KESIMPULAN DAN SARAN V.1

III.5.1 Instrumen 27 III.5.1.1 Kuesioner NEO Five-factor inventory Neuroticism scale 27 III.5.1.2 Kuesioner Mini Mental State Examination 27 III.5.1.3 Kuesioner Clock Drawing Test 28 III.5.2 Pengambilan sampel 28 III.5.3 Kerangka operasional 29 III.5.4 Variabel yang diamati 29 III.5.5 Analisa statistik 30 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil penelitian 31 IV.1.1 Karakteristik subjek penelitian 31 IV.1.2 Perbedaan nilai fungsi kognitif dan psychological distress pada pasien nyeri punggung bawah kronik 35 IV.1.3 Hubungan fungsi kognitif dan psychological distress pada pasien nyeri punggung bawah kronik 36 IV.2 Pembahasan 37 IV.2.1 Karakteristik subjek penelitian 37 IV.2.2 Hubungan antara mild cognitive impairment dengan skor distress pada pasien nyeri punggung bawah kronik 38

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN V.1

Kesimpulan 41 V.2 Saran 41 DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara DAFTAR SINGKATAN AD : Alzheimer Disease Aan : American Academy of Neurology CDT : Clock Drawing Test CT scan : Computed Tomography scanning HNP : Hernia Nucleus Pulposus MCI : Mild Cognitive Impairment MMSE : Mini Mental State Examination RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat SD : Sekolah Dasar SLTP : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTA : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SPSS : Stastical Product and Science Service Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Faktor Resiko Nyeri Punggung Bawah 9 Tabel 2 Etiologi Nyeri Punggung Bawah 10 Tabel 3. Karakteristik demografi pasien nyeri punggung 32 Bawah kronik Tabel 4. Nilai tes fungsi kognitif dan psychological distress 35 Tabel 5. Hubungan antara MMSE dengan psychological distress 36 Tabel 6. Hubungan antara CDT dengan psychological distress 37 Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Karakteristik jenis kelamin pasien nyeri punggung 33 bawah kronik Gambar 2. Karakteristik suku bangsa pasien nyeri punggung 33 bawah kronik Gambar 3. Karakteristik pendidikan pasien nyeri punggung 34 bawah kronik Gambar 4. Karakteristik pekerjaan pasien nyeri punggung 34 bawah kronik Gambar 5. Karakteristik diagnosa pada pasien nyeri 35 punggung bawah kronik Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN 1. Lembar penjelasan kepada calon subjek penelitian 2. Lembar persetujuan setelah penjelasan 3. Lembar pengumpulan data penelitian 4. Lembar persetujuan komite etik tentang pelaksanaan penelitian bidang kesehatan 5. Data dasar penelitian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Latar Belakang : Di usia lanjut, beberapa orang menderita gangguan kognitif tetapi belum memenuhi criteria demensia. Keadaan ini disebut dengan Mild Cognitive Impairment. Pada studi prospektif ditemukan bahwa keadaan distress kronik berhubungan dengan penurunan kognitif dan resiko terjadinya Demensia Alzheimer pada orang usia lanjut yang tidak menderita demensia. Pada penelitian ini, kami membuktikan hipotesis yang menyatakan bahwa psychological distress berhubungan dengan peningkatan insiden MCI pada orang usia lanjut. Metode: Dari 30 pasien dengan nyeri punggung bawah kronik mengisi kuesioner Neuroticism Scale dari kuesioner NEO Five Factor Inventory, Mini Mental State Examination dan Clock Drawing Test. Analisa statistik menggunakan tes Spearman. Kriteria eksklusi meliputi pasien buta huruf, afasia, menderita penyakit yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif seperti stroke, epilepsy, gangguan mental dan pasien yang tidak mampu berbahasa Indonesia. Hasil : Rata-rata nilai distress, MMSE dan CDT adalah 26.33, 24.00, dan 3.00. Nilai distress yang tinggu berhubungan dengan fungsi kognitif yang menurun. Dijumpai hubungan yang signifikan antara nilai distress dengan MMSE dengan p 0,001. Juga dijumpai hubungan yang signifikan antara nilai distress dengan CDT p 0,001. Kesimpulan: Pada orang usia lanjut dengan nyeri punggung bawah kronik, peningkatan nilai psychological distress berhubungan dengan peningkatan insiden Mild Cognitive Impairment Kata kunci : nyeri punggung bawah kronik, psychological distress, mild cognitive impairment Universitas Sumatera Utara ABSTRACT Background In old age, some people exhibit cognitive impairment yet do not meet criteria for dementia. This state, most commonly referred to as mild cognitive impairment. In large prospective studies, higher level of chronic distress has been associated with cognitive decline and risk of AD in older person initially free of dementia. Here we test the hypothesis that psychological distress is associated with increased incidence of MCI in old age. Methods In all 30 patients with chronic low back pain completed the Neuroticism scale of the NEO Five-Factor Inventory, Mini Mental State Examination, and Clock Drawing Test. Statistical analysis was using spearman correlation test. Exclusion criteria included patients with illiterate, aphasia, having disease that influence cognitive function such as stroke, epilepsy, mental disorders and unable to communicate in Indonesian language. Results Overall, mean of distress score, MMSE, and Clock Drawing Test are 26.33, 24.00 and 3.00. Higher distress score was associated with lower level of cognitive function. There was significant correlation between distress score and MMSE with p 0,001. Also there was significant correlation between distress score and CDT p 0,001. Conclusions Among older person with low back pain, higher level of chronic psychological distress is associated with increased incidence of mild cognitive impairment. Keyword : chronic low back pain, psychological distress, mild cognitive impairment Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

Dokumen yang terkait

Hubungan Sindrom Metabolik Dengan Mild Cognitive Impairment Pada Usia Paruh Baya

2 53 107

HUBUNGAN ANTARA SIKAP KERJA DAN MASA KERJA DENGAN GANGGUAN FUNGSIONAL NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA Hubungan Antara Sikap Kerja Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Fungsional Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Tenaga Panggul.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENGEMUDI DENGAN TERJADINYA NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA SOPIR BUS DI Hubungan Antara Lama Mengemudi Dengan Terjadinya Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Sopir Bus di Terminal Tirtonadi.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENGEMUDI DENGAN TERJADINYA NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA SOPIR BUS DI Hubungan Antara Lama Mengemudi Dengan Terjadinya Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Sopir Bus di Terminal Tirtonadi.

0 2 19

HUBUNGAN GERAKAN SHOLAT DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIK Hubungan Gerakan Sholat Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Myogenik Pada Wanita Lanjut Usia.

0 4 13

HUBUNGAN GERAKAN SHOLAT DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIK Hubungan Gerakan Sholat Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Myogenik Pada Wanita Lanjut Usia.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Gerakan Sholat Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Myogenik Pada Wanita Lanjut Usia.

0 2 5

Terapi dengan Pendekatan Cognitive-Behavioral dalam Penanganan Nyeri pada Pasien Nyeri Punggung Bawah (NPB) Kronik.

0 0 20

Penerapan Terapi Dengan Pendekatan Cognitive-Behavioral Dalam Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Pasien Nyeri Punggung Bawah (NPB) Kronik (Suatu Studi Kasus Pada Pasien NPB Kronik di Rumah Sakit "X" Bandung).

1 6 26

Hubungan Antara Psychological Distress Dengan Mild Cognitive Impairment Pada Pasien Lanjut Usia Dengan Nyeri Punggung Bawah Kronik

0 0 19