrasi  yang  dianggap  paling popular,yaitu  pengertian  demokrasi  dari  Abraham  Lincoln  dalam  bukunya
Winarno 2001:92 yang menyatakan bahwa “Demokrasi adalah pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat,  dan untuk rakyat  government of the people, by the people, and for the people”.
Dengan demikian
makna demokrasi
sebagai dasar
hidup bermasyarakat  dan  bernegara  mengandung  pengertian  bahwa  rakyatlah  yang
memberikan  ketentuan  dalam  masalah-masalam  mengenai  kehidupannya, termasuk  dalam  menilai  kebijakan  Negara,  karena  kebijakan  tersebut  akan
menentukan kehidupan rakyat. Dari  beberapa  pendapat  diatas  diperoleh  kesimpulan  bahwa  hakikat
demokrasi  sebagai  suatu  system  bermasyarakat  dan  bernegara  serta
commit to user
pemerinthan  memberikan  penekanan  pada  keberadaan  kekuasaan  ditangan rakyat baik dalam penyelenggaraan negara maupun pemerintahan. Kekuasaan
pemerinthan  ditangan  rakyat  mengandung  tiga  hal  :  pertama,  pemerintahan dari  rakyat  government  of  the  people;  kedua,  pemerintahan  oleh  rakyat
government  by  people;  ketiga,  pemerintahan  untuk  rakyat  government  for people.
2  Prinsip- prinsip demokrasi
Demokrasi dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, maka sudah barang tentu menjalankan prinsip-prinsipnya satu sama lain yang
saling  berkaitan  sebagai  suatu  sistem,  sehingga  apabila  salah  satu  prinsip kurang  berjalan  dengan  baik  akan  mempengaruhi  prinsip  lainnya.  Hal  ini
dapat memberikan gambaran atau image bahwa demokrasi itu kurang berjalan sehat, walaupun dalam demokrasi untuk memuaskan seluruh pihak akan sukar
diwujudkan. Adapun  prinsip-prinsip  demokrasi  menurut  Sukarna  1981:  40-43
adalah sebagai berikut : a  Pembagian kekuasaan : legeslatif, eksekutif dan yudikatif
b  Pemerintahan konstitusionil c  Pemerintahan berdasarkan hokum
d  Pemerintahan mayoritas e  Pemerintahan dengan diskusi
f  Pemilihan umum yang bebas g  Partai politik lebih dari satu dan menjalankan fungsinya
h  Managemen terbuka i  Pers yang bebas
j  Pengakuan terhadap hak-hak minoritas k  Perlindungan terhadap hak asasi manusia
l  Peradilan yang bebas dan tidak memihak m  Pengawasan terhadap administrasi Negara
n  Mekanisme  politik  ang  berubah  antara  kehidupan  politik  masyarakat
dengan kehidupan politik pemerintah o  Kebijaksanaan negara dibuat oleh badan perwakilan politik
p  Penempatan pejabat-pejabat dengan merit system bukan spoil sistem q  Penyelesaian perpecahan dengan cara damai atau kompromi
r  Jaminan terhadap kebebasa individu dalam batas-batas tertentu s  Konstitusi Undang-Undang Dasar yang demokratis
t  Persetujuan
commit to user
Merkl dalam bukunya Sukarna 1981: 44 menunjukkan suatu kondisi yang baik untuk tumbuhnya demokrasi, ialah sebagai berikut :
a  Kesadaran individu akan hak-hak dan kebebasan dirinya dan hak-hak serta kebebasan orang lain.
b  Sikap kerjasama c  Kemampuan untuk mengemukakan alasan dan kompromi
d  Suatu standar hidup yang stabil e  Persamaan dalam bidang ekonomi dan social yang wajar.
f  Sikap kedewasaan yang ditunjukkan karena pengalaman g  Suatu masyarakat beraneka ragam tetapi bebas
3  Nilai-Nilai yang
terkandung dalam Demokrasi Kehidupan  demokrasi  tidak  akan  datang,  tumbuh  dan  berkembang
dengan  sendirinya  dalam  kehidupan  bermasayarakat,  berbangsa  dan bernegara.  Demokrasi  memerlukan  usaha  nyata  setiap  warga  negara  dan
perangkat  pendukungnya  dan  dijadikannya  demokrasi  sebagai  pandangan hidup way of life dalam kehidupan bernegara.
Sebuah  pemerintahan  yang  baik  dapat  tumbuh  dan  stabil  bila masyarakat pada umumnya  punya sikap positif dan proaktif terhadap norma-
norma  dasar  demokrasi.  Oleh  sebab  itu,  harus  ada  keyakinan  yang  luas  di masyarakat  bahwa  demokrasi  adalah  sistem  pemerintahan  yang  terbaik
dibanding  dengan  sistem  lainnya.  Untuk  menumbuhkan  keyakinan    akan baiknya  sistem  demokrasi,  maka  harus  ada  pola  perilaku  yang  menjadi
tuntunan atau norma nilai-nilai demokrasi yang diyakini masyarakat. Menurut  Zamroni  dalam  bukunya  Winarno  2001:  98  menyebutkan
adanya kultur atau nilai demokrasi antara lain : a  Toleransi
b  Kebebasan mengemukakan pendapat c  Menghormati perbedaan pendapat
d  Memahami keanekaragaman dalam masyarakat e  Terbuka dan komunikasi
f  Menjunjung nilai dan martabat kemanusiaan g  Percaya diri
h  Tidak menggantungkan pada orang lain i  Saling menghargai
j  Mampu mengekang diri k  Kebersamaan
l  Keseimbangan
commit to user
Sedangkan  Rusli  Karim  dalam  bukunya  Winarno  2001:  99 menyebutkan  perlunya  kepribadian  yang  demokrastis  meliputi  :  inisiatif,
disposisi  resiprositas,  toleransi,  kecintaan  terhadap  keterbukaan,  komitmen dan tanggung jawab dan kerjasama keterhubungan.
Dari uraian diatas maka nilai-nilai  yang terkandung dalam demokrasi menjadi sikap dan budaya demokrasi yang perlu dimiliki warga negara . Nilai-
nilai  demikrasi  merupakan  nilai  yang  diperlukan  untuk  mengembangkan pemerintahan  yang  demokratis,  sehingga  setiap  keputusan  dan  tingkah  laku
akan efesien dan efektif serta pencapaian tujuan masayarakat adil dan makmur akan lebih mudah tercapai.
4  Manfaat Demokrasi
Kehidupan  masyarakat  yang  demokratis,  dimana  kekuasaan  Negara  di tangan  rakyat  dan  dilakukan  dengan  system  perwakilan,  dan  adanya  peran
aktif  masyarakat  dapat  memberikan  manfaat  bagi  perkembangan  bangsa, Negara  dan  masyarakat.  Manfaat  demokrasi  diantaranya  adalah  sebagai
berikut : a  Kesetaraan sebagai warga negara
Demokrasi  bertujuan  memperlakukan  semua  orang  adalah  sama dan sederajat. Prinsip kesetaraan tidak hanya menuntut bahwa kepentingan
setiap  orang  harus  diperlakukan  sama  dan  sederajat  dalam  kebijakan pemerintah,  tetapi  juga  menuntut  perlakuan  yang  sama  terhadap
pandangan-pandangan atau pendapat dan pilihan setiap warga negara.
b  Memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum Dibandingkan  dengan  pemerintahan  tipe  lain,  pemerintahan  yang
demokrastis lebih mungkin untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rakyat biasa.  Semakin  besar  suara  rakyat  dalam  menentukan  kebijakn,  senakin
besar  pula  kemungkinan  kebijakan  itu  mencerminkan  keinginan    dan aspirasi-aspirasi  rakyat.  Rakyat  biasalah  yang  merasakan  pengaruh
kebijakan-kebijakan  pemerintah  dalam  praktiknya,  dan  kebijakan pemerintah dapat mencerminkan keinginan rakyat hanya jika ada saluran-
saluran pengaruh dan tekanan yang konsisten dan efektif dari bawah.
c  Pluralisme dan kompromi Demokrasi mengandalakan debat terbuka, persuasi, dan kompromi.
Penekanan  demokrasi  pada  debat  tidak  hanya  mengamsusikan  adanya perbedaan-perbedaan  pendapat  dan  kepentingan  pada  sebagian  besar
masalah  kebijakan,  tetapi  juga  menghendaki  bahwa  perbedaan-perbedaan itu  harus  dikemukakan  dan  didengarkan.  Dengan  demikian  demokrasi
commit to user
mengisyaratkan  kebhinekaan  dan  kemajemukan  dalam  masyarakat maupun kesamaan kedudukan di antara para warga negara.
d  Menjamin hak-hak dasar Demokrasi menjamin kebebasan-kebebasan dasar. Diskusi terbuka
sebagai  metode  mengungkapkan  dan  mengatasi  masalah-masalah perbedaan dalam kehidupan social tidak dapat terwujud tanpa kebebasan-
kebebasan  yang  ditetapkan  dalam  konvensi  tentang  hak-hak  sipil  dan politik:  hak  kebebasan  berbicara  dan  berekspresi,  hak  berserikat  dan
berkumpul,  hak  bergerak,  dan  hak  untuk  mendapatkan  perlindungan  atas keselamatan  diri.  .  Negara-negara  demokrasi  dapat  diandalakan  untuk
melindungi  hak-hak  tersebut.  Hak-hak  itu  memungkinkan  pengembangan diri setiap individu dan memungkinkan terwujudnya keputusan-keputusan
kolektif yang lebih baik.
e Pembaruan kehidupan social Demokrasi memungkinkan terjadinya pembaruan kehidupan social.
Penghapusan  kebijakan-kebijakan  yang  telah  usang  secara  rutin  dan penggantian para politisi dilakuakan dengan cara  yang santun dan damai,
menjadikan  system  demokratis  mampu  mampu  menjamin  pembaruan kehidupanm social dan memuluskan proses alih generasi tanpa pergolakan
atau  kekacauan  pemerintahan  yang  biasanya  mengikuti  pemberhentian tokoh kunci dalam rezim nondemokratis Sarijanti dkk, 2006 : 51-53.
5  Demokrasi sebagai
sikap hidup Perkembangan  baru  menunjukkan  bahwa  demokrasi  tidak  hanya
dipahami  sebagai  bentuk  pemerintahan  dan  system  politik,  tetapi  demokrasi dipahami sebagai sikap hidup atau pandangan hidup demokratis. pemerintahan
atau system politik demokrastis tidak datang, tumbuh dan berkembang dengan sendirinya.  Demokrasi  bukanlah  sesuatu  yang  taken  for  granted.  Demokrasi
membutuhkan  usaha  nyata  dari  setiap  warga  Negara  maupun  penyelenggara Negara untuk berperilaku sedemikianrupa sehingga mendukung pemerintahan
atau  sistem  politik  demokratis.  Perilaku  yang  mendukung  tersebut  tentu  saja merupakan perilaku yang demokratis.
Perilaku demokrasi terkait dengan nilai-nilai demokrasi. Perilaku yang senantiasa bersandar pada nilai-nilai demokrasi akan membentuk budaya atau
kultur  demokrasi.  Pemerintahan  demokratis  membutuhkan  kultur  demokrasi untuk  membuatnya  performed  eksis  dan  tegak.  Perilaku  demokrasi  ada
dalam manusia itu sendiri, baik selaku warga Negara maupun pejabat Negara Winarno, 2008 : 97
commit to user
Hal  ini  sejalan  dengan  pendapat  EPDP  Departmen  Informasi  dan Kebudayaan 2010  yang menyatakan bahwa,” Democracy is more than just a
set of specific government institutions; it rests upon a well-understood group of principles, values, attitudes, and practices – all of which may take different
forms  and  expressions  among  cultures  and  societies  around  the  world”. Artinya  bahwa  demokrasi  adalah  lebih  dari  sekedar  seperangkat  institusi
pemerintah tertentu; itu terletak pada kelompok baik memahami prinsip, nilai, sikap,  dan  praktek  -  yang  semuanya  dapat  mengambil  bentuk  yang  berbeda
dan ekspresi antara budaya dan masyarakat di seluruh dunia. Berdasarkan  pendapat  diatas  maka  demokrasi  tidak  hanya  dalam
sekedar seperangkat institusi pemerintah, tetapi juga meliputi prinsip, nilai dan praktek yang harus diterapkan oleh seluruh masyarakat.
6  Tinjauan tentan
g sikap Demokrasi Sikap  adalah  bagian  dari  kepribadian  seseorang  yang  mendorong
untuk  bertindak  dengan  disertai  perasaan  mendukung  maupun  perasaan  tidak mendukung  di  dalam  menanggapi  obyek  tertentu.  Sedangkan  hakikat
demokrasi  adalah  sebagai  suatu  system  bermasyarakat  dan  bernegara  serta pemerintahan  memberikan  penekanan  pada  keberadaan  kekuasaan  ditangan
rakyat  baik  dalam  penyelenggaraan  negara  maupun  pemerintahan.  Perilaku demokrasi terkait dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai demokrasi.
Berdasarkan  kesimpulan  dari  pengertian  sikap  dan  hakikat demokrasi,  maka  sikap  demokrasi  dapat  diartikan  sebagai  bagian  dari
kepribadian seseorang untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip dan nilai- nilai  yang  terkandung  dalam  demokrasi.  Dengan  masyarakat  bersikap
demokratis maka mencerminkan bahwa pemerintahan memberikan penekanan pada keberadan kekuasaan di tangan rakyat dengan kebebasan yang diberikan
oleh pemerintahan. Sikap demokrasi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari,  baik  dalam  lingkungan  keluarga,  sekolah,  masyarakat,  bangsa  dan
Negara.
commit to user
7 Definisi Konseptual
Sikap  Demokrasi  adalah  sikap  hidup  atau  pandangan  hidup demokratis,  dimana  membutuhkan  usaha  nyata  dari  setiap  warga  Negara
maupun  penyelenggara  Negara  untuk  berperilaku  sesuai  dengan  prinsip- prinsip  dan  nilai-nilai  demokrasi  sehingga  mendukung  pemerintahan  atau
sistem politik demokratis. 8 Definisi Operasional
1.  Bertoleransi dan ikut berpartisipasi dalam mengemukakan pendapat 2. Menghormati perbedaan pendapat antara warga masyarakat
3.  Menghargai dan melaksanakan keputusan bersama 4.  Menjalin kerjasama antar warga masyarakat dengan pikiran logis dan
itikad baik 5.  Menghindari tindak kekerasan dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
2. Tinjauan tentang Sikap Integrasi a.  Integrasi
1  Pengertian Integrasi Secara  etimologi,  integrasi  berasal  dari  kata  latin  integrare  yang
artinya  memberi  tempat  bagi  suatu  unsur  demi  suatu  keseluruhan.  Kemudian dari bentuk kata kerja itu dibentuk kata benda integritas yang artinya keutuhan
atau  kebulatan.  Selanjutnya  dari  kata-kata  integritas  dibentuk  kata  sifat integer,  artinya  utuh.  Oleh  sebab  itu,  istilah  integrasi  berarti  membuat  unsur-
unsur  tertentu  menjadi  kesatuan  yang  bulat  dan  utuh  Departemen  P  dan  K, 1997 : 24.
Sedangkan  secara  konsepsional  integrasi  merupakan  pengendalian seseorang  terhadap  konflik    dan  penyimpangan  dalam  tatanan  sosial,  dimana
system  tersebut  muncul  melalui  tahap  atau  proses  sosial  yaitu  adanya keteraturan  dan  saling  ketergantungan    tingkah  laku  yang  terkoordinir  dalam
suatu kelompok sosial Emiliana Sadilah dkk, 1997 :25 Sementara  Lalande  dalam  bukunya  Maurice  Duverger  2003:  310
menyebutkan  bahwa  “Integrasi  sebagai  dibangunnya  interdependensi  yang
commit to user
lebih  rapat  antara  bagian-bagian  dari  organisme  hidup  atau  antara  anggota- anggota dalam masyarakat”.
Integrasi  karena  itu  adalah  proses  mempersatukan  masyarakat,  yang cenderung  membuatnya  menjadi  suatu  kota  yang  harmonis,  yang  didasarkan
pada tatanan yang oleh anggota-anggotanya dianggap sama harmonisnya. Dari  beberapa  pengertian  integrasi  diatas,  maka  dapat  dirumuskan
bahwa  integrasi  merupakan  upaya  politik  atau  kekuasaan  untuk  menyatukan semua  unsur  masyarakat  yang  majemuk  harus  tunduk  kepada  aturan-aturan
kebijakan  politik  yang  dibangun  dari  nilai-nilai  kultur  yang  ada  dalam masyarakat  majemuk  tadi,  sehingga  terjadi  kesepakatan  bersama  dalam
mencapai tujuan tujuan nasional dimasa depan untuk kepentingan bersama 2  Integrasi di
Indonesia Integrasi  di  Indonesia  dapat  dipahami  dari  empat  dimensi  pokok,
yaitu: a  Dimensi  sejarah,  tampak  bahwa  pengalaman  masa  lampau  sangat
membantu membentuk suatu kekuatan kohesif yang tangguh. Penderitaan yang dialami oleh rakyat ketika masa penjajahan telah membentuk ikatan
yang  kuat  di  antara  rakyat  itu  sendiri.  Pengalaman  sejarah  dan  politik seperti  inintelah  membuat  kohesi  social  menjadi  lebih  tinggi  di  antara
rakyatnya.
b  Dimensi  social-kultural,  tampak  dari  nilai-nilai  social  budaya  yang dipelihara bersama oleh masyarakat Indonesia, yang membedakannya dari
kalangan  lainnya  di  Negara-negara  lain  dan  membentuk  kesatuan  yang kokoh. Perasaan sebagai satu kesatuan Negara dapat dilihat dari kesamaan
bahasa,  cirri-ciri  budaya,  agama  serta  peluang-peluang  untuk  bergabung dan berpartisipasi dalam organisasi Negara.
c  Dimensi  interaksi,  dapat  dilihat  dari  berbagai  penduduk  dalam  Negara tersebut  yang  mempromosi  integrasi,  khususnya  diantara  semua  yang
merasa  memiliki  atribut  sosial  budaya  yang  berlainan.  Hal  ini  terjelma dalam  berbagai  bentuk  mobilitas  penduduk  dan  komunikasi  anatar
propinsi,  termasuk  hubungan  atau  jaringan  laut,  darat,  udara,  radio, televise, telepon, migrasi dan perdagangan.
d  Dimensi  ekonomi,  mencakup  interdependensi  ekonomis  dan  usaha memperkecil  perbedaan  kesejahteraan  antar  daerah.  Berbagai  program
pembangunan  telah  dirancang  dan  diterapkan  di  seluruh  tanah  air  dalam rangka  meningkatkan  rasa  persatuan  dan  kesatuan  sebagai  suatru  negara.
Emiliana Sadilah dkk 1997 :5
commit to user
Dari  uraian  diatas  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  untuk  mencapai integrasi  nasional  yang  kuat,  dipertlukan  pendekatan,  tidak  saja  dari  aspek
social budaya tetapi juga dari berbagai aspek. 3 Faktor Pendukung
dan Penghambat Integrasi Faktor-faktor  pendorong  integrasi  menurut  Hendropuspito  dalam
bukunya  Emiliana  Sadilah  dkk  1997  :5  adalah  pembinaan  kesadaran nasional, perwujudan keadilan social, dan prinsip sub-solidaritas, pengawasan
social yang intensif, tekanan dari luar, bahasa kesatuan, dan lambing kesatuan. Sedangkan  unsur-unsur  yang  menghambat  integrasi  terdiri  dari  perbedaan
susku  dan  ras,  kebudayaan,  agama  serta  kepercayaan,  daerahisme,  dan masalah mayoritas dan minoritas.
Sedangkan  Suseno  dalam  bukunya  Emiliana  Sadilah  dkk  1997  :5-6 mengemukakan  bahwa  mudah-tidaknya  tercapai  integrasi  nasional  sangat
tergantung dari apa yang disebut sebagai “rukun”, yang artinya berada dalam keadaan selaras, tenang, dan tentram, tanpa ada perselisihan dan pertentangan,
bersatu, saling membantu satu sama lainnya, menghilangkan keteganan dalam masyarakat  atau  menyingkirkan  unsure-unsur  yang  dapat  menimbulkan
perselisihan dan keresahan. Dari  uraian  diatas,  integrasi  sebagai  hasil  akhir  dapat  diukur  dari
apakah  anggota  dari  suatu  etnik  bersedia  menerima  etnik  lain,  toleransi, tenggangrasa  terhadap  etnik  lain,  dan  memiliki  rasa  saling  hormat-
menghormati terhadap budaya dari etnik lain. 4 Macam-macam Integrasi
Menurut  Coleman  dkk  dalam  bukunya  Syamsuddin  Haris  1999  :  8 ada dua dimensi utama konsep integrasi, yaitu :
a  Integrasi  vertikal  yang  sering  disebut  integrasi  politik  yang  mencakup masalah yang timbul dalam hubungan Negara dengan masyarakat.
b  Integrasi  horizontal  yang  lebih  bersifat  kultural  dan  arena  itu  mencakup persoalan  ketegangan  hubungan  diantara  berbagai  kelompok  kultural  di
dalam masyarakat itu sendiri.
Sedangkan Myron Weiner dalam bukunya Syamsuddin Haris 1999 : 8-9 memandang ada lima aspek integrasi yang dianggap penting, yaitu :
commit to user
1  Integrasi Bangsa Yang  dimaksud  dengan  integrasi  bangsa  ialah  proses  penyatuan
berbagai  kelompok  sosial  budaya  kedalam  satu  kesatuan  wilayah  dengan satu  identitas  nasional.  Apabila  masyarakat  itu  berupa  masyarakat  yang
majemuk  yang  terdiri  dari  berbagai  agama,  ras,  suku  dan  sosial  budaya, maka integrasi bangsa berarti penggabungan unsur-unsur tersebut menjadi
satu kesatuan yang utuh. 2  Integrasi wilayah
Menurut Soehino 1980: 71 pengertian dari integrasi wilayah adalah ”Pembentukan  kewenangan  nasional  pusat  terhadap  wilayah  atau  daerah
politik yang lebih kecil, yang terdiri atas satu atau lebih kelompok budaya. Mengenai integrasi wilayah diperlukan sekurang-kurangnya dua hal, yaitu;
pertama,  konsep  laut  dan  udara;  Kedua,  aparat  pemerintah  dan  sarana kekuasaan  untuk  menjadikan  dan  mempersatukan  keaulatan  tersebut  dari
penetrasi luar”.
Hubungannya  dengan  negara  Indonesia,  integrasi  wilayah  disini meliputi  seluruh  pulau  dan  seluruh  propinsi  yang  masuk  menjadi  negara
Indonesia. 3  Integrasi Nilai
Adapun  yang  dimaksud  dengan  integrasi  nilai  adalah  persetujuan bersama tentang tujuan dan prinsip dasar politik integrasi nilai merupakan
penciptaan  suatu  sistem  nilai  yang  berupa  ideologi  nasional  yang dipandang  ideal,  baik  dan  adil  dalam  menyelesaikan  setiap  permasalahan
dalam  berbagai  kelompok  masyarakat.  Integrasi  nasional  ini  merupakan prosedur  yang  dapat  diterima  oleh  semua  kelompok  masyarakat  guna
memecahkan masyarakat. Untuk negara Indonesia ideologi nasional dalam pencerminan  integrasi  nilai  adalah  Pancasila  dan  Undang-Undang  Dasar
1945.  Pancasila  dan  Undang-Undang  Dasar  1945  ini  dapat  menjadikan wadah dari kemajemukan rakyat Indonesia.
Agar  integrasi  nilai  dapat  terpelihara  diperlukan  proses  meyakinkan berbagai  kelompok  masyarakat  untuk  menerima  Pancasila  dan  Undang-
Undang  Dasar  1945  sebagai  sistem  nilai  bersama.  Dalam  proses pemasyarakatan sistem nilai tersebut pada masa orde baru dibuatkan suatu
commit to user
pedoman  yang  dinamakan  Pedoman  Penghayatan  dan  Pengalaman Pancasila P4.
4  Integrasi Elite dengan Massa. Integrasi
elite dengan
masa ini
merupakan upaya
untuk menghubungkan  antara  golongan  elite  yang  memerintah  dengan  rakyat
yang  diperintah,  tetapi  bentuk  dan  cara  pelaksanaan  kewenangan  harus mendapat persetujuan dengan rakyat.
5  Perilaku Integrasi Yang  dimaksud  dengan  perilaku  integrasi  ialah  kesediaan  warga
masyarakat untuk bekerja sama dalam suatu organisasi besar dan perilaku yang  sesuai  dengan  cara  yang  dapat  membantu  pencapaian  beberapa
tujuan organisasi. Kesediaan warga masyarakat untuk bekerja sama dengan terorganisasi
demi mencapai tujuan bersama, merupakan pola tingkah laku yang sangat esensial  bagi  masyarakat  yang  kompleks.  Untuk  itu  setiap  warga
masyarakat  dituntut  untuk  bersedia  menerima  dan  melaksanakan  secara ikhlas  semua  hasil  kesepakatan  guna  mencapai  tujuan  organisasi  yaitu
Negara. Berdasarkan  pembahasan  mengenai  sikap  dan  integrasi  nasional  di
atas,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  sikap  adalah  kecenderungan  untuk menerima  atau  menolak  suatu  obyek.  Sikap  perlu  dinampakkan  dalam
bentuk  perilaku,  baik  lisan  maupun  perbuatan.  Adapun  hal  yang  perlu disikapi dalam penelitian ini adalah integrasi nasional.
Jadi  sikap  integrasi  nasional  adalah  kecenderungan  untuk  bertindak dengan  lebih  mengutamakan  persatuan  dan  kesatuan  bangsa,  lebih
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan, serta bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia.
Dalam  konteks  Indonesia,  integrasi  politik  itu  lazim  disebut  sebagai integrasi  nasional,  yang  cakupan  dimensinya  bukan  saja  integrasi  bangsa
dan  integrasi  wilayah  melainkan  juga  integrasi  penguasa  elite  dengan rakyat yang dikuasai massa
commit to user
Dalam  hal  ini  Lindberg  dan  Scheingold  1970:99  menyatakan bahwa,”  The  most  important  dimensions  of  political  integration  are
related  tothe  existence  andstrength  of  a  decision-making  process.. Political integration as a process is in their terminology equal to increases
in  scope  and  capacity  of  a  decision-making  process”,  Artinya  bahwa dimensi  yang  paling  penting  dari  integrasi  politik  berkaitan  dengan
keberadaan  dan  kekuatan  dari  proses  pengambilan  keputusan.  Politik integrasi  sebagai  suatu  proses  di  mereka  terminologi  sama  dengan
peningkatan lingkup dan kapasitas keputusan-proses pembuatan. 5 Factor penentu
tingkat integrasi Howard  Wriggins  dalam  bukunya  Winarno  2001:  14  menyebutkan
ada  lima    pendekatan  atau  cara  bagaimana  para  pemimpin  politik mengembangkan integrasi bangsa, yaitu :
a   adanya ancaman dari luar b  gaya politik kepemimpinan
c  kekuatan lembaga-lembaga politik d  ideologi nasional
e  kesempatan pembangunan ekonomi.
Hampir  senada  dengan  pendapat  diatas,  Sunyoto  Usman  dalam bukunya Winarno 2001: 14 menyatakan bahwa suatu kelompok masyarakat
dapat terintegrasi apabila : a  Masyarakat  dapat  menemukan  dan  menyepakati  nili-nilai  fundamental
yang dapat dijadikan rujukan bersama b  Masyarakat terhimpun dalam unit social sekaligus, memiliki “cross cutting
affiliation” sehingga menghasilkan “croos cutting loyality” c  Masyarakat  saling  diatas  ketergantungan  diantara  unit-unit  social  yang
terhimpun didalamnya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi Dengan  demikian  pembangunan  integrasi  bnagsa  dapat  dilakukan
dengan cara mengembangkan factor-faktor penentu integrasi tersebut, sampai pada  taraf  pencapaian  tingkat  integrasi  yang  ideal.  Semua  cara  ini  dapat
dipakai  oleh  Negara  dan  setiap  Negara  tentu  memiliki  pilihan-pilihan tersendiri  dalam  membangun  integrasi  bangsa.  Yang  penting  adalah  intrgrasi
commit to user
bangsa  yang berhasil merupakan kunci bagi keutuhan  bangsa dan kelancaran pembangunan nasional Negara.
6  Tinjauan tentang
Sikap Integrasi Sikap  adalah  bagian  dari  kepribadian  seseorang  yang  mendorong
untuk  bertindak  dengan  disertai  persaan  mendukung  maupun  persaan  tidak mendukung di dalam menanggapi obyek tertentu. Sedangkan integrasi adalah
proses  mempersatukan  masyarakat,  yang  cendrung  membuat  masyarakat menjadi lebih baik atau harmonis.
Berdasarkan  kesimpulan  dari  pengertian  sikap  dan  integrasi,  maka sikap integrasi dapat diartikan sebagai bagian dari kepribadian seseorang yang
disertai perasaan untuk menciptakan suatu kesatuan  dalam masyarakat dalam maencapai tujuan yang lebih baik.
7  Definisi Konseptual Sikap Integrasi merupakan  bagian dari kepribadian seseorang yang
disertai perasaan untuk menciptakan suatu kesatuan dalam masyarakat dalam maencapai tujuan yang lebih baik atau harmonis dengan menggabungkan dan
mengumpulkan  seluruh  potensi  perbedaan  suku  bangsa,  agama,  budaya  dan adanya hubungan dialogis keagamaan.
8  Definisi Operasional 1.  Mengamalkan dan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
2.  Mengutamakan kesatuan dan persatuan bangsa dan Negara 3.  Mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi atau
golongan 4.  Menjalin kerja sama tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama, ras dan
golongan 5.  Menghormati  bendera  merah  putih  dan  menggunakan  bahasa  Indonesia
yang baik dan benar. 3. Tinjauan tentang Hubungan antara Sikap Demokrasi dengan Sikap
Integrasi Secara  teoritis  antara  demokrasi  dan  integrasi  memang  menunjukkan
posisi  dilematis  sekaligus  kontradiktif.  Demokrasi  yang  mengandalkan  perlunya
commit to user
kebebasan,  persamaan,  pengakuan  akan  hak  warga  dan  kelompok-kelompok identitas  harus  berhadapan  dengan  keinginan  untuk  tetap  berintegrasinya  sebuah
kesatuan kebangsaan. Dalam  hal  ini    teori  Clifford  Geert  dalam  bukunya  The  Integrative
Revolution,  Primordial  Sentiments  and  Civil  Politics  in  the  Ne  States www.demokrasidanintegrasi.com  menyatakan sebagai berikut :
Demokrasi  dan  integrasi  adalah  sesuatu  yang  dilematis,  tetapi  setiap negara  dapat  memenej  dirinya  sedemikian  rupa,  sehingga  pemenuhan  tuntutan
demokrasi  dan  integrasi  itu  dapat  terpenuhi  secara  serasi.  Dengan  demikian demokrasinya  dapat  tumbuh  secara  relatif  bagus,  sedangkan  integrasinya
terpelihara dengan kokoh.
Oleh  karena  itu  demokrasi  perlu  mensyaratkan  sikap  plural,  toleransi, menghargai perbedaan dan tidak memaksakan kehendak. Inilah sikap dan budaya
demokrasi  yang belum terbangun kuat dalam diri masyarakat  Indonesia ditengah keinginan  kuat  menciptakan  Negara  kebangsaan  yang  demokratis.  Dengan
demikian sistem politik yang demokratis akan mendorong  dan mempertahankan integrasi  nasional  sebuah  Negara  atas  dasar  prinsip  kebebasan,  kesetaraan  dan
toleransi. Dalam  hal  ini  maka  masyarakat  Indonesia  dituntut  untuk  bersikap
demokratis  sesuai  dengan  prinsip-prinsip  dan  nilai-nilai  demokrasi,  sehingga nantinya  dapat  menimbulkan  sikap  integrasi  yang  menciptakan  persatuan  dan
kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk tujuan yang lebih baik.
B. Kerangka Berfikir