59
Kompleksitas operasi. Kompleksitas pelaporan. Umur perusahaan. Laporan rugilaba.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil analisis data, peneliti mencoba untuk memberikan beberapa saran bagi pihak-pihak berikut ini :
1. Kepada para auditor disarankan untuk melakukan pekerjaan lapangan dengan
sebaik-baiknya sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efesien dan auditor dapat mengeluarkan laporan hasil audit yang sesuai dengan
prosedur dan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.
2. Adapun saran-saran yang diberikan peneliti bagi peneliti selanjutnya adalah
sebagai berikut a.
Model regresi berganda pada penelitian ini memiliki R yang relative kecil yaitu hanya sebesar 5,5 sisanya sebesar 94,5 tidak dijelaskan dalam
penelitian ini sehingga untuk peneliti selanjutnya dapat menambah variasi varibel lain seperti kelompok industry, pengendalian intern, kompleksitas
EDP, Kompleksitas operasi, Kompleksitas pelaporan, Umur perusahaan, Laporan rugilaba, dan lainnya yang dapat digunakan untuk menguji audit
report lag.
Universitas Sumatera Utara
60
b. Sampel pada penelitian ini terbatas pada perusahaan yang bergerak
dibidang perbankan. Sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel perusahaan yang bergerak disektor manufaktur,
lembaga pembiayaan, asuransi dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Audit Report Lag
Laporan keuangan yang akurat, handal dan terpercaya sangat diperlukan oleh pemilik perusahaan, investor, pemerintah dan stakeholder dari perusahaan
yang lain untuk menilai kinerja dan kondisi keuangan dari perusahaan tertentu. Laporan keuangan adalah instrumen utama yang digunakan oleh pihak-
pihak terkait untuk mengambil keputusan atas peranan mereka dalam operasional perusahaan. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan
keuangan yangtelah mendapatkan penilaian oleh pihak eksternal independen yang dalam hal ini dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik sebagai auditor
independen. Kewajiban auditor independen adalah mengeluarkan laporan audit atas laporan keuangan klien dalam periode yang memungkinkan ketika laporan
hasil audit itu diterbitkan laporan tersebut tidak mengurangi relevansi informasi dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Semakin lama waktu
yang diperlukan untuk menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit maka relevansi informasi dari
laporan keuangan tersebut semakin berkurang. Proses untuk menyediakan informasi akuntansi ke publik memberikan nilai
informasi dari laporan keuangan auditan yang akan ditentukan oleh audit report lag. Stephani 2010, “lamanya waktu penyelesaian audit terhitung mulai dari
Universitas Sumatera Utara
9
tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit disebut audit report lag atau audit delay” Sementara itu, audit report lag
didefinisikan oleh Demintan 2009 sebagai jumlah hari antara akhir periode akuntansi sampai dikeluarkannya laporan audit. Ketepatan waktu penyajian
laporan keuangan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh suatu perusahaan. Mamduh, 2003 : 35 menyatakan bahwa “ketepatan waktu
penyajian laporan keuangan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh suatu perusahaan apabila penyelesaian penyajian laporan keuangan terlambat
atau tidak diperoleh saat dibutuhkan maka relevansi dan manfaat laporan keuangan untuk pengambilan keputusan akan berkurang”. Perbedaan sudut
pandang antara penulis buku yang ada menyebabkan belum adanya teori untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi lamanya waktu penerbitan laporan
keuangan auditan atau audit report lag.
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag 2.1.2.1 Ukuran Kantor Akuntan Publik KAP
Kantor Akuntan Publik KAP adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam
praktek akuntan publik.
Ukuran Kantor Akuntan Publik diantaranya dapat diukur berdasarkan jumlah karyawan, jumlah klien, serta reputasi. Kantor Akuntan
Universitas Sumatera Utara
10
Publik besar memiliki jumlah yang karyawan yang banyak, dapat mengaudit dengan lebih efisien dan efektif, memiliki jadwal yang fleksibel
sehingga memungkinkan untuk menyelesaikan audit tepat waktu, serta memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih
cepat guna menjaga reputasinya. Menurut Arens 2008:33 Kantor Akuntan Publik di Indonesia dibagi menjadi KAP the big four dan Kantor Akuntan
Publik non the big four. Adapun KAP bermitra dengan the big four yang digunakan dalam
penelitian ini : 1.
Ernst and Young EY, dengan partnernya di Indonesia Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja.
2. Delotte Touche Tohmatsu, dengan partnernya di Indonesia Osman
Ramli Satrio dan Rekan 3.
Price WaterHouse Coopers PWC, dengan partnernya di Indonesia HaryantoSahari dan Rekan.
4. Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG International, dengan
partnernya di Indonesia yaitu Siddarta dan Harsono. Menurut Susanto 2013 menyatakan bahwa ukuran KAP
berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit report lag. Dengan asumsi bahwa semakin besar ukuran KAP atau semakin tinggi tingkat
reputasi auditor mengindikasikan bahwa semakin cepat penyelesaian laporan audit independen yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
11
2.1.2.2 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva penjualan dan kapitalisasi
pasar maka semakin besar pula perusahaan tersebut. Ketiga variabel ini digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili
seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjulan maka semakin
banyak perputaran uang, dan semakin besar kapitalisasi pasar semakin besar pula perusahaan dikenal masyarakat. Dalam penelitian ini ukuran
perusahaan diukur dengan menggunakan total aktiva karena nilai aktiva
relatif stabil dibandingkan dengan nilai penjualan dan kapitalisasi pasar.
Ukuran perusahaan dapat menujukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak
manajemen mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan” Amelia dan Setiady, 2006 dalam Manalu,
2012 : 6. Ukuran Perusahaan merupakan salah satu faktor yang sering diteliti pada penelitian sebelumnya. Soetedjo 2006 dalam penelitiannya
menemukan adanya hubungan antara ukuran perusahaan dengan audit report lag. Ukuran perusahaan merupakan fungsi dari kecepatan pelaporan
keuangan karena semakin besar suatu perusahaan maka perusahaan akan
Universitas Sumatera Utara
12
melaporkan hasil laporan keuangan yang telah diaudit semakin cepat karena perusahaan memiliki banyak sumber informasi dan memiliki sistem
pengendalian internal perusahaan yang baik, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan yang memudahkan
auditor dalam melakukan audit laporan keuangan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemungkinan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi
waktu penyelesaian audit.
2.1.2.3 Debt to Total Asset Ratio
Debt to total assets ratio DTAR adalah salah satu dari rasio solvabilitas. Menurut Kasmir 2008 : 156, ”rasio ini merupakan rasio
utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan
dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva”.
Rumusan untuk mencari debt to total assets ratio dapat digunakan sebagai berikut:
Total kewajiban Debt to total assets ratio =
X 100 Total aktiva
Semakin tinggi rasio ini, akan meningkatkan resiko kegagalan perusahaan dan akan meningkatkan tambahan perhatian auditor untuk
mengauditnya, karena semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
13
pendanaan perusahaan dengan utang semakin banyak. Memeriksa hutang juga lebih banyak memakan waktu daripada memeriksa modal.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa penelitian mengenai pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan dan debt to total asset ratio terhadap audit
report lag. Dimana masing-masing penelitian mempunyai variabel independen yang berbeda-beda dari tahun ke tahun dan penelitian tersebut biasanya selalu bervariasi
sesuai dengan kebutuhan sipeneliti menambah atau mengembangkan penelitian yang sudah ada sebelumnya dengan objek perusahaan yang berbeda dan periode penelitian
yang berbeda. Berikut penelitian-penelitian yang sudah ada sebelumnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prediksi audit report lag, diantaranya sebagai
berikut: Ahmad 2005 meneliti pengaruh ukuran KAP dan opini going concern terhadap
audit report lag menggunakan client cycle time CCT, yaitu waktu yang dibutuhkan klien untuk menutup buku, dan firm cycle time FCT, yaitu waktu yang dibutuhkan
auditor untuk menyelesaikan audit setelah klien menutup buku. Hasil penelitian ini menunjukkan ukuran KAP dan opini going concern secara parsial tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap CCT, sedangkan opini going concern secara parsial berpengaruh terhadap FCT dan ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap FCT.
Universitas Sumatera Utara
14
Siregar 2010 melakukan penelitian mengenai Pengaruh Debt To Total Assets Ratio, Kualitas Audit, Dan Opini Going Concern Terhadap Audit Report Lag,
Dimana sampel yang digunakan adalah 18 perusahaan manufaktur yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah uji asumsi klasik
dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debt to total asset ratio, kualitas audit, dan opini going concern tidak berpengaruh secara bersama-sama
terhadap audit report lag. Tetapi secara parsial, debt to total asset ratio berpengaruh positif terhadap audit report lag, sedangkan kualitas audit dan opini going concern
tidak berpengaruh terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur tang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sutanto 2012 melakukan penelitian mengenai Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag studi empiris pada perusahaan Pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2010, dimana sampel yang digunakan adalah 57 perusahaan pertambangan Metode pemilihan sampel menggunakan metode
purposive sampling. Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi berganda. Model regresi telah memenuhi asumsi
klasik untuk digunakan dalam uji hipotesis. Hasil statistik deskriptif menunjukkan rata-rata audit report lag perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI adalah 79,37
hari. Hasil regresi menunjukkan faktor yang secara parsial signifikan mempengaruhi audit report lag adalah profitabilitas dan opini auditor. Hasil regresi juga
Universitas Sumatera Utara
15
menunjukkan ketujuh variabel tersebut secara simultan signifikan mempengaruhi audit report lag.
Manalu 2012 melakukan penelitian mengenai Analisis pengaruh ukuran perusahaan,ukuran KAP dan opini audit terhadap audit report lag, Dimana sampel
yang digunakan adalah 34 perusahaan manufaktur yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan analisis
regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa secara parsial ukuran perusahaantotal assets dan jenis opini audit tidak berpengaruh
terhadap audit report lag. Dan ukuran KAP secara parsial memiliki pengaruh negatif terhadap audit report lag. Dan secara simultan ukuran perusahaantotal assets,
ukuran KAP dan jenis opini audit berpengaruh terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tabel : 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti
Judul Peneliti Variabel
Peneliti Hasil Penelitian
1 Ahmad,
Alim dan
Subekti 2005
Pengujian Empiris Audit Report Lag
Menggunakan Client Cycle Time
dan Firm Cycle Time
Variabel independen:
Ukuran perusa- haan, ukuran
KAP, opini go- ing concern,
rugi, segmen ge-ografis, jenis
perusahaan Variabel
Secara parsial ukuran perusahaan, rugi, dan
segmen geografis yang berpengaruh
terhadap CCT seda- ngkan ukuran KAP,
opini going concern, dan jenis perusahaan
tidak berpengaruh. Secara parsial ukuran
perusahaan, rugi,
Universitas Sumatera Utara
16
dependen: Audit report lag
client cycle time dan firm
cycle time opini going concern,
dan segmen geografis berpengaruh terhadap
FCT sedangkan ukuran KAP dan jenis
perusahaan tidak berpengaruh.
2 Soetedjo
2006 Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Audit Report Lag
ARL variabel
Independen: Ukuran
Perusahaan, RugiLaba
Operasi, Jenis Perusahaan,
Opini Audit dan Profitabilitas.
Variabel Dependen:
audit report lag Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa Ukuran perusahaan,
rugilaba operasi, jenis perusahaan, dan
opiniauditberpengaruh positif terhadap audit
report lag sedangkan jenis perusahaan dan
profitabilitas berpengaruh negatif
terhadap audit report lag
3 Siregar
2010 Pengaruh Debt To
Total Assets Ratio, Kualitas Audit,
Dan Opini Going Concern Terhadap
Audit Report Lag Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia variabel
Independen : Debt to total
asset
ratio, kualitas audit
dan opini going concern
Variabel Dependen:
Audit report lag Debt to total asset
ratio, kualitas audit, danopinigoingconcern
tidak berpengaruh secara bersama-sama
terhadap ARL. Tetapi secara parsial,
debt to total asset ratioberpengaruh
negatif terhadap audit report lag, sedangkan
kualitas audit dan opini going concern
tidak berpengaruh terhadap audit report
lag.
4 Manalu
2012 Analisis pengaruh
ukuran perusahaan,ukuran
KAP dan opini audit terhadap
Variabel independen :
Ukuran perusahaa,
Ukuran KAP, Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara parsial ukuran
perusahaantotal assets dan jenis opini
Universitas Sumatera Utara
17
audit report lag pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa
efek Indonesia Opini Audit.
Variabel dependen :
Audit Report Lag,
audit tidak berpengaruh terhadap
audit report lag. Dan ukuran KAP secara
parsial memiliki pengaruh negatif
terhadap audit report lag.
Dan secara simultan ukuran
perusahaantotal assets, ukuran KAP
dan jenis opini audit berpengaruh terhadap
audit report lag.
2.3 Kerangka Konseptual