Tabel 4.4. Hasil uji tanam pupuk fly ash terhadap tanaman cabe tahap II
No Media Perlakuan
Pertumbuhan Tinggi Tanaman Cabe cm Pada Hari Ke
Banyaknya Jumlah Daun Tanaman Cabe Pada Hari Ke
I II
III IV
V VI
I II
III IV
V VI
1
Tanah 100 3.0
4.0 4.8
5.2 5.7
5.7 5
6 6
6 6
6
2 Tanah 25 : E. A.
Fly Ash PH Netral
75
8.5 8.5
9.0 9.0
9.5 9.5
7 7
7 7
7 7
3
Tanah 50 : E. A. Fly Ash
PH Netral 50
- -
- -
- -
- -
- -
- -
4 Tanah 75 : E. A.
Fly Ash PH Netral
25 6.0
6.0 6.5
6.5 6.6
7.0 4
4 5
7 7
7
5 E. A. Fly Ash PH
Netral 100 7.0
7.0 7.8
8.0 8.9
8.9 4
4 6
6 6
6
Selesai Pengujian 03 Maret 2016
Keterangan : E.A. PH Netral : endapan abu pH netral
4.1.3. Hasil analisa silika zat terlarut pada ekstrak abu dan abu fly ash
Tabel 4.5. Hasil analisa silika zat terlarut pada endapan abu dan abu fly ash
No Variasi Penambahan Larutan Abu
Variasi Penambahan Larutan Ekstrak Abu
1 ml + 1000 ml aquadest 1 ml + 1000 ml aquadest
Ph cond mscm
sio ppb Ph
cond mscm sio ppb
1 10,55 289,9
82 4,17
12,17 38
2 10,7
317,2 130
- -
32
3 10,69 250,4
135 -
- 22
selesai pengujian tanggal 24 february 2016
Universitas Sumatera Utara
4.2.Pembahasan
Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa fly ash batubara di PT PLN Persero Sektor Pembangkitan dan Pengendalian Pembangkitan Ombilin dapat
digunakan sebagai pengganti pupuk ataupun campuran media tanam khususnya pada tanaman tomat dan cabe. Sebelum melakukan proses uji tanam, sampel fly
ash batubara diberi perlakuan khusus terlebih dahulu, yakni di oven. Sampel
dioven hingga menjadi kering, hal ini bertujuan untuk mengurangi kadar air pada fly ash
. Proses dilanjutkan dengan uji tanam tahap I, dimana dapat diketahui dari
data bahwa tanaman tomat dan cabe pada media perlakuan media tanam 75 : abu 25 dan tanah 75 : abu 25 mengalami perlambatan pertumbuhan
dibandingkan dengan media kontrol. Hal ini disebabkan pada fly ash baubara terdapat kandungan Cu sebesar 40,18 mgkg berdasarkan dari hasil uji
laboratorium Tekmira Bandung, sehingga sampai pada hari ke-24 tinggi tanaman tomat hanya 5,9 cm dan 4,2 cm sedangkan tanaman cabe hanya 1,2 cm dan 3,2
cm. Seperti diketahui Cu adalah unsur hara mikro yang diperlukan dalam jumlah kecil dan dalam jumlah besar mengakibatkan gejala toksifikasi pada tanaman,
seperti tanaman
tumbuh kerdil,
daun mengering,
dan berguguran
Wardhani,2012. Uji tanam pada media perlakuan media tanam : ekstrak abu dan tanah :
ekstrak abu mengalami kematian, ditandai dengan batang tanaman yang semakin mengkerut, hal ini dikarenakan pH larutan ekstrak abu terlalu asam yaitu berkisar
0,78 sehingga tanaman tidak tumbuh.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian dilanjutkan dengan uji tahap II dimana ekstrak abu dinetralkan dengan menggunakan air limbah boiler hingga pH 7, dimana limbah
boiler tersebut bersifat basa dan tanaman tomat tumbuh dengan subur yang dapat kita lihat pada media perlakuan Tanah 50 : Ekstrak Abu Fly ash pH Netral 50
dan untuk tanaman cabe dapat dilihat pada media perlakuan Tanah 25 : Endapan Abu Fly ash pH Netral 75 terjadi pertumbuhan yang melebihi kontrol dan tidak
terjadi gangguan pertumbuhan. Dominan kandungan pupuk fly ash adalah SiO yaitu 60,68, namun
dalam larutan abu yang digunakan terdapat kandungan silika sekitar 115 ppb dan pada larutan ekstrak abu sebanyak 30 ppb. Walaupun dalam jumlah kecil tetapi
silika sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Pemupukan Si ini tidak saja meningkatkan produksi tetapi juga kualitas
tanaman. Penambahan berbagai bentuk silikat kedalam tanah biasanya diikuti peningkatan kadar P tanaman secara bervariasi dengan berbedanya karakter tanah.
Si terkait dengan ketahanan tanaman terhadap hama Hanafiah, 2007.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN