Desain Penelitian. Instrumen Penelitian dan Pengukuran Pengumpulan Data

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini penulis menguraikan tentang desain penelitian, populasi, dan sampel, lokasi penelitian, waktu penelitian, etika penelitian, instrument pengumpulan data, dan analisa data.

1. Desain Penelitian.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian quasy eksperimental design eksperimen semu dengan pendekatan Case control atau penelitian yang dilakukan dengan memberikan intervensi perlakuan kepada objek untuk kemudian dilihat dampaknya atau pengaruhnya setelah perawatan luka kronis dengan menggunakan terapi topikal metcovazin dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan terapi topikal tersebut. 2. Populasi dan Sampel Penelitian 2.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian Arikunto, 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang mengalami jenis luka kronis. Data populasi ini diambil dari Balai Asuhan Keperawatan Asri Wound Care Centre dan Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik yang berjumlah 40 orang dengan jenis luka kronis. Universitas Sumatera Utara

2.2 Sampel

Adapun pengambilan sampel dalam penelitian adalah dengan menggunakan Tehnik Total Sampling yaitu : seluruh sampel pasien dengan luka kronis yang di ambil untuk penelitian yang berjumlah 40 orang pasien dengan 20 orang menggunakan metcovazin dan 20 oarng sampel kontrol tanpa menmggunakan terapi topikal metcovazin. 3. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1. Lokasi Lokasi penelitian dilakukan di Asri Wound Care Centre Medan, untuk kelompok intervensi, alasanya karena pasien di klinik tersebut banyak pasien dengan luka kronis yang di rawat dengan menggunakan terapi topikal metcovazin, serta mendukung dilakukannya perawatan luka modern dengan konsep lembab. Dan Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan sebagai lokasi penelitian untuk kelompok kontrol. Peneliti telah mendapatkan izin tertulis yang dapat dilihat pada lampiran penelitian untuk dijadikan pasien kelompok kontrol sebagai pembanding dengan kelompok intervensi.

3.2. Waktu Penelitian

Proses penelitian dilakukan masing-masing selama lebih kurang ±1 bulan, pada bulan Agustus sampai dengan September 2013 untuk kelompok intervensi, dan kelompok kontrol pada bulan November-Desember 2013. Universitas Sumatera Utara

4. Pertimbangan Etik Penelitian

Adapun hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan etik dalam penulisan penelitian ini diantaranya : self determination, privacy, anonymity, confidentially, dan protection from discomfort. Handayani, 2010. Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran bahwa penelitian ini tidak melanggar kode etik dan dapat dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian yang dapat dilihat pada lampiran penelitian.

4.1. Menghormati harkat dan martabat manusia respect for human dignity

Pada prinsip ini peneliti memperkenalkan diri pada responden, memberikan informasi tentang judul penelitian, tujuan, bentuk intervensi yang diberikan serta meminta kesediaaan responden untuk menjadi subjek penelitian serta menyampaikan manfaat dan ketidaknyamanan yang dapat dirasakan dalam penelitian ini.

4.2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian respect for

privacy and confidentiality Peneliti menjaga privacy responden terhadap informasi yang dapat merugikan, seperti menceritakanya luka kronis responden kepada orang lain kecuali pada tim kesehatan yang melakukan perawatan tersebut. Universitas Sumatera Utara

4.3. Keadilan dan inklusivitas respect for justice and inclusiveness

Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan diskriminasi saat memilih responden penelitian dengan mengambil semua responden dengan jenis luka kronis.

4.4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan blanching

harms and benefit Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian agar mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subjek penelitian beneficience

5. Instrumen Penelitian dan Pengukuran

Adapun pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan lembar observasi luka mengadopsi skala ukur Betes-Jensen dari Handayani, 2010 dan melakukan perawatan luka, serta mengobservasi perkembangan fase-fase penyembuhan luka, terutama fase inflamasi dan granulasi dengan melihat nilai skor pada lembar observasi luka. Selain itu, metode yang digunakan adalah metode perawatan luka dengan menejemen TIME yang dikembangkan oleh Flanga, 2003. TIME management merupakan metode yang dilakukan dengan manajemen jaringan tissue management, mengontrol inflamasi dan infeksi inflammation and infection control, kelembaban yang seimbang moisture balance, dan kemajuan epitel atau tepi luka ephitelial edvancement.Arisanty, 2012. Universitas Sumatera Utara

6. Pengumpulan Data

Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti meminta izin penelitian dari Fakultas Keperawatan USU. Surat pengambilan data tersebut diberikan ke Asri Wound Care Centre dan Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan, setelah itu mengajukan izin tertulis kepada pimpinan Balai Asuhan Keperawatan Asri Wound Care Centre untuk mengumpulkan data penelitian serta menjadikan pasien klinik tersebut sebagai responden maupun objek penelitian atau kelompok intervensi sebanyak 20 responden. Setelah mendapatkan izin pimpinan Asri Wound Care Centre, peneliti membicarakan kontrak kerja selama penelitian dengan syarat-syarat yang ada atau di berlakukan di Asri Wound Care Centre. Kemudian peneliti mengidentifikasi pasien dan mengkaji luka kronik tersebut dengan lembar observasi luka skala Betes-Jensen dan mencatat skor perkembangan luka yang dikumpulkan dalam bentuk data penelitian pree dan post keseluruhan responden. Setelah semuanya telah selesai dikaji, maka untuk selanjutnya peneliti melakukan tindakan intervensi sesuai dengan prosedur perawatan luka. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode perawatan luka modern dengan konsep lembab dan managemen ‘’TIME’’. Setelah itu peneliti mencatat skor perkembangan luka dalam bentuk persentase serta mendokumentasikanya hasil perawatan luka tersebut ke dalam catatan perkembangan luka yang dikumpulkan menjadi satu tabel kelompok intervensi dan satu tabel untuk kelompok kontrol. Kemudian peneliti mengidentifikasi kembali, apakah terapi topikal metcovazin efektif dalam proses penyembuhan luka kronis tersebut dengan melihat skor perkembangan luka yang sudah dikategorikan Universitas Sumatera Utara antara sembuh dan tidak sembuh. Setelah mendapatkan izin penelitian dari Rumah Sakit, peneliti mengambil data responden sebanyak 20 orang dengan luka kronis untuk dijadikan kelompok kontrol. Kemudian diobservasi dengan skala Betes- Jensen, dan dicatat skor perkembangan lukanya, setelah itu dibandingkan dengan kelompok intervensi. Peneliti juga menganjurkan pasien untuk mengontrol kadar gula darah bagi pasien diabetes mellitus serta menjaga pola hidup sehat dengan pola nutrisi yang seimbang, menjaga luka agar tetap tertutup atau tidak terkontaminasi, tidak basah, dan tidak dibuka sebelum waktunya sebelum balutan luka kronis tersebut jenuh basah mengeluarkan cairan. 7. Analisa Data 7.1. Pengolahan Data