METODE PENELITIAN Dr. Aldy S. Rambe,SpSK

BAB III METODE PENELITIAN

III.1. TEMPAT DAN WAKTU Psychological distress Mild Cognitive Impairment Chronic Low Back Pain Lanjut usia Universitas Sumatera Utara Penelitian dilakukan di Departemen Neurologi FK USURSUP H.Adam Malik Medan dari tanggal 01 Januari 2014 sd 30 April 2014. III.2. SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian diambil dari populasi pasien rumah sakit. Penentuan subjek penelitian dilakukan menurut metode sampling non random secara konsekutif. III.2.1 Populasi Sasaran Semua penderita nyeri punggung bawah kronik yang ditegakkan dengan pemeriksaan klinis dan Foto CT scan vertebra III.2.2 Populasi Terjangkau Semua penderita nyeri punggung bawah kronik yang berobat jalan di Poli Neurologi FK USU RSUP.H.Adam Malik Medan. III.2.3 Besar Sampel Besar sampel dihitung menurut rumus Madiyono B, 1995 Z α = Deviat baku α normal berdasarkan nilai yang telah ditentukan α = 0,05  Zα = 1,96 P = Perkiraan proporsi nyeri punggung bawah tahun 2013 16,2  0,162 Q = 1- P  0,838 d = tingkat ketepatan presisi 15 2 2 d PQ Z n   Universitas Sumatera Utara N = 1,96 2 0,162 0,838 ------------------------------------------------------------------ [ 0,15 ] 2 N = 23,2 ~ 23 orang III.2.4 Kriteria Inklusi 1. Semua penderita nyeri punggung bawah kronik yang berobat jalan ke poliklinik RSUP.Adam Malik Medan 2. Umur diatas atau sama dengan 55 tahun 3. Pendidikan minimal sekolah dasar 4. Memberi persetujuan untuk diikutsertakan dalam penelitian ini. III.2.5 Kriteria Eksklusi 1. Subjek dengan buta huruf 2. Subjek dengan afasia 3. Subjek yang tidak bisa berbahasa Indonesia. 4. Subjek dengan lesi otak stroke, tumor, infeksi, trauma, dementia, parkinson 5. Subjek dengan gangguan kesadaran 6. Subjek dengan epilepsi 7. Subjek dengan gangguan jiwa III.3. BATASAN OPERASIONAL Chronic Low Back Pain adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau Universitas Sumatera Utara keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki. Nyeri yang berasal dari daerah punggung bawah dapat dirujuk ke daerah lain atau sebaliknya nyeri yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah referred pain Sadeli dkk, 2001. Psychological distress : emosi negatif seperti depresi dan anxietas. Wilson R.S, 2007 Mild Cognitive Impairment : masa transisi dari keadaan kognitif normal ke arah early demensia. Sjahrir H, 1999 Mini Mental State Examination : tes yang sederhana dan mudah digunakan untuk menyaring adanya gangguan kognitif. Sjahrir H, 1999; Fuller G, 1993 NEO Five-factor inventory : pertanyaan tentang kepribadian yang digunakan secara internasional sebagai “ Gold Standard” untuk menilai kepribadian. Fuller G, 1993 Neuroticism scale : menilai kecendrungan terjadinya psychological distress. Wilson R.S, 2007; Fuller G, 1993 Clock Drawing Test : suatu tes neuropsikologi yang dapat dipergunakan untuk menilai beberapa fungsi neuropsikiatrik dan visuospasial yang lebih baik. Skor mulai dari 0-4. Assosiasi Alzheimer Indonesia, 2003; Aprahamian I dkk, 2009 Lesi otak : kerusakan otak yang disebabkan oleh trauma atau penyakit trauma kapitis, stroke, infeksi, tumor, demensia, Parkinson. Web MD, 2011 Universitas Sumatera Utara Gangguan kesadaran : kehilangan kemampuan untuk merasakan dan membalas stimulus yang berasal dari lingkungan luar. Thefree dictionary, 2011 Epilepsi : suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan seizure berulang sebagai akibat dari adanya gangguan fungsi otak secara intermitten, yang disebabkan oleh lepas muatan listrik abnormal dan berlebihan di neuron- neuron secara paroksismal dan disebabkan oleh berbagai etiologi. Kelompok studi epilepsi, 2011 III.4. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode potong lintang, dengan sumber data primer diperoleh dari semua penderita nyeri punggung bawah kronik yang berobat jalan di poliklinik Neurologi FK-USU RSUP H.Adam Malik Medan a. Studi observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran karakteristik demografi b. Studi korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan psychological distress dengan mild cogntive impairment pada penderita nyeri punggung bawah kronik III.5. PELAKSANAAN PENELITIAN III.5.1. Instrumen III.5.1.1. Kuesioner NEO Five-factor inventory Neuroticism scale Universitas Sumatera Utara Tes ini digunakan untuk menilai kecendrungan terjadinya psychological distress. Terdiri dari 12 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan bernilai 0-4. Semakin tinggi nilai menunjukkan semakin cenderung terjadi distress. Wilson R.S, 2007, Embretson S.E, 2000 III.5.1.2. Kuesioner Mini Mental State Examination Pemeriksaan status mental MMSE Foldstein adalah tes dengan nilai maksimum 30 cukup baik dalam mendeteksi gangguan kognitif. Nilai dibawah 27 dianggap abnormal dan mengindikasikan gangguan kognitif yang signifikan pada penderita berpendidikan tinggi. Penyandang dengan pendidikan yang rendah dengan nilai MMSE paling rendah 24 masih dianggap normal, namun nilai yang rendah ini mengindentifikasikan resiko untuk demensia. Assosiasi Alzheimer Indonesia, 2003 III.5.1.3. Kuesioner Clock Drawing Test Tes ini menilai banyak kemampuan kognitif seperti memori jangka pendek, pemahaman instruksi verbal, orientasi spasial, pemikiran abstrak, merencanakan, konsentrasi eksekutif dan visuospasial. Tes ini dilakukan dengan menggambar jam, yang dinilai adalah cara membuat lingkaran jam, posisi angka jam, kelengkapan angka jam dan jarum pendek dan panjang jam, dengan nilai maksimal 4. Assosiasi Alzheimer Indonesia, 2003; Aprahamian I dkk, 2009 III.5.2. Pengambilan Sampel Semua pasien lanjut usia dengan nyeri punggung bawah kronik yang berobat jalan ke Poliklinik RSUP H. Adam Malik Medan dipilih dengan cara Universitas Sumatera Utara non probability sampling menggunakan metode konsekutif. Dipilih sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Setiap sampel yang memenuhi syarat diminta menandatangani surat persetujuan ikut dalam penelitian. Setiap sampel diminta untuk mengisi kuesioner NEO Five-factor inventory, Mini Mental State Examination, dan Clock Drawing Test. Pengambilan sampel dilakukan oleh dokter pemeriksa, dan pengisian kuesioner dilakukan oleh dokter pemeriksa. III.5.3. Kerangka Operasional Kriteria Inklusi Kriteria eksklusi Surat persetujuan ikut penelitian Pemeriksaan : - Kuesioner NEO Five-factor inventory Neuroticism scale - Kuesioner Mini Mental State Examination - Kuesioner Clock Drawing Test DataHasil Analisa Nyeri punggung bawah kronik Universitas Sumatera Utara III.6. Variabel yang diamati Variabel bebas: Psychological distress Variabel terikat: Mild Cognitive Impairment III.7 Analisa Statistik Data hasil penelitian akan dianalisa secara statistic dengan bantuan program computer Windows SPSS Statistical Product and Science Service Analisis dan penyajian data dilakukan sebagai berikut : 1. Analisis deskriptik digunakan untuk melihat nilai MMSE, CDT, dan Kuesioner NEO Five-factor inventory Neuroticism scale pada penderita nyeri punggung bawah kronik dan gambaran umur, jenis kelamin, suku bangsa dan tingkat pendidikan 2. Untuk mengetahui hubungan antara psychological distress dengan Mild Cognitive Impairment digunakan uji korelasi Pearson jika data terdistribusi normal atau uji korelasi Spearman jika data tidak terdistribusi normal. 3. Untuk mengetahui rerata skor MMSE pasien nyeri punggung bawah kronik digunakan analisa deskriptif 4. Untuk mengetahui rerata skor CDT pasien nyeri punggung bawah kronik digunakan analisa deskriptif 5. Untuk mengetahui rerata skor neuroticim scale pasien nyeri punggung bawah kronik digunakan analisa deskriptif Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Hubungan Sindrom Metabolik Dengan Mild Cognitive Impairment Pada Usia Paruh Baya

2 53 107

HUBUNGAN ANTARA SIKAP KERJA DAN MASA KERJA DENGAN GANGGUAN FUNGSIONAL NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA Hubungan Antara Sikap Kerja Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Fungsional Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Tenaga Panggul.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENGEMUDI DENGAN TERJADINYA NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA SOPIR BUS DI Hubungan Antara Lama Mengemudi Dengan Terjadinya Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Sopir Bus di Terminal Tirtonadi.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENGEMUDI DENGAN TERJADINYA NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA SOPIR BUS DI Hubungan Antara Lama Mengemudi Dengan Terjadinya Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Sopir Bus di Terminal Tirtonadi.

0 2 19

HUBUNGAN GERAKAN SHOLAT DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIK Hubungan Gerakan Sholat Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Myogenik Pada Wanita Lanjut Usia.

0 4 13

HUBUNGAN GERAKAN SHOLAT DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIK Hubungan Gerakan Sholat Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Myogenik Pada Wanita Lanjut Usia.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Gerakan Sholat Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Myogenik Pada Wanita Lanjut Usia.

0 2 5

Terapi dengan Pendekatan Cognitive-Behavioral dalam Penanganan Nyeri pada Pasien Nyeri Punggung Bawah (NPB) Kronik.

0 0 20

Penerapan Terapi Dengan Pendekatan Cognitive-Behavioral Dalam Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Pasien Nyeri Punggung Bawah (NPB) Kronik (Suatu Studi Kasus Pada Pasien NPB Kronik di Rumah Sakit "X" Bandung).

1 6 26

Hubungan Antara Psychological Distress Dengan Mild Cognitive Impairment Pada Pasien Lanjut Usia Dengan Nyeri Punggung Bawah Kronik

0 0 19