MENGATUR INDUKTANSI ROTOR MENGATUR TEGANGAN TERMINAL MENGATUR FREKUENSI TERMINAL

35 Penambahan tahanan luar Rn, tidak mempengaruhi harga torsi maksimum tetapi tahanan luar berbanding lurus dengan harga slip. Pengaturan kecepatan dengan mengatur tahanan luar memiliki beberapa kerugian yaitu:  Kecepatan hanya dapat dilakukan untuk harga di bawah kecepatan sinkronnya.  Mereduksi efisiensi pada putaran rendah karena besarnya rugi-rugi yang dihasilkan oleh tahanan tersebut.

3.4 MENGATUR INDUKTANSI ROTOR

Penambahan induktansi ke rangkaian motor adalah pilihan yang kurang baik karena alasan sebagai berikut : 1. Ukuran fisik induktansi yang diperlukan agar dapat berfungsi sebagai pengatur kecepatan akan lebih besar dari motor itu sendiri. 2. Tidak seperti Tahanan variabel, induktansi variabel membutuhkan rancangan yang rumit dan mahal. 3. Penambahan induktansi akan mengurangi torsi start. 4. Penambahan induktansi memerlukan daya reaktif yang akan mengurangi faktor daya motor induksi.

3.5 MENGATUR TEGANGAN TERMINAL

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengubah tegangan terminal motor seperti penggunaan PWM atau yang lebih sederhana dengan menggunakan autotrafo. Seperti terlihat pada persamaan 3.1 torsi motor Universitas Sumatera Utara 36 berbanding lurus dengan kuadrat tegangan terminal. Untuk slip dan frekuensi yang sama, perubahan kecil pada tegangan terminal akan menyebabkan perubahan yang relatif besar pada torsinya. Seperti terlihat pada gambar karakteristik torsi kecepatan berikut ini : Gambar 3.3 Karakteristik Torsi Kecepatan motor induksi dengan mengatur tegangan terminal Dapat dilihat pada daerah garis lurus bahwa kecepatan motor dapat berubah dengan pesat ketika tegangan terminal diubah. Tetapi rentang pengaturan dengan metode seperti ini adalah relatif sempit. Keuntungan metode ini adalah berkurangnya arus start dan juga rugi inti karena arus start dan rugi inti adalah berbanding lurus dengan kuadrat tegangan terminal. Tetapi harus diingat bahwa tegangan terminal tidak boleh melebihi nilai ratingnya karena akan merusak isolasi belitannya. Sehingga teknik ini hanya cocok untuk mengurangi kecepatan motor induksi. Universitas Sumatera Utara 37

3.6 MENGATUR FREKUENSI TERMINAL

Dalam keadaan normal, motor induksi beroperasi pada daerah dengan slip yang kecil, dimana kecepatan motor selalu mendekati kecepatan sinkron dari medan putar n s . n s = 120 dimana f adalah frekuensi tegangan stator dan p adalah jumlah kutub. Karena kecepatan sinkron adalah berbanding lurus dengan frekuensi tegangan stator, maka perubahan frekuensi akan menyebabkan perubahan kecepatan motor. Penurunan frekuensi akan menyebabkan reaktansi menurun dan arus yang besar sehingga teknik ini jarang digunakan. Jika frekuensi dinaikkan diatas nilai normalnya, maka flux dan torsinya akan bekurang. Jika kecepatan sinkron pada frekuensi normal adalah b, maka kecepatan sinkron pada frekuensi yang lain adalah : s = b s = dan persamaan torsinya adalah Td = 3.2 Universitas Sumatera Utara 38 Karakteristik torsi kecepatan untuk nilai yang bervariasi ditunjukkan oleh gambar 3.4 berikut. Gambar 3.4 Karakteristik Torsi Kecepatan motor induksi dengan mengatur frekuensi tegangan sumber.

3.7 TEKNIK PENGEMBALIAN ENERGI SLIP KE SUMBER SLIP ENERGY RECOVERY

Dokumen yang terkait

Analisa Pengaruh Satu Fasa Stator Terbuka Terhadap Torsi Dan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa ( Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )

5 87 84

Analisa Pengaruh Besar Tahanan Rotor Terhadap Torsi Dan Efisiensi Motor Induksi 3 Fasa Rotor Belitan ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )

7 99 85

Studi Pemakaian Kapasitor Untuk Menjalankan Motor Induksi Tiga Fasa Pada Sistem Satu Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 67 108

Analisis Karakteristik Torsi Dan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Pada Kondisi Operasi Satu Fasa Dengan Penambahan Kapasitor (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

4 103 83

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kinerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

3 25 69

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kinerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 11

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kinerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 1

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kinerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 5

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kinerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 30

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kinerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 1