32
tidak baik sebanyak 35 rumah 56,5. Sedangkan kelembaban rumah responden sebagian besar termasuk kategori baik sebanyak 44 rumah
71. b.
Lantai, Dinding dan Atap Rumah Konstruksi rumah responden yang meliputi lantai, dinding dan atap
disajikan pada Tabel 6 berikut ini :
Tabel 6. Lantai Rumah, Dinding Rumah dan Atap Rumah Responden di Desa Cepogo
Variabel Rumah
Lantai Memenuhi syarat
29 46,8
Tidak Memenuhi syarat 33
53,2 Dinding
Memenuhi syarat 28
45,2 Tidak Memenuhi syarat
34 54,8
Atap Memenuhi syarat
34 54,8
Tidak Memenuhi syarat 28
45,2 Tabel 6, menunjukkan bahwa lantai rumah responden sebagian besar
tidak memenuhi syarat sebanyak 33 rumah 53,2. Dilihat dari dinding rumah sebagian besar tidak memenuhi syarat sebanyak 34 rumah 54,8.
Sedangkan dilihat dari atap rumah sebagian besar memenuhi syarat sebanyak 34 rumah 54,8.
C. Hasil Analisis Bivariat
Analisis bivariat untuk mencari besar hubungan pada masing-masing variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan uji Chi square.
33
1. Pola hubungan antara sanitasi fisik rumah dengan kejadian ISPA
a. Pola hubungan antara ventilasi rumah dengan kejadian ISPA
Pola hubungan antara ventilasi rumah dengan kejadian ISPA disajikan pada Gambar 3 sebagai berikut :
G ambar 3. Grafik Hubungan antara Ventilasi Rumah dengan
Kejadian ISPA
Berdasarkan Gambar 3 dapat diketahui bahwa ventilasi rumah yang tidak baik menyebabkan balita responden yang terkena ISPA lebih
banyak. Hasil uji Chi square menunjukkan ada hubungan antara ventilasi rumah dengan kejadian ISPA di Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo,
Kabupaten Boyolali nilai p sebesar 0,046. b.
Pola hubungan antara pencahayaan alami rumah dengan kejadian ISPA
34
Pola hubungan antara pencahayaan alami rumah dengan kejadian ISPA disajikan pada Gambar 4 sebagai berikut :
Gambar 4. Grafik Hubungan antara Pencahayaan Alami Rumah dengan Kejadian ISPA
Berdasarkan Gambar 4 dapat diketahui bahwa pencahayaan alami rumah yang tidak baik menyebabkan balita responden yang terkena ISPA
lebih banyak. Hasil uji Chi square menunjukkan ada hubungan antara pencahayaan alami rumah dengan kejadian ISPA di Desa Cepogo,
Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali nilai p sebesar 0,001. c.
Pola hubungan antara kelembaban rumah dengan kejadian ISPA Pola hubungan antara kelembaban rumah dengan kejadian ISPA
disajikan pada Gambar 5 sebagai berikut :
35
Gambar 5. Grafik Hubungan antara Kelembaban Rumah dengan Kejadian ISPA
Berdasarkan Gambar 5 dapat diketahui bahwa kelembaban rumah yang baik menyebabkan balita responden yang terkena ISPA lebih banyak.
Hasil uji Chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara kelembaban rumah dengan kejadian ISPA di Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo,
Kabupaten Boyolali nilai p sebesar 0,883.
36
d. Pola hubungan antara lantai rumah dengan kejadian ISPA
Pola hubungan antara lantai rumah dengan kejadian ISPA disajikan pada Gambar 6 sebagai berikut :
Gambar 6. Grafik Hubungan antara Lantai Rumah dengan Kejadian ISPA
Berdasarkan Gambar 6 dapat diketahui bahwa lantai rumah yang
tidak memenuhi syarat menyebabkan balita responden yang terkena ISPA lebih banyak. Hasil uji Chi square menunjukkan ada hubungan
antara lantai rumah dengan kejadian ISPA di Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali nilai p sebesar 0,025.
e. Pola hubungan antara dinding rumah dengan kejadian ISPA
Pola hubungan antara dinding rumah dengan kejadian ISPA disajikan pada Gambar 7 sebagai berikut :
37
Gambar 7. Grafik Hubungan antara Dinding Rumah dengan Kejadian ISPA
Berdasarkan Gambar 7 dapat diketahui bahwa dinding rumah yang
tidak memenuhi syarat menyebabkan balita responden yang terkena ISPA lebih banyak. Hasil uji Chi square menunjukkan ada hubungan
antara dinding rumah dengan kejadian ISPA di Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali nilai p sebesar 0,00.
f. Pola hubungan antara atap rumah dengan kejadian ISPA
Pola hubungan antara atap rumah dengan kejadian ISPA disajikan pada Gambar 8 sebagai berikut :
38
Gambar 8. Grafik Hubungan antara Atap Rumah dengan Kejadian ISPA
Berdasarkan Gambar 8 dapat diketahui bahwa atap rumah yang tidak memenuhi syarat menyebabkan balita responden yang terkena
ISPA lebih banyak. Hasil uji Chi square menunjukkan ada hubungan antara atap rumah dengan kejadian ISPA di Desa Cepogo, Kecamatan
Cepogo, Kabupaten Boyolali nilai p sebesar 0,026.
BAB V PEMBAHASAN