Rencana Kesepakatan Memorandum Program Investasi dan Aspek Legalitas Penyediaan oleh Pemerintah daerah Proses Perencanaan yang Partisipatif: Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan Membangun Transparansi dan Persepsi Bersama: Permasalahan yang dihadapi

DOKUMEN SELEKSI RPIJM 13 Sistematika materi dari bagian ini terdiri dari : 5.1 Profil Keuangan Daerah 5.1.1 Penerimaan Daerah 5.1.2 Pengeluaran Daerah 5.1.3 Pembiayaan Daerah 5.2 Profil Keuangan Perusahaan Daerah 5.2.1 Kondisi Keuangan 5.2.2 Kondisi Pengeluaran 5.2.3 Status Keuangan Perusahaan 5.3 Proyeksi Keuangan Daerah 5.4 Proyeksi Perusahaan Daerah 5.5 Analisis Permasalahan Keuangan Daerah 5.6 Analisis Kelayakan Proyek dan Rencana Pembiayaan Investasi 5.7 Rencana Peningkatan Pendapatan

6. Penilaian Kapasitas Kelembagaan

Sistematika materi dari bagian ini terdiri dari : 6.1 Data Kondisi Kelembagaan ORTALA dan SDM 6.1.1 Identifikasi Kondisi Organisasi 6.1.2 Identifikasi Tata Laksana 6.1.3 Identifikasi Kondisi SDM dan Fasilitas Pendukung 6.2 Permasalahan dan Tantangan Kelembagaan 6.2.1 Analisis Kondisi Organisasi 6.2.2 Analisis Tata Laksana 6.2.3 Analisis Kondisi SDM dan Fasilitas Pendukung 6.3 Rencana Peningkatan Kapasitas Kelembagaan 6.3.1 Rencana PeningkatanPenguatan Organisasi 6.3.2 Rencana PeningkatanPenguatan Tata Laksana 6.3.3 Rencana PeningkatanPenguatan SDM dan Fasilitas Pendukung 6.4 Kaidah Pelaksanaan Investasi

7. Rencana Kesepakatan Memorandum Program Investasi dan Aspek Legalitas

a. Ringkasan Rencana Pembangunan KabupatenKota b. Ringkasan Program Prioritas Infrastruktur c. Pengaturan dan Mekanisme Pelaksanaan Sistematika materi dari bagian ini terdiri dari : 7.1 Logical Framework Rencana Investasi 7.2 Prioritas dan Kelayakan Program 7.3 Memorandum Program Investasi 7.4 Kaidah dan rencana pelaksanaan DOKUMEN SELEKSI RPIJM 14

VI.3. LOKASI KEGIATAN

Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Kota Banjarbaru.

VI.4. DATA DAN FASILITAS

Penyediaan data dan fasilitas adalah:

1. Penyediaan oleh Pemerintah daerah

Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa: a. Laporan dan Data Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu yang telah dilakukan oleh instansi terkait.

b. Staf Pengawas Pendamping Pengguna Jasa akan mengangkat petugas yang bertindak sebagai

pendamping counterpartTim TeknisPemeriksa Akhir pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi. Tim ini akan ditentukan dan diinformasikan kemudian.

c. Fasilitas yang Disediakan Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan oleh

penyedia jasa, yakni; Komputer dan Printer; Kendaraan Roda 2; Fasilitas tersebut dialokasikan dalam anggaran biaya pekerjaan jasa konsultan dalam alokasi dana sewa selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

2. Penyediaan oleh Penyedia Jasa

Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa, yakni: Komputer dan Printer, Kendaraan Roda 2, Barang-barang tersebut harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa. VI.5. ALIH PENGETAHUAN Produk yang dihasilkan oleh konsultan yang sesuai dengan keluaran yang diinginkan akan menghasilkan produk yang optimal, apabila sebelumnya dilakukan pembahasan bersama semua pihakunsur terkait dalam penanganan kegiatan memorandum. Pembahasan dilakukan dengan cara ekspose atau diskusi-diskusi oleh pihak Konsultan dihadapan pihakunsur terkait. Pembahasan dilakukan sekurang-kurangnya 3 tiga kali. Jadwal waktu eksposediskusi-diskusipembahasan terhadap produk laporan tersebut ditentukan berdasarkan jadual pelaksanaan penyusunan rencana yang dibuat oleh pihak konsultan dan disetujui oleh pihak Pengguna Jasa atau jadwal pembahasan ini akan ditentukan kemudian.

VI.6. PENGERTIAN

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PUCipta Karya atau disingkat sebagai RPIJM Bidang PUCipta Karya merupakan dokumen rencana kerjasama pembangunan infrastruktur Infrastruktur Development Plan:IDD di KabupatenKota yang bersifat lintas sektoral. RPIJM dimaksudkan bukan untuk menggantikan fungsi RPJMD sebagai dokumen politik sebagaimana Repelitada pada masa yang lalu, akan tetapi RPIJM merupakan dokumen teknis kelayakan program Feasibility Study untuk rencana pembangunan infrastruktur DOKUMEN SELEKSI RPIJM 15 bidang PUCipta Karya. Sebagai dokumen teknis, RPIJM perlu dikerjakan secara profesional oleh ahlinya, namun tetap menekankan proses partisipasi melalui dialog kebijakan dengan pihak-pihak terkait, masyarakat, profesional dan lain-lain pada tahap penyusunan rencana pembangunan dan melalui dialog investasi dengan masyarakat dan dunia usaha maupun pihak-pihak yang terkait pada tahap penyusunan prioritas programkelayakan program investasi. Dengan demikian, RPIJM yang bersifat sektoral dan terpadu merupakan Consolidated FS yang dapat diterima semua pihak sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah. Adapun istilah-istilah yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: • Wilayah adalah Ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta unsure terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional. • Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya. • Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh yang sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, danatau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. • Kawasan Strategis Provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan Provinsi karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup ekonomi, sosial, danatau lingkungan. • Kawasan Strategis KabupatenKota adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup KabupatenKota terhadap ekonomi, sosial, budaya, danatau lingkungan. • Kawasan Megapolitan adalah kawasan yang terbentuk dari 2 dua atau lebih kawasan metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk sebuah sistem. • Kawasan Metropolitan adalah kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan sekurang-kurangnya 1.000.000 satu juta jiwa. • Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. • Kawasan Perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. • Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. • Kawasan Agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis. DOKUMEN SELEKSI RPIJM 16 • Sektor Strategis adalah sektor yang mempunyai kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. • Sistem Pusat Permukiman adalah suatu sistem yang memperlihatkan keterkaitan secara fungsional dan hierarkis pusat-pusat kota dan desa. • Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. • Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. • Pusat Kegiatan Nasional PKN adalah kota yang melayani dalam bidang ekonomi, sosial, dan jasa pemerintahan lebih dari satu Propinsi atau secara nasional dan merupakan pintu-pintu ke luar negeri. • Pusat Kegiatan Wilayah PKW adalah kota yang melayani dalam bidang ekonomi, sosial, dan jasa pemerintahan lebih dari satu Propinsi atau beberapa KabupatenKota dan mempunyai akses yang tinggi dengan PKN. • Pusat Kegiatan Lokal PKL adalah kota yang melayani dalam bidang ekonomi, sosial, dan jasa pemerintahan satu Kabupaten atau beberapa kecamatan dan mempunyai akses yang tinggi dengan PKW, termasuk dalam kategori ini kota khusus untuk pengembangan sektor-sektor strategis pariwisata, industri, perkebunan, tambang dan pusat yang tumbuh cepat karena perkembangan sektor strategis dan pembangunan prasarana jalan dan pengairan. • Desa Pusat Pertumbuhan adalah desa yang diarahkan untuk dapat mendorong perkembangan desa-desa sekitarnya termasuk desa tertinggal. Desa DPP ini ditentukan dengan memperhatikan aksesibilitas terhadap melihat prasarana yang ada serta kemungkinan pengembangannya, Kawasan-kawasan perdesaan, sektor yang dilayani, ketersediaan prasarna dan sarana pelayanan ekonomi, sosial, dan jasa pemerintahan termasuk kemungkinan perkembangannya. • Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang • Penataan Ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya. • Skenario adalah bagian dari strategi yang menjabarkan isi strategi menjadi langkah- langkah untuk mencapai sasaran. • Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJP adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 dua puluh tahun. • Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Nasional adalah penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional, yang memuat strategi pembangunan Nasional, kebijakan umum, program KementerianLembaga dan lintas KementerianLembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. • Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Daerah adalah penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan DOKUMEN SELEKSI RPIJM 17 Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif • RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah adalah rencana penyelenggaraan pembangunan prasarana dan sarana infrastruktur KabupatenKota yang disusun sebagai Considated Feasibility Study CFS dengan keterpaduan penanganan fisik dan bukan fisik untuk mendukung perwujudan wilayah perkotaan. • Program Tahunan RPIJM adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun dan merupakan bagian dari RPIJM. • RPIJM Bidang PUCipta Karya adalah merupakan dokumen teknis bidang PUCipta Karya sebagai Considated Feasibility Study CFS yang berisi rencana penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang PUCipta Karya dengan pendekatan keterpaduan dan pengembangan wilayah berkelanjutan. • Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum KSNP SPAM adalah merupakan pedoman untuk pengaturan, penyelenggaraan, dan pengembangan sistem penyediaan air minum, baik bagi pemerintah pusat maupun daerah, dunia usaha, swasta dan masyarakat. • Sistem Penyediaan Air Minum SPAM adalah merupakan satu kesatuan sistem fisik teknik dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum. • Sarana Lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggarakan dan pengembangan kehidupan, sosial dan budaya. • Utilitas Umum adalah sarana penunjang untuk pelayanan umum. VI.7. KEDUDUKAN Kedudukan RPIJM Bidang PUCipta Karya yaitu berada di bawah kebijakan spasial dan kebijakan sektoral yang ada di setiap daerah sebagai Rencana Pembangunan Infrastruktur Infrastructure Development Plan di masing-masing daerah baik pada skala Propinsi maupun KabupatenKota. RPIJM pada hakekatnya merupakan operasionalisasi dari RPJMN dan RPJMD. Kebijakan spasial dalam RPIJM mengacu pada RTRW Nasional, Propinsi, KabupatenKota sedangkan kebijakan sektoralprogram dalam RPIJM mengacu pada RPJMN dan RPJMD 2004-2009 atau lanjutannya serta Masterplan sektor yang ada. Bilamana suatu daerah belum mempunyai Rencana Tata Ruang maupun Masterplan Sektor RIS masih dapat dilakukan assessment berdasarkan kebijakan tata ruang maupun kebijakan sektoral yang ada.

VII. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

VII.1. POLA PIKIR Pola pikir di dalam penyusunan RPIJM pada prinsipnya akan selalu diawali dari formulasi tujuan dan sasaran pembangunan perkotaan yang diinginkan dan mencari upaya bagaimana dapat mencapai tujuan tersebut dengan melihat kondisi, ataupun potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan dengan maupun tanpa suatu rekayasa. Lebih jauh, yang perlu ditekankan di dalam cara berpikir dalam penyusunan RPIJM bagaimana dapat mengenali permasalahan dan tantangan pembangunan perkotaan, terutama dalam rangka untuk bisa merencanakan dan memprogramkan kegiatan investasi secara efektif, sehingga diharapkan RPIJM yang disusun adalah dapat menjawab DOKUMEN SELEKSI RPIJM 18 tantangan pembangunan, namun masih dalam batas-batas efisiensi kemampuan penyelenggaraan. Untuk itu perlu dilakukan suatu analisis antara kondisi saat ini dengan kondisi yang ingin dicapai dalam waktu mendatang sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan serta kebijakan dan strategi penanganannya berdasarkan skala prioritas yang ditetapkan. Pendekatan berpikir dalam proses penyusunan RPIJM bidang PUCipta Karya terutama dalam hal melakukan analisis permasalahan antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang ada dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan perkotaan, pada prinsipnya dapat disederhanakan sesuai dengan norma yang berlaku di dalam setiap proses pengambilan keputusan, yaitu dalam bentuk inputoutput proses. Dalam hal ini; i Output adalah situasi ataupun kondisi yang dituju, ii Input adalah kondisi saat ini, dan iii Proses adalah upaya bagaimana mencapai situasi ataupun kondisi yang dituju tersebut, dengan melihat kekuatanpotensi Strenght, Kelemahan Weakness, Peluang Opportunity, serta AncamanResiko yang harus ditanggung Threat. Hal ini secara teknis dikenal dengan analisis SWOT. VII.2. PENDEKATAN Pendekatan penyusunan RPIJM pada hakekatnya perlu mempertimbangkan beberapa hal antara lain:

1. Proses Perencanaan yang Partisipatif: Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan

pembangunan KabupatenKota yang dinamis membutuhkan penyediaan fasilitas infrastruktur, dan yang layak, memadai, terjangkau, adil, serta bagi masyarakat luas. Untuk itu diperlukan perencanaan program investasi yang partisipatif;

2. Membangun Transparansi dan Persepsi Bersama: Permasalahan yang dihadapi

KabupatenKota baik persoalan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan maupun persoalan kapasitas institusi agar menjadi persepsi bersama;

3. Keterpaduan dan Keberlanjutan: Perencanaan Program Investasi Jangka