bergetar dengan berbagai bentuk karena gaya gempa yang dapat menyebabkan lantai pada berbagai tingkat mempunyai percepatan dalam arah yang berbeda-beda.
2.2 Dasar Perencanaan Struktur Tahan Gempa
Besarnya beban gempa berbeda-beda dari satu wilayah ke wilayah lainnya bergantung pada keadaan geografi dan geologi setempat. Beban gempa harus
diperhitungkan untuk daerah-daerah rawan gempa. Analisis gempa pada bangunan terutama pada bangunan tinggi perlu dilakukan dengan pertimbangan keamanan
struktur dan kenyamanan penghuni bangunan. Beban gempa lateral akan menimbulkan simpangan yang dapat membahayakan. Oleh karena itu perlu
dilakukan kontrol terhadap simpangan ini. Konsep dasar bangunan tahan gempa secara umum adalah sebagai berikut:
1. Bangunan tidak boleh rusak komponen struktural maupun nonstruktural
ketika mengalami gempa kecil yang sering terjadi. 2.
Bangunan tidak boleh rusak komponen strukturalnya ketika mengalami gempa sedang yang hanya terjadi sesekali.
3. Bangunan tidak boleh runtuh ketika mengalami gempa besar yang sangat
jarang terjadi.
2.2.1 Tingkat Layanan
Dalam perencanaan struktur atau bangunan yang mempunyai ketahanan terhadap gempa dengan tingkat keamanan yng memadai, struktur harus dirancang
dapat memikul gaya gempa atau gaya horizontal. Struktur harus mempunyai tingkat layanan akibat gaya gempa yang terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
1. Serviceability
Jika gempa dengan intensitas percepatan tanah yang kecil dalam waktu ulang yang besar mengenai suatu struktur, disyaratkan tidak mengganggu fungsi
bangunan seperti aktivitas normal di dalam bangunan dan perlengkapan yang ada. Dengan kata lain, tidak dibenarkan terjadi kerusakan pada struktur baik
pada komponen struktur maupun elemen non-struktur yng ada. Dalam perencanaan harus diperhatikan kontrol dan batas simpangan drift yang
terjadi semasa gempa, serta menjamin kekuatan yang cukup bagi komponen struktur untuk menahan gaya gempa yang terjadi dan diharapkan struktur
masih berperilaku elastik. 2.
Kontrol kerusakan damage control Jika struktur dikenai gempa dengan waktu ulang sesuai dengan umur rencana
bangunan, maka struktur direncanakan untuk dapat menahan gempa ringan tanpa terjadi kerusakan pada komponen struktur ataupun non-struktur, dan
diharapkan struktur masih dalam batas elastis. 3.
Survival Jika gempa kuat yang mungkin terjadi pada umur rencana bangunan
membebani suatu struktur, maka struktur tersebut direncanakan untuk dapat bertahan dengan tingkat kerusakan yang besar tanpa mengalami keruntuhan
collapse. Tujuan utama dari keadaan batas ini adalah untuk menyelamatkan jiwa manusia.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Sifat Struktur
Sifat dari struktur yang menjadi syarat utama perencanaan bangunan tahan gempa adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan strength
Kekuatan dapat kita artikan sebagai ketahanan dari struktur atau komponen struktur atau bahan yang digunakan terhadap beban yang membebaninya.
Perencanaan kekuatan suatu struktur tergantung pada maksud dan kegunaan struktur tersebut.
2. Daktilitas ductility
Kemampuan suatu struktur gedung untuk mengalami simpangan pasca-elastik yang besar secara berulang kali dan bolak-balik akibat beban gempa di atas
beban gempa yang menyebabkan terjadinya pelelehan pertama, sambil mempertahankan kekuatan dan kekakuan yang cukup, sehingga struktur
gedung tersebut tetap berdiri, walaupun sudah berada dalam kondisi di ambang keruntuhan.
3. Kekakuan stiffness
Deformasi akibat gaya lateral perlu dihitung dan dikontrol. Perhitungan yang dilakukan berhubungan dengan sifat kekakuan. Deformasi pada struktur
dipengaruhi oleh besar beban yang bekerja. Hubungan ini merupakan prinsip dasar dari mekanika struktur, yaitu sifat geometri dan modulus elastisitas
bahan. Kekakuan mempengaruhi besarnya simpangan pada saat terjadi gempa.
Universitas Sumatera Utara
Simpangan drift dapat diartikan sebagai perpindahan lateral relatif antara dua tingkat bangunan yang berdekatan atau dapat dikatakan simpangan
mendatar tiap-tiap tingkat bangunan. Simpangan lateral dari suatu sistem struktur akibat beban gempa perlu
ditinjau untuk menjamin kestabilan struktur, keutuhan secara arsitektural, potensi kerusakan komponen non-struktur, dan kenyamanan penghuni gedung
pada saat terjadi gempa. Selain itu, besarnya simpangan dibatasi untuk mengurangi efek P-delta. Besarnya simpangan yang diperbolehkan diatur
dalam peraturan perencanaan bangunan.
2.2.3 Sistem Struktur