Pengamatan Morfologi Mikrostruktur Kawat Superkonduktor MgB

4.2 Pengamatan Morfologi Mikrostruktur Kawat Superkonduktor MgB

2 Pengamatan morfologi mikrostruktur spesimen kawat MgB 2 dilakukan dengan menggunakan Scanning Electron Microcope SEM. Pengambilan gambar spesimen pada SEM dilakukan dan ditembakkan pada 1 titik untuk melihat morfologi suatu material dengan perbesaran 23x, 30x, dan 1000x. Gambar 4.5 Hasil uji SEM dengan perbesaran 23x dan 30x Gambar 4.6 Hasil Uji SEM dengan perbesaran 1000x A B C D A B C D Universitas Sumatera Utara Dengan pembuatan sampel spesimen dalam bentuk kawat memiliki beberapa keunggulan dalam aplikasi industri yaitu, porositas yang lebih rendah, dapat diterapkan dalam bentuk kumparan, homogenitas lebih baik, sifat mekanik lebih tinggi dan fase MgB 2 lebih murni dikarenakan tingkat oksidasi lebih rendah dan dapat mengontrol granulometri Satrio Herbirowo, 2016. Dari Gambar 4.5 yang merupakan hasil uji SEM dengan perbesaran 23x dan 30x kita dapat melihat bahwa kawat yang telah berhasil di manufaktur sampai dengan diameter 3,0 mm. terlihat bahwa seluruh bahan Stainless Steel 304 dengan ketebalan dinding 1 mm menyatu dengan material serbuk MgB 2 tanpa adanya retakan melintang akibat proses penarikan kawat. Hal tersebut menunjukan bahwa kawat ini merupakan kawat monofilamen. Terlihat terdapat poros pada sekitar permukaan material MgB 2 yang dimungkinkan akibat proses pemotongan dan pengaruh dari persentase penambahan CNT. Pada Gambar 4.6 merupakan hasil dari karakterisasi pengujian SEM dengan perbesaran 1000x. MgB 2 komersil pada gambar terlihat homogen sehingga teraglomerasi dengan baik. Pada Penambahan CNT 5 B, dan CNT 10 C terlihat jelas bahwa CNT tersebar merata dengan ukuran 20 – 40 nm. CNT dengan MgB 2 tidak menyatu dengan sempurna sehingga membentuk butiran kecil pada spesimen D dengan penambahan 20 CNT, dan terlihat retak poros yang diduga akibat ketidakhomogenan antara kedua serbuk tersebut. Agregat termasuk polikristalin yang disebabkan akibat penarikan kawat pada sampel spesimen yang tidak konstan dan timbulnya energi panas dari gaya kinetik cold rolling membuat serbuk juga terdeformasi sehingga membentuk granul sampai teraglomerasi menjadi agregat. Maka dari itu, kualitas superkonduktivitasnya harus dibuktikan pada pengujian cryogenic magnet.

4.3 Analisa Temperatur Kritis Dan Resistivitas Kawat Superkonduktor MgB