BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang didapat, adapun kesimpulan peneliti yaitu sebagai berikut :
a. Sebagian besar mahasiswa FK-USU memiliki tingkat pengetahuan
terhadappenyakit yang timbul oleh berbagai jenis radikal bebas yang baik yaitu sebesar 81,3
b. Sebagian besar mahasiswa FK-USU memiliki tingkat pengetahuan
jenis-jenis radikal bebas yang baik yaitu sebesar 54,7 c.
Sebagian besar mahasiswa FK-USU memiliki tingkat pengetahuan bahaya radikal bebas dalam rokok yang baik yaitu sebesar 84,7
d. Sebagian besar mahasiswa FK-USU memiliki tingkat pengetahuan
bahaya radikal bebas terhadap tubuh yang baik yaitu sebesar 52
6.2 Saran
Dari seluruh proses penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang terkait proses penelitian dan bagi masyarakat yang membaca penelitian ini yaitu sebagai berikut :
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar untuk
meningkatkan pengetahuan tentang bahaya radikal bebas dalam menimbulkan penyakit
b. Responden diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang sudah
dimilikinya ke dalam aktifitas sehari-hari. c.
Penelitian selanjutnya diharapkan untuk tidak hanya meneliti pengetahuan tetapi juga sikap dan perilaku mahasiswa terhadap radikal
bebas dalam menimbulkan penyakit. 39
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Remaja
Istilah adolescense atau remaja memiliki arti sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencangkup perubahan biologis,
kognitif dan sosial emosional. Masa remaja mulai di antara usia 10-13 tahun dan berakhir di antara usia 18-22 tahun. Pada masa remaja akhir, minat pada karir,
pacaran dan eksplorasi identitas seringkali lebih nyata pada remaja dibandingkan pada masa remaja awal.
1
Menurut WHO, remaja adolescence adalah periode pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, yaitu
dari usia 10-19 tahun. Ini merupakan salah satu transisi penting dalam kehidupan dan ditandai dengan laju pertumbuhan dan perubahan yang kedua setelah masa
bayi.
8
Proses biologis mendorong banyak aspek pertumbuhan dan pembangunan, dengan masa pubertas sebagai tanda dari masa kecil hingga remaja.
4
Didalam masyarakat, masa remaja secara sempit disamakan dengan pubertas dan siklus
perubahan fisik sebagai berpuncak pada kematangan reproduksi. Remaja juga dipahami dengan pengertian yang mencangkup psikologis, sosial, dan moral serta
pematangan aspek fisik.
9
2.1.1 Prilaku Hasil dari pada pengalaman serta interaksi manusiadengan lingkungandalam
bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan atau respon seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar dan dalam dirinya. Perilaku dibedakan dalam 3
domain yaitu pengetahuan knowledge, sikap attitude, dan tindakan practice. Dari berbagai pandangan perspektif, dari sudut pandangan kesehatan, ekonomi,
lingkungan, dan agama perilaku mengarahkan bahwa merokok berdampak negatif khususnya pada kesehatan. Merokok membahayakan perokok itu sendiri maupun
orang-orang disekitarnya. Dari segi psikologi, menghisap rokok membuat perubahan perilaku pada perokok seperti suka mengambil resiko, aktif, impulsive
extrovert, dan gelisah.
10
4
2.1.2 Prevalensi Penggunaan Rokok Pada Remaja
Indonesia merupakan produsen tembakau yang kelima terbesar di dunia. Menurut studi yang dilakukan oleh World Bank dan WHO telah ditemukan bahwa
rumah tangga yang berpenghasilan rendah menghabiskan 7,2 dari pendapatan mereka dengan tembakau atau rokok. Rata-rata 12,3 batang rokok dikonsumsi
oleh seorang per hari dengan harha Rp 600,00 per batang rokok.
4
Menurut WHO dan Global Youth Tobacco Survey GYTS hampir 6 juta kematian terjadi per tahun karena tembakau atau rokok dan angka ini diperkirakan
akan meningkat menjadi 8 juta kematian pada tahun 2030. Kebanyakan remaja mulai merokok atau menggunakan tembakau sebelum usia 18 tahun.
4
Prevalensi merokok dikalangan remaja berusia 15 tahun ke atas semakin meningkat dari
tahun 2007 ke tahun 2010 yaitu dari 34,2 menjadi 34,7 dan terus meningkat menjadi 36,3 pada tahun 2013. Prevalensi tersebut dikelompokkan berdasarkan
kelompok usia adalah seperti berikut : -
5-9 tahun : 0,7 -
10-14 tahun : 9,5 -
15-19 tahun : 50,3 -
20-24 tahun : 26,7 -
25-29 tahun : 7,6 -
30 tahun : 5,2 Menurut GYTS, di Indonesia 36,2 dari anak laki laki dan 4,3 anak
perempuan saat ini menggunakan tembakau dalam bentuk rokok dan bukan merokok. Di antara pengguna tembakau ini, 18,3 mengonsmsi rokok. Separuh
dari perempuan yang merokok yaitu 58,3 mengonsumsi kurang dari satu batang rokok setiap hari.dan 12 orang dari mereka pernah menghisap rokok pada umur
12 tahun.
4
Menurut WHO pada tahun 2013, secara global 21 dari orang dewasa adalah perokok, 950 juta daripadanya adalah laki laki dan 177 juta daripadanya
adalah perempuan. Peningkatan populasi menyebabkan terjadi penurunan prevalensi perokok dari 23 pada tahun 2007 menjadi 21 pada tahun 2013.
Prevalensi perokok di negara berpendapatan tinggi merupakan lebih tinggi, yaitu 25 dimana seperempat orang dewasaperokok. Sebaliknya 21 orang dewasa
dari negara berpenghasilan menengah dan 16 orang dewasa dari berpenghasilan rendah adalah perokok.
2
5
2.2 Pengetahuan