11
2.1.2.2 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva penjualan dan kapitalisasi
pasar maka semakin besar pula perusahaan tersebut. Ketiga variabel ini digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili
seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjulan maka semakin
banyak perputaran uang, dan semakin besar kapitalisasi pasar semakin besar pula perusahaan dikenal masyarakat. Dalam penelitian ini ukuran
perusahaan diukur dengan menggunakan total aktiva karena nilai aktiva
relatif stabil dibandingkan dengan nilai penjualan dan kapitalisasi pasar.
Ukuran perusahaan dapat menujukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak
manajemen mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan” Amelia dan Setiady, 2006 dalam Manalu,
2012 : 6. Ukuran Perusahaan merupakan salah satu faktor yang sering diteliti pada penelitian sebelumnya. Soetedjo 2006 dalam penelitiannya
menemukan adanya hubungan antara ukuran perusahaan dengan audit report lag. Ukuran perusahaan merupakan fungsi dari kecepatan pelaporan
keuangan karena semakin besar suatu perusahaan maka perusahaan akan
Universitas Sumatera Utara
12
melaporkan hasil laporan keuangan yang telah diaudit semakin cepat karena perusahaan memiliki banyak sumber informasi dan memiliki sistem
pengendalian internal perusahaan yang baik, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan yang memudahkan
auditor dalam melakukan audit laporan keuangan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemungkinan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi
waktu penyelesaian audit.
2.1.2.3 Debt to Total Asset Ratio
Debt to total assets ratio DTAR adalah salah satu dari rasio solvabilitas. Menurut Kasmir 2008 : 156, ”rasio ini merupakan rasio
utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan
dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva”.
Rumusan untuk mencari debt to total assets ratio dapat digunakan sebagai berikut:
Total kewajiban Debt to total assets ratio =
X 100 Total aktiva
Semakin tinggi rasio ini, akan meningkatkan resiko kegagalan perusahaan dan akan meningkatkan tambahan perhatian auditor untuk
mengauditnya, karena semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
13
pendanaan perusahaan dengan utang semakin banyak. Memeriksa hutang juga lebih banyak memakan waktu daripada memeriksa modal.
2.2 Penelitian Terdahulu