Arah kebijakan Ekonomi Makro

RKPD 2008 23 Tabel III. 5 Prediksi Indikator Makro Ekonomi Kabupaten Rembang Tahun 2008 No INDIKATOR PREDIKSI 2008 1 PDRB Atas dasar harga konstan 2000 Rp 2.113.315.182.000 2 Laju Pertumbuhan Ekonomi 5,00 3 Inflasi 8 4 PDRB kapita adhk 2000 3.510.669 5 Jumlah pengangguran 47.464 6 Jumlah Penduduk miskin Berdasar PSE BLT 187.736 jiwa 31.06 7 Kebutuhan Investasi Total Rp 1.057.516.598.000,- 8 ICOR 9,60 Sumber : BPS dan Hasil Analisis, 2006

D. Arah kebijakan Ekonomi Makro

Dengan terbatasnya kemampuan keuangan untuk mendorong perekonomian, maka kebijakan ekonomi nasional secara makro akan lebih diarahkan untuk mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan dengan menghilangkan berbagai kendala yang menghambat. Langkah – langkah kebijakan yang lebih serius juga akan ditempuh untuk meningkatkan pemerataan dan sekaligus mendorong potensi pembangunan yang belum termanfaatkan selama ini antara lain di sektor pertanian, industri dan di wilayah perdesaan. Aktifitas dari kebijakan fiskal akan ditingkatkan dengan mempertajam prioritas pembangunan ke dalam kegiatan – kegiatan pembangunan yang memberi dampak besar bagi masyarakat luas. Pertumbuhan ekonomi didorong terutama dengan meningkatkan investasi dan ekspor non migas. Peingkatan investasi dan daya saing ekspor dilakukan dengan mengurangi biaya tinggi melalui deregulasi dan debirokratisasi di semua sektor, intensifikasi pelaksanaan Paket Kebijakan Perbaikan iklim investasi sesuai Inpres No. 3 Tahun 2006, peningkatan kepastian hukum terhadap dunia usaha, menyehatkan iklim ketenagakerjaan, meningkatkan penyediaan infrastruktur, penyederhanaan prosedur perpajakan dan kepabeanan, serta meningkatkan fungsi intermediasi perbankan dalam menyalurkan kredit kepada sektor usaha yang difukuskan pada UKM dan Koperasi. Peranan masyarakat dalam penyediaan infrastruktur akan makin ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sedangkan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sesuai Pergub 19 2006 tentang Akselerasi Renstra Provinsi jawa Tengah Tahun 2003 – 2008 secara operasional diarahkan dalam rangka : RKPD 2008 24 1. Meningkatkan pembangunan kesejahteraan masyarakat, yang meliputi penanganana pengangguran, kemiskinan, pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan; 2. Memperkuat pembangunan ekonomi melalui peningkatan daya saing ekonomi daerah meliputi pengembangan ekspor non migas, pelayanan investasi melalui One Stop Service OSS , Revitalisasi Pertanian Perikanan dan kehutanan RPPK , pariwisata dan IKM UKM, dengan dukungan infrastruktur yang memadai; 3. memperkuat kemandirian wilayah melalui pengembangan klaster dan REDSP dalam rangka meberdayakan dan mengoptimalkan potensi lokal; 4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik meliputi peningkatan sistem pelayanan, sarana dan prasarana serta regulasi; 5. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah meliputi peningkatan partisipasi dan kelembagaan masyarakat, sumberdaya manusia, sarana prasarana dan kelembagaan aparatur; 6. Memperkuat pembangunan sumberdaya alam, lingkungan dan sumberdaya kelautan yang berkelanjutan meliputi pengendalian dan rehabilitasi kerusakan, mitigasi dan penanggulangan bencana alam, penanggulangan pencemaran, pemulihan dan pendayagunaan ekosistem. Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Rembang kebijakannya mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku, yakni Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Peraturan Pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Substansi dari tujuan utama penganggaran meliputi 1 stabilitas fiskal, 2 alokasi sumber daya sesuai prioritas dan 3 pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien. Stabilitas fiskal yang baik dan penerapan sistem perencanaan dan penganggaran dengan persepektif jangka menengah, merupakan kunci bagi kepastian pendanaan kegiatan Pemerintah Daerah, dalam kondisi di mana dana yang tersedia sangat terbatas sedangkan kebutuhannya begitu besar. Alokasi sumber daya sesuai prioritas, perlu dibatasi dengan indikasi pagu yang realistis agar tekanan pengeluaranpembelanjaan tidak mengganggu pencapaian tujuan fiskal. Dengan penetapan pagu indikatif pada tahap awal sebelum dimulai penganggaran, para pelaku anggaran dapat menentukan kebijakan dan prioritas anggaran, termasuk keputusan mengenai “trade-off” antara keputusan yang telah diambil di masa lalu dan yang akan diambil pada masa yang akan datang. Dengan tercapainya 2 dua tujuan, yaitu stabilitas fiskal dan RKPD 2008 25 alokasi sumber daya sesuai prioritas, maka tujuan yang ketiga yakni pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien juga akan dapat dicapai. Dari Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2006, disebutkan bahwa struktur APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari : 1 Pendapatan Daerah, meliputi semua penerimaan uang melalui rekening Kas Umum Daerah yang menambah ekuitas dana, merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. 2 Belanja Daerah, meliputi semua pengeluaran dari rekening Kas daerah yang mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban Daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Daerah. 3 Pembiayaan Daerah, meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Arah kebijakan umum pembangunan ekonomi Kabupaten Rembang Tahun 2006 – 2010 adalah : 1. Peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan pemerintahan yang meningkat dari tahun ke tahun dan berlangsung secara berkelanjutan dan mandiri sustain . 2. Peningkatan daya serap perekonomian terhadap tenaga kerja. Peningkatan lapangan kerja, kesempatan untuk bekerja dan pengurangan tingkat pengangguran sebagai strategi dasar untuk mengurangi jumlah penduduk miskin masalah kemiskinan ; 3. Peningkatan pembangunan yang berbasis pada pengembangan kawasan perdesaan dan partisipasi masyarakat community and rural urban based development . RKPD 2008 26

E. Arah Kebijakan Anggaran