17
audit report lag pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa
efek Indonesia Opini Audit.
Variabel dependen :
Audit Report Lag,
audit tidak berpengaruh terhadap
audit report lag. Dan ukuran KAP secara
parsial memiliki pengaruh negatif
terhadap audit report lag.
Dan secara simultan ukuran
perusahaantotal assets, ukuran KAP
dan jenis opini audit berpengaruh terhadap
audit report lag.
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka Konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor terpenting yang telah diketahui dalam
suatu masalah. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian, yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
18
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Dari kerangka konseptual diatas, dapat diketahui bahwa penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan
Debt to Total Asset Ratio, serta satu variabel dependen yaitu Audit Report Lag. Ukuran kantor akuntan publik diantaranya dapat diukur berdasarkan jumlah
karyawan, jumlah klien, serta reputasi. Kantor akuntan publik besar memiliki jumlah yang karyawan yang banyak, dapat mengaudit dengan lebih efektif dan efisien,
memiliki jadwal yang fleksibel sehingga memungkinkan untuk menyelesaikan audit tepat waktu, serta memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya
lebih cepat guna menjaga reputasinya. Ukuran kantor akuntan publik di lihat dari apakah KAP tersebut adalah the big four atau non the big four. Penelitian
sebelumnya dilakukan oleh astute 2007 menyatakan Ukuran KAP berpengaruh terhadap audit Report Lag.
Ukuran Perusahaan X1
Ukuran KAP X2 Audit Report
Lag Y
Debt to Asset Ratio X3
H1
H2
H3
H4
Universitas Sumatera Utara
19
Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total asset yang dimiliki perusahaan. Hal yang mendasari hubungan antara ukuran perusahaan dengan audit report lag adalah
perusahaan besar akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan perusahaan kecil, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu manajemen
perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit report lag dikarenakan perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor,
pengawas permodalan, dan pemerintah. Pihak-pihak ini sangat berkepentingan terhadap informasi yang termuat dalam laporan keuangan. Oleh karena itu,
perusahaan-perusahaan berskala besar cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan audit lebih awal. Disamping itu perusahaan besar
pada umumnya memiliki sistem pengendalian iternal yang lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga memudahkan auditor menyelesaikan
pekerjaannya, penelitian sebelumnya dilakukan oleh Manalu 2012 ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap audit report lag.
Debt to total assets ratio menunjukkan seberapa besar total aktiva perusahaan yang didanai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh
terhadap pengelolaan aktiva. Rasio yang tinggi memberi arti bahwa pendanaan dengan hutang semakin banyak, sehingga auditor membutuhkan waktu yang lebih
banyak untuk memeriksa laporan keuangan, penelitian sebelumnya dilakukan oleh Siregar 2010 debt to total asset ratio secara parsial berpengaruh positif terhadap
audit report lag,
Universitas Sumatera Utara
20
2.4 Hipotesis