Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Republik Indonesia adalah Negara dengan masyarakat yang majemuk. Sebuah Negara yang dibangun berdasarkan prinsip atas ideologi politik yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 yang dengan semangat persatuan dan kesatuan telah mempersatukan lebih dari 500 suku bangsa menjadi sebuah bangsa Indonesia. Ideologi politik yang telah mempersatukan suku bangsa menjadi bangsa Indonesia dan terwujud sebagai sebuah Negara kesatuan bukanlah idelogi politik suku bangsa dan tidak bersifat primodial. Bangsa Indonesia dalam menjalankan sistem pemerintahannya menggunakan sistem demokrasi, dimana kedaulatan kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Dalam pelaksanaannya rakyat akan mewakili kepada wakil- wakil rakyat yang duduk di lembaga-lembaga perwakilan rakyat. Para wakil rakyat itu mempunyai kewajiban untuk menyalurkan keinginan atau aspirasi rakyat dalam pemerintahan. Dengan demikian, pemerintahan hendaknya dilaksanakan sesuai dengan aspirasi rakyat. Prinsip dasar demokrasi adalah kebebasan freedom. Kebebasan dianggap sarana mencapai kemajuan dengan memberikan hasil maksimal dari usaha orang tanpa adanya pembatasan dari penguasa. Jadi, bagian tak terpisahkan dari ide kebebasan dalam pembatasan kekuasaan penguasa politik. Demokrasi adalah sistem politik yang melindungi kebebasan warganya sekaligus memberi tugas pemerintah untuk menjamin kebebasan tersebut. Toleransi yang tinggi yang dianut oleh demokrasi terhadap kebebasan ini membuka peluang yang besar bagi terjadinya konflik politik, baik antara rakyat dengan penguasa politik maupun antara sesama rakyat yang memperebutkan posisi politik, maupun antar sesama unsur elit penguasa politik. Oleh karena itu dampak politik dari kebebasan adalah amat besar. Kebebasan dalam demokrasi diantaranya adalah kebebasan untuk berfikir, menyatakan pendapat dan kebebasan berserikat dan berkumpul. Dengan kebebasan itu maka masyarakat bebas mengeluarkan aspirasi pendapatnya commit to user masing-masing, tidak takut akan ancaman dari siapapun yang memiliki jabatan, menimbulkan saling keterbukaan, dengan keterbukaan setiap masalah yang ada akan lebih mudah diselesaikannya, persaingan yang sehat tanpa adanya saling tutup menutupi, sehingga dengan kebebasan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan persatuan dan kesatuan atau sikap integrasi dalam masyarakat. Namun demikian, kenyataan yang ada bahwa dibukanya kebebasan politik dan kehidupan demokratis menimbulkan berbagai masalah yang rumit dan bahkan cenderung anarkis. Demokrasi membawa dampak negatif bagi masyarakat, diantaranya dengan demokrasi rakyat mudah diprovokasi untuk demo dengan bayaran, banyak yang bertindak dan mengelurkan pendapat yang menyinggung sehingga terjadinya persaingan yang tidak sehat, banyak yang menyalahgunakan arti kebebasan dari demokrasi. Bahkan seorang pengamat politik dan internasional Thomas Friedman www.google.demokrasi.com mengatakan bahwa “Indonesia sebagai “the messy state”. Kesemrawutan ini terlihat dengan munculnya berbagai bentuk konflik horizontal antar warga masyarakat ataupun antar etnis seperti yang terjadi di Papua, Madura, Kalimantan serta tawuran antar warga yang terjadi di beberapa daerah. Demikian juga dengan adanya aspirasi separatisme seperti yang telah terjadi di Timor-Timur, Aceh, Riau dan Papua. Masalah konflik-konflik yang terjadi antar kelompok masyarakat, sebagian besar dipicu oleh isu keinginan untuk memisahkan diri disintegrasi dengan alasan kemerdekaan untuk menentukan nasib sendiri sebagai bagian dari asas kebebasan sebagai pilar utama demokrasi, yang menimbulkan masalah seputar integrasi nasional Indonesia dalam kerangka nation building Indonesia. Dalam hal ini peran integrasi sangatlah penting dalam mengatasi suatu konflik. Dalam kenyataanya, bahwa beberapa jenis konflik sudah mencakup tingkat integrasi tertentu. Tahap pertama dari integrasi tersebut terdiri dari menahan penggunaan kekerasan, yang berarti menggantikan bentuk- bentuk konflik dengan bentuk yang lainnya, seperti kompromi. Salah satu contohnya adalah permasalahan yang terjadi di Aceh. commit to user Oleh karena itu dalam rangka memperkokoh integrasi nasional, penegakan sistem demokrasi merupakan jalan keluar dalam upaya mempertahankan keberadaan bangsa Indonesia. Demokrasi yang dimaksud tidak hanya sekedar dalam perluasan partisipasi rakyat dalam proses politik, melainkan juga distribusi kekuasaan dan kekayaan secara adil serta proposional. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki sikap demokratis dalam rangka mempererat persatuan dan kesatuan, maka upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang demokratis tersebut direalisasikan melalui pendidikan demokrasi sejak dini. Pendidikan demokrasi tersebut diintegrasikan dalam Pendidikan Kewarganegaraan PKn dengan tujuan untuk membentuk masyarakat yang memiliki jiwa dan sikap demokratis. Oleh karena itu, hal ini perlu diteliti untuk kepentingan pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan PKn. Masyarakat sebagai warga Negara yang memiliki peran penting dalam sistem politik mempunyai hak dan kewajiban sebagai warga Negara. Dalam sistem politik yang demokratis, maka masyarakat berhak memiliki kebebasan, diantaranya adalah kebebasan untuk berfikir, mengeluarkan pendapat, berserikat dan berkumpul, dimana kebebasan ini dimiliki oleh tiap-tiap individu yang tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun sebagai dampak dari demokrasi. Selain hak, masyarakat juga mempunyai kewajiban untuk ikut berpartisipasi atau berperan aktif dalam sistem politik tersebut. Masyarakat Desa Dayu Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar bersifat heterogen, ada perbedaan agama, status sosial, tingkat pendidikan dan lain sebagainya. Dalam tradisi masyarakat di desa Dayu ini sangat dikenal adanya kebiasaan bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah. Dalam musyawarah, warga kelompok masyarakat itu membicarakan segala persoalan yang menyangkut kepentingan bersama, misalnya persoalan kesejahteraan warga, irigasi, keamanan kampung, dan lain-lain. Tidak jarang keputusan musyawarah itu dilakukan dengan mufakat bulat, artinya disetujui oleh seluruh warga masyarakat desa Dayu. commit to user Pelaksanaan musyawarah di desa Dayu mencerminkan adanya sikap demokrasi pada masyarakat desa Dayu. Dimana setiap warga masyarakat dapat mengeluarkan aspirasi pendapatnya masing-masing. Namun dalam pelaksanaan musyawarah tidak semua warga masyarakat hadir dalam musyawarah itu, hanya sebagian saja yang datang dan ikut berpatisipasi. Hal ini disebabkan karena adanya konflik dalam warga masyarakat yang menyebabkan warga enggan datang dalam musyawarah itu. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam musyawarah menandakan bahwa lemahnya sikap demokrasi dan rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat desa Dayu. Kurangnya rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, sehingga dalam membangun demokrasipun juga sulit. Berdasarkan hal di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Hubungan Sikap Demokrasi dengan Sikap Integrasi pada Masyarakat Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 2011”.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MASYARAKAT DALAM MENCEGAH LEPTOSPIROSIS Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Masyarakat dalam Mencegah Leptospirosis di Desa Pabelan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MASYARAKAT DALAM MENCEGAH LEPTOSPIROSIS Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Masyarakat dalam Mencegah Leptospirosis di Desa Pabelan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 3 13

PENDAHULUAN Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Masyarakat dalam Mencegah Leptospirosis di Desa Pabelan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 2 10

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN DEMOKRASI DAN BUDAYA DEMOKRASI DENGAN SIKAP DEMOKRASI PADA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

0 5 99

HUBUNGAN ANTARAPERSEPSI DENGAN SIKAP Hubungan Antara Persepsi Dengan Sikap Masyarakat Terhadap Pengobatan Komplementer Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 2 16

HUBUNGAN ANATARA PERSEPSI DENGAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENGOBATAN KOMPLEMENTER DI KECAMATAN Hubungan Antara Persepsi Dengan Sikap Masyarakat Terhadap Pengobatan Komplementer Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 1 17

HUBUNGAN SIKAP KERJA ANGKAT-ANGKUT DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL (NYERI PUNGGUNG BAWAH) PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI KECAMATAN GONDANGREJO KARANGANYAR.

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN NILAI-NILAI SEJARAH DAN SIKAP SOSIAL DENGAN SIKAP INTEGRASI NASIONAL SISWA DI SMA NEGERI GONDANGREJO - UNS Institutional Repository

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN SIKAP SOSIAL MASYARAKAT DI DESA KARANGANOM KECAMATAN KLATEN UTARA KABUPATEN KLATEN TAHUN 2016 - UNWIDHA Repository

0 0 23