BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Diare merupakan salah satu manifestasi gangguan fungsi saluran cerna. Umumnya episode diare adalah akut, pada keadaan tertentu dapat
berlangsung sampai berminggu – minggu atau disebut juga dengan diare persisten.
1
Di Indonesia, diare masih merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan anak. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT
2001 yang diselenggarakan Depkes RI diare menempati urutan ketiga 10 dari 10 penyebab kematian Balita setelah gangguan perinatal 26 dan
penyakit saluran nafas 16.
2
Studi pola keluhan kesakitan penduduk Indonesia yang merupakan analisa sekunder dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS 2001
pada kelompok Balita didapatkan keluhan terbanyak adalah panas, batuk dan pilek, serta diare dimana Balita merupakan kelompok ketiga terbanyak
menderita keluhan 35,1 setelah kelompok usia lanjut 65 tahun yaitu sebesar 52,8 dan kelompok 56-65 tahun 40,2.
3
Walaupun persentase diare sebagai penyebab kematian pada anak di Indonesia cenderung menurun 5 tahun terakhir tetapi angka kematian masih
tetap tinggi,
2
maka diperlukan penanganan yang komprehensif dan rasional. Terapi yang rasional diharapkan akan memberikan hasil yang maksimal, oleh
karena efektif, efisien dan biaya yang terjangkau.
Universitas Sumatera Utara
Telah banyak studi mengenai penanganan diare akut beberapa dekade terakhir khususnya pemakaian zink. Suatu meta-analisis
mengemukakan suplementasi zink secara bermakna menurunkan frekuensi, berat serta morbiditas diare akut.
4
Studi awal zink, memberikan diet yang diberi tambahan zink dalam terapi diare akut pada anak di bawah usia 1
tahun, didapatkan penurunan berat dan lamanya diare.
5
Akan tetapi belum diketahui apakah pemberian zink lebih efektif dalam mengurangi keparahan
diare akut bakteri dibandingkan nonbakteri.
1.2. Perumusan Masalah
Apakah pemberian zink lebih efektif dalam mengurangi keparahan diare akut bakteri dibandingkan nonbakteri?
1.3. Hipotesis
Pemberian zink lebih efektif dalam mengurangi keparahan diare akut bakteri dibandingkan nonbakteri.
1.4. Tujuan Penelitian