Metode Penyusutan Penyusutan Aktiva Tetap

3 Harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan Sedangkan penulis lain yaitu : Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess 2005 : 497 “ tiga faktor harus dipertimbangkan dalam menentukan jumlah beban penyusutan yang diakui setiap periode, yaitu a biaya awal aktiva tetap, b umur manfaat yang diperkirakan, dan c estimasi nilai pada akhir umur manfaat “. Sedangkan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menghitung besarnya penyusutan suatu aktiva adalah : 1 Aktiva yang disusutkan adalah yang berwujud. 2 Biaya awal aktiva tetap, sering disebut dengan biaya perolehan, adalah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan sampai aktiva tersebut siap untuk digunakan. 3 Umur manfaat, atau umur aktiva, yaitu umur aktiva dalam usaha. 4 Estimasi nilai pada akhir umur manfaat, sering disebut dengan nilai sisa atau nilai residu setelah aktiva full depreciated.

b. Metode Penyusutan

Metode penyusutan aktiva tetap dapat diterapkan dengan berbagai metode, baik menurut akuntansi komersial maupun ketentuan perpajakan. Metode-metode tersebut harus digunakan secara sistematis dan diterapkan secara konsisten untuk memperoleh jumlah yang dapat disusutkan dan dialokasikan ke periode akuntansi selama masa manfaat aktiva tersebut. Buku Standar Akuntansi Keuangan 2004:17.3, metode alokasi biaya penyusutan dikelompokkan menurut kriteria adalah sebagai berikut : Beberapa metode penyusutan dapat dijelaskan sebagai berikut: • Berdasarkan waktu a. Metode garis lurus straight-line-depreciation b. Metode pembebanan menurun decreasingt-charge-depreciation: i. Metode-jumlah-angka Tahun sum-of-the-year-digit method ii. Metode-saldo-menurunSaldo-menurun-ganda decliningdouble declining-balance-method • Berdasarkan penggunaan : a. Metode-jam-jasa service-hour-method b. Metode-jumlah-unit-produksi productive-output-method • Berdasarkan kriteria lainnya : a. Metode-berdasarkan jenis dan kelompok group-and-composite- method b. Metode-anuitas annuity-method c. Sistem-persediaan inventory-system Masa manfaat menurut PSAK No.17 2007 : 17.2 adalah : • “Periode suatu aktiva diharapkan digunakan oleh perusahaan; atau • Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aktiva oleh perusahaan”. Masa manfaat dapat dinyatakan dalam periode waktu, seperti bulan, tahun, atau jasa operasi seperti jam kerja atau unit output. Pengalokasian biaya aktiva berdasarkan pengurangan manfaat yang diperoleh dari aktiva terbagi tiga istilah yang dikenal untuk jenis aktiva yang berbeda yaitu : 1. Penyusutan Istilah penyusutan digunakan terhadap aktiva tetap yang dibuat manusia yang dapat digunakan berulang-ulang dalam produksi, contohnya gedung, pabrik, dan lain-lain. 2. Amortisasi Istilah amortisasi digunakan terhadap aktiva tidak berwujud, misalnya paten, goodwill dan biaya yang ditangguhkan. 3. Deplesi Istilah ini digunakan sebagai penyusutan aktiva tetap yang berupa sumber-sumber alam. Aktiva tersebut tidak dapat dipakai berulang- ulang dan karena sifat alamiahnya justru menjadi produksi untuk dijual dan tidak dapat diperbaiki lagi, contoh tambang batu bara, tambang, galian batu dan lain-lain. Ketiga istilah diatas tidak bisa dipindahkan antara satu dengan yang lain, karena sedang menjadi ketentuan bahwa istilah amortisasi hanya untuk aktiva tak berwujud semikian seterusnya. Untuk melihat semua keterangan diatas dapat diakui ada 3 faktor yang diperhatikan dalam menentukan jumlah beban penyusutan setiap periode akuntansi, yaitu : 1 Harga perolehan aktiva Harga perolehan aktiva meliputi seluruh pengeluaran yang berkaitan dengan perolehan agar dapat dipakai atau dikenal dengan istilah sejarah nilai belinya. 2 Nilai residual atau nilai sisa suatu aktiva Nilai sisa adalah nilai yang diperkirakan dapat direalisasikan pada saat aktiva sudah tidak digunakan lagi atau full depreciated. 3 Masa manfaat aktiva Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2007 : 17.2 dalam PSAK No.17 “masa manfaat adalah: a. Periode suatu aktiva yang diharapkan digunakan oleh perusahaan, Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aktiva oleh perusahaan”. b. Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aktiva oleh perusahaan”. Dalam prakteknya, tiga istilah yang berbeda telah dipakai secara luas untuk menggambarkan proses alokasi biaya ini, tergantung pada jenis aktiva. Ketiga istilah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Alokasi biaya aktiva berwujud disebut dengan sitilah depreciation 2. Untuk bahan mineral dan sumber daya alam dikenal dengan depletion 3. Untuk aktiva tidak berwujud disebut amortization istilahnya depreciation, diterjemahkan dengan depresiasi atau penyusutan, depletion diterjemahkan dengan deplesi sedangkan amortization diterjemahkan dengan amortisasi.

5. Pengeluaran terhadap Aktiva Tetap