Analisa yang Dilakukan TATA LAKSANA PELAKSANAAN

commit to user 54 54i b. Bahan Bahan yang digunakan dalam pengujian kadar air dan kadar abu yaitu emping jagung. Dan bahan yang digunakan untuk uji kadar protein bahan baku yaitu biji jagung kering. Bahan yang digunakan dalam pengujian Protein metode Kjeldahl yaitu emping jagung, katalis campuran, larutan H 2 SO 4 , larutan asam borat 4, larutan Na Sulfat, aquadest dan larutan HCL 0,02 N. Bahan yang digunakan dalam pengujian kadar asam lemak bebas yaitu emping jagung, aquadest, alkohol 96, larutan NaOH 0,1 N dan indikator PP. Bahan yang digunakan dalam pengujian logam berat Pb yaitu emping jagung, larutan asam nitrat, aquadest dan larutan deret standar Pb.

C. Analisa yang Dilakukan

a. Kadar Air metode Thermogravimetri SNI 01-3712-1995 Prinsip dari uji kadar air secara Thermogravimetri yaitu menguapkan air yang terdapat dalam bahan dengan jalan pemanasan. Kadar air dalam bahan diukur berdasarkan berkurangnya berat contoh setelah dipanaskan dengan suhu 105 C selama 2 jam. Kemudian menimbang bahan sampai berat konstan yang berarti semua air dalam bahan sudah diuapkan. Alat yang digunakan dalam pengujian kadar air yaitu botol timbang, eksikator iwaki, oven Memmert, timbangan analitik ohaus dan penjepit. Untuk mengetahui besarnya kadar air suatu bahan adalah: Air wb = 100 X D E D C - + Keterangan : C = berat botol timbang D = berat sampel E = berat konstan commit to user 55 55i Cara menentukan kadar air dalam bahan dapat dilihat pada Gambar 3.1 . Gambar 3.1 Diagram Alir Uji Kadar Air b. Kadar Abu SNI 01-3712-1995 Abu adalah residu organic yang tersisa setelah pemanasan. Prinsip dari uji kadar abu metode cara kering yaitu mengoksidasikan semua zat organik pada suhu tinggi, yaitu sekitar 500-600 C dan kemudian melakukan penimbangan zat yang tertinggal setelah proses pembakaran tersebut. Alat yang digunakan dalam pengujian kadar abu suatu bahan adalah cawan porselin, eksikator iwaki , kompor listrik Diamond, timbangan analitik ohaus, capacity 500 g x 0,19, Penjepit, oven Memmert dan tanur Barnstead Thermolyne. Untuk mengetahui besarnya kadar air suatu bahan Abu wb = 100 x Y X Z - Keterangan: Z = berat cawan porselin + residu X = berat cawan porselin Y = berat sampel Botol timbang dikeringkan dalam oven pada suhu 105 C selama 1 jam. Didinginkan dalam eksikator pada kondisi tertutup. Kemudian, botol ditimbang. Sample berbentuk halus ditimbang sebanyak 1 gram dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya. Dikeringkan dalam oven pada suhu 105 C dengan tutup dilepas selama 8-24 jam. Lalu didinginkan dalam eksikator dan ditimbang. Dipanaskan dalam oven selama 30 menit kemudian didinginkan lagi dalam eksikator dan menimbangnya. Perlakuan ini diulangi sampai tercapai berat konstan. commit to user 56 56i Cara menentukan kadar abu dalam bahan dapat dilihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Diagram Alir Uji Kadar Abu c. Protein metode Kjeldahl SNI 01-3712-1995 Prinsip penentuan kadar protein terlarut dengan metode Kjeldahl yaitu oksidasi bahan-bahan berkarbon dan konversi nitrogen menjadi amonia bereaksi dengan kelebihan asam membentuk amonia sulfat. Kemudian larutan dibasakan dan ammonia diuapkan dan diserap dalam larutan asam borat. Nitrogen dalam larutan ditentukan dengan titrasi menggunakan HCL 0,02 N. Alat dan bahan yang digunakan dalam penentuan kadar protein dengan metode Kjeldahl yaitu labu destruksi labu kjeldahl, eksikator Iwaki , gelas ukur, kompor listrik Diamond, buret, erlenmeyer, katalis campuran, larutan H 2 SO 4 , larutan asam borat 4, larutan Na Sulfat, dan larutan HCL. Untuk mengetahui besarnya kandungan protein suatu bahan adalah Protein wb = 100 25 , 6 014 , x J X xHCLX L K - Keterangan : K = besar destilat L = besar titrasi blanko J = berat sampel Didinginkan dalam eksikator dan ditimbang Cawan dipindahkan dalam oven suhu 120 C selama 1 jam Didinginkan dalam eksikator dan ditimbang Sampel kering ditimbang sebanyak 3-5 gr dalam cawan porselin Se lanjutnya di bakar diatas kompor listrik sampai tidak terbentuk asap Diabukan dalam tanur pada suhu 600 C selama 12 jam sampel berbentuk abu sempurna Botol timbang dikeringkan dalam oven suhu 105 C dengan tutup dibuka selama 1 jam. commit to user 57 57i Cara menentukan kandungan protein metode Kjeldahl dalam bahan dapat dilihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3 Diagram Alir Uji Kadar Protein d. Kadar Asam Lemak Bebas SNI 01-2602-1992 Angka FFA dinyatakan sebagai FFA asam lemak bebas ditentukan sebagai kandungan asam lemak yang terdapat paling banyak dalam suatu minyak. Prinsip asam lemak bebas ditentukan dengan cara titrasi asam basa dan dihitung sebagai asam laurat. Alat dan bahan yang digunakan dalam penentuan kadar asam lemak bebas suatu produk pangan yaitu penangas airhot plate, pipet, Erlenmeyer, timbangan ACIS, capacity 500 g x 0,19, alkohol 96, larutan NaOH 0,1 N, dan indikator PP. Erlenmeyer berisi distilat diambil dan dititrasi dengan HCL 0,02 N dan bandingkan dengan titrasi blanko Bahan ditimbang 0,3 g yang telah ditumbuk halus dan dimasukkan dalam labu Kjeldahl dengan ditambahkan 0,7 g katalis campuran 5 ml Ditambahkan pelan-pelan 15 ml larutan NAOH-Na tiosulfat dan segera dihubungkan dengan destilator untuk destilasi Distilat NH3 dan air ditampung dalam Erlenmeyer berisi 5-10 ml asam borat yang ada dalam penampung Setelah labu Kjeldahl serta cairannya dingin dipindahkan ke dalam labu destilasi dan diencerkan dengan 20-60 ml aquades. Tambahkan butir Zink granuler Blanko dibuat yaitu seperti perlakuan diatas tanpa contoh Dilakukan detruksi dalam almari asam, dengan api kecil dan setelah asap hilang api dibesarkan pemanasan diakhiri setelah cairan jernih tak berwarna commit to user 58 58i Untuk mengetahui besarnya kandungan asam lemak bebas suatu bahan adalah FFA = 100 1000 x lx beratsampe emak OHxBMasaml mlNAOHxnNA Cara menentukan kadar asam lemak bebas dapat dililhat pada Gambar 3.4. Gambar 3.4 Penentuan Asam Lemak Bebas FFA e. Cemaran Logam Pb metode AAS SNI 01-2602-1992 Prinsip penentuan cemaran logam Pb dengan metode AAS Atomatic Absorbtion Spectrofotometry yaitu pengabuan kering contoh dilakukan untuk menghilangkan zat-zat organik. Abu yangt diperoleh diabukan dengan asam khlorida hingga kepekatan akhir. Larutan kemudian dideteksi dengan AAS. Penetapan didasarkan pada absorbs atom bebas. Alat yang digunakan adalah cawan porselin, eksikator iwaki , kompor listrik Diamond, timbangan analitik ohaus, Penjepit, oven Memmert, tanur Barnstead Thermolyne, labu ukur 100 ml, kertas saring, pengaduk kaca dan alat AAS. Bahan yang digunakan yaitu larutan asam nitrat, aquades dan larutan deret standar Pb. Bahan dihaluskan dan ditimbang sebanyak 3 gr Dihitung asam lemak bebas dinyatakan dalam FFA Dicacat volume NaOH yang digunakan Dititrasi dengan larutan 0,1 N NaOH yang telah distandarisasi sampai warna merah jambu Ditambahkan ± 3 tetes indikator PP Bahan yang telah halus dimasukkan dalam larutan alkohol 96 50 ml Alkohol 96 dipanaskan dengan hot plate commit to user 59 59i Cara menentukan cemaran logam Pb dapat dililhat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5 Penentuan Cemaran Logam Pb metode AAS

D. Penentuan CCP