Perolehan Aktiva Tetap PT. Perkebunan Nusantara III

Tabel 4.1 Daftar Nomor Rekening Aktiva Tetap Nomor Rekening Aktiva Tetap 000 Tanah 001 Tanaman Menghasilkan 002 Tanaman Belum Menghasilkan 003 Rumah Tinggal 004 Bangunan Perusahaan 005 Mesin dan Perlengkapan Pabrik 006 Jalan, Jembatan dan Saluran Air 007 Alat-alat Pengangkutan 008 Alat-alat Pertanian dan Inventaris Sumber : Kebijakan Akuntansi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan.

4. Perolehan Aktiva Tetap PT. Perkebunan Nusantara III

Untuk mendapatkan aktiva tetap yang dibutuhkan PT. Perkebunan Nusantara III dengan tiga cara, yaitu : membeli tunai, membuat membangun sendiri, dan mengadakan kontrak kerja dengan pihak lain tender. Ketiga cara diatas dipilih sesuai pertimbangan kemampuan sumber daya perusahaan, serta sifat, jenis dan mutu yang dibutuhkan. Ketiga cara tersebut diuraikan tersebut sebagai berikut : 1. Membeli secara tunai Pembelian aktiva tetap secara tunai dilakukan jika perusahaan tidak memiliki kapasitas untuk membuat sendiri. Perusahaan mempertimbangkan akan lebih efisien jika aktiva tersebut dibeli secara tunai daripada dengan cara lain. Pembelian disini adalah dengan cara memberikan tender kepada tiga calon pemasok pemasok lokal, nasional, maupun asing. Harga perolehan aktiva tetap ini adalah harga yang disepakati oleh perusahaan dengan pemasok yang telah ditetapkan yang dipilih dari berapa calon pemasok yang ikut tender. Semua pembelian harus mendapatkan persetujuan dari dewan Direksi seperti yang tercantum dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan RKAP. Prosedur pembelian aktiva tetap dibedakan menjadi pembelian lokal dan impor. Perbedaaan kedua jenis pembelian tersebut terdapat pada dokumen yang digunakan, sedangkan prosedur pembeliannya sebenarnya mencerminkan pengendalian intern yang tidak berbeda. 2. Kontrak kerja dengan pihak lain Aktiva tetap ini dilaksanakan dengan cara pemberian tender kepada kontraktor yang menawarkan jasa pengadaan atau pembangunan aktiva tetap perusahaan. Apabila telah diperoleh kesepakatan antara perusahaan dengan kontraktor maka perusahaan memberi kepercayaan kepada kontraktor untuk membangun aktiva tetap tersebut, dimana perusahaan membayarkan uang sebagai imbalan atas jasa yang diberikan oleh kontraktor sesuai dengan kesepakatan kontrak kerja. Contoh aktiva tetap PT. Perkebunan Nusantara III Persero yang diperoleh dengan cara ini adalah rumah sakit, Poliklinik, bangunan kantor, perumahan, jalan dan jembatan. Contoh PT. Perkebunan Nusantara III Persero mengadakan perjanjian kontrak kerja untuk pemasangan 1 unit tower antena pesawat ratel sebagai fasilitas pendukung dikantor Direksi Kandir PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Melalui surat persetujuan penawaran harga yang diberi nomor III.BDX15492001, pihak Direksi perusahaan menyetujui harga sebesar Rp. 12.889.250; sebagai tanggapan atas surat penawaran harga yang diajukan kontraktor, CV. Mita Comm sebesar Rp. 16.670.500; jangka waktu pelaksanaan adalah 15 lima belas hari. Tanggal 23 november 2001 Direksi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan menerbitkan surat perintah kerja kepada CV. Mita Comm sebagai pelaksana.. Biaya pelaksanaan pekerjaan tersebut dapat ditagih CV. Mita Comm kepada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan setelah hasil pekerjaan diserahkan dalam keadaan baik dan didukung oleh berita acara penyerahan pekerjaan. Tanggal 10 desember 2001 menyerahkan hasil pekerjaan tersebut dalam keadaan baik disertai berita acara serah terima penyelesaian dan penyerahan pekerjaan sebagai bukti. Pembayaran kepada CV. Mita Comm oleh PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan dilakukan secara tunai, bukti pengeluaran kas No: KA3241-021. 3. Membuat membangun sendiri Perusahaan membuat sendiri aktiva tetap tersebut dalam rangka memberdayakan sumber daya yang ada, diharapkan mutu yang lebih terjamin dan alasan efisiensi. Dengan cara ini, persusahaan dapat juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar perusahaan. Contoh aktiva tetap yang dibuat sendiri oleh perusahaan adalah tanaman belum menghasilkan TBM, yang terdiri dari TBM Karet, TBM Kelapa sawit, TBM Kakao dan tanaman menghasilkan TM terdiri dari TM karet, TM kelapa sawit, dan TM kakao. Proses pengadaan tanaman menghasilkan terbagi beberapa tahap, mulai dari pembibitan, penyiapan lahan, penanaman bibit, dan pemeliharaan tanaman belum menghasilkan sampai tahap tanaman menghasilkan. Pada pembibitan tanaman masih berusia 6-12 bulan, dan ditempatkan di instalansi pembibitan. Setelah pembibitan selesai, selanjutnya dipersiapkan lahan untuk ditanami. Kegiatan-kegiatan dalam tahap ini contohnya pembuatan areal penanaman, pembuatan jembatan, saluran air, pembersihan lahan, pengolahan lahan, dan pemupukan. PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan membagi pengeluaran aktiva tetap menjadi dua yaitu pengeluaran yang bersifat rutin dan tidak rutin. Pengeluaran-pengeluaran rutin untuk merawat tanaman dan memperbaiki aktiva tetap dan diperlakukan sebagai pengeluaran pendapatan revenue expenditure. Contoh pengeluaran rutin untuk merawat tanaman adalah menyiangi, merumput pemberantasan hama penyakit dan menyiram. Pemupukan dilakukan guna menentukan zat apa yang paling dibutuhkan tanaman untuk mendapatkan hasil bibit unggul. Pengeluaran-pengeluaran rutin lainnya adalah pemeliharaan jalan, jembatan, saluran air, perbaikan alat pertanian, pemeliharaan bangunan kantor, dan perumahan di lokasi areal pembibitan. Contoh jurnal pencatatannya adalah : Beban perbaikan –alat pertanian xxx Kas Hutang xxx Biaya tidak rutin nilainya relatif material dan berkaitan dengan penambahan masa manfaat aktiva serta diperlakukan sebagai pengeluaran modal capital expenditure. Dalam praktek di perusahaan, sering terjadi pengeluaran tidak rutin yang tidak di anggarkan dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan RKAP. Untuk pengeluaran tersebut, manajemen perusahaan mengambil kebijakan yang didasari oleh: - Perkiraan laba tahun berjalan - Besarnya materialitas pengeluaran tersebut

5. Penyusutan Aktiva Tetap PT. Perkebunan Nusantara III