Sepsis Akibat Pneumonia Komunitas

Tabel 2.5.1 Skor CURB- 65 Tot a l Scor e M or t a lit y Risk Le ve l Su gge st e d Sit e - of- Ca r e 0.6 Low Out pat ient 1 2.7 Low Out pat ient 2 6.8 Moder at e Shor t inpat ient super vised out pat ient 3 14.0 Moder at e t o High I npat ient 4 or 5 27.8 High I npat ient I CU Dikutip dari Q J Med 2009; 102:379–388 Baik skor PSI maupun CURB-65 sama-sama memiliki kelemahan yang sama, yaitu masih bergantung pada hasil pemeriksaan laboratorium. Keadaan ini melahirkan skor CRB 65 yang menghilangkan unsur ureum.Manfaat dari skor CRB-65 ini adalah dapat digunakan oleh dokter umum di tingkat layanan primer. Skor ini dikatakan memiliki peforma yang sama dengan PSI dan CURB-65 dengan AUC: 0,69 – 0,78. Sayangnya, penggunaan skor ini belum teruji dengan jumlah sampel yang besar seperti pendahulunya sehingga validasinya masih perlu diuji Capelastegui dkk, 2006, S. Ewig dkk, 2000, Thomas M dkk, 2011.

2.6 Sepsis Akibat Pneumonia Komunitas

Di Amerika Serikat, lebih dari 1 juta penderita PK setiap tahunnya dan 10 dari penderita harus dirawat di ICU intensive care unit. Pada PK yang dirawat jalan mortalitas sebesar diperkirakan 5, jika penderita PK dirawat inap maka mortalitas meningkat hingga 12 dan akan semakin meningkat menjadi 22 jika pasien dipindahkan ke ICU. Keadaan ini disebabkan perjalanan PK menjadi sepsis berat PK berat yang ditandai dengan adanya disfungsi organ Laterre PF dkk, 2005. Sepsis merupakan suatu respon inflamasi sistemik terhadap infeksi, dimana lipolisakarida atau toksin dilepaskan ke dalam sirkulasi darah sehingga terjadi aktivasi proses inflamasi. Sepsis ditandai dengan perubahan suhu tubuh, perubahan jumlah lekosit, Clin ica l Fa ct or Poin t s C Confusion 1 U Blood urea nit r ogen or = 20 m g dL 1 R Respir at ory r at e or = 30 br eat hs m in 1 B Syst olic BP 90 m m Hg or Diast olic BP or = 60 m m Hg 1 6 5 Age or = 65 1 10 Universitas Sumatera Utara tachycardiadantachypnea. Sedangkan sepsis berat adalah sepsis yang ditandai dengan hipotensi atau disfungsi organ atau hipoperfusi organ ACCP, 1992. Pada tahun 1992, menurut The American College of Chest Physician ACCP and The Society for Critical Care Medicine SCCM Consensus Conference on Standardized Definitions of Sepsis, telah mempublikasikan suatu konsensus dengan definisi baru dan kriteria diagnosis untuk sepsis dan keadaan-keadaan yang berkaitan dan menetapkan kriteria Systemic Inflammatory Response Syndrome SIRS, sepsis berat dan syok sepsisdibawah ini: - Bakteremia : adanya bakteri dalam darah, yang dibuktikan dengan kultur darah positif. - SIRS : respon tubuh terhadap inflamasi sistemik, ditandai dua atau lebih keadaan berikut: 1. Suhu 38ºC atau 36ºC 2. Takikardia HR 90 kalimenit 3. Takipneu RR 20 kalimenit atau PaCO2 32 mmHg 4. Leukosit darah 12.000µL, 4.000µL atau netrofil batang 10 - Sepsis : SIRS yang dibuktikan atau diduga penyebabnya kuman. - Sepsis berat : sepsis yang disertai dengan disfungsi organ, hipoperfusi atau hipotensi termasuk asidosis laktat, oliguria dan penurunan kesadaran. - Syok sepsis : sepsis dengan hipotensi meskipun telah diberikan resusitasi cairan secara adekuat, bersama dengan disfungsi organ. - Hipotensi : tekanan darah sistolik 90 mmHg atau berkurang 40 mmHg dari tekanan darah normal pasien. - Multiple Organ Dysfunction Syndrome : disfungsi dari satu organ atau lebih, memerlukan intervensi untuk mempertahankan homeostasis Kasper dkk, 2005.

2.7 Antithrombin III pada Sepsis