Latar Belakang Efektivitas Terapi Topikal Terhadap Proses Penyembuhan Luka Kronis di Asri Wound Care Centre Medan

8 BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Menurut Winter 1962, melalui penelitian yang dilakukan di Landmark, menunjukan hasil perawatan luka pada suasana lembab sangat membantu dalam proses penyembuhan luka. Pada dasarnya luka akan sembuh dengan sendirinya secara normal melalui tahap-tahap penyembuhan luka. Akan tetapi adanya proses penyembuhan luka yang memanjang penyebabkan luka yang tadinya bersifat akut, menjadi luka kronis. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan efektivitas terapi topikal metcovazin yang dapat mendukung metode perawatan luka modern pada suasana lembab. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kristianto, 2010 tentang adanya perbedaan perawatan luka teknik modern dan konvensional menjelaskan bahwa pada kelompok modern terjadi peningkatan ekspresi TGF � 1 dan penurunan respon nyeri, sedangkan pada kelompok konvensional terjadi penurunan TGF � dan peningkatan respon nyeri. Hal ini menjelaskan bahwa tidak ada alasan lagi untuk menggunakan metode perawatan luka modern dengan konsep lembab khususnya bagi perawat yang sudah mendapatkan sertifikasi dalam pelatihan perawatan luka modern, sedangkan metode perawatan luka konvensional harus benar-benar sudah tidak digunakan lagi, umumnya bagi pelaksana pelayanan kesehatan baik di Rumah Sakit maupun di klinik-klinik yang melakukan perawatan luka. Universitas Sumatera Utara Fenomena yang terjadi saat ini, masih banyaknya metode perawatan yang masih menggunakan metode perawatan luka konvensional, sehingga perawatan yang diberikan cenderung akan membuat fase penyembuhan berjalan lambat atau bahkan menjadi memanjang. Dalam hal ini peneliti menggunakan salah satu jenis topical terapi metcovazin yang sudah diuji coba sebelumnya di Wocare Clinic sebagai terapi topikal jenis salep, serta telah dikembangkan dan digunakan selama 16 tahun lebih. Metcovazin merupakan nama merk terapi topikal yang terdaftar a.n Widasari Sri Gitarja, SKp,.RN,.WOCETN sebagai penemu dari formula metcovazin di lembaga Hak Atas Kekayaan Intelektual Departemen Kehakiman sebagai nama dari terapi topikal yang digunakan dalam perawatan luka. Terapi topikal metcovazin masih dalam proses perizinan di BPPOM RI sehingga penggunaanya hanya untuk kalangan sendiri yang sudah terlatih dan mengikuti pelatihan perawatan luka yang dilakukan oleh Wocare Center Indonesia. Terapi topikal ini bersifat mempertahankan kelembaban luka sehingga permukaan luka tetap pada lingkungan optimal moist wound healing. Metcovazin merupakan jenis salep dengan komposisi zincbased diantaranya adalah berisi metronidazole, vaseline, seng, dan Nistatin Buku panduan pelatihan perawatan luka, 2012. Metcovazin sebagai salah satu terapi topikal yang memiliki beberapa keunggulan yaitu berfungsi untuk support autolysis debridement dalam mempersiapkan dasar luka berwarna merah, menghindari trauma saat membuka balutan, dan mengurangi bau tidak sedap. Serta dapat digunakan untuk semua jenis luka dan semua derajat tingkat kedalaman luka Gitarja dalam Handayani, 2010. Terapi Universitas Sumatera Utara topikal metcovazin merupakan salah satu jenis produk berbentuk salep yang digunakan untuk spesialis perawat luka yang sudah mendapatkan pelatihan perawatan luka modern dan tidak digunakan untuk bebas. Ini disebabkan karena penggunaanya diakukakan dengan metode perawatan luka dengan konsep kelembaban yang seimbang dan semua jenis luka baik akut maupun kronis akan dilakukan perawatan luka tertutup dengan bantuan wound dreassing. Dalam penelitian ini, fase yang akan dibahas dan diobservasi diantaranya adalah fase Inflamasi dan Granulasi pada penyembuhan luka. Meskipun pada dasarnya ada fase-fase penyembuhan luka yang lain seperti : Fase maturation. Hal ini disebabkan karena adanya pertimbangan dalam lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian sampai pada fase maturation yang berlangsung dari hari ke 21 sampai 2 tahun. Dalam fase penyembuhan luka tubuh memiliki respon vascular response, ini terjadi beberapa detik setelah terjadinya luka pada tipe apapun, respon tubuh dengan penyempitan pembuluh darah kontriksi untuk menghambat perdarahan dan mengurangi pajanan terhadap bakteri. Granulasi merupakan penumpukan deposit kolagen pada luka, serta angiogenesis pembentukan pembuluh darah baru. Baroroh, 2011. Dalam penelitian ini, luka kronik menjadi salah satu masalah yang biasanya terjadi jika memanjangnya proses penyembuhan. Akan tetapi dengan pemilihan terapi topikal tepat guna serta diimbangi dengan metode perawatan luka lembab yang baik, tentunya akan mempercepat proses penyembuhan luka. Oleh sebab itu, peneliti tertarik akan sejauh mana efektivitas terapi topikal metcovazin tersebut dalam proses penyembuhan luka kronik. Universitas Sumatera Utara Pada fase inflamasi, terapi topikal metcovazin mampu mempertahankan konsep lembab, sehingga fase inflamasi dalam proses penyembuhan luka Wound healing dapat berjalan sesuai dengan waktunya. Dalam hal ini inflamasi pada penyembuhan luka normal adalah 0-3 hari. Pada dasarnya semua jenis balutan yang dapat mempertahankan konsep kelembaban yang seimbang moisture balance akan mempercepat proses penyembuhan luka. Pada fase proliferation atau granulasi metcovazin memiliki peran dalam hal mempercepat pertumbuhan jaringan tersebut. Hal ini disebabkan karena Epithelization dan Collagen synthesis akan terjadi jika luka dalam keadaan lembab. Adapun peran terapi topikal metcovazin dalam fase granulation diantaranya adalah untuk mempertahankan luka agar tetap pada suasana kelembaban yang seimbang. Selain itu terapi topikal metcovazin juga berfungsi untuk mensupport granulasi membantu membentuk jaringan granulasi, mengurangi bau tidak sedap, dan karena metcovazin berbahan dasar minyak, perawat luka dapt menghindari trauma saat membuka balutan tidak lengket ketika membuka balutan. Adanya fenomena diatas, menjadikan alasan dan tujuan penelitian ini dilakukan, sehingga penulis sangat tertarik untuk meneliti dan menganalisis efektivitas salah satu terapi topikal yaitu metcovazin yang digunakan untuk mendukung proses penyembuhan luka kronis tersebut. Tentunya perawatan yang akan dilakukan menggunakan metode perawatan luka modern dan bukan perawatan luka konvensional. Penelitian ini menjadi penting untuk diteliti karena masih banyak sekali kecenderungan perawat pada umumnya, maupun petugas Universitas Sumatera Utara pelayanan kesahatan yang belum menggunakan konsep kelembaban dan terapi topikal tepat guna, khususnya bagi perawat luka profesional yang bersertifikasi yang mengetahui konsep perawatan luka modern, apalagi masyarakat umum, yang hanya mengetahui luka yang baik adalah luka yang dalam keadaan bersih dan kering. Pernyataan ini didukung dari beberapa penelitian yang mengatakan bahwa sebagian besar perawatan luka atau metode yang digunakan cenderung masih dengan konsep perawatan luka konvensional. Dari fenomena-fenomena tersebutlah peneliti ingin melakukan penelitian dengan menetapkan judul penelitian : ’’Efektivitas Terapi Topikal Terhadap Proses Penyembuhan Luka Kronis di Asri Wound Care Centre Medan’’

2. Perumusan Masalah