Saran Penelitian Terdahulu Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

59 Kompleksitas operasi. Kompleksitas pelaporan. Umur perusahaan. Laporan rugilaba.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil analisis data, peneliti mencoba untuk memberikan beberapa saran bagi pihak-pihak berikut ini : 1. Kepada para auditor disarankan untuk melakukan pekerjaan lapangan dengan sebaik-baiknya sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efesien dan auditor dapat mengeluarkan laporan hasil audit yang sesuai dengan prosedur dan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. 2. Adapun saran-saran yang diberikan peneliti bagi peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut a. Model regresi berganda pada penelitian ini memiliki R yang relative kecil yaitu hanya sebesar 5,5 sisanya sebesar 94,5 tidak dijelaskan dalam penelitian ini sehingga untuk peneliti selanjutnya dapat menambah variasi varibel lain seperti kelompok industry, pengendalian intern, kompleksitas EDP, Kompleksitas operasi, Kompleksitas pelaporan, Umur perusahaan, Laporan rugilaba, dan lainnya yang dapat digunakan untuk menguji audit report lag. Universitas Sumatera Utara 60 b. Sampel pada penelitian ini terbatas pada perusahaan yang bergerak dibidang perbankan. Sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel perusahaan yang bergerak disektor manufaktur, lembaga pembiayaan, asuransi dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Audit Report Lag Laporan keuangan yang akurat, handal dan terpercaya sangat diperlukan oleh pemilik perusahaan, investor, pemerintah dan stakeholder dari perusahaan yang lain untuk menilai kinerja dan kondisi keuangan dari perusahaan tertentu. Laporan keuangan adalah instrumen utama yang digunakan oleh pihak- pihak terkait untuk mengambil keputusan atas peranan mereka dalam operasional perusahaan. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan yangtelah mendapatkan penilaian oleh pihak eksternal independen yang dalam hal ini dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik sebagai auditor independen. Kewajiban auditor independen adalah mengeluarkan laporan audit atas laporan keuangan klien dalam periode yang memungkinkan ketika laporan hasil audit itu diterbitkan laporan tersebut tidak mengurangi relevansi informasi dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Semakin lama waktu yang diperlukan untuk menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit maka relevansi informasi dari laporan keuangan tersebut semakin berkurang. Proses untuk menyediakan informasi akuntansi ke publik memberikan nilai informasi dari laporan keuangan auditan yang akan ditentukan oleh audit report lag. Stephani 2010, “lamanya waktu penyelesaian audit terhitung mulai dari Universitas Sumatera Utara 9 tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit disebut audit report lag atau audit delay” Sementara itu, audit report lag didefinisikan oleh Demintan 2009 sebagai jumlah hari antara akhir periode akuntansi sampai dikeluarkannya laporan audit. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh suatu perusahaan. Mamduh, 2003 : 35 menyatakan bahwa “ketepatan waktu penyajian laporan keuangan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh suatu perusahaan apabila penyelesaian penyajian laporan keuangan terlambat atau tidak diperoleh saat dibutuhkan maka relevansi dan manfaat laporan keuangan untuk pengambilan keputusan akan berkurang”. Perbedaan sudut pandang antara penulis buku yang ada menyebabkan belum adanya teori untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi lamanya waktu penerbitan laporan keuangan auditan atau audit report lag. 2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag 2.1.2.1 Ukuran Kantor Akuntan Publik KAP Kantor Akuntan Publik KAP adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang- undangan, yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik. Ukuran Kantor Akuntan Publik diantaranya dapat diukur berdasarkan jumlah karyawan, jumlah klien, serta reputasi. Kantor Akuntan Universitas Sumatera Utara 10 Publik besar memiliki jumlah yang karyawan yang banyak, dapat mengaudit dengan lebih efisien dan efektif, memiliki jadwal yang fleksibel sehingga memungkinkan untuk menyelesaikan audit tepat waktu, serta memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih cepat guna menjaga reputasinya. Menurut Arens 2008:33 Kantor Akuntan Publik di Indonesia dibagi menjadi KAP the big four dan Kantor Akuntan Publik non the big four. Adapun KAP bermitra dengan the big four yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Ernst and Young EY, dengan partnernya di Indonesia Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja. 2. Delotte Touche Tohmatsu, dengan partnernya di Indonesia Osman Ramli Satrio dan Rekan 3. Price WaterHouse Coopers PWC, dengan partnernya di Indonesia HaryantoSahari dan Rekan. 4. Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG International, dengan partnernya di Indonesia yaitu Siddarta dan Harsono. Menurut Susanto 2013 menyatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit report lag. Dengan asumsi bahwa semakin besar ukuran KAP atau semakin tinggi tingkat reputasi auditor mengindikasikan bahwa semakin cepat penyelesaian laporan audit independen yang dilakukan. Universitas Sumatera Utara 11

2.1.2.2 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva penjualan dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan tersebut. Ketiga variabel ini digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjulan maka semakin banyak perputaran uang, dan semakin besar kapitalisasi pasar semakin besar pula perusahaan dikenal masyarakat. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total aktiva karena nilai aktiva relatif stabil dibandingkan dengan nilai penjualan dan kapitalisasi pasar. Ukuran perusahaan dapat menujukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan” Amelia dan Setiady, 2006 dalam Manalu, 2012 : 6. Ukuran Perusahaan merupakan salah satu faktor yang sering diteliti pada penelitian sebelumnya. Soetedjo 2006 dalam penelitiannya menemukan adanya hubungan antara ukuran perusahaan dengan audit report lag. Ukuran perusahaan merupakan fungsi dari kecepatan pelaporan keuangan karena semakin besar suatu perusahaan maka perusahaan akan Universitas Sumatera Utara 12 melaporkan hasil laporan keuangan yang telah diaudit semakin cepat karena perusahaan memiliki banyak sumber informasi dan memiliki sistem pengendalian internal perusahaan yang baik, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan yang memudahkan auditor dalam melakukan audit laporan keuangan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemungkinan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi waktu penyelesaian audit.

2.1.2.3 Debt to Total Asset Ratio

Debt to total assets ratio DTAR adalah salah satu dari rasio solvabilitas. Menurut Kasmir 2008 : 156, ”rasio ini merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva”. Rumusan untuk mencari debt to total assets ratio dapat digunakan sebagai berikut: Total kewajiban Debt to total assets ratio = X 100 Total aktiva Semakin tinggi rasio ini, akan meningkatkan resiko kegagalan perusahaan dan akan meningkatkan tambahan perhatian auditor untuk mengauditnya, karena semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara 13 pendanaan perusahaan dengan utang semakin banyak. Memeriksa hutang juga lebih banyak memakan waktu daripada memeriksa modal.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa penelitian mengenai pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan dan debt to total asset ratio terhadap audit report lag. Dimana masing-masing penelitian mempunyai variabel independen yang berbeda-beda dari tahun ke tahun dan penelitian tersebut biasanya selalu bervariasi sesuai dengan kebutuhan sipeneliti menambah atau mengembangkan penelitian yang sudah ada sebelumnya dengan objek perusahaan yang berbeda dan periode penelitian yang berbeda. Berikut penelitian-penelitian yang sudah ada sebelumnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prediksi audit report lag, diantaranya sebagai berikut: Ahmad 2005 meneliti pengaruh ukuran KAP dan opini going concern terhadap audit report lag menggunakan client cycle time CCT, yaitu waktu yang dibutuhkan klien untuk menutup buku, dan firm cycle time FCT, yaitu waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan audit setelah klien menutup buku. Hasil penelitian ini menunjukkan ukuran KAP dan opini going concern secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap CCT, sedangkan opini going concern secara parsial berpengaruh terhadap FCT dan ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap FCT. Universitas Sumatera Utara 14 Siregar 2010 melakukan penelitian mengenai Pengaruh Debt To Total Assets Ratio, Kualitas Audit, Dan Opini Going Concern Terhadap Audit Report Lag, Dimana sampel yang digunakan adalah 18 perusahaan manufaktur yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debt to total asset ratio, kualitas audit, dan opini going concern tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap audit report lag. Tetapi secara parsial, debt to total asset ratio berpengaruh positif terhadap audit report lag, sedangkan kualitas audit dan opini going concern tidak berpengaruh terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur tang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sutanto 2012 melakukan penelitian mengenai Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag studi empiris pada perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2010, dimana sampel yang digunakan adalah 57 perusahaan pertambangan Metode pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi berganda. Model regresi telah memenuhi asumsi klasik untuk digunakan dalam uji hipotesis. Hasil statistik deskriptif menunjukkan rata-rata audit report lag perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI adalah 79,37 hari. Hasil regresi menunjukkan faktor yang secara parsial signifikan mempengaruhi audit report lag adalah profitabilitas dan opini auditor. Hasil regresi juga Universitas Sumatera Utara 15 menunjukkan ketujuh variabel tersebut secara simultan signifikan mempengaruhi audit report lag. Manalu 2012 melakukan penelitian mengenai Analisis pengaruh ukuran perusahaan,ukuran KAP dan opini audit terhadap audit report lag, Dimana sampel yang digunakan adalah 34 perusahaan manufaktur yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa secara parsial ukuran perusahaantotal assets dan jenis opini audit tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Dan ukuran KAP secara parsial memiliki pengaruh negatif terhadap audit report lag. Dan secara simultan ukuran perusahaantotal assets, ukuran KAP dan jenis opini audit berpengaruh terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tabel : 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul Peneliti Variabel Peneliti Hasil Penelitian 1 Ahmad, Alim dan Subekti 2005 Pengujian Empiris Audit Report Lag Menggunakan Client Cycle Time dan Firm Cycle Time Variabel independen: Ukuran perusa- haan, ukuran KAP, opini go- ing concern, rugi, segmen ge-ografis, jenis perusahaan Variabel Secara parsial ukuran perusahaan, rugi, dan segmen geografis yang berpengaruh terhadap CCT seda- ngkan ukuran KAP, opini going concern, dan jenis perusahaan tidak berpengaruh. Secara parsial ukuran perusahaan, rugi, Universitas Sumatera Utara 16 dependen: Audit report lag client cycle time dan firm cycle time opini going concern, dan segmen geografis berpengaruh terhadap FCT sedangkan ukuran KAP dan jenis perusahaan tidak berpengaruh. 2 Soetedjo 2006 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag ARL variabel Independen: Ukuran Perusahaan, RugiLaba Operasi, Jenis Perusahaan, Opini Audit dan Profitabilitas. Variabel Dependen: audit report lag Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Ukuran perusahaan, rugilaba operasi, jenis perusahaan, dan opiniauditberpengaruh positif terhadap audit report lag sedangkan jenis perusahaan dan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report lag 3 Siregar 2010 Pengaruh Debt To Total Assets Ratio, Kualitas Audit, Dan Opini Going Concern Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia variabel Independen : Debt to total asset ratio, kualitas audit dan opini going concern Variabel Dependen: Audit report lag Debt to total asset ratio, kualitas audit, danopinigoingconcern tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap ARL. Tetapi secara parsial, debt to total asset ratioberpengaruh negatif terhadap audit report lag, sedangkan kualitas audit dan opini going concern tidak berpengaruh terhadap audit report lag. 4 Manalu 2012 Analisis pengaruh ukuran perusahaan,ukuran KAP dan opini audit terhadap Variabel independen : Ukuran perusahaa, Ukuran KAP, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial ukuran perusahaantotal assets dan jenis opini Universitas Sumatera Utara 17 audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia Opini Audit. Variabel dependen : Audit Report Lag, audit tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Dan ukuran KAP secara parsial memiliki pengaruh negatif terhadap audit report lag. Dan secara simultan ukuran perusahaantotal assets, ukuran KAP dan jenis opini audit berpengaruh terhadap audit report lag.

2.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran KAP, Opini audit, Profitabilitas, Debt to Equity Ratio dan Return On Asset Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013.

1 95 73

Pengaruh Opini Audit, Debt To Total Asset Ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 64 99

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2012

3 56 79

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 10

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 2

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 7

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 13

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 3

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 13

ABSTRAK Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP, dan Jenis Opini Audit terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2012

0 0 10