PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR METEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA JARING JARING KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS IV SDN2 SEMAWUNGDALEMAN KEC. KUTOARJO KAB. PURWOREJO TAHUN 2009 2010

(1)

commit to user

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR METEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA JARING-JARING KUBUS DAN BALOK

PADA SISWA KELAS IV SDN2 SEMAWUNGDALEMAN KEC. KUTOARJO KAB. PURWOREJO

TAHUN 2009 / 2010

Oleh : SUKESI NIM X1907002

Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010


(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 30 Juni 2010

Pembimbing, Supervisor,

Dra. Siti Istiyati, M.Pd Nani Mitrowati, S.Pd


(3)

commit to user PENGESAHAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Rabu

Tanggal : 30 Juli 2010

Tim Penguji Laporan PTK

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Kartono, M.Pd. ... Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. ... Anggota I : Dra. Siti Istiyati, M.Pd. ... Anggota II : Dr. Riyadi, M.Si. ...

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP 196007271987021001


(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv ABSTRAK

Sukesi, MELALUI PENGGUNAAN MEDIA JARING-JARING KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SEMAWUNGDALEMAN KEC. KUTOARJO KAB. PURWOREJO TAHUN 2009 / 2010. Laporan Penelitian Kelas, Surakarta : Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman dengan media jaring-jaring kubus dan balok.

Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matematika, sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah media jaring-jaring kubus dan balok.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan mengguanakan model siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapaun jumlah siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman 28 siswa.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, ada peningkatan prestasi belajar matematika, setelah diadakan tindakan kelas dengan media jaring-jaring kubus dan balok. Hal itu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya prestasi siswa dari sebelum dan sesudah tindakan. Pada siklus I ada peningkatan nilai rata-rata 55,4 meningkat menjadi 80 pada siklus II meningkat menjadi 87,1.

Demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan media jaring-jaring kubus dan balok dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2009/2010.


(5)

commit to user KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan lancar dan tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini penulis mendapatkan bantuan serta bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof..Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.

3. Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd. Selaku Ketua Program PJJ S-1 PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta yang selalu memberikan petunjuk serta arahan.

4. Dra. Siti Istiyati M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan mengorbankan segala tenaga dan waktu guna memberikan bimbingan dan arahan selama penulis melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas.

5. Dra. Titik Hariyani selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Semawungdaleman Kec.Kutoarjo, selaku pembina dalam penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas.

6. Nani Mitrowati, S .Pd. yang telah bersedia sebagai supervisor Penelitian Tindakan Kelas.

7. Rekan-rekan Guru SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerja sama kepada penulis demi terselesaikannya pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki dan tentu hasilnya juga masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Akhirnya penulis mohon maaf atas segala kekurangan maupun kesalahan yang terdapat dalam Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini, dan semoga bermanfaat bagi dunia Pendidikan.

Surakarta, 30 Juni 2010 Penulis


(7)

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN ... HALAMAN PENGESAHAN... .. HALAMAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR LAMPIRAN ... DAFTAR GAMBAR ... BAB I PENDAHULUAN ...

A. Latar Belakang Masalah... B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Hasil Penelitian ... BAB II KAJIAN PUSTAKA ... A. Kajian Teori ... B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ... C. Kerangka Pikir ... D. Hipotesis Tindakan ... BAB III METODELOGI PENELITIAN ... A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... B. Subjek Penelitian ... C. Prosedur Penelitian ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A. Hasil Penelitian ... I. Siklus 1 ... II. Siklus 2 ... B. Pembahasan ...

i ii iii iv v vii ix x xi 1 1 4 5 5 7 7 16 16 18 19 19 20 22 25 25 26 30 34


(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

BABV KESIMPULAN DAN SARAN………..…….... A. Simpulan ... B. Saran ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...

36 36 37 39 40


(9)

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Frekuensi Nilai Kognitif Pra Tindakan ... Tabel 2 Frekuensi Nilai Kognitif Siklus 1 ... Tabel 3 Frekuensi Nilai Kognitif Siklus 1 dan 2 ...

26 29 34


(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR LAMPIRAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ... Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... Lampiran 3 Lembar Kerja dan Evaluasi Siklus 1…... Lampiran 4 Lembar Kerja dan Evaluasi Siklus 2 ... INSTRUMEN PENELITIAN ... Lampiran 5 Hasil Penelitian Siklus 1 ... Lampiran 6 Hasil Penelitian Siklus 2 ... Lampiran 7 Pendapat Siswa Dalam Proses Belajar mengajar ... Lampiran 8 Penilaian Kepala Sekolah ... Lampiran 9 Penilaian Teman Sejawat ... Lampiran 10 Daftar Hadir Mahasiswa ... Lampiran 11 Daftar Hadir Siswa ... PERSONALIA PENELITI ... Lampiran 12 Daftar Personalia Peneliti ... CURRICULUM PENELITIAN ... Lampiran 13 Curriculum Vitae / Data Semua Peneliti ... BUKTI LAIN PELAKSANAAN PENELITIAN ... Lampiran 14 Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran ...

40 40 50 62 69 72 72 73 74 75 77 83 85 86 86 87 87 89 89


(11)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Jaring-Jaring Kubus dan Balok ... Gambar 2 Berbagai Pola Jaring-Jaring Kubus ... Gambar 3 Berbagai Pola Jaring-Jaring Balok ... Gambar 4 Alur Kerangka Berpikir ... Gambar 5 Rancangan Penelitian ... Gambar 6 Grafik Nilai Kognitif Pra Tindakan ... Gambar 7 Grafik Nilai Kognitif Siklus 1 ... Gambar 8 Grafik Nilai Afektif dan Spikomotor ... Gambar 9 Grafik Nilai Kognitif Siklus 1 dan 2 ...

15 15 16 17 24 26 29 33 34


(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user


(13)

commit to user .BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Ayat tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Untuk kepentingan tersebut di atas perlu diimplementasikan dengan berbagai macam program, metode, dan konsep pendidikan yang telah diterapkan di negara kita, misalnya CTL, MBS, PAKEM Life Skill dan sebagainya. Tujuan dari masing-masing program tersebut relatif sama yaitu ingin meningkatkan mutu pendidikan di negara kita.

Prestasi belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 2 Sema wungdaleman pada tahun pelajaran 2009/2010 belum memuaskan karena rata-rata hasil ulangan harian pada prestasi belajar menggunakan media jaring-jaring kubus dan balok adalah 61, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Matematika adalah 65. Di samping itu, mata pelajaran Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang paling ditakuti oleh siswa dan termasuk dalam mata pelajaran Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN).

Berdasarkan hasil pengamatan proses belajar dan data hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman, pada semester 2 tahun pelajaran 2009/2010 kurang dari KKM , diduga penyebab timbulnya masalah adalah sebagai berikut :

1. Sebagian siswa beranggapan bahwa Matematika merupakan mata pelajaran yang tidak menarik,sulit,dan membosankan.


(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

3. Guru masih sering mengalami kesulitan dalam menanamkan konsep-konsep dasar Matematika kepada siswa, khususnya pada jarring-jaring kubus dan balok .

4. Kurangnya kreatifitas guru untuk menciptakan proses belajar mengajar yang mengaktifkan siswa , sehingga tidak menjenuhkan .

5. Pelaksanaan pembelajaran yang lalu belum menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif, masih menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional .

6. Siswa SD masih membutuhkan penjelasan dengan alat peraga (kongkrit). 7. Penampilan guru yang kaku dan tidak familier .

Masalah dalam proses pembelajaran tersebut perlu segera diatasi karena jika dibiarkan akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan ada pepatah lebih baik mencegah dari pada mengobati . Dengan mengeta -hui secara dini masalah yang timbul . Seorang pendidik akan lebih muda mencari solusi pengentasannya . Untuk itu peneliti berusaha mememcahkan masalah tersebut di atas dengan berbagai hal antara lain :

1. Melaksanakan Proses Belajar yang menyenangkan . 2. Mengajar menggunakan alat peraga .

3. Siswa diberi kebebasan untuk menciptakan kreatifitas dan berpikir .

4. Mengubah penampilan agar tidak memberikan kesan menakutkan bagi siswa .

5. Menyampaikan pembelajaran dengan bahasa yang muda dipahami .

Pembelajaran Matematika di sekolah dasar bertujuan utama siswa belajar tidak hanya mengembangkan aspek kognitif saja tetapi meluas pada bidang psikomotor dan afektif. Pembelajaran Matematika diarahkan untuk pembentukan kepribadian dan pembentukan kemampuan berfikir yang bersandar pada hakikat Matematika, ini berarti hakikat Matematika merupakan unsur utama dalam pembelajaran Matematika. Oleh karena itu, hasil-hasil pembelajaran Matematika berdampak kemampuan berpikir yang metematis dalam diri siswa, yang bermuara pada kemampuan menggunakan Matematika sebagai berpikir logis dan alat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang


(15)

commit to user

dihadapi dalam kehidupannya. Hasil lain yang tidak dapat diabaikan adalah terbentuknya kepribadian yang baik dan kokoh.

Sutawijaya dalam Siti Hawa (2008 : 1) Matematika mengkaji benda abstrak (benda pikiran) yang disusun dalam suatu sistem aksiomatis dengan menggunakan symbol (lambang) dan peralatan deduktif.

Menurut Hudoyo dalam Siti Hawa (2008 : 1) Matematika berkenan dengan ide (gagasan-gagasan), aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis sehingga Matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Sebagai guru Matematika dalam menanamkan pemahaman.

Seseorang belajar Matematika utamanya bagaimana menanamkan pengetahuan konsep-konsep dan pengetahuan procedural.

Salah satu cara untuk dapat memahami konsep-konsep dan procedural, guru perlu mengetahui berbagai teori belajar Matematika. Sebagai guru kelas Sekolah Dasar di suatu sekolah, guru akan selalu mengaitkan pembelajaran matematika dengan berbagai hal yang konkrit dalam kehidupan sehari-hari . Keterlibatan ini menjadikan pembelajaran Matamatika sekolah begitu penting bagi kita. Karena Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi moderen, mempunyai peran dalam berbagai disiplin dan memajukan daya piker manusia. Mata pelajaran Matematika perlu di berikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama.

Bruner, melalui teorinya mengungkapkan bahwa dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan memanipulasi benda-benda atau alat peraga yang dirancang secara khusus dan dapat diotak-atik oleh siswa dalam memahami suatu konsep Matematika. Melalui alat peraga yang di telitinya itu, anak akan melihat langsung bagaimana keteraturan dan pola struktur yang terdapat dalam benda yang sedang diperhatiakannya itu. (Siti Hawa, dkk., 2008 : 6)

Tiga tahapan dalam teori belajar Bruner tentang perkembangan intelektual adalah :


(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

1. Enactive, dimana seseoarang belajar tentang dunia meelalui aksi-aksi terhadap objek.

2. Iconic, di mana pembelajaran terjadi melalui penggunaan model-model dan gambar-gambar.

3. Symbolic, yang menggambarkan kapasitas dalam istilah-istilah abstrak. (Mark K. Smith, dkk, 2009 : 123)

Tahapan perkembangan belajar kognitif menurut piaget dalam Nabisi Lapono (2008 : 19) bahwa anak Sekolah Dasar termasuk dalam tahap concre -teoperation (7-11 tahun) berkembang kemampuan daya berpikir logis untuk memecahkan masalah konkrit. Tentang konsep dasar benda, jumlah, waktu, ruang, kualitas .

Ada beberapa karakteristik anak di usia sekolah Dasar yang perlu diketahui keadaan peserta didikk khususnya di tingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya maka sangatlah penting bagi seseorang pendidik mengetahui karakter -istik dan kebutuhan peserta didik.

B. Rumusan Masalah dan pemecahannya 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan l a t a r belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

Apakah media " Jaring-Jaring Kubus dan Balok " dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo?.

2. Pemecahan Masalah

Dengan rumusan masalah di atas peneliti memprediksikan Media Jaring-Jaring Kubus dan Balok dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika dengan siswa diberi kebebasan berkreatifitas dan berinisiatif sehingga dapat menemukan pola jaring-jaring balok dan kubus yang tidak baku .


(17)

commit to user C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang i ngi n di capai dal am penel i ti an i ni adal ah: unt uk meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa Kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo .

.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil peneli ti an ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis.

a. Dapat mem beri arah kepada guru dal am pros es belajar mengaj ar Matematika.

b. Dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika. 2. Manfaat Praktis.

a. Bagi Siswa :

1) Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran Matematika .

2) Dapat meningkatnya kreatifitas menemukan pola jaring-jaring kubus dan balok selain pola baku dengan bimbingan guru .

3) Dapat meningkatnya prestasi hasil belajar pada mata pelajaran Matematika melalui jaring-jaring kubus dan balok .

4) Dengan mengembangkan pembelajaran Life Skill Teaching (CTL) , pemahaman konsep lebih lama tertanam dalam pikirannya .

b. Bagi Guru :

1) Sebagai sumbangan pemikiran guru dalam pembelajaran Matematika. 2) Menemukan solusi dalam meningkatkan prestasi belajar dalam

menemukan pola jaring-jaring kubus dan balok selain pola baku . 3) Guru lebih muda mengawasi proses belajar mengajar karena dilatih


(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6 c. Bagi Sekolah

1) Memberi masukan kepada Kepala Sekolah dalam usaha proses belajar inovatif agar tujuan pendidikan pendidikan tercapai .


(19)

commit to user BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Pada bagian kajian pustaka ini akan membahas beberapa hal, yaitu : 1. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi

Menurut Syaifin Bahri Djamarah (1994: 19) prestasi adalah hasil dari suatu k e gi a t a n yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun kelompok.

D i s am pi n g itu Winker, W. S. (1984: 162) berpendapat bahwa prestasi adalah merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai siswa.

S e d an gk a n M. Buchori (1997:85) berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai anak sebagai hasil belajar yang berupa angka, huruf serta tindakan hasil belajar yang dicapai, Acraprn hasir berajar yang berupa angka atau huruf selain sebagai bukti hasil karya yang dicapai juga dapat untuk memotivasi agar prestasinya lebih meningkat. Senada dengan pengertian tersebut Sutratinah Tirtonegoro (1988: 43) berpendapat bahwa prestasi adalah penilaian hasil usaha kegiatan berajar yang berupa kalimat yang dapat mencerminkan hasil dinyatakarr dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat diambil simpulan bahwa yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil karya anak yang dicapai dan merupakan bukti keberhasilan belajar yang berupa huruf atau angka yang dapat memotivasi agar prestasinya lebih baik dalam periode tertentu.

Belajar adalah organisasi, yang akan timbul bila seseorang menemui suatu situasi baru. Dalam menghadapi itu ia akan menggunakan segala pengalaman yang telah dimiliki. siswa mengadakan analisis organisasi pengalamannya.

Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Slameto (1995: 2), “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu


(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya". Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh baik dalarn sikap, keterarnpilan, pengetahuan, dan sebagainya.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud prestasi belajar adalah hasil d a r i suatu kegiatan yang telah

dikerjakan untuk diukur dan dinilai yang dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol untuk mengetahui kedudukan anak .

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Di bawah ini beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Slameto (1955:54-72), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan meniadi:

1) Faktor-faktor intern, yang terdiri dari a) Faktor jasmani yang terdiri dari:

(1) Faktor kesehatan (2) Faktor cacat tubuh b) Faktor Kelelahan

2) Faktor psikologis yang terdiri dari; a) Intelegensi

b) Perhatian c) Minat d) Bakat e) Motif f) Kematangan g) Kesiapan

3) Faktor-faktor ekstern, yang meliputi a) Faktor keluarga, yang terdiri dari:

(l) Cara orang tua mendidik (2) Relasi antar anggota keluarga (3) Suasana rumah


(21)

commit to user (4) Keadaan ekonomi keluarga (5) Pengertian orang tua (6) Latar belakang kebudayaan b) Faktor sekolah, yang terdiri dari.:

(l) Metode mengajar (2) Kurikulurm

(3) Relasi guru dengan-siswa (4) Disiplin sekolah

(5) Alat pelajaran (6) Waktu sekolah

(7) Standard pelajaran di atas ukuran (8) Keadaan gedung

(9) Metode belajar (10) Tugas rumah

c) Faktor Masyarakat yang terdiri dari : (1) Kegiatan siswa dalam masyarakat (2) Mas media

(3) Teman bergaul

(4) Bentuk kehidupan masyarakat

2. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran adalah upaya utuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa (Suyitno. 2004:1). Agar tujuan pengajaran dapat tercapai, guru harus mampu mengorganisir semua komponen sedemikian rupa sehingg antara komponem yang satu dengan yang lainnya dapat berirrteraksi secara harmonis (Suhito. 2000: l2). Salah satu komponem dalam pembelajaran adalah pemanfaatan berbagai strategi dan metode pembelajaran secara dinamis dan fleksibel sesuai dengan materi, siswa dan konteks pembelajaran. (Depdiknas.2003;1).


(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Dalam pembelajaran Matematika, salah satu upaya yang dilakukan oleh guru adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang berbasis masalah (Problem solving) karena dangan menggunakan model pembelajaran ini dapat memberikan siswa kesempatan seluas-luasnya untuk memecahkan masalah Matematika dengan strateginya sendiri. Sedangkan penggunaan media dalam pembelajaran Matematika sangat menunjang, karena dengan mgnggunakan media pernbelajaran siswa lebih mudah memahami konsep Matematika yang abstrak. (http:// www.google.co.id).

a. Pengertian Matematika

Menurut Lerner sebagaimana dikutip Mulyono Abdurrahman (1999: 252) mengemukakan bahwa Matematika di sarnping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan meng- komunikasikan ide mengenai elemen kualitas.

Berdasarkan kurikulum 2004 kelas V (2004: 4) menyatakan bahwa Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki obyek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat kuat dan jelas.

Dalam proses pembelajaran Matematika guru harus memperhatikan adanya perbedaan individu dan karakteristik siswa, karena setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menyerap materi yang disampaikan guru.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Matematika adalah salah satu ilmu dasar dalam kehidupan sehari-hari yang rnerupakan bahasa simbolis dan universal yang memungkinkan manusia berpikir, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas dengan menggunakan cara bernalar deduktif dan induktif, yang memudahkan manusia berpikir dan memecahkan masalah dalarn kehidupan sehari-hari.


(23)

commit to user b. Fungsi Matematika

Dalam kurikulum 2004 (2004 6) disebutkan bahwa Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan benalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model Maternatika, serta sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan.

Dengan demikian mata pelajaran Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan rnenggunakan bilangan dan simbol-sirnbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. c. Tujuan Pembelajaran Matematika

Kurikulum 2004 kelas V SD (2004: 12) juga disebutkan tujuan pembelajaran Matematika adalah melatih dan menumbuhkan cara berpikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif, dan konsisten. Serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri sesuai dalam menyelesaikan masalah.

d. Karakteristik Pembelajaran Matematika

Moch lchsan (2003: 7) menyebutkan bahwa karakteristik dalam pembelajaran Matematika sebagai berikut:

(1) Pembelajaran Matematika dilakukan berjenjang

(a) Dimulai dari konsep sederhana bergerak ke konsep yang lebih sukar. (b) Berawal dari hal konkret bergerak ke semi konkret beralih ke semi

abstrak dan berakhir pada abstrak.

(2) Pembelajaran Matematika mengikuti metode spiral

(a) Konsep baru diperkenalkan dengan mengaitkan pada konsep yang telah dipahami siswa. Hal ini merupakan prinsip “belajar bermakna” atau “ atau “ belajar dengan pemahaman”.

(b) Konsep baru merupakan perluasan dan pendalaman konsep sebelumnya.

(2) Pembelajaran Matematika menekankan penggunaan pola deduktif yaitu memahami suatu konsep melalui pemahaman definisi umum kemudian ke contoh-contoh. sebaliknya di Sekolah Dasar ditempuh pola


(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pendekatan induktif, yaitu mengenal konsep melalui contoh-contoh. Hal ini disebabkan alasan psikologis, yaitu siswa SD masih pada tingkat berpikir konkret. Pembelajaran Matematika menganut kebenaran konsistensi yaitu suatu pernyataan dianggap benar didasarkan atas pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.

3. Tinjauan Tentang Media. a. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Banyaknya batasan yang diberikan oleh para ahli tentang media menurut Association Fun Educational Communications Technology (AECT) di Amerika yang dikutip oleh Arief S. Sadiman (1996:6) media pendidikan ialah segala bentuk saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi

Menurut MC Luhan (dalam Tim pengembang PGSD 1998: 7) Media adalah semua saluran pesan yang tidak ada dihadapannya, meliputi: surat, televisi, film, dan telepon bahkan jalan dan jalan kereta api.

Dari pendapat – pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian rnedia dalam penelitianadalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran perasaan dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.

b. Tujuan dan Manfaat Media

Menurut piaget (dalam Muchtar A. Karim dkk, 1997: 20) mengemukakan: Anak usia 7 s/d 12 tahun yang masih duduk di sekolah Dasar masih dalam taraf berpikir semi konkrit sehingga belum dapat memahami konsep – konsep pembelajaran secara sehingga harus menggunakan bantuan media yang dapat mengembangkan secara jelas dan kongkrit mengenai materi – materi pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu media sangat diperlukan


(25)

commit to user

dalam menunjang proses belajar mengajar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Tujuan dari penggunaan suatu media membuat guru dapat menyampaikan pesan secara lebih mudah kepada peserta didik. Sehingga peserta didik (siswa) tersebut dapat menguasai pesan (pembelajaran) secara cepat dan akurat.

Menurut Arief S. Sadiman (2002: 16) secara umum media mempunyai kegunaan sebagai berikut :

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalisme. 2) Mengatasi keterbatasan rentang, waktu, dan daya indera.

3) Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik.

Dalam hal ini media berguna :

1) Menimbulkan kegairahan belajar.

2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.

3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuandan minatnya.

c. Fungsi Media Pengajaran

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (Strategi Belajar Mengajar 2001 : 1 54) mengemukakan:

Media pengajaran adalah menceritakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mengantarkan atau menyampaikan pesan berupa, sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap kepada peserta didik sehingga peserta didik itu dapat menangkap, memahami dan memiliki pesan-pesan dan makna yang disampaikan itu.


(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14 Secara umum media berfungsi sebagai :

1). Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif. 2). Bagian integral dari keseluruhansituasi mengajar

3). Meletakkan dasar-dasar yang konkrit dari konsep yang arbstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme.

4). Membangkitkan motivasi belajar pesrta didik. 5). Mempertinggi mutu belajar mengajar.

d. Prinsip – Prinsip Pemilihan Media

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (Strategi Belajar Mengajar 2001 : 56) mengemukakan:

Sebelum memutuskan untuk menggunakan sutu media tertentu dalam suatu peristiwa pengajaran, seorang guru perlu memahami prinsip – prinsip atau faktor – faktor yang harus dipertimbangkandalam suatu pemilihan media tersebut adalah :

1). Memilih media harus berdasarkan pada pelajaran dan bahan. 2). pengajaran yang akan disampaikan.

3). Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik baik dalam pengadaannya dan penggunaanya.

4). Memilih media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.

5). Memilih media harus memahami karakteristik dari media itu sendiri.

4.Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Media Pembelajaran Jaring-Jaring Kubus dan Balok

Menurut Mega Teguh Budiarto (2003:65)geometri didifinisikan sebagai cabang Matematika yang mempelajari tentang titik, garis, bidang dan benda-benda ruang serta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya dan hubungan dengan yang lain . Geometri diajarkan di sekolah berguna untuk meningkatkan berpikir logic dan memuat generalisasi secara benar. Agar dapat memahami


(27)

commit to user

aritmatika, aljabar, kalkulus dan lain-lain lebih baik, maka kemampuan konsep geometri berperan sebagai alat .

Berdasarkan teori belajar dan pembelajaran media pembelajaran guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar guru perlu menggunakan media pembelajaran . Oleh karena itu dalam penelitian tindakan kelas, peneliti membuat desain pembelajaran dengan menggunakan jaring-jaring balok dan kubus . Contoh :

Bentuk Jaring-Jaring Kubus dan Balok yang Baku a. Jaring-jaring kubus b. Jaring-jaring balok

Gambar 1 Jaring –Jaring Kubus dan Balok

Bentuk jaring-Jaring Kubus dan Balok yang Telah dimodifikasi a. Jaring-jaring kubus


(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16 b. jaring-jaring kubus

2

1

3 Gambar 3 Berbagai Pola Jaring-Jaring Balok

B. Temuan Hasil yang Relevan

Berdasarkan landasan teori, apabila proses pembelajaran Matematika khususnya bangun ruang kubus dan balok menggunakan mkedia peraga kongkrit ternyata prestasi belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2009/2010 dapat meningkat, dari pada tidak menggunakan media peraga kongkrit . Pemahaman konsep pola jaring-jaring kubus dan balok akan tertanam melekat dan siswa sangat faham untuk mencari luas permukaan balok dan kubus .Sehingga siswa dapat menemukan luas permukaan kubus = 6 x sisi x sisi dan luas permukaan balok = (2xpxl) + (2xlxt) + (2xpxt)

C. Kerangka Pikir

Untuk mengatasi berbagai persolan kehidupan serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat diperlukan cara berpikir yang sistematis, logis, kreatif dan konsisten yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran Matematika .

Matematika selalu dianggap oleh anak sebagai pelajaran yang sulit, rumit, kurang menarik dan tidak disukai oleh sebagian besar siswa . Anggapan sebagian besar siswa tersebut menyebabkan siswa enggan belajar Matematika. Adapun beberapa upaya agar siswa terdorong untuk belajar


(29)

commit to user

Matematika adalah penyajian materi yang menarik perhatian sehingga menumbuhkan minat untuk belajar .

Berdasarkan hasil pengalaman peneliti maka dengan mengoptimalkan pengalaman media peraga khususnya “Jaring-Jaring Kubus dan Balok” yang dibuat secara menarik, sehingga dapat memperkuat ingatan siswa, sehingga pembelajaran tampak lebih hidup dan menarik serta hasil pembelajaran lebih meningkat .

Penggunaan media dapat mendorong siswa untuk melihat dan menghayati dengan seksama. Sehangga dapat memegang, melihat, mengukur, menghitung, menafsirkan apa yanag mereka amati dapat diukur, dibuat, dan dihitung dengan bebas sesuai dengan kreatifitas masing-masing, ayang akhirnya apa yang mereka pelajari melekat dalam ingatanuntuk meningkatkan prestasi belajarnya. Berdasarkan uaraian diatas, maka alur kerangka berpikir dalam penelitian berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan :

Gambar 4 Alur Kerangka Pikir KONDISI

AWAL

TINDAKAN

Hasil belajar Matematika rata-rata di bawah KKM

Penggunaan media peraga jaring-jaring kubus dan balok

Hasil belajar Matematika rata-rata di atas KKM dan tuntas . KONDISI


(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18 D. Hipotesis.

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas dapat diajukan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut jika menggunakan media peraga jaring-jaring kubus dan balok dalam proses pembelajaran Matematika (jaring-jaring kubus dan balok) maka prestasi belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kutoarjo Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2009/2010 akan meningkat .


(31)

commit to user

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo, dengan alasan sebagai berikut

a. Di Sekolah Dasar Negeri 2 Semawungdaleman belum pernah menjadi tempat

penelitian tindakan kelas.

b. Pada tahun-tahun sebelumnya strategi penyampaian materi pembelajaran

matematika khususnya materi jaring-jaring kubus dan balok belum menggunakan media " Jaring-jaring kubus dan balok ".sebagai alat peraga .

c. Di Sekolah Dasar Negeri 2 Semawungdaleman rata-rata nilai Matematika

rendah jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Semawungdaleman, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo pada bulan Januari sampai dengan Juni 2010 .

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, setiap siklusnya 6 x 35 menit ( 3 x pertemuan ). Selama pelaksanaan penelitian, untuk mengamati proses pembelajaran, dan membantu pengumpulan data peneliti dibantu oleh seorang observer teman sejawat dari SD Negeri 2 Semawungdaleman, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo.


(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo. Objek penelitian ini adalah pembelajaran matematika.

C. Prosedur Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Data yang diambil untuk perbaikan pembelajaran bersumber dari, kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan yang muncul pada proses pembelajaran berlangsung, aktifitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran.

2. Validasi Data

Untuk menjamin validasi temuan perlu dilakukan pengecekan terhadap data yang diperoleh. Untuk itu perlu diadakan trianggulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu (Moleong, 1997;178). Trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi yang memanfaatkan penggunaan isi dengan jalan membandingkan data hasil pekerjaan siswa, observasi, catatan lapangan. Di samping itu juga dilakukan diskusi antar guru, kepala sekolah, observer, dan rekan-rekan guru yang lain.

3. Analisis Data

Analisis data yang digunakan :

a. Analisis diskriptif

Teknik analisis data dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran yang dilaksanakan guru bersama siswa. Adapun data dan informasi adalah dalam bentuk hasil tes dan non tes (selama proses pembelajaran). Selanjutnya hasil tes tersebut dituangkan dalam bentuk tabel untuk mengetahui perkembangan dan perbandingan hasil perolehan tes siswa setiap siklusnya.

b. Analisis interaktif.

Data dan informasi yang diperoleh melalui non tes dilakukan dengan cara kuantitatif.


(33)

commit to user

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Pengumpulan Data

Data yang akan diambil selama penelitian diperoleh dengan cara Teknik melakukan observasi dan tes.

1) Observasi dilaksanakan dengan menggunakan instrument pengukuran

kinerja afektif maupun psikomotor, untuk mengukur indicator-indikator kerja, efesiensi dan kerja sama antar siswa, guru dan kolaborator dalam proses pembelajaran.

2) Tes dilaksanakan dengan menggunakan tes tertulis dan tes unjuk kerja untuk

mengukur kemampuan dan keterampilan siswa dalam menguasai materi pembelajaran Matematika

b. Alat Pengumpul Data

1) Lembar observasi dan lembar tes

Butir soal penjajagan diambil dari soal-soal dari materi yang berkaitan dengan materi pokok. Untuk mengidentifikasi kemampuan siswa sebelum diberi tindakan dan sekaligus untuk menentukan tingkatan/ranking tiap-tiap siswa untuk dasar membentuk kelompok.

2) Butir evaluasi untuk mengetahui kemajuan dan prestasi

Hasil belajar setiap siklusnya dibuat sesuai materi pokok yang dipelajari.

3) Instrumen observasi, yaitu berupa skala penilaian yang akan diisi oleh

pengamat saat proses pembelajaran yang berhubungan perilaku pengajar dan aktivitas belajar siswa.

5. Indikator Kinerja

Yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah jumlah siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo yang hasil belajar Matematika meningkat secara signifikan sebagaimana ditunjukkan dengan indikator-indikator sebagai berikut :

a. Sekurang-kurangnya 70 % siswa mendapat nilai prestasi belajar Matematika


(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b. Sekurang-kurangnya 30 % nilai rata-rata kelas dalam pembelajaran

Matematika adalah 60 (enam puluh ) kurang .

D. Prosedur Penelitian

a. Siklus I

Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan dalam tahap-tahap sebagai berikut:

1). Tahap Perencanaan

a) Mengumpulkan data yang diperlukan.

b) Merencanakan pembelajaran dengan media " Jaring-Jaring Kubus dan

Balok " beserta mendesain alat evaluasinya.

c) Membuat perangkat observasi.

2). Tahap Pelaksanaan Tindakan

a) Guru menerapkan model pembelajaran sesuai dengan rencana, pada siswa

kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo.

b) Siswa belajar dengan menggunakan media " Jaring-Jaring Kubus dan

Balok " dengan bimbingan guru.

3). Tahap Observasi

a) Tindakan guru memonitor siswa selama proses pembelajaran.

b) Menilai hasil dalam pembelajaran matematika.

4). Tahap analisis Refleksi

Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan 1, 2, dan 3. berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Bila hasil refleksi dan evaluasi siklus I menunjukkan adanya penigkatan prestasi matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo, maka tidak perlu dilanjutkan dengan siklus II, Namun apabila belum memperlihatkan adanya


(35)

commit to user

peningkatan basil belajar matematika siswa ,maka dibuat siklus II yang meliputi tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi tindakan, dan tahap refleksi. Sehingga siswa benar-benar mampu meningkatkan prestasi belajar matematika.

b. Siklus II

Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan dalam tahap-tahap sebagai berikut:

1). Tahap Perencanaan

a) Mengumpulkan data yang diperlukan.

b) Merencanakan pembelajaran dengan media " Jaring-Jaring Kubus dan Balok

" beserta mendesain alat evaluasinya.

c) Membuat perangkat observasi.

2). Tahap Pelaksanaan Tindakan

a) Guru menerapkan model pembelajaran sesuai dengan rencana pada siswa

kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo.

b) Siswa belajar dengan menggunakan media " Jaring-Jaring Kubus dan Balok

" dengan bimbingan guru.

3). Tahap Observasi

a) Tindakan guru memonitor siswa selama proses pembelajaran.

b) Menilai hasil dalam pembelajaran matematika.

4). Tahap analisis Refleksi

Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan 1, 2, dan 3. berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Bila hasil refleksi dan evaluasi siklus I menunjukkan adanya penigkatan prestasi matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 2


(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo, maka tidak perlu dilanjutkan dengan siklus III, Namun apabila belum memperlihatkan adanya peningkatan basil belajar matematika siswa ,maka dibuat siklus III yang meliputi tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi tindakan, dan tahap refleksi. Sehingga siswa benar-benar mampu meningkatkan prestasi belajar matematika.

Adapun gambaran rancangan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut :

Gambar 5 Rancangan Penelitian

Pra

Siklus

Rencana Pelaksanaan

Siklus I

Implementasi Siklus I

Refleksi Implementasi

Siklus I Rencana

Perbaikan Siklus II

Refleksi Implementasi Perbaikan Siklus II

Analisis Data hasil Belajar ImplementasiS

iklus I

Analisis Data hasil Belajar Implementasi Perbaikan

Siklus II

Pelaporan Hasil Akhir Penelitian Tindakan Kelas


(37)

commit to user BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Pelaksanaan Sebelum Tindakan

Tes sebelum tindakan dilaksanakan pada hari Selasa 2 Maret 2010 . Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa menguasai materi yang akan diajarkan (penjajakan). Sebelum tes dilaksanakan siswa diberikan penjelasan seperlunya kemudian diberi lembaran soal untuk dikerjakan secara individu. Setelah selesai mengerjakan soal guru mengoreksinya dan sekaligus memberi nilai pra tindakan.

Hasil Tes sebelum tindakan sebagai berikut :

Tabel 1. Frekuensi Nilai Kognitif Pra Tindakan

No. Nilai Frekuensi Prosentasi

1. 40 3 10,7 %

2. 50 9 32,2 %

3. 60 14 50 %

4. 70 2 7,1 %

Jumlah Siswa 28 100 %

Nilai rata-rata 55,4

Gambar 6 Grafik Nilai Kognitif Pra Tindakan

0 2 4 6 8 10 12 14

40 50 60 70


(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26 2. Pelaksanaan Tindakan siklus I

Siklus 1 dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Tiap-tiap

pertemuan selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu dilaksanakan pada : a. Pertemuan pertama : Kamis, 6 Maret 2010

b. Pertemuan kedua : Jumat, 7 Maret 2010 c. Pertemuan ketiga : Kamis, 14 Maret 2010

Dalam tindakan siklus 1 dilakukan melalui 4 tahapan yaitu: perencana- an, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Prosedur tindakan Siklus 1: a. Tahap Perencanaan

Dengan berpedoman pada stándar kompetensi mata pelajaran Matematika . Peneliti dan teman sejawat melakukan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :

1). Memilih Kompetensi pembelajaran.

Pada siklus 1 peneliti dan teman sejawat memilih Kompetensi Dasar ”Jaring-Jaring Kubus dan Balok” .

2). Menyusun rencana pembelajaran berdasarkan indikator dengan menggunakan media peraga jaring-jaring kubus dan balok.

3). Peneliti dan observer (teman sejawat) mendiskusikan tenteng materi, kegiatan pembelajaran, alat evaluasi serta menyiapkan alat peraga /instrumen penelitian dan pedoman observasi.

b. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan peneliti menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disususn dengan menggunakan strategi pembelajaran terpadu untuk materi ”Jaring-Jaring Kubus dan Balok”

!) Pertemuan pertama

Pada pertemuan ke-1 materi matematika yang diajarkan mengenai ciri-ciri balok dan berbagai macam bentuk jaring-jaring balok Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan secara kelompok dengan menggunakan alat peraga benda nyata. Membahas hasil kerja kelompok. Siswa mengerja -kan


(39)

commit to user

soal evaluasi secara individu. Guru menilai evaluasi. Sebagai tindak lanjut, guru memberi pesan agar rajin belajar dan diberi PR.

2) Pertemuan kedua

Pada pertemuan ke-2 materi matematika yang diajarkan mengenai ciri-ciri kubus dan berbagai macam bentuk jaring-jaring kubus Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan secara kelompok dengan menggunakan alat peraga benda nyata. Membahas hasil kerja kelompok. Siswa mengerja -kan soal evaluasi secara individu. Guru menilai evaluasi. Sebagai tindak lanjut, guru memberi pesan agar rajin belajar dan diberi PR.

3) Pertemuan ketiga

Pada pertemuan ke-3 materi matematika adalah kreatifitas siswa untuk menemukan sendiri bentuk-bentuk jaring-jaring kubus dan balok dengan mengukur luas kertasnya secara berkelompok . Setelah didiskusikan dan disimpulkan . Siswa mengerjakan evaluasi secara individu . Guru memberi nilai. Sebagai tindak lanjut guru memberi pesan – pesan dan tugas di rumah. c. Observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran peneliti berkolaborasi dengan rekan sejawat (observer) yang lain untuk mengamati jalannya pembelajaran pada siklus 1 dengan panduan lembar observasi. Observer ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dan untuk mengetahui seberapa besar perubahan pada hasil/prestasi belajar Matematika siswa kelas IV .

d. Refleksi

Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan Pembelajaraan pada siklus 1 dan dilanjutkan tugas di rumah pada materi jaring-jaring kubus dan balok , walaupun masih ada beberapa anak yang tidak mengalami perubahan sama sekali.Pembelajaran berhasil apabila prestasi belajar siswa mencapai nilai rata – rata kelas lebih dari KKM.

Hasil pembelajaran yang memperoleh nilai di atas KKM 82,1% atau 24 siswa dari 28 siswa sedangkan yang memperoleh nilai dibawah KKM


(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

17,9% atau 4 siswa.dari 28 siswa. Sedangkan hasil nilai rata – rata kelas mencapai 80 ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan benda nyata yang dilakukan sudah berhasil. Untuk selanjutnya dapat melaksanakan siklus ke-2 untuk merancang perbaikkan .

Tabel 2. Frekuensi Nilai Kognitif Siklus 1

No. Nilai Frekuensi Prosentasi

1. 50 2 8,2 %

2. 60 3 8,2 %

3. 70 4 15,4 %

4. 80 7 25 %

5. 90 7 25 %

6. 100 5 18,2 %

Jumlah Siswa 28 100 %

Nilai rata-rata 80

Gambar 7 Grafik Nilai Kognitif Siklus 1

0 1 2 3 4 5 6 7

50 60 70 80 90 100


(41)

commit to user 3. Rencana perbaikan pembelajaran siklus 1

a. Pertemuan ke-1

Pada pertemuan 1 peneliti akan merencanakan perbaikan-perbaikan yang lebih memberi kebebasan kepada siswa untuk melaksanakan kerja kelompok , sehingga siswa menjadi kreatif dan dapat menemukan model-model kubus. Siswa dapat menemutunjukan pajang rusuk kubus dan menemukan rumusnya ( 12 x rusuk ) Siswa dapat menemutunjukkan banyaknya sisi dan luas permukaan Kubus sehingga dapat menemukan rumus permukaan kubus ( = 6 x rusuk x rusuk) Indikator di atas diberikan pada program pembelajaran remidi, karena belum tercapai pada siklus 1 .

b. Pertemuan ke–2

Pada pertemuan 2 peneliti akan merencanakan perbaikan-perbaikan yang lebih memberi kebebasan kepada siswa untuk melaksanakan kerja kelompok , sehingga siswa menjadi kreatif dan dapat menemukan model-model balok. Siswa dapat menemutunjukan pajang rusuk balok dan menemukan rumusnya (4 x p + 4 x l + 4 x t) Siswa dapat menemutunjukkan sisi yang berhadapan sama luas dan luas permukaan Kubus sehingga dapat menemukan ,rumus permukaan kubus (2 x p x l) + (2 x l x t) + (2 x t x p) Indikator di atas diberikan pada program pembelajaran remidi, karena belum tercapai pada siklus 1

c. Pertemuan ke–3

Pada pertemuan 3 peneliti akan merencanakan perbaikan-perbaikan yang lebih memberi kebebasan kepada siswa untuk melaksanakan kerja kelompok , sehingga siswa menjadi kreatif dan dapat menemukan model-model balok dan kubus sebagai bangun ruang dan dapat menggambar dengan benar jaring-jaring kubus dan balok, serta menemukan luas permukaan balok dan kubus .


(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30 4. Siklus 2

a. Pelaksanaan Tindakan siklus 2

Dalam tahap pelaksanaan peneliti menggunakan rencana program pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan strategi pembelajaran terpadu untuk materi “Jaring-Jaring Kubus dan Balok”. Pada siklus 2 dilaksanakan 3 kali pertemuan.

1). Pertemuan Pertama

Pada pertemuan ke 1 materi Luas permukaan jaring-jaring kubus yang diajarkan sebagai inti pembelajaran sebagai berikut .Sebagai kegiatan awal guru mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi yang akan diajarkan, antara lain:

a) Ada berapa sisi permukaan kubus ? (ada 6 sisi permukaan) b) Bagaimanakah luas keenam sisi tersebut ? (sama luas)

Kegiatan inti : guru memberi tugas secara berkelompok untuk membongkar sebuah kubus yang panjang sisinya 5 cm .

a) Bagaimana mengukur luas persegi bila panjang sisinya 5 cm ? ( sisi x sisi = 5 cm x 5 cm )

b) Bagaiamana caramu mencari luas permukaan kubus tersebut ? ( 6 x sisi x sisi = 6 x 5 cm x 5 cm )

Kelompok melaporkan hasil kerjanya, dan ditanggapi oleh kelompok yang lain.Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberikan kesimpulan. Siswa mengerjakan soal tes formatif secara individu. Guru memberikan saran dan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya. Siswa diberi tugas untuk mencatat hasil kerja kelompok sebagai PR.

2). Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua materi Luas permukaan jaring-jaring balok Guru menjelakan materi . Masing-masing kelompok mengerjakan tugas esuai dengan lembar kerja yang diterima. Selesai mengerjakan tugas, masing-masing ketua kelompok/ salah satu anggota kelompok melaporkan hasilnya dan kelompok ,yang lain menanggapinya. Guru memberi penjelasan singkat sekaligus memberikan kesimpulan.


(43)

commit to user

Siswa mengerjakan soal tes formatif secara individu. Guru memberikan saran dan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya. Siswa diberi tugas untuk mencatat hasil kerja kelompok sebagai PR.

3). Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga materi luas permukaan kubus dan balok Pada pertemuan ini mempelajari kembali tentang sifat-sifat kubus dan. balok. Guru memanggil ketua-ketua kelompok untuk mengambil materi tugas. Masing-masing kelompok membahas materi tugas yang diberikan. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara/ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok.Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberikan kesimpulan. Pada kegiatan akhir, siswa mengerjakan tes formatif secara individu. Guru memberikan saran dan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.

b. Observasi

Dalam tahap ini teman sejawat (observer) dan peneliti secara kolaboratif melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang kreatif dengan alat peraga berupa media jaring-jaring balok dan kubus . Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dan telah sesuai, sedangkan prestasi belajar Matematika telah terjadi perubahan yang sinigfikan dengan strategi pembelajaran yang terpadu .

Oleh karena itu pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas/ partisipasi siswa dalam proses pembelajaran namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran, termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan.


(44)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Berdasarkan hasil observasi diperoleh data hasil non tes sebagai berikut:

Gambar 8 Grafik Nilai Afektif dan Spikomotor

Berdasarkan hasil observasi tentang penilaian afektif dan penilaian psikomotor tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus 2 mengalami peningkatan dalam hal kualitas dibandingkan pada siklus 1. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, yang ditunjukkan hasil pada grafik yang disajikan di atas .

c. Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan, pada siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan yang berarti dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus 1.

0 5 10 15 20 25

sangat aktif

aktif cukup

aktif

kurang aktif

memberi pendapat kerja sama

keseriusan


(45)

commit to user

Tabel 3. Frekuensi Nilai Kognitif Siklus 1 dan 2

No. Nilai Siklus 1 Siklus 2

Frekuensi Prosentasi Frekuensi Prosentasi

1. 50 2 8,2 % 0 0 %

2. 60 3 8,2 % 0 0 %

3. 70 4 15,4 % 6 20,4 %

4. 80 7 25 % 4 14,8 %

5. 90 7 25 % 14 50 %

6. 100 5 18,2 % 4 14,8 %

Jumlah Siswa 28 100 % 28 100 %

Nilai rata-rata 80 87,1

Gambar 9 Grafik Nilai Kognitif Siklus 1 dan 2

Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar Matematika siswa dari 80 pada siklus 1 menjadi 87,1 pada siklus 2. Pada

0 2 4 6 8 10 12 14

50 60 70 80 90 100

siklus 1 siklus 2


(46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

siklus 2 ternyata sudah sesuai dengan teori belajar tuntas. Keberhasilan tersebut di atas dipengaruhi oleh faktor siswa, guru dan proses yang mengoptimalkan strategi pembelajaran yang terpadu .Perbandingan nilai rata-rata hasil dan ketuntasan belajar Matematika siswa kelas IV pada siklus 1 dan siklus 2

Dengan demikian pelaksanaan siklus 2 tidak ada kendala yang cukup berarti, walaupun belum optimal namun sudah menunjukkan kriteria belajar tuntas.

5. Rancangan penyelesaian masalah Pembelajaran untuk siklus II

Untuk penyelesaian masalah siklus 1 yang telah dilaksanakan pada siklus 2 yaitu:

a. Mengoptimalkan belajar kelompok, dengan pembentukan kelompok baru yang berbeda anggotanya dari siklus 1.

b. Memberi kesempatan untuk bertanya pada siswa yang belum jelas. c. Pemberian penguatan bagi kelompok yang terbaik.

d. Pemajangan hasil kerja kelompok.

e. Pemajangan ringkasan materi pembelajaran.

Karena dalam pelaksanaan siklus 2 sudah memenuhi kriteria belajar tuntas, serta pelaksanaan perbaikan pembelajaran dibatasi hanya 2 siklus maka tidak disusun strategi penyelesaian masalah untuk siklus 3. Namun demikian hasil pelaksanaan PTK ini dapat digunakan sebagai acuan untukpembelajaran yang akan datang.

B. Pembahasan

Dari hasil tes pada kondisi awal rata-rata siswa hádala 55,4, estela dilaksanakan siklus I rata-rata siswa menjadi 80. Bahwa ada peningkatan antara kondisi awal dengan siklus I namun masih ada siswa yang belum tuntas sehingga belum sesuai dengan target yang diharapkan.


(47)

commit to user

Dari hasil siklus I kemudian diadakan perbaikan pada siklus II diperoleh rata-rata nilai siswa menjadi 87,1. Bahwa ada peningkatan dari siklus I ke siklus II dan semua siswa tuntas.

Dari hasil penelitian dan nilai siswa yang semuanya tuntas di atas KKM membuktikan bahwa menggunakan media jaring-jaring kubus dan balok dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi kelas IV SD Negeri Semawungdaleman tahun pelajaran 2009/2010 mata pelajaran matematika.


(48)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang pengaruh pembelajaran dengan menggunakan media jaring-jaring kubus dan balok terhadap prestasi belajar matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2009/2010 dapat disimpulkan sebagai berikut . Pada materi jaring-jaring kubus dan balok ada pengaruh prestasi belajar antara sebelum diadakan PTK dengan setelah PTK baik Siklus 1 maupun Siklus 2 yang menggunakan media jaring-jaring kubus dan balok dengan pembelajaran yang tidak menggunakan media peraga jaring-jaring kubus dan balok.

Implikasi dalam pendidikan yang dimaksudkan disini adalah merupakan nilai-nilai positif yang terkandung dalam masalah yang diteliti serta berhubungan dengan pendidikan. Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu “MELALUI PENGGUNAAN MEDIA JARING-JARING KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SEMAWUNGDALEMAN KEC. KUTOARJO KAB. PURWOREJO TAHUN 2009 / 2010” dapatlah peneliti paparkan implikasi penelitian ini sebagai berikut:

Hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini terbukti kebenarannya, maka implikasi dalam pendidikan adalah sebagai berikut : 1. Dapat memberikan suatu gambaran atau semacam petunjuk bagi guru

menggunakan media jaring-jaring kubus dan balok dalam mengajar materi matematika di kelas.

2. Dapat memberikan suatu gambaran bagi para guru untuk memilih dan menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan jenis materi yang disampaikan dan alat peraga yang tepat dan baik di dalam usahanya membantu anak didik di dalam memperdalam materi matematika.


(49)

commit to user

3. Dengan diketahuinya cara belajar anak/metode belajar anak yang tepat untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran matematika, maka seorang guru dalam proses belajar mengajar agar menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik harus memperhatikan metode Pembelajaran yang sesuai dengan jenis materi pelajaran yang sedang diajarkan.

B. Saran

Dalam akhir pembahasan ini akan disampaikan saran-saran yang mungkin membawa manfaat yang besar dalam usa kita meningkatkan mutu pendidikan. Bertolak dari pembahasan di atas, maka saran-saran yang dapat penulis ajukan adalah :

1. Kepada Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah diharapkan dapat memberikan perhatian dan penugasan kepada guru agar dalam mengajar senantiasa menggunakan metode Pembelajaran yang mengarah kepada Pembelajaran yang berprinsip PAIKEM.

b. Kepala Sekolah diharapkan selalu memberikan anjuran pada guru agar senantiasa menggunakan berbagai pendekatan dan metode pengajaran yang bervariasi dalam mengajar sehingga tidak membosankan dan agar siswa cenderung untuk aktif.

c. Kepala Sekolah hendaknya selalu mengingatkan guru untuk mengadakan pengayaan pelajaran pada anak yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dan memberikan kegiatan remedial pada anak yang mengalami kesulitan dalam belajar.

d. Menyediakan media Pembelajaran yang memadai dan dirancang bagi siswa dan guru atau memakai yang sesuai dengan materi/kurikulum dan perkembangan zaman khususnya pada mata pelajaran Matematika. e. Ikut mendorong siswa untuk belajar dan berprestasi dengan baik,


(50)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38 2. Kepada Guru :

a. Agar memilih dan mengguanakan media Pembelajaran yang lengkap sesuai dengan topik yang divas dalam proses belajar-mengajar.

b. Memberikan dorongan / motivasi lepada siswa untuk memiliki cara belajar yang baik.

3. Kepada Siswa :

a. Perlu memperbanyak latihan soal berkaitan dengan materi belajar matematika sehingga akan dapat menguatkan kemampuan.

b. Perlunya bertanya pada teman yang lebih pandai dalam bidang studi matematika agar berhasil dalam belajarnya.

c. Perlunya kreativitas untuk mempergunakan daya nalar dan daya pikir unutk mempelajari matematika, setiap saat dimanapun kita berada, kita bisa mempelajari matematika.


(1)

Tabel 3. Frekuensi Nilai Kognitif Siklus 1 dan 2

No. Nilai Siklus 1 Siklus 2

Frekuensi Prosentasi Frekuensi Prosentasi

1. 50 2 8,2 % 0 0 %

2. 60 3 8,2 % 0 0 %

3. 70 4 15,4 % 6 20,4 %

4. 80 7 25 % 4 14,8 %

5. 90 7 25 % 14 50 %

6. 100 5 18,2 % 4 14,8 %

Jumlah Siswa 28 100 % 28 100 %

Nilai rata-rata 80 87,1

Gambar 9 Grafik Nilai Kognitif Siklus 1 dan 2

Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar

0 2 4 6 8 10 12 14

50 60 70 80 90 100

siklus 1 siklus 2


(2)

commit to user

34

siklus 2 ternyata sudah sesuai dengan teori belajar tuntas. Keberhasilan tersebut di atas dipengaruhi oleh faktor siswa, guru dan proses yang mengoptimalkan strategi pembelajaran yang terpadu . Perbandingan nilai rata-rata hasil dan ketuntasan belajar Matematika siswa kelas IV pada siklus 1 dan siklus 2

Dengan demikian pelaksanaan siklus 2 tidak ada kendala yang cukup berarti, walaupun belum optimal namun sudah menunjukkan kriteria belajar tuntas.

5. Rancangan penyelesaian masalah Pembelajaran untuk siklus II

Untuk penyelesaian masalah siklus 1 yang telah dilaksanakan pada siklus 2 yaitu:

a. Mengoptimalkan belajar kelompok, dengan pembentukan kelompok baru yang berbeda anggotanya dari siklus 1.

b. Memberi kesempatan untuk bertanya pada siswa yang belum jelas. c. Pemberian penguatan bagi kelompok yang terbaik.

d. Pemajangan hasil kerja kelompok.

e. Pemajangan ringkasan materi pembelajaran.

Karena dalam pelaksanaan siklus 2 sudah memenuhi kriteria belajar tuntas, serta pelaksanaan perbaikan pembelajaran dibatasi hanya 2 siklus maka tidak disusun strategi penyelesaian masalah untuk siklus 3. Namun demikian hasil pelaksanaan PTK ini dapat digunakan sebagai acuan untukpembelajaran yang akan datang.

B. Pembahasan

Dari hasil tes pada kondisi awal rata-rata siswa hádala 55,4, estela dilaksanakan siklus I rata-rata siswa menjadi 80. Bahwa ada peningkatan antara kondisi awal dengan siklus I namun masih ada siswa yang belum tuntas sehingga belum sesuai dengan target yang diharapkan.


(3)

Dari hasil siklus I kemudian diadakan perbaikan pada siklus II diperoleh rata-rata nilai siswa menjadi 87,1. Bahwa ada peningkatan dari siklus I ke siklus II dan semua siswa tuntas.

Dari hasil penelitian dan nilai siswa yang semuanya tuntas di atas KKM membuktikan bahwa menggunakan media jaring-jaring kubus dan balok dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi kelas IV SD Negeri Semawungdaleman tahun pelajaran 2009/2010 mata pelajaran matematika.


(4)

commit to user

36

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang pengaruh pembelajaran dengan menggunakan media jaring-jaring kubus dan balok terhadap prestasi belajar matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2009/2010 dapat disimpulkan sebagai berikut . Pada materi jaring-jaring kubus dan balok ada pengaruh prestasi belajar antara sebelum diadakan PTK dengan setelah PTK baik Siklus 1 maupun Siklus 2 yang menggunakan media jaring-jaring kubus dan balok dengan pembelajaran yang tidak menggunakan media peraga jaring-jaring kubus dan balok.

Implikasi dalam pendidikan yang dimaksudkan disini adalah merupakan nilai-nilai positif yang terkandung dalam masalah yang diteliti serta berhubungan dengan pendidikan. Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu “MELALUI PENGGUNAAN MEDIA JARING-JARING KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SEMAWUNGDALEMAN KEC. KUTOARJO KAB. PURWOREJO TAHUN 2009 / 2010” dapatlah peneliti paparkan implikasi penelitian ini sebagai berikut:

Hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini terbukti kebenarannya, maka implikasi dalam pendidikan adalah sebagai berikut : 1. Dapat memberikan suatu gambaran atau semacam petunjuk bagi guru

menggunakan media jaring-jaring kubus dan balok dalam mengajar materi matematika di kelas.

2. Dapat memberikan suatu gambaran bagi para guru untuk memilih dan menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan jenis materi yang disampaikan dan alat peraga yang tepat dan baik di dalam usahanya membantu anak didik di dalam memperdalam materi matematika.


(5)

3. Dengan diketahuinya cara belajar anak/metode belajar anak yang tepat untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran matematika, maka seorang guru dalam proses belajar mengajar agar menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik harus memperhatikan metode Pembelajaran yang sesuai dengan jenis materi pelajaran yang sedang diajarkan.

B. Saran

Dalam akhir pembahasan ini akan disampaikan saran-saran yang mungkin membawa manfaat yang besar dalam usa kita meningkatkan mutu pendidikan. Bertolak dari pembahasan di atas, maka saran-saran yang dapat penulis ajukan adalah :

1. Kepada Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah diharapkan dapat memberikan perhatian dan penugasan kepada guru agar dalam mengajar senantiasa menggunakan metode Pembelajaran yang mengarah kepada Pembelajaran yang berprinsip PAIKEM.

b. Kepala Sekolah diharapkan selalu memberikan anjuran pada guru agar senantiasa menggunakan berbagai pendekatan dan metode pengajaran yang bervariasi dalam mengajar sehingga tidak membosankan dan agar siswa cenderung untuk aktif.

c. Kepala Sekolah hendaknya selalu mengingatkan guru untuk mengadakan pengayaan pelajaran pada anak yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dan memberikan kegiatan remedial pada anak yang mengalami kesulitan dalam belajar.

d. Menyediakan media Pembelajaran yang memadai dan dirancang bagi siswa dan guru atau memakai yang sesuai dengan materi/kurikulum dan perkembangan zaman khususnya pada mata pelajaran Matematika. e. Ikut mendorong siswa untuk belajar dan berprestasi dengan baik,


(6)

commit to user

38

2. Kepada Guru :

a. Agar memilih dan mengguanakan media Pembelajaran yang lengkap sesuai dengan topik yang divas dalam proses belajar-mengajar.

b. Memberikan dorongan / motivasi lepada siswa untuk memiliki cara belajar yang baik.

3. Kepada Siswa :

a. Perlu memperbanyak latihan soal berkaitan dengan materi belajar matematika sehingga akan dapat menguatkan kemampuan.

b. Perlunya bertanya pada teman yang lebih pandai dalam bidang studi matematika agar berhasil dalam belajarnya.

c. Perlunya kreativitas untuk mempergunakan daya nalar dan daya pikir unutk mempelajari matematika, setiap saat dimanapun kita berada, kita bisa mempelajari matematika.