Gambaran Umum Lokasi Penelitian Hasil Analisis Univariat

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Keadaan geografis Desa Cepogo memiliki luas wilayah 3.372.930 Ha dengan jumlah penduduk 6.802 orang dan kepadatan penduduk 500 Kmjiwa. Dilihat dari topografi, Desa Cepogo termasuk wilayah dataran tinggi dengan suhu udara rata-rata 20°C. Adapun batas wilayah Desa Cepogo sebagai berikut : a. Sebelah utara : Desa Kembang Kuning, Kecamatan Cepogo. b. Sebelah timur : Desa Cabean Kunti, Kecamatan Cepogo. c. Sebelah selatan : Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo dan Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo. d. Sebelah barat : Desa Genting, Kecamatan Cepogo. 2. Keadaan demografi Desa Cepogo terdiri dari 6.802 jiwa dengan perincian penduduk laki-laki sebanyak 3.378 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 3.424 jiwa. Data mengenai tingkat pendidikan penduduk di Desa Cepogo disajikan pada Tabel 1, sedangkan data mengenai mata pencaharian penduduk di Desa Cepogo disajikan pada Tabel 2. 29 Tabel 1. Tingkat Pendidikan Penduduk di Desa Cepogo Tahun 2008 No Tingkat Pendidikan Jumlah Orang 1. Tidak sekolahTidak tamat SD 3924 57,7 2. Tamat SD 1820 26,8 3. Tamat SMP 639 9,4 4. Tamat SMA 339 5 5. Tamat Perguruan tinggi 80 1,1 Total 6802 100 Sumber : Data Monografi Desa Cepogo. Tabel 1, menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan penduduk Desa Cepogo adalah tidak sekolah atau tidak tamat SD Sekolah Dasar yaitu sebanyak 3.924 orang 57,7 dan paling sedikit tamat perguruan tinggi sebanyak 80 orang 1,1. Tabel 2. Mata Pencaharian penduduk di Desa Cepogo tahun 2008 No Mata Pencaharian Jumlah Orang 1. Peternak 2163 45,8 2. Petani 1626 34,4 3. Swasta 713 15,1 4. Buruh 162 3,4 5. PNS 62 1,3 Total 4726 100 Sumber : Data Monografi Desa Cepogo. Tabel 2, menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Desa Cepogo bekerja sebagai peternak sebanyak 2.163 orang 45,8 dan paling sedikit PNS sebanyak 62 orang 1,3. 30

B. Hasil Analisis Univariat

Berdasarkan tabulasi data skor hasil kuisioner diperoleh gambaran data tiap variabel yang disajikan pada Tabel 3, sedangkan gambaran data mengenai perilaku responden terhadap sanitasi fisik rumah di Desa Cepogo disajikan pada Tabel 4. Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Pekerjaan dan Pendapatan Karakteristik Jumlah Orang Pendidikan Tidak sekolahtidak tamat SD 15 24,2 Tamat SD 30 48,4 Tamat SMP 8 12,9 Tamat SMA 4 6,5 Tamat perguruan tinggi 5 8,1 Pekerjaan Tidak bekerjaIbu rumah tangga 27 43,5 Petani 13 21 Buruh 10 16,1 Swasta 12 19,4 PNS 0 Pendapatan Rp. 250.000,- 9 14,5 Rp. 250.000,- sampai Rp. 500.000,- 38 61,3 Rp. 500.000,- 15 24,2 Tabel 3, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah tamat SD sebanyak 30 orang 48,4 dan paling sedikit tamat SMA sebanyak empat orang 6,5. Pekerjaan responden sebagian besar ibu rumah tangga atau tidak bekerja sebanyak 27 orang 43,5 dan paling sedikit buruh yaitu 10 orang 16,1. Sedangkan pendapatan responden tiap bulan sebagian 31 besar antara 250.000 rupiah sampai 500.000 rupiah sebanyak 38 orang 61,3 dan paling sedikit kurang dari 250.000 rupiah sebanyak 9 orang 14,5. Tabel 4. Perilaku Responden terhadap Sanitasi Fisik Rumah di Desa Cepogo Perilaku Orang Baik 54 87,1 Tidak baik 8 12,9 Total 62 100 Tabel 4, menunjukkan bahwa perilaku responden terhadap sanitasi fisik rumah sebagian besar termasuk kategori baik, yaitu sebanyak 54 orang 87,1. 1. Kondisi Sanitasi Fisik Rumah a. Ventilasi, pencahayaan alami dan kelembaban Kondisi ventilasi rumah, pencahayaan alami rumah dan kelembaban rumah responden disajikan pada Tabel 5 berikut ini : Tabel 5. Ventilasi Rumah, Pencahayaan Alami Rumah dan Kelembaban Rumah Responden di Desa Cepogo Variabel Rumah Ventilasi Baik 23 37,1 Tidak baik 39 62,9 Pencahayaan alami Baik 27 43,5 Tidak baik 35 56,5 Kelembaban Baik 44 71 Tidak baik 18 29 Tabel 5, menunjukkan bahwa ventilasi rumah responden sebagian besar termasuk kategori tidak baik sebanyak 39 rumah 37,1. Pencahayaan alami rumah responden sebagian besar termasuk kategori 32 tidak baik sebanyak 35 rumah 56,5. Sedangkan kelembaban rumah responden sebagian besar termasuk kategori baik sebanyak 44 rumah 71. b. Lantai, Dinding dan Atap Rumah Konstruksi rumah responden yang meliputi lantai, dinding dan atap disajikan pada Tabel 6 berikut ini : Tabel 6. Lantai Rumah, Dinding Rumah dan Atap Rumah Responden di Desa Cepogo Variabel Rumah Lantai Memenuhi syarat 29 46,8 Tidak Memenuhi syarat 33 53,2 Dinding Memenuhi syarat 28 45,2 Tidak Memenuhi syarat 34 54,8 Atap Memenuhi syarat 34 54,8 Tidak Memenuhi syarat 28 45,2 Tabel 6, menunjukkan bahwa lantai rumah responden sebagian besar tidak memenuhi syarat sebanyak 33 rumah 53,2. Dilihat dari dinding rumah sebagian besar tidak memenuhi syarat sebanyak 34 rumah 54,8. Sedangkan dilihat dari atap rumah sebagian besar memenuhi syarat sebanyak 34 rumah 54,8.

C. Hasil Analisis Bivariat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perilaku Ibu dan Kondisi Fisik Rumah Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

8 125 124

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Gambaran Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Puskesmas Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2005

1 41 79

Gambaran Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Pada Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Balita di Puskesmas Bungah Kabupaten Gresik

0 14 125

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) Hubungan Antara Fungsi Keluarga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Anak Balita di Puskesmas Kartasura.

0 4 15

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS LEKSONO 1 WONOSOBO - repository perpustakaan

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Saluran Pernafasan Atas - HUBUNGAN PERILAKU KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA CIJATI KECAMATAN CIMANGGU KABUPATEN CILACAP - repository perpustakaan

0 0 22