Pemberlakuan Sanggahan di dalam Pelaksanaan Pelelangan di

Dikhawatirkan paket pengadaan tersebut dilakukan pemecahan dimana larangan pemecahan ini telah diatur dalam lampiran Keputusan Presiden Keppres no. 80 Tahun 2003 dan perubahannya Peraturan Presiden Perpres No. 95 Tahun 2007 dinyatakan bahwa “pengguna barang dilarang memecah pengadaan barang menjadi beberapa paket dengan maksud untuk menghindari pelelangan”. Jika hal nya demikian tentu saja, ini merupakan salah satu dari perwujudan tidak optimalnya pelaksanaan penerapan prinsip transaparan, efektif dan efisien yang dimuat dalam Keputusan Presiden Keppres No. 80 Tahun 2003 dan perubahannya Peraturan Presiden Perpres No. 95 tahun 2007. Metode sistem evaluasi dengan penunjukkan langsung pada dasarnya dapat dilakukan apabila semua syarat wajib yang tertera didalam Keputusan Presiden Keppres No. 80 Tahun 2003 dan perubahannya Peraturan Presiden Perpres No. 95 Tahun 2007 tersebut dipenuhi, termasuk pemenuhan prinsip efektif dan efisien. Walaupun metode sistem penunjukkan langsung ini riskan akan terjadinya korupsi disuatu instansi. 46

B. Pemberlakuan Sanggahan di dalam Pelaksanaan Pelelangan di

Lingkungan Sekretariat Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 Peserta pemilihan penyedia barang yang merasa dirugikan, baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan peserta lainnya, diberikan kesempatan dapat 46 Adrian Sutedi, op.cit., hlm 276 Universitas Sumatera Utara mengajukan surat sanggahan kepada pengguna anggaran kuasa pengguna anggaran pejabat pembuat komitmen apabila ditemukan : 47 1. Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang; 2. Rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan yang sehat; 3. Penyalahgunaan wewenang oleh panitia pejabat pengadaaan dan atau pejabat yang berwenang lainnya pengguna anggarankuasa pengguna anggaran, atatasan langsungatasan penggunaa anggaran kuasa pengguna anggaran pejabat pembuat komitmen; 4. Adanya unsur KKN Korupsi, Kolusi dan Nepotisme di antara peserta pemilihan penyedia barangjasa; 5. Adanya unsur KKN antara peserta dengan anggota penitia pejabat pengadaan danatau dengan pejabat yang berwenang lainnya. Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, dari hasil proses pelaksanaan pelelangan yang dilaksanakan pada biro perlengkapan dan pengelolaan asset pada TA.2009 pemberlakuan sanggahan masih diberlakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bagi penyedia jasa yang merasa kurang puas atas hasil pengumuman penentapan pemenang pelelangan maka kepada para penyedia jasa diberikan waktu selama 5 hari kerja sejak dilakukankannya pengumuman pemenang lelang dapat melakukan sanggahan yang ditujukan kepada Pengguna Anggaran Kuasa 47 Sumaryo Budir, 2007, Pedoman Pengadaan Jasa konsultasi Prakualifikasi, Citra Utama, Jakarta, hlm 29 Universitas Sumatera Utara pengguna Anggaran. Adapun yang akan menjawab balasan surat sanggahan adalah Kepala biro Perlengkapan dan Pengelolaan Asset selaku para Kuasa Pengguna Anggaran. Apabila jawaban sanggahan yang sampaikan Kepala biro Perlengkapan dan Pengelolaan Asset selaku para Kuasa Pengguna Anggaran kepada penyedia barang dirasakan kurang mengena dan tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh penyedia barang, maka sesuai ketentuan, kepada penyedia barang diberikan kesempatan untuk melakukan sanggahan banding. Sesuai amanat Keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah dan perubahannya Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 dalam Pasal 27 mengenai Sanggahan Pemilihan Penyedia BarangJasa dan Pengaduan Masyarakat, ayat 5 menyebutkan bahwa MenteriPanglima TNIKepala PolriPemimpin Lembaga Gubernur Bupati Walikota Dewan Gubernur BI Pemimpin BHMN Direksi BUMN BUMD wajib memberikan jawaban selambat-lambatnya 15 lima belas hari kerja sejak surat sanggahan banding diterima dan pada ayat 8 disebutkan bahwa setiap pengaduan harus ditindaklanjuti oleh instansi pejabat yang menerima pengaduan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, bagi penyedia jasa yang merasa tidak puas atas jawaban sanggahan yang disampaikan oleh Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen dari hasil proses pelelangan yang diikuti oleh Penyedia jasa tersesebut, maka berdasarkan Keputusan Presiden Keppres diperbolehkan untuk melakukan sanggahan Universitas Sumatera Utara banding yang ditujukan kepada Menteri yang bersangkutan apabila sumber dana adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN, kepada Gubernur apabila sumber dana adalah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Berkenaan dengan hal tersebut, hal ini dikarenakan mengingat dengan berbagai pertimbangan ruang lingkup tugas maupun kesibukan yang dilakukan oleh Gubernur selaku Kepala Daerah yang wajib memberikan jawaban terhadap sanggahan banding selambat-lambatnya 15 lima belas hari kerja sejak surat sanggahan banding diterima, maka untuk menindaklanjuti hasil rapat sanggahan banding yang telah dilaksanakan Tim tentang perlu adanya pelimpahan wewenang untuk penandatanganan jawaban sanggahan banding kepada para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD selaku Pengguna Anggaran, Apabila hal ini dikaji berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang- undangan yang mengatur tentang proses pelaksanaan sanggahan banding yaitu Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 dalam Pasal 27 mengenai Sanggahan Pemilihan Penyedia Barang dan Pengaduan Masyarakat, ayat 5 menyebutkan bahwa Menteri Panglima TNI Kepala Polri Pemimpin Lembaga Gubernur Bupati Walikota Dewan Gubernur BI Pemimpin BHMN direksi BUMN BUMD wajib memberikan jawaban, dengan demikian maka menurut hemat saya bahwa penerapan hal ini telah tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan hal ini maka dapat diketahui bahwa pemberlakuan sanggahan sanggahan banding di dalam pelaksanaan pelelangan di Lingkungan Sekretariat Provinsi Sumatera Utara belum sepenuhnya berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007. Universitas Sumatera Utara Alasan yang diperoleh mengapa penandatanganan dapat dilakukan pelimpahan dari gubernur kepada para kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran adalah mengingat besarnya ruang lingkup dan berbagai kesibukan atas pelaksanaan tugas Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara maka dipandang perlu untuk memberikan pelimpahan wewenang penandatanganan jawaban sangahan banding pemilihan penyedia barang pemerintah dan pengaduan masyarakat Provinsi Sumatera Utara dengan Keputusan Gubernur Sumatera Utara. Kebijakan tersebut jika dikaji lebih jauh menurut hemat saya kurang tepat dengan pertimbangan bahwa Kepala SKPD adalah sebagai Pengguna Anggaran yang kapasitasnya dalam pelelangan telah ditugaskan dan bertanggungjawab untuk menjawab sanggahan dari penyedia barang. Dengan demikian apabila SKPD kemudian ditugaskan kembali untuk memproses dan menjawab sanggahan banding telah terjadi tumpang tindih tugas yang akan menimbulkan ketidak adilan dalam memutuskan jawaban sanggahan banding, mengingat telah adanya surat jawaban sanggahan yang telah pernah disampaikan oleh Kepala SKPD sebelumnya.

C. Kesesuaian Jangka Waktu dalam Penerapan Sertifikasi Keahlian