Desain Penelitian Waktu dan tempat penelitian Subjek Penelitian Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Besar Sampel Cara Kerja

BAHAN DAN METODE

4.1 Desain Penelitian

Penelitian observasional dengan jenis pengukuran secara cross-sectional yang bersifat analitik.

4.2 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sd Maret 2013 di Instalasi Gawat Darurat, Ruang Rawat Inap dan Poliklinik Pulmonologi dan Alergi Immunologi RS H. Adam Malik Medan.

4.3 Subjek Penelitian

Penderita Pneumonia Komunitas yang dirawat inap maupun rawat jalan di Rumah Sakit H. Adam Malik.

4.4 Kriteria Inklusi

1. Usia di atas 18 tahun 2. Gambaran klinis dan radiologik sesuai dengan diagnosis Pneumonia. 3. Bersedia mengikuti penelitian.

4.5 Kriteria Eksklusi

1. Wanita Hamil. 2. Pada saat 6 bulan post partum. 3. Baru pulang dari rumah sakit 10 hari yang lalu. 4. Penyakit ginjal kronis tahap akhir yang menjalani hemodialisis 5. Mendapat terapi antibiotik selama 48 jam terakhir. 6. Mendapat terapi heparin dan Antithrombin III 7. Pasien dengan gangguan defisiensi Antithrombin III

4.6 Besar Sampel

16 Universitas Sumatera Utara Studi ini menggunakan sampel tunggal untuk uji hipotesis proporsi suatu populasi. Dan perkiraan besar sampel : n = {Z 1- α2 √P0 1-Po + Z 1-β √Pa1-Pa } Po – Pa 2 = 2 0,15 1,96 √0,92 x 0,82 + 1,036√0,216 x 0,784 = 55 orang 2 Dimana: Z 1- α2 : deviat baku untuk α = 0,05 : 1,96 Z 1- β : deviat baku untuk β= 0,15: 1,036 Po: Proposi Pneumonia : 0,77 Qo= 1- Po = 1- 0,77= 0,23 Pa: Perkiraan proporsi Pneumonia yang diteliti: 0,92 Qa= 1 – Pa= 1- 0,92= 0,08 Po-Pa = beda proporsi yang bermakna, ditetapkan sebesar 0,15 n = jumlah sampel minimal Keterangan: Agapakis dkk, 2010 WHO sample size determination in Health studies, S. K Lwanga and S.Lomenshow

4.7 Cara Kerja

17 Universitas Sumatera Utara a. Seluruh pasien yang didiagnosis menderita Pneumoniae komunitas dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologi. Setelah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti darah lengkap, ureum, creatinin, antithrombin III AT-III , kultur sputum dan kultur darah. b. Dilakukan penilaian derajat keparahan Pneumoniae dengan skor CURB-65. Jika subjek memiliki skor 0-1 maka disebut ringan, skor 2 disebut sedang dan jika berada pada skor 3-5 disebut berat. c. Nilai Antithrombin III AT-III diukur menggunakan metode ELISA denganreagen kit Te-Chrom AT,Behring, Marburg, Germany. 4.7.1 Pengambilan sampel darah • Sampel darah diambil dari vena mediana cubiti dengan terlebih dahulu dilakukan tindakan anti septik dengan alkohol 70 dan dibiarkan kering. Pengambilan darah sebanyak 6 cc dilakukan dengan menggunakan dispossible syringe 10 cc yang dibagi atas 2 bagian. Bagian pertama sebanyak 3 cc darah dengan antikoagulan EDTA untuk pemeriksaan darah lengkap. Bagian kedua sebanyak 3 cc darah tanpa antikoagulan dan diambil serumnya untuk pemeriksaan Antithrombin III. Pengambilan sampel darah dilakukan tanpa memperdulikan hari keberapa pasien dirawat, dimana apabila ditemukan pasien sepsis maka diambil sampel darahnya dalam waktu 24 jam. Dan pada saat pengambilansampel darah , pasien dalam posisi berbaring. Pemeriksaan darah lengkap dilakukan dengan alat Cell Dyne 3700dan morfologi darah tepi diidentifikasi dari blood film dengan pewarnaan Giemsa.Pemeriksaan Laju Endap Darah dilakukan dengan caraWestergren. 4.7.2 Teknik Pemeriksaan Antithrombin III Pengambilan dan penyimpanan spesimen :  Mendapatkan sampel darah vena dengan pungsi vena bersih.  Sampel darah langsung dicampur dengan 3,2 natrium sitrat  Spesimen disentrifuse 1500g dalam l0 menit. platetet 10000 µl 18 Universitas Sumatera Utara  Plasma terpisah setelah disentrifugasi dan simpan di tabung gelas plastik atau tabung gelas silikon.  Gunakan plasma dalam waktu 4 jam, dimana akan mencair sesaat sebelum digunakan jika tidak dgunakan bisa disimpan dalam beku. Manual Metode : Coatron M System System Setup Method : Kinetic Unit : OD-com :0 100 Coag-com:0 100 Preparation of Standard, Control and Patient Dlutions AT -III Plasma Dilution Buffer 100 10 µl Standard 990 µl 50 500 µl 100 STD 500 µl 25 500 µl 50 STD 500 µl 12,5 500 µl 25 STD 500 µl Patient or Control 10 µl Plasma 990 µl Prosedur:  Pipet 200 µl plasma diencerkan 1: 100 ke kuvet  Tambahkan 200 µl faktor Xa reagen dan di inkubasi pada suhu 37 °c selama 2 menit  Tambahkan 200 µl Faktor Xa Substrat dan kemudian dilakukan pengujian  Hasil Antithrombin III yang normal sekitar : 75-125 4.7.3 Kultur Darah dan GAL dengan BACTEC 9050 Prinsip Pemeriksaan : Membiakkan dan menginokulasikan bakteri yang terdapat pada sampel darah pada media agar. Jika terdapat pertumbuhan koloni bakteri, dilakukan identifikasi dan selanjutnya dilakukan uji kepekaan. Metode: Kultur Sampel  Jenis : Darah  Volum : 8-10 ml untuk pasien dewasa, 1-3 ml untuk pasien anak  Stabilitas: 24 Jam pada suhu ruang pada media Bactec plus Aerobic Langkah Kerja • Persiapan 19 Universitas Sumatera Utara • Prosedur Kerja Penanganan Sampel - Disinfeksi penutup botol dengan kapas alkohol 70 - Dengan menggunakan spuilt, masukkan 8-10 ml untuk pasien dewasa darah ke dalam botol Bactec Plus Aerobic atau 1-3 ml untuk pasien anak darah ke dalam botol Bactec Peds Plus. - Masukkan botol ke alat Bactec 9050 - Inkubasi botol fan aerobic selama 5 hari - Keluarkan botol dari alat Bactec 9050 Inokulasi Sampel - Dengan menggunakan spuit, ambil 1 ml sampel dari botol yang menunjukan hasil positif kemudian ratakan dengan ose dilakukan secara aseptis pada permukaan media agar. - Inkubasi pada suhu 37 o - Lakukan pewarnaan Gram, identifikasi dan atau uji kepekaan terhadap koloni tersangka C selama 18-24 jam. Catatan : untuk kultur Gal, lakukan konfirmasi dengan test serologi anti sera terhadap salmonela. 4.7.4 Kultur sputum o Satu ose bahan sputum ditanam ke media padat blood agar dan Mc Conkey, masukkan ke inkubator 37 C selama 24 jam. o Dibaca dan dilihat pertumbuhan bakterinya, jika tumbuh dibuat direct smear dan dilakukan pengecatan gram. o Bahan yang tumbuh di Mc Conkey agar, dilanjutkan ke reaksi biokimia untuk dimasukkan lagi ke inkubator selama 24 jam dan dibaca serta ditentukan jenis kumannya. o Kalau hanya tumbuh pada blood agar, langsung dibaca dan ditentukan jenis kumannya. d. Selanjutnya skor CURB-65 yang didapat akan dicari hubungannya dengan nilai Antithrombin III. 20 Universitas Sumatera Utara

4.8 Analisa Data