denah struktur tersebut, berupa beban gempa nominal statik ekivalen V yang ditetapkan menurut persamaan berikut ini:
3.1 dimana:
C
1
: nilai faktor respons gempa yang diperoleh dari spektrum respons gempa rencana menurut gambar 3.2 untuk waktu getar alami fundamental T
1
. I : faktor keutamaan menurut tabel 3.3.
W
t
: berat total gedung termasuk beban hidup yang sesuai. R : faktor reduksi gempa menurut tabel 3.4 dan table 3.5.
3.1.1.1 Faktor Respons Gempa
Faktor respons gempa C
1
dapat diperoleh dari spektrum respons gempa rencanan menurut gambar 2 untuk waktu getar alami fundamental T
1
untuk masing- masing wilayah gempa dan jenis tanah dimana bangunan tersebut dibangun. Dalam
gambar tersebut C adalah faktor respons gempa yang dinyatakan dalam percepatan gravitasi dan T adalah waktu getar alami struktur gedung yang dinyatakan dalam
detik. Untuk T = 0 nilai C tersebut menjadi sama dengn A , dimana A
merupakan percepatan puncak muka tanah menurut tabel 3.1 menurut wilayah gempa dan jenis
tanah masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
G am
b ar
3 .1
Wi lay
ah g
em p
a I ndone
si a de
nga n pe
rc epa
ta n punc
ak ba tua
n da sa
r de nga
n pe ri
ode ul
ang 500 t
ahun
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Percepatan puncak batuan dasar dan percepatan puncak muka tanah untuk masing-masing wilayah gempa Indonesia
Wilayah Percepatan
Percepatan puncak muka tanah Ao ‘g’ puncak
batuan Gempa
dasar Tanah
Keras Tanah
Sedang Tanah
Lunak Tanah
Khusus ‘g’
1 0,03
0,04 0,05
0,08 diperlukan
2 0,10
0,12 0,15
0,20 evaluasi
3 0,15
0,18 0,23
0,30 khusus di
4 0,20
0,24 0,28
0,34 setiap
5 0,25
0,28 0,32
0,36 lokasi
6 0,30
0,33 0,36
0,38
Tabel 3.2 Spektrum respons gempa rencana Wilayah
Gempa Tanah Keras
Tanah sedang Tanah Lunak Tc = 0,5 det.
Tc = 0,6 det. Tc = 1,0 det.
Am Ar
Am Ar
Am Ar
1 0,10
0,05 0,13
0,08 0,20
0,20 2
0,30 0,15
0,38 0,23
0,50 0,50
3 0,45
0,23 0,55
0,33 0,75
0,75 4
0,60 0,30
0,70 0,42
0,85 0,85
5 0,70
0,35 0,83
0,50 0,90
0,90 6
0,83 0,42
0,90 0,54
0,95 0,95
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Respons spektrum gempa rencana
Universitas Sumatera Utara
3.1.1.2 Faktor Keutamaan
Dalam SNI 03-1726-2002 ditentukan bahwa pengaruh gempa rencana yang harus ditinjau dalam perencanaan struktur gedung serta berbagai bagian dan
peralatannya secara umum. Akibat pengaruh gempa rencana, struktur gedung serta berbagai bagian dan peralatannya secara keseluruhan harus masih berdiri, walaupun
sudah berada dalam kondisi di ambang keruntuhan. Gempa rencana ditetapkan mempunyai periode ulang 500 tahun, agar probabilitas terjadinya terbatas pada 10
selama umur gedung 50 tahun. Untuk berbagai kategori gedung, bergantung pada probabilitas terjadinya keruntuhan struktur gedung selama umur gedung dan umur
gedung tersebut yang diharapkan, pengaruh gempa rencana terhadapnya harus dikalikan dengan suatu faktor keutamaan I menurut persamaaan:
3.2 dimana:
I
1
: faktor keutamaan untuk menyesuaikan periode ulang gempa berkaitan dengan penyesuain probabilitas terjadinya gempa itu selama umur gedung.
I
2
: faktor keutamaan untuk menyesuaikan periode ulang gempa berkaitan dengan penyesuaian umur gedung tersebut.
Faktor-faktor keutamaan I
1
, I
2
, dan I ditetapkan menurut tabel 3.3 .
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3 Faktor keutamaan I untuk berbagai kategori gedung dan bangunan Kategori gedung
Faktor Keutamaan I
1
I
2
I Gedung umum seperti untuk penghunian, perniagaan, dan
1,0 1,0
1,0 Perkantoran
Monumen dan bangunan monumental 1,0
1,6 1,6
Gedung penting pasca gempa seperti rumah sakit, instalasi air 1,4
1,0 1,4
bersih, pembangkit tenaga listrik, pusat penyelamatan dalam keadaan darurat, fasilitas radio dan televisi.
Gedung untuk menyimpan bahan berbahaya seperti gas, 1,6
1,0 1,6
produk minyak bumi, asam, bahan beracun. Cerobong, tangki di atas menara
1,5 1,0
1,5 Catatan :
Untuk semua struktur bangunan gedung yang ijin penggunaannya diterbitkan sebelum berlakunya Standar ini maka Faktor Keutamaan, I, dapat dikalikan 80.
3.1.1.3 Faktor Reduksi Gempa