commit to user
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang i ngi n di capai dal am penel i ti an i ni adal ah: unt uk meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa Kelas IV SD Negeri 2
Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo . .
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil peneli ti an ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis.
a. Dapat mem beri arah kepada guru dal am pros es belajar mengaj ar Matematika.
b. Dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika.
2. Manfaat Praktis.
a. Bagi Siswa : 1 Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran
Matematika . 2 Dapat meningkatnya kreatifitas menemukan pola jaring-jaring kubus
dan balok selain pola baku dengan bimbingan guru . 3 Dapat meningkatnya prestasi hasil belajar pada mata pelajaran
Matematika melalui jaring-jaring kubus dan balok . 4 Dengan mengembangkan pembelajaran Life Skill Teaching CTL ,
pemahaman konsep lebih lama tertanam dalam pikirannya . b. Bagi Guru :
1 Sebagai sumbangan pemikiran guru dalam pembelajaran Matematika. 2 Menemukan solusi dalam meningkatkan prestasi belajar dalam
menemukan pola jaring-jaring kubus dan balok selain pola baku . 3 Guru lebih muda mengawasi proses belajar mengajar karena dilatih
mandiri .
commit to user
6 c. Bagi Sekolah
1 Memberi masukan kepada Kepala Sekolah dalam usaha proses belajar inovatif agar tujuan pendidikan pendidikan tercapai .
2 Dapat meningkatkan potensi Kelyulusan dan kreditbilitas.
commit to user
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Pada bagian kajian pustaka ini akan membahas beberapa hal, yaitu :
1. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar a.
Pengertian Prestasi
Menurut Syaifin Bahri Djamarah 1994: 19 prestasi adalah hasil dari suatu k e gi a t a n yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual
maupun kelompok. D i s am pi n g itu Winker, W. S. 1984: 162 berpendapat bahwa
prestasi adalah merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai siswa. S e d an gk a n M. Buchori 1997:85 berpendapat bahwa prestasi adalah
hasil yang dicapai anak sebagai hasil belajar yang berupa angka, huruf serta tindakan hasil belajar yang dicapai, Acraprn hasir berajar yang berupa angka
atau huruf selain sebagai bukti hasil karya yang dicapai juga dapat untuk memotivasi agar prestasinya lebih meningkat. Senada dengan pengertian
tersebut Sutratinah Tirtonegoro 1988: 43 berpendapat bahwa prestasi adalah penilaian hasil usaha kegiatan berajar yang berupa kalimat yang dapat
mencerminkan hasil dinyatakarr dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat diambil simpulan bahwa yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil karya anak yang dicapai dan
merupakan bukti keberhasilan belajar yang berupa huruf atau angka yang dapat memotivasi agar prestasinya lebih baik dalam periode tertentu.
Belajar adalah organisasi, yang akan timbul bila seseorang menemui suatu situasi baru. Dalam menghadapi itu ia akan menggunakan segala
pengalaman yang telah dimiliki. siswa mengadakan analisis organisasi pengalamannya.
Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Slameto 1995: 2, “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
commit to user
8 perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan
tingkah laku secara menyeluruh baik dalarn sikap, keterarnpilan, pengetahuan, dan sebagainya.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud prestasi belajar adalah hasil d a ri suatu kegiatan yang telah
dikerjakan untuk diukur dan dinilai yang dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol untuk mengetahui kedudukan anak .
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Di bawah ini beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Slameto 1955:54-72, faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan meniadi: 1 Faktor-faktor intern, yang terdiri dari
a Faktor jasmani yang terdiri dari: 1 Faktor kesehatan
2 Faktor cacat tubuh b Faktor Kelelahan
2 Faktor psikologis yang terdiri dari; a Intelegensi
b Perhatian c Minat
d Bakat e Motif
f Kematangan g Kesiapan
3 Faktor-faktor ekstern, yang meliputi a Faktor keluarga, yang terdiri dari:
l Cara orang tua mendidik 2 Relasi antar anggota keluarga
3 Suasana rumah
commit to user
9 4 Keadaan ekonomi keluarga
5 Pengertian orang tua 6 Latar belakang kebudayaan
b Faktor sekolah, yang terdiri dari.: l Metode mengajar
2 Kurikulurm 3 Relasi guru dengan-siswa
4 Disiplin sekolah 5 Alat pelajaran
6 Waktu sekolah 7 Standard pelajaran di atas ukuran
8 Keadaan gedung 9 Metode belajar
10 Tugas rumah c Faktor Masyarakat yang terdiri dari :
1 Kegiatan siswa dalam masyarakat 2 Mas media
3 Teman bergaul 4 Bentuk kehidupan masyarakat
2. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran adalah upaya utuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang
beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa Suyitno. 2004:1. Agar tujuan pengajaran dapat tercapai,
guru harus mampu mengorganisir semua komponen sedemikian rupa sehingg antara komponem yang satu dengan yang lainnya dapat berirrteraksi secara
harmonis Suhito. 2000: l2. Salah satu komponem dalam pembelajaran adalah pemanfaatan berbagai strategi dan metode pembelajaran secara dinamis
dan fleksibel sesuai dengan materi, siswa dan konteks pembelajaran. Depdiknas.2003;1.
commit to user
10 Dalam pembelajaran Matematika, salah satu upaya yang dilakukan
oleh guru adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang berbasis masalah Problem solving karena dangan menggunakan model pembelajaran
ini dapat memberikan siswa kesempatan seluas-luasnya untuk memecahkan masalah Matematika dengan strateginya sendiri. Sedangkan penggunaan
media dalam pembelajaran Matematika sangat menunjang, karena dengan mgnggunakan media pernbelajaran siswa lebih mudah memahami konsep
Matematika yang abstrak. http: www.google.co.id.
a. Pengertian Matematika
Menurut Lerner sebagaimana dikutip Mulyono Abdurrahman 1999: 252 mengemukakan bahwa Matematika di sarnping sebagai bahasa simbolis
juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan meng- komunikasikan ide mengenai elemen kualitas.
Berdasarkan kurikulum 2004 kelas V 2004: 4 menyatakan bahwa Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki obyek abstrak dan
dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima
sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat kuat dan jelas. Dalam proses pembelajaran Matematika guru harus memperhatikan
adanya perbedaan individu dan karakteristik siswa, karena setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menyerap materi yang
disampaikan guru. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
Matematika adalah salah satu ilmu dasar dalam kehidupan sehari-hari yang rnerupakan bahasa simbolis dan universal yang memungkinkan manusia
berpikir, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas dengan menggunakan cara bernalar deduktif dan induktif, yang
memudahkan manusia berpikir dan memecahkan masalah dalarn kehidupan sehari-hari.
commit to user
11
b. Fungsi Matematika
Dalam kurikulum 2004 2004 6 disebutkan bahwa Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan benalar melalui kegiatan
penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model Maternatika, serta sebagai alat komunikasi
melalui simbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan. Dengan demikian mata pelajaran Matematika berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan rnenggunakan bilangan dan simbol-sirnbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu
memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Tujuan Pembelajaran Matematika
Kurikulum 2004 kelas V SD 2004: 12 juga disebutkan tujuan pembelajaran Matematika adalah melatih dan menumbuhkan cara berpikir
secara sistematis, logis, kritis, kreatif, dan konsisten. Serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri sesuai dalam menyelesaikan masalah.
d. Karakteristik Pembelajaran Matematika
Moch lchsan 2003: 7 menyebutkan bahwa karakteristik dalam pembelajaran Matematika sebagai berikut:
1 Pembelajaran Matematika dilakukan berjenjang a Dimulai dari konsep sederhana bergerak ke konsep yang lebih sukar.
b Berawal dari hal konkret bergerak ke semi konkret beralih ke semi abstrak dan berakhir pada abstrak.
2 Pembelajaran Matematika mengikuti metode spiral a Konsep baru diperkenalkan dengan mengaitkan pada konsep yang
telah dipahami siswa. Hal ini merupakan prinsip “belajar bermakna” atau “ atau “ belajar dengan pemahaman”.
b Konsep baru merupakan perluasan dan pendalaman konsep sebelumnya.
2 Pembelajaran Matematika menekankan penggunaan pola deduktif yaitu memahami suatu konsep melalui pemahaman definisi umum kemudian
ke contoh-contoh. sebaliknya di Sekolah Dasar ditempuh pola
commit to user
12 pendekatan induktif, yaitu mengenal konsep melalui contoh-contoh. Hal
ini disebabkan alasan psikologis, yaitu siswa SD masih pada tingkat berpikir konkret. Pembelajaran Matematika menganut kebenaran
konsistensi yaitu suatu pernyataan dianggap benar didasarkan atas pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
3. Tinjauan Tentang Media .
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Banyaknya batasan yang diberikan oleh para ahli tentang media
menurut Association Fun Educational Communications Technology AECT di Amerika yang dikutip oleh Arief S. Sadiman 1996:6 media pendidikan
ialah segala bentuk saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesaninformasi
Menurut MC Luhan dalam Tim pengembang PGSD 1998: 7 Media adalah semua saluran pesan yang tidak ada dihadapannya, meliputi: surat,
televisi, film, dan telepon bahkan jalan dan jalan kereta api. Dari pendapat – pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
pengertian rnedia dalam penelitianadalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran perasaan dan
kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.
b. Tujuan dan Manfaat Media
Menurut piaget dalam Muchtar A. Karim dkk, 1997: 20 mengemukakan: Anak usia 7 sd 12 tahun yang masih duduk di sekolah Dasar
masih dalam taraf berpikir semi konkrit sehingga belum dapat memahami konsep – konsep pembelajaran secara sehingga harus menggunakan bantuan
media yang dapat mengembangkan secara jelas dan kongkrit mengenai materi – materi pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu media sangat diperlukan
commit to user
13 dalam menunjang proses belajar mengajar untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Tujuan dari penggunaan suatu media membuat guru dapat
menyampaikan pesan secara lebih mudah kepada peserta didik. Sehingga peserta didik siswa tersebut dapat menguasai pesan pembelajaran secara
cepat dan akurat. Menurut Arief S. Sadiman 2002: 16 secara umum media mempunyai
kegunaan sebagai berikut : 1 Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalisme.
2 Mengatasi keterbatasan rentang, waktu, dan daya indera. 3 Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat
diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media berguna :
1 Menimbulkan kegairahan belajar. 2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan. 3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuandan
minatnya.
c. Fungsi Media Pengajaran
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana Strategi Belajar Mengajar 2001 : 1 54 mengemukakan:
Media pengajaran adalah menceritakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mengantarkan atau menyampaikan pesan berupa, sejumlah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap kepada peserta didik sehingga peserta didik itu dapat menangkap, memahami dan memiliki pesan-pesan dan
makna yang disampaikan itu.
commit to user
14 Secara umum media berfungsi sebagai :
1. Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif. 2. Bagian integral dari keseluruhansituasi mengajar
3. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit dari konsep yang arbstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme.
4. Membangkitkan motivasi belajar pesrta didik. 5. Mempertinggi mutu belajar mengajar.
d. Prinsip – Prinsip Pemilihan Media
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana Strategi Belajar Mengajar 2001 : 56 mengemukakan:
Sebelum memutuskan untuk menggunakan sutu media tertentu dalam suatu peristiwa pengajaran, seorang guru perlu memahami prinsip – prinsip
atau faktor – faktor yang harus dipertimbangkandalam suatu pemilihan media tersebut adalah :
1. Memilih media harus berdasarkan pada pelajaran dan bahan. 2. pengajaran yang akan disampaikan.
3. Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik baik dalam pengadaannya dan penggunaanya.
4. Memilih media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.
5. Memilih media harus memahami karakteristik dari media itu sendiri.
4.Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Media Pembelajaran Jaring-Jaring Kubus dan Balok
Menurut Mega Teguh Budiarto 2003:65geometri didifinisikan sebagai cabang Matematika yang mempelajari tentang titik, garis, bidang dan
benda-benda ruang serta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya dan hubungan dengan yang lain . Geometri diajarkan di sekolah berguna untuk meningkatkan
berpikir logic dan memuat generalisasi secara benar. Agar dapat memahami
commit to user
15 aritmatika, aljabar, kalkulus dan lain-lain lebih baik, maka kemampuan konsep
geometri berperan sebagai alat . Berdasarkan teori belajar dan pembelajaran media pembelajaran guru
dalam melaksanakan proses belajar mengajar guru perlu menggunakan media pembelajaran . Oleh karena itu dalam penelitian tindakan kelas, peneliti
membuat desain pembelajaran dengan menggunakan jaring-jaring balok dan kubus . Contoh :
Bentuk Jaring-Jaring Kubus dan Balok yang Baku a. Jaring-jaring kubus
b. Jaring-jaring balok
Gambar 1 Jaring –Jaring Kubus dan Balok
Bentuk jaring-Jaring Kubus dan Balok yang Telah dimodifikasi a. Jaring-jaring kubus
Gambar 2 Berbagai Pola Jaring-Jaring Kubus
commit to user
16 b. jaring-jaring kubus
2
1
3 Gambar 3 Berbagai Pola Jaring-Jaring Balok
B. Temuan Hasil yang Relevan
Berdasarkan landasan teori, apabila proses pembelajaran Matematika khususnya bangun ruang kubus dan balok menggunakan mkedia peraga
kongkrit ternyata prestasi belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo Tahun
Pelajaran 20092010 dapat meningkat, dari pada tidak menggunakan media peraga kongkrit . Pemahaman konsep pola jaring-jaring kubus dan balok akan
tertanam melekat dan siswa sangat faham untuk mencari luas permukaan balok dan kubus .Sehingga siswa dapat menemukan luas permukaan kubus = 6
x sisi x sisi dan luas permukaan balok = 2xpxl + 2xlxt + 2xpxt
C. Kerangka Pikir
Untuk mengatasi berbagai persolan kehidupan serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat diperlukan cara berpikir
yang sistematis, logis, kreatif dan konsisten yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran Matematika .
Matematika selalu dianggap oleh anak sebagai pelajaran yang sulit, rumit, kurang menarik dan tidak disukai oleh sebagian besar siswa .
Anggapan sebagian besar siswa tersebut menyebabkan siswa enggan belajar Matematika. Adapun beberapa upaya agar siswa terdorong untuk belajar
commit to user
17 Matematika adalah penyajian materi yang menarik perhatian sehingga
menumbuhkan minat untuk belajar . Berdasarkan hasil pengalaman peneliti maka dengan mengoptimalkan
pengalaman media peraga khususnya “Jaring-Jaring Kubus dan Balok” yang dibuat secara menarik, sehingga dapat memperkuat ingatan siswa, sehingga
pembelajaran tampak lebih hidup dan menarik serta hasil pembelajaran lebih meningkat .
Penggunaan media dapat mendorong siswa untuk melihat dan menghayati dengan seksama. Sehangga dapat memegang, melihat, mengukur,
menghitung, menafsirkan apa yanag mereka amati dapat diukur, dibuat, dan dihitung dengan bebas sesuai dengan kreatifitas masing-masing, ayang
akhirnya apa yang mereka pelajari melekat dalam ingatanuntuk meningkatkan prestasi belajarnya. Berdasarkan uaraian diatas, maka alur kerangka berpikir
dalam penelitian berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan :
Gambar 4 Alur Kerangka Pikir KONDISI
AWAL
TINDAKAN Hasil belajar Matematika rata-
rata di bawah KKM
Penggunaan media peraga jaring-jaring kubus dan balok
Hasil belajar Matematika rata- rata di atas KKM dan tuntas .
KONDISI AKHIR
commit to user
18
D. Hipotesis.