melalui model pembelajaran berbasis masalah berdasarkan konteks budaya
Aceh pada materi prisma dan limas di kelas VIII SMPN 1 Muara Batu;
5. Untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan sosial siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui model
pembelajaran berbasis masalah berdasarkan konteks budaya Aceh pada
materi prisma dan limas di kelas VIII SMPN 1 Muara Batu; dan
6. Untuk mendeskripsikan proses penyelesaian jawaban siswa dalam
menyelesaikan soal-soal kemampuan komunikasi matematik.
1.6 Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan menghasilkan temuan-temuan yang merupakan masukan berarti bagi pembaharuan kegiatan pembelajaran yang dapat
memberikan suasana baru dalam memperbaiki cara guru mengajar di dalam kelas, khususnya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik dan
keterampilan sosial siswa. Manfaat yang diperoleh antara lain: 1. Bagi siswa akan memperoleh pengalaman memecahkan permasalahan dan
mengkomunikasikan masalah matematika pada materi prisma dan limas dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis masalah berdasarkan
konteks budaya Aceh; 2. Bagi guru, perangkat dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai upaya
meningkatkan kemampuan komunikasi matematik dan keterampilan sosial siswa;
3. Bagi kepala sekolah, dapat menjadi bahan pertimbangan kepada tenaga pendidik untuk menerapkan perangkat pembelajaran berbasis masalah
berdasarkan konteks budaya Aceh dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut;
4. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berbasis masalah berdasarkan konteks budaya Aceh
lebih lanjut; dan 5. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk pembelajaran dalam
bidang ilmu pengetahuan lain.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Validitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kategori
valid dengan nilai rata-rata total validitas RPP sebesar 4,60, buku siswa sebesar 4,60, LAS sebesar 4,60, butir soal tes kemampuan komunikasi matematik dan
butir pernyataan angket sikap keterampilan sosial juga telah berada pada kategori valid.
2. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui model pembelajaran
berbasis masalah berdasarkan konteks budaya Aceh telah memenuhi kriteria praktis ditinjau dari: 1 penilaian ahlipraktisi menyatakan bahwa perangkat
pembelajaran berbasis masalah berdasarkan konteks budaya Aceh PBM- BKBA yang dikembangkan dapat digunakan dengan sedikit revisi; dan 2
keterlaksanaan perangkat pembelajaran telah mencapai kategori sangat tinggi, yaitu pada uji coba I sebesar 4,04 dan pada uji coba II sebesar 4,22 , serta lembar
observasi keterlaksanaan perangkat PBM-BKBA telah mencapai reliabilitas yang baik, yaitu pada uji coba I sebesar 99,52 dan pada uji coba II sebesar
99,55. 3.
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui model pembelajaran berbasis masalah berdasarkan konteks budaya Aceh telah memenuhi kriteria
efektif. Kriteria efektif ditinjau dari: 1 ketuntasan belajar siswa secara klasikal
270