Berdasarkan   contoh   fungsi   eksplisit   dan   implisit   tersebut   di   atas,   tampak bahwa jika suatu fungsi ditulis dalam bentuk eksplisit maka dengan mudah dapat ke
dalam bentuk implisit. Akan tetapi jika fungsi ditulis dalam bentuk implisit maka tidak semuanya dapat diubah menjadi bentuk eksplisit.
Contoh 1. Bentuk implisit
4 5
2
 
 x
x y
adalah
4 5
2
 
 
x x
y
2. Bentuk implisit
x x
x y 
adalah
7 8
 
x y
3. Bentuk ekplisit dari
25
2 2
 
y x
adalah
2
25 x
y 
 
4. Bentuk eksplisit dari
1 2
2 2
 
 
 y
x y
x
adalah y =
 
2
1 5
5 1
2 1
 
 x
5.
2
2 2
 
 xy
y x
adalah   bentuk   implisit   yang   tidak   dapat   dinyatakan   dalam bentuk eksplisit.
6.
1 cos
 
xy
adalah bentuk implisit yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk eksplisit.
Untuk pengembangan lebih lanjut pembaca dapat membuat beberapa contoh fungsi dengan mengelompokkannya kedalam bentuk eksplisit atau implisit. Selain itu
pembaca   dapat   membuat   contoh   lain   fungsi   implisit   yang   dapat   diubah   menjadi fungsi eksplisit atau fungsi implisit yang tidak dapat diubah menjadi fungsi eksplisit.
Pada   prinsipnya   dalam   fungsi   eksplisit   y   =   fx,   x   disebut   peubah   bebas independen, sedangkan y disebut peubah tak bebas dependen. Bentuk fx,y = 0
jika dapat diubah dalam bentuk ekplisit, x, dan y secara berturut juga dinamakan peubah   bebas   dan   tak   bebas.  Akan   tetapi   jika   tidak   dapat   diubah   dalam   bentuk
ekplisit, maka tidak ada peubah bebas dan tak bebas dalam fungsi tersebut.
2.2 Turunan Fungsi
Definisi Turunan   fungsi   y   =   fx   adalah   fungsi   lain   yang   dinotasikan   dengan   f’x   dan
didefinisikan oleh f’x =
x x
f x
x f
x
 
 
 
lim
, asalkan limitnya ada. Misal x+
x 
= t , maka
x 
= t – x Karena
 
x
maka
x t 
12
Sehingga definisi turunan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk: f’x =
x x
f x
x f
x
 
 
 
lim
, asalkan limitnya ada.
x t
x f
t f
x t
 
lim
, asalkan limitnya ada. Notasi lain untuk turunan y = fx dinyatakan dengan notasi
, x
f D
dx dy
x
,
dx x
df
. Jika   fungsi   yang   diketahui   dinyatakan   dalam   bentuk   implisit,   maka
turunannya dapat dilakukan dengan menggunakan kaidah diferensial yaitu dengan cara   mendiferensialkan   masing-masing   variabel   dalam   fugsi   tersebut.  Berikut   ini
diberikan beberapa contoh menentukan turunan fungsi eksplisit dan implisit. Contoh
Tentukan
dx dy
fungsi-fungsi berikut. 1. y =
x
+ c Berdasarkan definisi di atas diperoleh
x x
f x
x f
dx dy
x
 
 
 
lim
=
  
x c
x c
x x
x
 
 
 
 
lim
=
   
x x
x x
x
 
 
 
lim
=
x x
x x
x
 
 
 
lim
.
x x
x x
x x
 
 
 
= lim
 
x
} {
x x
xx x
x x
 
 
=
 
x x
x x
x
x
 
 
 
lim
=
x x
x
x
 
 
1 lim
13
=
x 2
1
2. y =
1 3
x 
Berdasarkan definisi di atas diperoleh
x x
f x
x f
dx dy
x
 
 
 
lim
=
x x
x x
x
 
 
 
 
1 3
1 3
lim
=
} 1
1 {
1 3
1 3
lim x
x x
x x
x x
x
 
 
 
 
 
 
=
1 1
1 3
lim x
x
x
 
 
 
=
2
1 3
x 
Fungsi-fungsi yang mempunyai turunan sebagaimana dijelaskan pada contoh di atas disebut fungsi yang differensiable. .
Dengan cara yang sama, jika y = x
n
maka turunannya ditentukan oleh:
x x
f x
x f
dx dy
x
 
 
 
lim
=
x x
x x
Lim
n n
x
 
 
 
=
x x
x x
x n
n n
x x
n n
x nx
x
n n
n n
n n
x
 
 
 
 
 
 
 
 
 
... 3
2 1
2 1
lim
3 3
2 2
1
=
x x
x x
n n
n x
x n
n x
nx
n n
n n
x
 
 
 
 
 
 
 
 
.... 3
2 1
2 1
lim
3 3
2 2
1
14
=
] ....
3 2
1 2
1 [
lim
1 2
3 2
1 
 
 
 
 
 
 
 
n n
n n
x
x x
x n
n n
x x
n n
nx
=   nx
1 
n
Berikut ini diberikan beberapa rumus  dasar tentang turunan fungsi. Misal u,v, dan w adalah  fungsi-fungsi dalam  x dan c  sebarang  bilangan  real.  yang  masing-masing
mempunyai turunan maka: 1.
 c
dx d
2.
1 
x dx
d
3.
1 
n n
nx x
dx d
4.
dx du
nu u
dx d
n n
1 
5.
dx dv
dx du
v u
dx d
 
6.
dx dv
dx du
v u
dx d
 
7.
dx dw
dx dv
dx du
w v
u dx
d 
 
 
8.
dx du
c cu
dx d
9.
dx dv
u dx
du v
dx du
v dx
dv u
uv dx
d 
 
10.
dx dw
vw dx
dv uw
dx dw
uv uvw
dx d
 
11.
2
v dx
dv u
dx du
v v
u dx
d 
 
 
 
12.
x x
dx d
cos sin
13.
x x
dx d
sin cos
 
14.
x x
dx d
2
sec tan
15
15.
x x
dx d
2
csc cot
 
16.
x x
x dx
d tan
sec sec
17.
x x
x dx
d cot
csc csc
 
Rumus-rumus   di   atas   berlaku   untuk   fungsi   eksplisit,   sedangkan   turunan   fungsi implisit   ditentukan   dengan   menggunakan   kaidah   diferensial,   yaitu   dengan   cara
mendiferensialkan masing-masing bagian fungsi tersebut. Contoh
1 Tentukan
dx dy
fungsi-fungsi x
25
2 2
 
 y
Dengan mendiferensialkan masing-masing bagian, diperoleh: dx
2
+ dy
2
- d25 = d0
2 2
 
 ydy
xdx
x + y
dx dy
= 0
y x
dx dy
 
2 Tentukan
dx dy
dari
2
2 2
 
 xy
y x
Jawab Dengan mendiferensialkan masing-masing variabel fungsi   diperoleh
2
2 2
d d
xy d
y x
d 
 
2 2
2 2
 
 
 
dx y
dy xy
dx xy
dy x
2 2
2 2
 
 
 dy
xy x
dx y
xy 2
2
2 2
 
 
 
dy xy
x dx
y xy
diperoleh
xy x
y xy
dx dy
2 2
2 2
 
 
3 Tentukan
dx dy
dari
x x
x y 
16
Untuk menentukan
dx dy
dari fungsi di atas, maka bentuk fungsinya diubah terlebih dahulu  menjadi   bentuk implisit, dan diperoleh:
x x
x y 
x x
x y 
2
x x
x y
2 4
 
 
x x
y
2 3
8
 
7 8
 
 x
y
Dengan mendiferensialkan masing-masing variabel diperoleh
7 8
d x
d y
d 
 7
8
6 7
 
 dx
x dy
y dx
x dy
y
6 7
7 8
 
Sehingga
7 6
8 7
y x
dx dy
2.3  Antiturunan