Sampel MgB Sampel MgB

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Fasa Sampel MgB

2 Dengan Penambahan CNT Menggunakan Difraktometer Sinar-X Sintesis sampel MgB 2 menggunakan sistem Ex-situ dengan penambahan fraksi massa CNT 0, 5, 10, dan 20 yang dilakukan dengan menggunakan reaksi padatan solid state reaction. Analisa fasa dan struktur kristal MgB 2 dilakukan menggunakan difratometer sinar-X dengan radiasi Cu- Kα, panjang gelombang 1,54060 Å , dan dilakukan pengukuran dengan rentang sudut 2Ɵ = 20 – 80 o , yang bertujuan untuk mengamati fasa-fasa yang terbentuk pada sampel.

4.1.1 Sampel MgB

2 komersil tanpa penambahan CNT, x = 0 Gambar 4. 1 Pola XRD MgB 2 komersil Sampel yang digunakan berupa MgB 2 komersil 100 mesh, ≥99. Gambar 4.1 merupakan hasil identifikasi fasa spesimen MgB 2 dan menunjukkan bahwa sampel memiliki fasa dominan yaitu MgB 2 . Diperlihatkan bahwa MgB 2 memiliki 9 puncak tertinggi yang menjadi titik acuan untuk mencari fasa yang terbentuk. 3 puncak tertinggi MgB 2, puncak tertinggi pertama pada 2Ɵ 42.4096 o , jarak antar 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 2000 4000 6000      inte nsity a.u 2-theta deg.   MgB2 MgB4 MgO cp s Universitas Sumatera Utara bidang d = 2.12965 Å, FWHM 0.23280 o , puncak tertinggi kedua pada 2Ɵ 33.4933 o , jarak antar bidang d = 2.67335 Å, FWHM 0.20650 o , dan puncak tertinggi ketiga pada 2Ɵ 59.9021 o , jarak antar bidang d = 1.54288 Å, FWHM 0.23520 o . Setelah dilakukan Rietveld Rifinement masih terdapat fasa lain dengan puncak yang ditampilkan dalam software MATCH yaitu MgB 4 dan MgO. Dalam data terdapat fasa MgB 4 dengan 2 puncak di 2Ɵ 35.5115 o , jarak antar bidang d = 2.52591 Å, FWHM 0.20700 o , 2Ɵ 38.7466 o , jarak antar bidang d = 2.32213 Å, FWHM 0.20670 o dan MgO terdapat 2 puncak pada 2Ɵ 42.9800 o , jarak antar bidang d = 2.10270 Å, FWHM 0.17500 o , 2Ɵ 62.2721 o , jarak antar bidang d = 1.48973 Å, FWHM 0.30920 o .

4.1.2 Sampel MgB

2 Penambahan CNT, x = 5 Gambar 4.2 Pola XRD MgB 2 dengan penambahan 5 CNT Hasil identifikasi fasa sampel MgB 2 dengan penambahan 5 CNT menunjukkan bahwa spesimen memiliki fasa dominan yaitu MgB 2 berdasarkan pencocokan pola difraksi sinar-X. Dari gambar pola XRD untuk spesimen memperlihatkan bahwa terdapat 9 puncak tertinggi dengan fasa MgB 2 , 2 puncak dari MgB 4 , dan 2 puncak dari MgO. 3 puncak tertinggi MgB 2, puncak tertinggi pertama pada 2Ɵ 42.3588 o , jarak antar bidang d = 2.13209 Å, FWHM 0.34820 o , puncak tertinggi kedua pada 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 1000 2000 3000 4000     inte nsity a.u 2-theta deg.   MgB2 MgB4 MgO cp s Universitas Sumatera Utara 2Ɵ 33.4416 o , jarak antar bidang d = 2.67737 Å, FWHM 0.29190 o , dan puncak tertinggi ketiga pada 2Ɵ 59.8353 o , jarak antar bidang d = 1.54445 Å, FWHM 0.35680 o . Dalam data terdapat fasa MgB 4 dengan 2 puncak di 2Ɵ 35.4814 o , jarak antar bidang d = 2.52798 Å, FWHM 0.26510 o , 2Ɵ 38.6733 o , jarak antar bidang d = 2.32636 Å, FWHM 0.30670 o dan MgO terdapat 2 puncak pada 2Ɵ 42.9600 o , jarak antar bidang d = 2.10363 Å, FWHM 0.24880 o , 2Ɵ 62.2271 o , jarak antar bidang d = 1.49070 Å, FWHM 0.38000 o . Terjadi perubahan grafik tetapi tidak signifikan, terbentuknya fasa ini memungkinkan puncak dari CNT. CNT merupakan bahan amorf yang belum bisa ditampilkan dalam pola difraksi sinar X.

4.1.3 Sampel MgB