Uji Multikolineritas Uji Heterokedastisitas

43 Tabel 4.2 Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 90 Normal Parameters Mean a,b .0000000 Std. Deviation 20.25236740 Most Extreme Differences Absolute .115 Positive .100 Negative -.115 Kolmogorov-Smirnov Z 1.095 Asymp. Sig. 2-tailed .182 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: SPSS 18 Data diolah 2014 Dari hasil pengolahan data tersebut, besar nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1.095 dan signifikansi pada 0,182 maka disimpulkan data terdistribusi secara normal karena p=0,182 0,05 yang menunjukkan Ho diterima. Hal ini sejalan dengan hasil yang didapatkan dari uji grafik normal diagram dan plot data.

4.2.2.2 Uji Multikolineritas

Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk membuktikan apakah ubahan atau variabel bebas pada penelitian ini dapat diasumsikan tidak saling Universitas Sumatera Utara 44 berintervensi ketika dibuat pemodelan dengan variabel terikat. Kriteria dinyatakan bahwa variabel bebas tidak saling intervensi satu sama lain ketika 1. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 2. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Pengujian multikoleniaritas dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Tolerance VIF 1 Constant 151.912 76.541 Ukuran KAP 12.039 5.801 .642 1.558 Ukuran Perusahaan -2.071 1.666 .663 1.508 Debt Total Asset Ratio -29.282 71.046 .956 1.047 a. Dependent Variable: Audit Report Lag Sumber: SPSS 18 Data diolah 2014 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala multikolinearitas. Hal ini dpat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,10. Untuk ukuran KAP Universitas Sumatera Utara 45 memiliki nilai tolerance 0,642; Ukuran perusahaan memiliki nilai tolerance 0,663; Debt to total asset ratio memiliki nilai tolerance 0,956. Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu ukuran KAP memiliki VIF 1,558; Ukuran perusahaan memiliki VIF 1,508; Debt to total asset ratio memilki VIF 1,047. Kesimpulan diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya.

4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan ke pengamatan lain. Untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik Scaterplot antara nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Pengujian heterokedastisitas pada penelitian ini menggunakan dasar analitis sebagai berikut : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian mnenyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Hasil dari uji heterokedastitas dapat ditunjukkan pada gambar 4.3 berikut ini Universitas Sumatera Utara 46 Gambar 4.3 Uji Heterokedasitas Data Sumber: SPSS 18 Data diolah 2014 Berdasarkan grafik scatter plot diatas dapat disimpulkan terlihat bahwa titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskesdastisitas pada model regresi ini sehingga model ini layak untuk digunakan untuk melihat pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset terhadap audit report lag pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

4.2.2.4 Uji autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran KAP, Opini audit, Profitabilitas, Debt to Equity Ratio dan Return On Asset Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013.

1 95 73

Pengaruh Opini Audit, Debt To Total Asset Ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 64 99

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2012

3 56 79

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 10

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 2

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 7

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 13

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 3

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 13

ABSTRAK Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP, dan Jenis Opini Audit terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2012

0 0 10