Hambatan yang ditimbulkan dalam Proses Pelelangan di Lingkungan

B. Hambatan yang ditimbulkan dalam Proses Pelelangan di Lingkungan

Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara Untuk mendukung pelaksanaan proses pelelangan, ada beberapa faktor pendukung yang sangat menentukan antara lain ketersediaan Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Oleh karena itu kelancaran pelaksanaan proses pelelangan sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut. 1. Ditinjau dari segi Sumber Daya Manusia SDM yang tersedia. Sumber daya manusia merupakan suatu unsur yang potensial yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan suatu pemerintahan, ada beberapa hal yang sangat perlu diperhatikan dari SDM ini yaitu kualitasnya sejak rekrutmennya sdm itu sebagai personil instansi PNS, pembinaan melalui penugasan yang mendidik, pengembangan program pelatihan hingga menjadi tenaga siap pakai, peningkatan kesejahteaan, pemberian jaminan tua. 40 Ditinjau dari segi SDM yang tersedia, Biro Perlengkapan dan Pengeloaan Asset memiliki jumlah personil Pegawai Negeri sipil PNS sebanyak 54 lima puluh empat orang PNS, dengan latar belakang disiplin ilmu dan tingkat pendidikan yang berbeda, adapun komposisi nya sebagai berikut : a. PNS Golongan IV sebanyak : 3 orang b. PNS Golongan III sebanyak : 41 orang c. PNS PNS Golongan II sebanyak : 10 orang 40 Bambang Yudoyono, 2001, Otonomi Daerah, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, hlm 71 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Keputusan Presiden nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang Pemerintah yang telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2007, pada Pasal 10 angka 4 huruf f dan surat edaran Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah LKPP nomor 01SEKA2009 tanggal 14 Januari 2009, disebutkan bahwa dalam pelaksanaan pengadaan barang pemerintah harus dilakukan oleh panitia pejabat pengadaan anggota unit layanan pengadaan yang telah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang yang diangkat oleh Pengguna Anggaran Kuasa Pengguna anggarana. Sertifikat keahlian pengadaan barang sebagaimana dimaksud adalah sertifikat keahalian pengadaan barang yang dikeluarkan oleh Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang Pemerintah LKPP berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 106 tahun 2007. Sertifikat tersebut merupakan bukti kelulusan ujian yang diselenggarakan oleh instansi dimaksud. Untuk pembentukan panitia pengadaan yang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku maka pelelangan dinayatakan gagal dan harus diulang dengan membentuk panitia pengadaan yang sahbersertifikat Keppres Nomor 80 Tahun 2003 Lampiran I Bab I huruf B.1 dan Bab II huruf A.1.m.1 h. Sesuai ketentuan bahwa dalam satu paket kegiatan pengadaan barang, panitia pengadaan sekurang-kurangnya berjumlah gasal atau ganjil beranggotakan sekurang-kurangnya 5 lima orang untuk pengadaan barangjasa pemborongan lainnya dengan nilai diatas Rp.500.000.000,- lima ratus juta rupiah atau untuk pengadaan jasa konsultansi dengan nilai di atas Universitas Sumatera Utara Rp.200.000.000,- dua ratus juta rupiah, dan panitia pengadaan dapat berjumlah gasal sekurang-kurangnya 3 tiga orang untuk pengadaan barang pemborongan lainnya sampai dengan nilai Rp.500.000.000,- lima ratus juta atau pengadaan jasa konsultansi sampai dengan nilai Rp.200.000.000,- dua ratus juta. Adapun jumlah personil PNS di lingkungan Biro Perlengkapan dan Pengelolaan Asset yang memiliki sertifikat pengadaan barang ada sebanyak 8 delapan orang PNS, dengan kualifikasi predikat kelulusan Sertifikat pengadaan barang yang dimiliki yaitu : a. Sertifikat lulus predikat L5 sebanyak : - orang b. Sertifikat lulus predikat L4 sebanyak : 3 orang c. Sertifikat lulus predikat L2 sebanyak : 5 orang Predikat kelulusan sertifikat pengadaan barangjasa yang dikeluarkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan BarangJasa Pemerintah LKPP tersebut terdiri atas 3 kategori predikat kelulusan yaitu lulus L5, L4 dan L2. Predikat L5 artinya memiliki masa berlaku selama 5 tahun dan setelah mati diperpanjang kembali tanpa mengikuti ujian, Predikat L4 memiliki masa berlaku selama 4 tahun dan dapat diperpanjang kembali dengan usulan dan yang bersangkutan masih aktif dan kompeten di kepanitian pelaksanaan pelelangan. Predikat L2 berlaku hanya selama 2 tahun sejak dikeluarkannya ditandatanganinya sertifikat tersebut, setelah itu mati dengan sendirinya atau tidak dapat diperpanjang kembali dan apabila yang bersangkutan ingin menjadi panitia pengadaan harus mengikuti ujian sertifikasi pengadaan barangjasa yang dilaksanakan oleh LKPP kembali. Universitas Sumatera Utara Syarat panitia selain wajib memiliki sertifikat pengadaan barangjasa juga diharuskan untuk benar-benar memahami antara lain tentang tata cara pengadaan, substansi pekerjaan kegiatan yang bersangkutan dan hukum-hukum kontrak. Dengan melihat jumlah personil PNS yang memiliki sertifikat pengadaan barangjasa, maka perbandingan rasio kebutuhan akan personil PNS yang memiliki sertifikat pengadaan barangjasa di lingkungan biro perlengkapan dan pengelolaan asset masih dirasakan sangat minim, jika dilihat dari jumlah paket pengadaan barang yang akan dilakukan, dimana pada Tahun Anggaran 2009 ini, jumlah paket pengadaan yang akan dilakukan di biro perlengkapan dan pengelolaan asset ada sebanyak lebih kurang 120 paket. Perbandingan dari Personil PNS yang telah memiliki sertifikat dengan jumlah paket pengadaan barang ini memberikan kenyataan bahwa adanya kelemahan dari segi kemampuan SDM dalam prosedur pemenuhan barangjasa. Keterbatasan personil PNS ini akan memberikan dampak efek yang kurang baik terhadap penerapan Peraturan Presiden Perpres. Seperti yang diketahui bahwa pemenuhan persyaratan sertifikasi keahlian ini merupakan hal yang diwajibkan bagi pengguna barang dan panitia pengadaan dalam Keputusan Presiden Keppres No. 80 tahun 2003 dan perubahannya Peratuan Presiden Perpres No. 95 Tahun 2007. 41 Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, dapat dijelaskan bahwa tingkat kelulusan dalam mengikuti ujian sertifikasi pengadaan barangjasa yang 41 Adrian Sutedi, op.cit., hlm 280 Universitas Sumatera Utara diselenggarakan oleh LKPP relative sangat sulit, mengikat berdasarkan pengalaman rata-rata dari hasil pelaksanaan yang telah beberapa kali diikuti, tingkat kelulusan hanya 5 sampai dengan 30 dari jumlah peserta yang mengikuti ujian, dan peserta yang lulus tersebut umumnya telah beberapa kali mengikuti ujian dan mereka adalah yang mempunyai tugas pokok serta fungsi yang berkenaan dengan syarat pengadaan barang atau dengan kata lain telah memiliki banyak pengalaman atau pernah sebagai tenaga operasional untuk membantu dalam proses pengadaan barang pada unit kerjanya masing-masing. Selain dari sulitnya tingkat kelulusan, pelaksanaan ujian sertifikasi ini penyelenggaraannya tidak dapat diikuti kapan saja karena pelaksanaannya terlebih dahulu harus mendapat izin dari LKPP.

3. Ditinjau dari segi Sumber Sarana dan Prasarana