PENDEKATAN DAN METODOLOGI Penyediaan oleh Penyedia Jasa

DOKUMEN SELEKSI RPIJM 17 Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif • RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah adalah rencana penyelenggaraan pembangunan prasarana dan sarana infrastruktur KabupatenKota yang disusun sebagai Considated Feasibility Study CFS dengan keterpaduan penanganan fisik dan bukan fisik untuk mendukung perwujudan wilayah perkotaan. • Program Tahunan RPIJM adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun dan merupakan bagian dari RPIJM. • RPIJM Bidang PUCipta Karya adalah merupakan dokumen teknis bidang PUCipta Karya sebagai Considated Feasibility Study CFS yang berisi rencana penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang PUCipta Karya dengan pendekatan keterpaduan dan pengembangan wilayah berkelanjutan. • Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum KSNP SPAM adalah merupakan pedoman untuk pengaturan, penyelenggaraan, dan pengembangan sistem penyediaan air minum, baik bagi pemerintah pusat maupun daerah, dunia usaha, swasta dan masyarakat. • Sistem Penyediaan Air Minum SPAM adalah merupakan satu kesatuan sistem fisik teknik dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum. • Sarana Lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggarakan dan pengembangan kehidupan, sosial dan budaya. • Utilitas Umum adalah sarana penunjang untuk pelayanan umum. VI.7. KEDUDUKAN Kedudukan RPIJM Bidang PUCipta Karya yaitu berada di bawah kebijakan spasial dan kebijakan sektoral yang ada di setiap daerah sebagai Rencana Pembangunan Infrastruktur Infrastructure Development Plan di masing-masing daerah baik pada skala Propinsi maupun KabupatenKota. RPIJM pada hakekatnya merupakan operasionalisasi dari RPJMN dan RPJMD. Kebijakan spasial dalam RPIJM mengacu pada RTRW Nasional, Propinsi, KabupatenKota sedangkan kebijakan sektoralprogram dalam RPIJM mengacu pada RPJMN dan RPJMD 2004-2009 atau lanjutannya serta Masterplan sektor yang ada. Bilamana suatu daerah belum mempunyai Rencana Tata Ruang maupun Masterplan Sektor RIS masih dapat dilakukan assessment berdasarkan kebijakan tata ruang maupun kebijakan sektoral yang ada.

VII. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

VII.1. POLA PIKIR Pola pikir di dalam penyusunan RPIJM pada prinsipnya akan selalu diawali dari formulasi tujuan dan sasaran pembangunan perkotaan yang diinginkan dan mencari upaya bagaimana dapat mencapai tujuan tersebut dengan melihat kondisi, ataupun potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan dengan maupun tanpa suatu rekayasa. Lebih jauh, yang perlu ditekankan di dalam cara berpikir dalam penyusunan RPIJM bagaimana dapat mengenali permasalahan dan tantangan pembangunan perkotaan, terutama dalam rangka untuk bisa merencanakan dan memprogramkan kegiatan investasi secara efektif, sehingga diharapkan RPIJM yang disusun adalah dapat menjawab DOKUMEN SELEKSI RPIJM 18 tantangan pembangunan, namun masih dalam batas-batas efisiensi kemampuan penyelenggaraan. Untuk itu perlu dilakukan suatu analisis antara kondisi saat ini dengan kondisi yang ingin dicapai dalam waktu mendatang sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan serta kebijakan dan strategi penanganannya berdasarkan skala prioritas yang ditetapkan. Pendekatan berpikir dalam proses penyusunan RPIJM bidang PUCipta Karya terutama dalam hal melakukan analisis permasalahan antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang ada dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan perkotaan, pada prinsipnya dapat disederhanakan sesuai dengan norma yang berlaku di dalam setiap proses pengambilan keputusan, yaitu dalam bentuk inputoutput proses. Dalam hal ini; i Output adalah situasi ataupun kondisi yang dituju, ii Input adalah kondisi saat ini, dan iii Proses adalah upaya bagaimana mencapai situasi ataupun kondisi yang dituju tersebut, dengan melihat kekuatanpotensi Strenght, Kelemahan Weakness, Peluang Opportunity, serta AncamanResiko yang harus ditanggung Threat. Hal ini secara teknis dikenal dengan analisis SWOT. VII.2. PENDEKATAN Pendekatan penyusunan RPIJM pada hakekatnya perlu mempertimbangkan beberapa hal antara lain:

1. Proses Perencanaan yang Partisipatif: Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan