Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel

23

E. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sanitasi fisik rumah yang meliputi ventilasi, pencahayaan alami, kelembaban, lantai, dinding, dan atap rumah. 2. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian ISPA pada balita.

F. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel bebas a. Ventilasi merupakan lubang angin untuk proses pergantian udara segar ke dalam dan mengeluarkan udara kotor dari suatu ruangan tertutup secara alamiah maupun buatan. Dengan kategori : 1 Baik ≥10 dari luas lantai 2 Tidak baik 10 dari luas lantai Skala : nominal b. Pencahayaan alami merupakan penerangan rumah secara alami oleh sinar matahari untuk mengurangi kelembaban dan membunuh bakteri penyebab ISPA. Dengan kategori : 1 Baik 60-120 lux 2 Tidak baik 60 lux atau 120 lux Skala : nominal 24 c. Kelembaban merupakan kandungan uap air yang dapat dipengaruhi oleh sirkulasi udara dalam rumah dan pencahayaan yang masuk dalam rumah. Dengan kategori : 1 Baik 40-70 2 Tidak baik 40 atau 70 Skala : nominal d. Lantai merupakan salah satu bahan bangunan rumah untuk melengkapi sebuah rumah. Dengan kategori : 1 Baik : kedap air dan tidak lembab kramik dan ubin 2 Tidak baik : menghasilkan debu dan lembab semen dan tanah Skala : nominal e. Dinding merupakan salah satu bahan bangunan rumah untuk mendirikan sebuah rumah. Dengan kategori : 1 Baik : Permanen atau tembok 2 Tidak baik : semi permanen, bambu dan kayu atau papan Skala : nominal f. Atap merupakan salah satu bahan bangunan rumah yang berfungsi untuk melindungi agar debu tidak langsung masuk ke dalam rumah. Dengan kategori : 1 Baik : Genting dan menggunakan langit-langit 2 Tidak baik : asbes atau seng dan tidak menggunakan langit-langit Skala : nominal 25 2. Variabel terikat Kejadian ISPA merupakan infeksi saluran pernafasan atas pada balita usia nol sampai lima tahun yang di tandai dengan batuk pilek, demam, sakit telinga otitis media, dan radang tenggorokan faringitis, yang terjadi pada saat ini atau enam bulan yang lalu dari bulan februari sampai bulan juni di Desa Cepogo. Dengan kategori : 1 Pernah 2 Tidak pernah Skala : nominal G. Pengumpulan Data 1. Jenis data Jenis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yang meliputi ventilasi, pencahayaan alami, kelembaban, lantai, dinding, dan atap. 2. Sumber data a. Data primer Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada responden dengan menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur, observasi dan pengukuran dilakukan pada sanitasi fisik rumah. b. Data sekunder Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi kesehatan seperti dinas kesehatan kabupaten atau kota, puskesmas serta kantor kepala 26 desa yang meliputi data jumlah kasus, gambaran umum lokasi penelitian dan data demografi. 3. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan pengukuran. Wawancara secara langsung ditujukan kepada ibu yang memiliki balita dengan menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur, observasi dan pengukuran mengenai sanitasi fisik rumah dilakukan dengan menggunakan peralatan untuk mengukur luas ventilasi, pencahayaan alami, kelembaban, lantai, dinding, dan atap rumah. 4. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, pedoman observasi, formulir isian pengukuran, rollmeter, luxmeter, hygrometer atau psychrometer sling, dan alat tulis. Cara menggunakan luxmeter dalam pengukuran pencahayaan alami rumah yaitu dengan mengukur pada setiap bagian ruangan yang akan diukur melalui lima titik pada ruangan yang diukur dan hasilnya dirata- rata. Cara menggunakan sling psychrometer sling untuk mengukur kelembaban rumah yaitu dengan memutarkan alat dan mengitari ruangan yang akan diukur, dan dilakukan sebanyak tiga kali dan hasilnya dirata- rata.

H. Jalannya Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perilaku Ibu dan Kondisi Fisik Rumah Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

8 125 124

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Gambaran Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Puskesmas Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2005

1 41 79

Gambaran Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Pada Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Balita di Puskesmas Bungah Kabupaten Gresik

0 14 125

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) Hubungan Antara Fungsi Keluarga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Anak Balita di Puskesmas Kartasura.

0 4 15

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS LEKSONO 1 WONOSOBO - repository perpustakaan

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Saluran Pernafasan Atas - HUBUNGAN PERILAKU KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA CIJATI KECAMATAN CIMANGGU KABUPATEN CILACAP - repository perpustakaan

0 0 22