PENYELESAIAN BAHASA DAN PERPAJAKAN KORESPONDENSI PENGGUNAAN
DOKUMEN SELEKSI RPIJM
86
terjadinya salah satu kejadian sebagaimana dirinci dalam huruf a. sampai f. diatas, Pasal 1266 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan. Atas pemutusan kontrak yang timbul karena salah satu
kejadian yang diuraikan dalam huruf a. sampai e. penyedia jasa dimasukkan dalam daftar hitam.
19.6. Pemutusan kontrak oleh penyedia jasa Sekurang-kurangnya 30 tiga puluh hari setelah
penyedia jasa menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara tertulis kepada Pengguna
Anggaran untuk kejadian tersebut di bawah ini, penyedia jasa dapat memutuskan kontrak.
Kejadian dimaksud adalah : a. Sebagai akibat keadaan kahar, penyedia jasa tidak
dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Pasal 17.7.c.;
b. Pengguna Anggaran gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan.
19.7. Prosedur pemutusan kontrak Setelah salah satu pihak menyampaikan atau menerima
pemberitahuan pemutusan kontrak, sebelum tanggal berlakunya pemutusan tersebut penyedia jasa harus:
a. Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam pemberitahuan pemutusan
kontrak; b. Mengalihkan hak dan menyerahkan semua laporan,
desain, spesifikasi, dan perhitungan, baik yang sudah selesai atau selesai sebagian. Pengalihan hak dan
penyerahan tersebut harus dilakukan dengan cara dan pada waktu yang ditentukan oleh Pengguna
Anggaran;
c. Menyerahkan semua fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Anggaran.
19.8. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal 19.5., Pengguna Anggaran tetap membayar hak penyedia
sampai dengan batas tanggal pemutusan, dan jika terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal 19.6., selain
pembayaran tersebut di atas Pengguna Anggaran harus membayar pengeluaran langsung yang dikeluarkan oleh
penyedia jasa sehubungan dengan pemutusan kontrak.
19.9. Sejak tanggal berlakunya pemutusan kontrak, penyedia jasa tidak bertanggung jawab lagi atas pelaksanaan
kontrak.