Pantai Labu Marine Research & Resort

(1)

PANTAI LA

TKA

SEMESTER

Sebagai

U N I

I LABU MARINE RESEARCH & RESORT

(ARSITEKTUR HIJAU)

LAPORAN PERANCANGAN

A 490 - STUDIO TUGAS AKHIR

ESTER A TAHUN AJARAN 2011/2012

bagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh : AHMAD MANSURI

080406018

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A 2012

1

RT


(2)

U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A 2012

PANTAI LABU MARINE RESEARCH & RESORT

(ARSITEKTUR HIJAU)

Oleh : AHMAD MANSURI

080406018

Medan, Juli 2012

Disetujui Oleh :

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. N. Vinky Rahman, MT NIP. 1966 0622 1997 02 1001

Ir. Rudolf Sitorus M.LA Pembimbing II Firman Eddy S.T M.T


(3)

3

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR

(SHP2TA)

Nama

: AHMAD MANSURI

NIM

: 080406018

Judul Proyek Tugas Akhir : Pantai Labu Marine Research & Resort

Tema

: Arsitektur Hijau

Rekapitulasi Nilai :

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :

No.

Status

Waktu

Pengumpulan

Laporan

Paraf

Pembimbing I

Paraf

Pembimbing II

Koordinator

TKA-490

1.

Lulus Langsung

2.

Lulus Melengkapi

3.

PerbaikanTanpa

Sidang

4.

Perbaikan Dengan

Sidang

5.

Tidak Lulus

Medan, Desember2010

KATA PENGANTAR

A

B+

B

C+

C

D

E

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. N. Vinky Rahman, MT NIP. 19660622 199702 1 001

Koordinator TKA-490

Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl. TP, M.Arch NIP. 1958 1127 1987 01 1001


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur, saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur, Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.

Proses panjang dan penuh suka duka ini tidak bisa dilalui tanpa dukungan, doa, semangat, dan perhatian tiada henti dari orang tua saya yang tercinta Bapak Alm

Dirman a.s dan ibu Siti Aminah, Bapak Abda Wra Anhar dan Bunda dr. Diflah

Syukrina

Terimakasih sebesar-besarnya tidak lupa saya ucapkan kepada :

Bapak Fiman Eddy S.T M.Tsebagai Dosen Pembimbing I. Bapak adalah salah satu dosen terbaik yang pernah saya kenal, Terima Kasih atas bimbingannya yang sangat berarti dan selalu memberikan motivasi dari awal hingga akhir. Bapak Ir Rudolf Sitorus M.LAselaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna. Terima Kasih atas Ilmu dan pengalamannya pak

Bapak Yulesta Putra S.T M.Scselaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan, saran, dan kritik.

Bapak Ir. Vinky Rahman Sebagai Ketua Jurusan Departemen Arsitektur USU Para staf Pengajar dan Pegawai Tata Usaha di lingkungan Fakultas Teknik

Departemen Arsitektur USU.

Sahabat Seperjuangan stambuk 2008 Teknik Arsitektur terutama : Teguh Stio,Rahma,Riry,Babaw,Ilham, Rasyid, Wawa fahmi, enji, eka palem , tity, ema dan semua teman teman angkatan 2008 yang telah memberikan saran dan dukungan selama ini.

Gendut, adit, mora, yuda, ebuji, dll semoga cepat menyusul skripsinya

Teman-teman Kos rial, husni, safwan yang sudah menemani begadang,memberi bantuan, dan do’a kepada penulis

Akun twitter @Deritamahasiswa , @SoalArsitek dan @ARSITEKTURGalau yang membuat masa masa kuliah dan skripsi lebih berwarna


(5)

5 Akhir Kata, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.

Medan, Juli 2012 Hormat Saya,

AHMAD MANSURI 080406018


(6)

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ... 5

1.3 MASALAH PERANCANGAN ... 6

1.4 PENDEKATAN ... 7

1.5 LINGKUP DAN BATASAN ... 8

1.6 ASUMSI ASUMSI ... 8

1.7 KERANGKA BERFIKIR ... 10

1.8 KRITERIA PEMILIHAN LOKASI ... 11

1.9 SISTEMATIKA PEMBAHASAN LAPORAN ... 12

BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 UMUM ... 13

2.1.1 Judul dan Pengertian Judul ... 13

2.1.2 Lokasi Perancangan ... 13

2.1.3 Alasan Pemilihan Lokasi ... 15

2.1.4 Kondisi Eksisting Site Perancangan ... 17

2.1.5 Sekilas mengenai MEBIDANGPRO ... 18

2.1.6Visi Metropolitan Mebidang-Ro ... 20

2.1.7 Tujuan Mebidangro ... 20

2.1.8 Rencana Struktur Ruang ... 20

2.2KAWASAN EKONOMI PERCUT ... 31

2.3 Kanis kegiatan da aktifitas ... 35

2.3.1 Kegiatan Menginap ... 35

2.3.3 Kegiatan Wisata & Rekreasi Kelautan ... 37

2.4 Studi banding Proyek Sejenis ... 39

2.4.1. Golden Palm Tree Resort & Spa – Malaysia ... 39

2.4.2 Wakataobi Dive Resort, Onemobaa, kepulauan Wakatobi-Sulawesi Selatan ... 42

2.4.3 Futuristic Marine Researche Center di Bali oleh Solus4 ... 43


(7)

7 BAB IIIELABORASI TEMA

3.1 Pengertian Arsitektur Hijau ... 39

3.2 Interpretasi Tema ... 3.3 Sistem Penerapan tema pada bangunan ... 56

3.4 Studi Banding Tema Sejenis ... 59

3.4.1 School of Art, Design and Media, Nanyang Technology University ... 59

3.4.2 Hilton Hotel, Bariloche, Argentina ... 65

3.4.3 Mesiniaga Tower, Malaysia ... 67

3.4.4 The Chong Qing Tower, China ... 69

3.4.5 Edge Green Complex, Singapura ... 70

3.5 Kesimpulan Studi Banding ... 72

BAB IVANALISA 4.1 Analisa Fisik ... 74

4.1.1 Analisa Lokasi Site ... 74

4.1.2 Deskripsi Lokasi ... 76

4.1.3 Kondisi Eksisting Lokasi ... 78

4.1.2 Analisa Tata Guna Lahan ... 79

4.1.3 Analisa Pencapaian dan Sirkulasi ... 80

4.1.4 Analisa Matahari ... 81

4.1.5 Analisa Angin ... 82

4.1.6 Analisa Iklim ... 83

4.1.6 Analisa Kebisingan ... 86

4.1.7 Analisa Vegetasi ... 88

4.1.8 Analisa View dari Tapak ... 89

4.2 Analisa Non Fisik ... 90

4.2.1 Analisa Jumlah pengunjung ... 92

4.2.2 Analisa Kebutuhan Parkir Kendaraan ... 93

4.2.3 Analisa Pengguna ... 94


(8)

BAB V KONSEP

5.1 KONSEP GREEN ... 106

5.1.1 Konsep Energi (understanding natural process) ... 106

5.1.2 Fitur Green ... 106

5.2 KONSEP PERANCANGAN ... 107

5.2.1 Penzoningan Ruang ... 107

5.3 Konsep Dasar ... 108

5.4Konsep bentuk ... 109

5.5 Konsep Struktur dan Bahan ... 112

5.6 Prinsip Konstruksi Kapal (Naval Architecture ) ... 114

5.6.1 Struktur Bawah/Dasar Kapal (bottom structure ) ... 115

5.6 Prinsip pontoon ... 117

5.6.1 Pengertian ... 117

5.6.2 Jenis- jenis Pontoon ... 117

5.7 .PrinsipPenyerap Ombak (Wave Absorber ) ... 120

5.7.1 Pengertian ... 120

5.7.2 Penerapan ... 121

BAB VI HASIL PERANCANGAN ... 123 LAMPIRAN


(9)

9 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni) . Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia.

Air adalah salah satu aset terpenting di dunia karena air merupakan salah satu sumber penghasil O2 yang merupakan kebutuhan utama untuk tetap hidup bagi seluruh makhluk hidup di dunia. Seperti yang kita ketahui bersama, sejarah membuktikan bahwa setiap peradaban biasanya berawal mula di kawasan yang dekat dengan air karena dinilai memiliki elemen – elemen kehidupan seperti tanah yang relatif subur, sumber air untuk kehidupan yang dapat juga diolah menjadi sumber energi. Air juga dapat membantu menurunkan suhu mikro di suatu kawasan.

Sejak era reformasi bergulir di tengah percaturan politik Indonesia, sejak itu pula perubahan kehidupan mendasar berkembang di hampir seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satunya adalah berkaitan dengan Orientasi Pembangunan. Dimasa Orde Baru, orientasi pembangunan masih terkonsentrasi pada wilayah daratan


(10)

Selama ini lokasi rekreasi biasanya berupa mall-mall ataupun plaza-plaza, selain itu ada pula taman-taman umum yang tersebar di berbagai tempat. Juga ada tempat-tempat olahraga keluarga seperti kolam renang. Lokasi bermain juga ada, Jakarta memiliki Ancol dan Dufan. Lokasi rekreasi yang bersifat edukasi juga ada seperti Sea World.1

Sepanjang yang kita ketahui Indonesia mempunyai banyak tempat wisata yang berhubungan dengan air, seperti kolam renang, akuarium raksasa, Sea World, maupun kumpulan kolam renang seperti Taman Impian Jaya Ancol. Selain itu Indonesia juga merupakan negara mempunyai banyak waterfront. Tetapi dari sekian banyak waterfront yang berada di Indonesia hanya sedikit yang benar-benar dikomersialkan seperti Waterfront di kota batam coastarina dan beberapa waterfront lainnya. Padahal masyarakat pada umumnya suka untuk bersenang-senang melepas lelah di waterfront, dikarenakan waterfront merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk rekreasi keluarga. Untuk itu, Desain mendesain sebuah kawasan rekreasi di tepi air dengan menggunakan air dari laut sebagai sumber pemandangan dan daya tariknya.

Alasan pentingnya mengolah potensi kelautan Indonesia adalah :

1. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jumlah pulau 17.504 dan garis pantai sepanjang 81.000 km tidak hanya sebagai negara kepulauan terbesar di dunia tetapi juga menyimpan kekayaan sumberdaya alam laut yang besar dan belum dimanfaatkan secara optimal.

2. Selama beberapa dasawarsa, orientasi pembangunan negara ini lebih mangarah ke darat, mengakibatkan kepadatan dibagian daratan dan sumberdaya daratan terkuras. Oleh karena itu wajar jika potensi laut dan wisata bahari tumbuh ke depan. 3. Fakta Kelautan Indonesia juga menyatakan bahwa Terumbu Karang (Coral Reef)

Indonesia adalah yang terkaya (18% dari total dunia). Indonesia memiliki species ikan hiu terbanyak didunia yaitu 150 species.

4. Kawasan pesisir dan lautan yang dinamis tidak hanya memiliki potensi sumberdaya, tetapi juga memiliki potensi bagi pengembangan berbagai aktivitas pembangunan yang bersifat seperti industri, pariwisiata,pengembangan teknologi kelautan,pemukiman, konservasi dan lain sebagainya

1


(11)

11 Dengan aktifitas yang padat dan melelahkan, masyarakat kota banyak yang merasakan jemu, lelah, dan stress. Maka dari itu perlu diperbanyaknya sarana-sarana hiburan kota yang dapat dijadikan tempat mereka melepaskan rasa lelah, jemu, dan stressnya. Salah satu bentuk sarana hiburan yang dapat membantu masyarakat kota Medan ini adalah lokasi rekreasi yang lengkap untuk semua lapisan masyarakat.

Sektor kelautan dapat dikatakan hampir tak tersentuh, meski kenyataannya sumber daya kelautan dan perikanan yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam, baik jenis dan potensinya. Potensi sumberdaya tersebut terdiri dari sumberdaya yang dapat diperbaharui, seperti sumberdaya perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya laut dan pantai, energi non konvensional dan energi serta sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti sumberdaya minyak dan gas bumi dan berbagai jenis mineral. Selain dua jenis sumberdaya tersebut, juga terdapat berbagai macam jasa lingkungan lautan yang dapat dikembangkan untuk pembangunan kelautan dan perikanan seperti pariwisata bahari, industri maritim, jasa angkutan dan sebagainya.

Secara Garis Besar hal yang melatarbelakangi proyek perancangan tugas akhir ini adalah :

1. Potensi Kelautan dan pantai sumatera utara masih belum tergali dan pembangunan wisata yang mengarah ke bagian selatan yaitu wisata pegunungan,sehingga diperlukan kawasan wisata dibagian utara (pantai) sebagai alternatif pilihan wisata bagi masyarakat kota medan.

2. Sumber daya kelautan sumatera utara masih belum banyak digali sehingga dibutuhkan sebuah pusat studi kelautan untuk mengembangkan , menjaga dan melestarikan potensi dan teknologi kelautan tersebut

3. Keberadaan Biota Laut yang semakin hari semakin terancam keberlangsungan hidupanya akibat Ulah manusia maupun bencana alam sehingga dibutuhkan sarana wisata yang terintegrasi dengan Pusat studi penelitian kelautan

4. Adanya isu PON 2020 di Sumatera utara sehingga berdampak kepada kebutuhan akomodasi dan pariwisata yang meningkat

5. Masih belum terolahnnya Potensi Pesisir Pantai Barat sebagai tempat rekreasi dan wisata alam yang berwawasan ilmu kelautan.

6. Sulitnya akses terhadap informasi dan dokumentasi isu tentang kegiatan di bidang pesisir dan teknologi kelautan di Sumatera utara, informasi-informasi apa saja yang ada, serta bagaimana dan dimana mendapatkannya.


(12)

7. Belum adanya fasilitas wisata pantai bertekneologi kelautan di Sumatera Utara yang dapat menampung pariwisata dan pusat studi kelautan yang berskala Nasional

Perencanaan sektor penelitian dan laboratorium bidang Kelautan dalam pengembangan kawasan Tepi Pantai dan biota laut di Sumatera utara yang mendukung visi Pemerintah Sumatera Utara untuk Pengelolaan SDA Kelautan sudah direncanakan, yaitu pada zona Garis Pantai di wilayah pantai utara dan Barat, Medan Merine Park merupakan suatu inovasi yang dapat mendukung kegiatan Pariwisata dan ilmu kelautan, baik dari segi penelitian ,teknologi maupun pengembangan Pariwisata yang dapat dipakai dalam Ilmu Kelautan. Sesuatu yang baru dan inovatif harus dimulai dari dini, dalam hal ini karena Medan merupakan kawasan urutan ke-3 yang berkembang di Indonesia, diharapkan dapat 10. Kwala Bekala

• Pusat pendidikan tinggi (TOD)

• Pusat rekreasi (kebun binatang)

11. Pancur Batu

• Pusat perdagangan

• Pusat permukiman

• Pusat distribusi pertanian

12. Johor

• Pusat permukiman

13. Deli Tua

• Pusat perdagangan

• Pusat permukiman

14. Medan Pasar

• Pusat perdagangan (TOD)

• Pusat permukiman

15. Kebon Pisang

• Pusat permukiman

(Perumnas Mandala) TOD

16. Bandar Kalipah/Tembung

• Pusat permukiman/Perumnas (TOD)

17. Batang Kuis

• Pusat perdagangan dan jasa

(TOD)

• Pusat permukiman

• Pusat Rekreasi dan Olahraga

20. Galang

• Pusat permukiman (TOD)

19 Lubuk Pakam

• Pusat perdagangan dan jasa (TOD)

• Pusat pemerintahan Kab. Deli Serdang

• Pusat permukiman

18. Aras Kabu

• Bandara Udara Kuala Namo (TOD)

• Pusat pergudangan dan ekspedisi

11 10 13 12 15 16 17 18 19 20 14


(13)

13 menggebrak bidang keilmuan dalam bidang Teknologi Kelautan yang sangat potensial di Nusantara dan Sumatera utara khususnya

Keberadaannya juga dapat menjadi area rekreasi, didukung dengan keberadaan Pesona Pantai dan terumbu Karang dan sektor Perikanan yang ada di Pantai Utara sumatera utara, sehingga keberadaanya dapat diakses dan menarik minat masyarakat lokal dan Internasional karena posisinya ya g berhadapan dengan Selat malaka dan Negara tetangga seperti Malaysia, tahiland dan singapura.

Menyadari akan hal ini maka perlu dipikirkan sarana akomodasi yang dapat menarik serta mendukung sektor pariwisata dan Ilmu kelautan di kawasan wisata pantai utara dengan judul Medan Marine Park” sebagai ajuan judul tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi yang dapat mendukung sektor pariwisata dan studi penelitian kelautan, karena dalam membicarakan pariwisata kita tidak dapat terlepas dari sektor akomodasi seperti hotel, resort dan sejenisnya.

1.10 MAKSUD DAN TUJUAN

Tujuan dari perancangan proyek ini adalah :

1. Menjadi sebuah pusat pariwisata dan akomodasi pantai dan studi kelautan yang unggul di Asia Tenggara untuk penelitian dan pengembangan ilmu kelautan dan pariwisata, berkualitas tinggi dan profesional untuk memperkuat perkembangan teknologi kelautan di Indonesia.

2. Pusat data, informasi dan dokumentasi, berkenaan dengan isu dan kegiatan di bidang pesisir dan kelautan serta sebagai wadah komunikasi antar lembaga di Provinsi Sumatera utara

3. Membuat sebuah kawasan teluk modern yang terpadu untuk kegiatan akomodasi teknologi, penelitian dan research kelautan dan pariwisata di daerah Sumatera utara 4. Memberikan sebuah tempat penelitian kelautan dan penginapan baru bagi para ahli

dan ilmuan,serta pengunjung ataupun wisatawan yang ada di kawasan Wisata pantai sebuah tempat research dan penginapan yang letaknya sangat strategis dengan jaminan kenyamanan dan pemandangan ke arah selat malaka


(14)

5. Memberikan Imej baru yang lebih dinamis,modern dan kota yang berkembang ke arah teknologi dan pariwisata daerah

6. Merangsang masyarakat maupun pemerintah dalam meningkatkan kuliatas pariwisata kota yang memiliki prospek ekonomi yang besar dimasa mendatang. 7. Menarik wisatawan lokal , nasional dan internasional sebanyak – banyaknya untuk

berkunjung / menginap di dalamnya.

8. Membantu pemerataan pembangunan dan menjadi magnet baru bagi kota untuk pengembangan kawasan yang lebih maju

9. Meningkatkan pendapatan daerah Sumatera utara dan Devisa Negara.

1.11 MASALAH PERANCANGAN

Adapun rumusan masalah dalam perencanaan Medan Marine resort & research “ :

1. Bagaimana mendesain sebuah kawasan tepi air modern yang hidup akan kegiatan akomodasi pariwisata,hotel, resort dan teknologi penelitian kelautan , 2. Bagaimana mendesain kawasan berteknologi dan berwisata waterfront yang

menyelaraskan kondisi alam dengan bangunan

3. Bagaimana menciptakan fungsi bangunan resort dilahan pinggiran pantai teluk yang juga mengambil bagian perairan dari pantai.

4. Bagaimana menciptakan kualitas ruang luar dan dalam yang layak dan nyaman disesuaikan dengan tema

5. Bagaimana mendesain sebuah resort yang sesuai dengan kebutuhan akomodasi yang ada pada kawasan kota.

6. Bagaimana mewujudkan desain yang serasi dan mampu mencerminkan karakter kegiatan yang ditampung didalamnya sesuai dengan tema yang dipilih

A. Masalah bangunan 1. Programming

Bagaimana cara membuat program ruang yang sesuai untuk menampungaktifitas penginapan, wisata dan studi penelitian kelautan

2. Sirkulasi

Bagaimana merencanakan sirkulasi yang paling efektif dalam bangunan danluar bangunan yang mendukung kegiatan wisata dan bisnis penginapan parawisatawan.


(15)

15 3. Bentuk bangunan

Bagaimana mendesain bentuk bangunan yang tetap memanfaatkan potensi site yang ada misalnya faktor alam air yang sangat dominan yaitu angin, air,sinar matahari, vegetasi dimana semua faktor tersebut harus mendukungbangunan dan bukan merugikan bangunan di kemudiannya.

B. Masalah Lingkungan

Bagaimana mewujudkan bentuk desain yang serasi dengan lingkungan setempat. Selain aspek ekosistem air tropis juga harus menjadi prioritas utama yang merupakan daya tarik utama dari tapak, dimana pembangunan harus memanfaatkan potensi alam sekitar dan biota yang ada.2

C. Masalah struktur

Bagaimana merencanakan sistem struktur bangunan yang tepat pada perubahan yang ada. Dimana metode konstruksi yang ada harus ramah terhadap lingkungan dan bangunan nantinya juga harus memperhatikan ekosistem yang ada. Pendekatan struktur di sini adalah struktur yang efisien dan mengaplikasi material yang bersifat ekologis di waterfront dan kemandirian bangunan ini.3

D. Hal-hal prinsipil apa yang membedakan hotel Resort dengan jenis penginapan lainnya.

E. Hal hal prinsipil mengenai pusat studi kelautan dan persyaratan teknisnya F. Pengaturan gubahan massa dan komposisi bangunan yang efisien dan

efektifmenurut sirkulasi proses untuk menciptakan lingkungan hotel yang ideal bagipengguna dan tanggap lingkungan.

G. Kajian akan ilmu arsitektur, hal ini perlu dilakukan dalam mengkaji

kebutuhankebutuhanruang dan fasilitas apa saja yang dibutuhkan dalam sebuah bangunan hotel

1.12 PENDEKATAN

Adapun pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah perancangan ini adalah :

1. Pemilihan lokasi, lokasi yang dipilih yang berada di kawasan Ekonomi Percut dimana pada lokasi ini merupakan kawasan yang direncanakan dlam bentuk

2

Guiding Principles of Sustainable Design (1993), hal.15 3


(16)

kawasan industri dan perdagangan sehingga diprediksikan akan menjadi kawsan yang sangat berkembang.

2. Kawasan ekonomi percut direncanakan dalam bentuk kawasan industri dan perdagangan untuk memanfaatkan peluang dan potensi yang ada dengan rencana pengembangan KIM,KI Lamhotma,KI Pantai Labu serta jalan Trans Sumatra Bagian Utara sehingga posisinya menjadi sangat strategis.

3. Survey, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk mendapatkan data-data yang akurat dari lokasi tersebut disertai dengan mengadakan studi literatur sebagai penambah dari data-data yang didapat di lokasi tersebut.

4. Studi literatur yang berkaitan langsung dengan wacana sehingga dapat memberikan masukan dan memperkuat dibangunnya Medan Marine Park

1.13 LINGKUP DAN BATASAN

Perencanaan kebutuhan fasilitas Medan marine park perlu diberikan batasan dan asumsi dengan tujuan pembahasan perancangan yang lebih terarah. Adapun batasan perencanaan adalah :

1. Tapak yang digunakan dianggap milik pemilik proyek dan telah siap untuk dibangun, proses pemilikan, pengosongan tanah dan sebagainya tidak dibahas.

2. Penghitungan biaya dan manajemen proyek tidak dibahas.

3. Fasilitas, kebutuhan ruang, dan fasilitasnya ditentukan berdasarkan studi banding dan studi literatur maupun survey, data-data yang diperoleh dianggap benar dan relevan, sedangkan data yang kurang lengkap diambil dari proyek sejenis dan asumsi.

4. Pengguna bangunan adalah wisatawan domestik dan manca negara.

5. Asumsi pengembangan kepariwisataan kelautan di indonesia semakin maju dan meningkat

1.14 ASUMSI ASUMSI

Dengan mempertimbangkan bahwa kasus proyek bersifat fiktif, maka dibutuhkan asumsi-asumsi sebagai dasar perencanaan dan perancangan proyek, diantaranya :

1. Kepemilikan bangunan pusat penelitian dimiliki oleh pemerintah,sedangkan hotel resort dimiliki oleh swasta/perseorangan


(17)

17 2. Kondisi tapak diasumsikan berupa lahan kosong ,tepi pantai dan layak untuk didirikan bangunan dengan peruntukkan lahan sesuai dengan RUTRK Kabupaten deli serdang,Provinsi Sumatera Utara

3. Turis Lokal dan Manca negara serta pariwisata pantai semakin meningkat seiring pertambahan penduduk dan beroperasinya bandara International Kuala namu


(18)

1.15 KERANGKA BERFIKIR • • • • • • • • • Latar Belakang

Perlu adanya pusat Pariwisata Bahari dan penelitian Kelautan di Sumatera Utara

Perlu adanya Akomodasi bagi peneliti untuk melakukan research mengenai Biota Laut sebagai sumber pariwisata.

Urgensi sistem pemantauan dan teknologi penanggulangan dan pemeliharaan biota laut Pantai Utara Sumut merupakan kota yang wisata baharinya belum dikelola dengan baik

pendidikan awal bagi masyarakat kota medan yaitu menggabungkan Sarana rekreasi dan pariwisata dengan pusat studi kelautan.

Adanya Isu Pon 2020 sehingga kebutuhan akomodasi dan kunjungan wisata meningkat

1. Menjadi sebuah pusat pariwisata dan akomodasi pantai dan studi kelautan yang unggul di Asia Tenggara

2. Pusat data, informasi dan dokumentasi, berkenaan dengan isu dan kegiatan di bidang pesisir dan kelautan

3. Membuat sebuah kawasan teluk modern yang terpadu untuk kegiatan akomodasi teknologi, penelitian dan research kelautan

4. Memberikan sebuah tempat penelitian kelautan dan penginapan baru bagi para ahli dan ilmuan, 5. Memberikan Imej baru yang lebih

dinamis,modern dan kota yang berkembang ke arah teknologi dan pariwisata daerah

6. Merangsang masyarakat maupun pemerintah dalam meningkatkan kuliatas pariwisata kota yang memiliki prospek ekonomi yang besar dimasa mendatang.

7.

Menarik wisatawan lokal , nasional dan internasional sebanyak – banyaknya untuk berkunjung / menginap di dalamnya.

Analisa

Analisa kondisi tapak Analisa Fungsional Analisa Teknologi

Prinsip tema dalam desain Konsep Perancangan

Konsep dasar

•Konsep Perancangan Tapak •Konsep Perancangan Bangunan •Konsep struktur bangunan •Konsep utilitas bangunan Pra Perancangan

Penzoningan

Pendekatan teoriarsitektur

Ide/Gagasan : Medan marine park

Tema Perancangan : Arsitektur Hijau

Design Skematik Perumusan Masalah

Bagaimana mendesain sebuah kawasan tepi air modern yang hidup akan kegiatan akomodasi pariwisata,hotel, resort dan teknologi penelitian kelautan ,

Bagaimana mendesain kawasan berteknologi dan berwisata waterfront yang menyelaraskan kondisi alam dengan bangunan

Bagaimana menciptakan fungsi bangunan resort dilahan pinggiran pantai teluk yang juga mengambil bagian perairan dari pantai.

Bagaimana menciptakan kualitas ruang luar dan dalam yang layak dan nyaman disesuaikan dengan tema

Bagaimana mendesain sebuah resort yang sesuai dengan kebutuhan akomodasi yang ada pada kawasan kota.

Bagaimana mewujudkan desain yang serasi dan mampu mencerminkan karakter kegiatan yang ditampung didalamnya sesuai dengan tema yang dipilih

Pengumpulan Data Survey Lokasi :

Pemilihan lahan yang sesuai Kondisi lahan yang ada Survey Literatur :

Data RTRW Data Arsitek


(19)

19 1.16 KRITERIA PEMILIHAN LOKASI

Untuk memilih lokasi site yang sesuai, maka harus mempertimbangkan beberapa kriteria sehingga diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi penggunanya. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya:

1. Akses menuju lokasi (hubungannya dengan sarana transportasi)

a. Pencapaian harus relatif mudah dan dekat dengan jalan utama serta transportasi yang mudah di akses.

b. Kondisi jalan yang baik, sehingga transportasi yang menuju ke lokasi berjalan dengan lancar.

2. Luas Lahan

Harus memadai dan cukup untuk menampung seluruh fasilitas yang telah direncanakan.

3. Kelengkapan sarana dan prasarana kawasan yang meliputi: a. Infra struktur

b. Utilitas kawasan harus bisa memenuhi semua kebutuhan yang ada pada fasilitas olahraga dan fasilitas penunjang lainnya.

4. Persyaratan lain

Lokasi harus cocok digunakan sebagai tempat pusat penelitian dan pengembangan kelautan serta pariwisata kelautan


(20)

1.17 SISTEMATIKA PEMBAHASAN LAPORAN

Sistematika pembahasan ini meliputi: Bab I. Pendahuluan

Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan yang meliputi: latar belakang, maksud dan tujuan pembahasan, sasaran, pendekatan, batasan masalah, kerangka berpikir dan sistematika pembahasan.

Bab II. Deskripsi Proyek

Berisi terminologi judul, alternatif lokasi, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.

Bab III. Elaborasi tema

Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.

Bab IV. Analisa

Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema dan kesimpulan.

Bab V. Konsep Perancangan

Berisi konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.

Bab VI. Perancangan Arsitektur


(21)

21 BAB II

DESKRIPSI PROYEK 2.1 UMUM

2.1.1 Judul dan Pengertian Judul

Judul dari proyek ini adalah “Pantai Labu Marine Resort & Research “ di Pantai Labu,Deli serdang Sumatera Utara

1. Pantai labu : daerah pinggir pantai pantai , nama Daerah pariwisata di kabupaten Pantai Labu,Deli serdang Sumatera Utara

2. Marine :

a. berasal dari bahasa inggris yang artinya kelautan,

b. kumpulan air asin (dl jumlah yg banyak dan luas) yg menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau; (nomina)4

c. perihal yg berhubungan dng laut: pekan wisata bahari5

d. Secara terminologi pengertian kelautan mencakup aspek yang sangat luas yaitu termasuk ruang/wilayah udara di atas permukaanair laut, pelagik (daripermukaan sampai 200 m kolom air), mesopelagik (pelagik sampai kedalaman 500m), abisal (kedalaman 500 – 700 m) hingga mencapai dasar laut (under the sea)yang dikenal sebagai landas kontinen Segala Hal yang berhubungan dengan laut,sumberdaya alam tepi pantai dan di dalam Laut6 3. Resort : Hotel yang diperuntukkan bagi tujuan pariwisata dan dan bersantai (rekreasi)

4. Research : riset, Penelitian, pengembangan keilmuan

Jadi “Medan Marine Resort & Research” merupakan sebuah tempat Kawasan wisata Tepi Pantai berupa Hotel resort dan rekreasi kelautan serta menggabungkannya dengan sektor penelitian dan laboratorium bidang Kelautan berupa pengembangan teknologi kawasan Pantai dan biota laut

2.1.2 Lokasi Perancangan

Proyek perancangan tugas akhir ini berlokasi di Kecamatan pantai Labu Kabupaten,Deli serdang Sumatera Utara.

Lokasi : Pantai labu

4http://www.kamusbesar.com/22630/ 5

http://www.artikata.com/arti-370085-kelautan.html

6


(22)

Kecamatan : Pantai Labu Kabupaten : Deli Serdang

GSB :

a. GSB Jalan = 15 Meter b. GSB Garis Pantai = 50-100 meter KDB : 20% - 30%

Kontur : Relatif Datar , <2%

Koordinat : 2°02' -3°0' LU dan 97°04' – 98°12' BT Lebar jalan : Jalan Kolektor Primer, 15 meter Batas Batas Site :

a. Batas Utara : Selat Malaka b. Batas Selatan : Beringin

c. Batas barat : Pusat kecamatan Pantai Labu

d. Batas Timur : Perkebunan PTAnugrah Tambak Prakasindo

Jarak tempuh Ke Lokasi

• Dari Ibukota kabupaten Deli serdang Sumatera Utara : 10 km • Jarak Ke Bandara Kuala namu : 12 km • Dari Ibukota Profinsi Sumatera Utara : 47 km

• Ketinggian Site : Datar , <2%

Lokasi Perancangan Pusat Pemerintahan dan Ibu Kota

Kecamatan Pantai Labu,Deli serdang Sumatera Utara

Masa tempuh perjalanan sekitar 30 menit dari pusat kecamatan


(23)

23 2.1.3 Alasan Pemilihan Lokasi

Adapun Alasan pemilihan lokasi diantaranya

1. Terletak di kawasan Mebidang-Ro sebagai pusat Kegiatan Nasional (PKN) sekaligus sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN)

2. Lokasinya terletak di Jalan Lintas Pantai Labu berdekatan dengan MasterPlan Kawasan Ekonomi Percut

3. Merupakan Bagian Kawasan Perencanaan Metropolitan Mebidangro 20277

4. Merupakan pantai terdekat dengan bandara Internasional Kuala Namu sehingga posisinya menjadi sangat strategis

5. Memiliki panorama kelautan yang indah dan merupakan kawasan pariwisata unggulan Deli serdang Sumatera Utara

6. Berada di daerah Pantai Selat Malaka dengan hutan bakau dan hutan tropis sebagai buffer sehingga posisinya menjadi strategis

7. Merupakan kawasan berkembang berdasarkan prediksi Perencanaan Kawasan Ekonomi Percut,karena akan menjadi salah satu kota satelit tersibuk di Provinsi Sumatera utara

8. Dekat Dengan Bandara Internasional Kuala Namu (sekitar 30 menit waktu tempuh perjalanan darat)

9. Strategis karena berbatasan dengan Negara Tetangga Malaysia,Singapura dan Thailand,sehingga merupakan jalur wisata dan penyebrangan laut yang sangat ramai

10. Metropolitan Mebidang-Ro berada di Wilayah Sumatera Bagian Utara memiliki kedudukan strategis terhadap pengembangan Segitiga Ekonomi Regionit lndonesia - Thailand - Singapura (lMI-GT)

7


(24)

Pencapaian menuju Loka

1.Lokasi IPAL Industri 2.Rencana Industri

3. Kawasan Ekonomi Percut 4. MICE

5. Pantai labu,Deli Serdang Lokasi Site

Kabupaten deli Serdang

Posisinya sangat menguntun karena berbatasan denga kaw ekonsomi percut,Sei Tuan Kabu Deli serdang Sumatera uda Keberadaan Kuala Namu Intern Airpot akan menjadi Magn perkembangan kota modern dapat diprediksikan kawasan in

sangat berkembang di Bagian Gambar Lokasi Site Perancanga Menuju Sei

Tuan,kawasan Ekonomi Percut Ke Belawan

Gambar Kawasan Ekonomi p

kasi Site Perancangan Kuala namu Internasional Airport tungkan kawasan Kabupaten udara. ternational agnet ern yang an ini akan

ian Utara ngan

mi percut

Medan, 7 Jam perjalanan darat

Ke perbaungan & Lubuk Pakam

Ke pantai cermin


(25)

25 2.1.4 Kondisi Eksisting Site Perancangan

1. Pinggir pantai dengan perahu nelayan

2. Pantai dengan kemiringan landai dengan sebagian daratan yang mengalami air laut surut 3. Muara sungai pertemuan dengan air laut

4. Pantai labu

2

1

4

3


(26)

2.1.5 Sekilas mengenai MEBIDANGPRO

lstilah Metropolitan Mebidangro mulai diperkenalkan pada Tahun 2008 yang diartikan sebagai MEdan-Binjai-Deli serDANG dan KaRO' setelah perubahan batas terkait masuknya sebagian Kabupaten Karo, meliputi Kecamatan Dolat Rakyat, Kecamatan Merdeka, Kecamatan Brastagi dan Kecamatan Barus Jahe, dimana sebelumnya hanya meliputi MEdan-Binjai-Deli SerDANG atau biasa disingkat Metropolitan Mebidang.

Kebijakan Tata Ruang Nasional menempatkan Metropolitan Mebidang-Ro sebagai pusat Kegiatan Nasional (PKN) sekaligus sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) dengan fokus pengembangan kegiatan ekonomi. Metropolitan Mebidang-Ro berada di Wilayah Sumatera Bagian Utara memiliki kedudukan strategis terhadap pengembangan Segitiga Ekonomi Regionit lndonesia - Thailand - Singapura (lMI-GT). posisinya yang strategis ini menjadi perhatian penting dalam pengembangan Metropol ita n Mebida ng_Ro kedepan.

Sebagai PKN dan KSN Ekonomi, telah disiapkan Rencana Pengembangan Metropolitan Mebidang_Ro sampai tahun 2O3O, agar mampu menjadi pusat pelayanan ekonomi skala Nasional yang mampu bersaing dengan pusat pelayanan ekonomi Regional

Medan adalah contoh

Pembangunan daerah urban Pada akhir abad ke sembilan belas yang diPrakarsai perusahaan swasta dan murni dibentuk oleh usaha non-pemerintah kolonial.( Passch er. Medan dalam Nas 1 995 : 50)


(27)

27 IMT-GT. Disamping mampu memberikan pelayanan yang prima untuk penduduk Metropolitan Mebidang-Ro.

Wilayah Metropolitan Mebidang-Ro seluas 301.697 Ha meliputi wilayah administrasi Kota Medan, Kota Binjai,Kabupaten Deli Serdang dan sebagian Kabupaten Karo. Pada tahun 2009 jumlah penduduk mencapai 4.2 juta Jiwa. Dengan perkiraan pertumbuhan penduduk selama 20 tahun terakhir sebesar 30,95%, menjadikan jumlah penduduk Metropolitan Mebidang-Ro pada tahun 2029 diperkirakan mencapai 5.5 juta Jiwa. Dari daya dukung fisik dasar, Metropolitan Mebidang-Ro memiliki lahan potensial dikembangkan untuk kegiatan perkotaan sekitar 113.280 Ha (37,55%) Diperkirakan daya tampung kawasan Metropolitan Mebidang-Ro mencapai 6,8 jt jiwa.8

Metropolitan Mebidang-Ro Didukung keberadaan bandara Kuala Namu ( Dalam Proses Pembangunan Sebagai pengganti bandara Polonia, bandara Kualanau ditetapkan Sebagai bandara Internasional dengan Hierarki Pusat Pengumpul Skala primer (KM 11 Tahun 2010 Tatanan Kebandaraan nasional). Bandara Kualanamu direncanakan memiliki kapasitas pelayanan untuk penerbangan pesawat type B 747-400 dengan rencana luas wilayah bandara minimal 1.365 Ha. Metropolitan Mebidang-Ro juga didukung keberadaan Pelabuhan Laut internasional (PP no 26 Tahun 2008, Rencana tata ruang Wilayah Nasional)

Keberadaan Bandara Kuala namu dan pelabuhan Laut Belawan menjadi orientasi pembangunan ekonomi metropolitan Mebidang-Ro kedepan melalui pencadangan kawasan ekonomi pada Koridor Kuala namu Belawan secara terpadu.Metropolitan Mebidangro juga didukung pusat pusat primer pada lokasi strategis yang terintegrasi dengan sistem transportasi primer ( Jalan Tol, jalan Bebas Hambatan dan Jalan Arteri primer) dan pusat pusat sekunder yang berfungsi sebagai pusat pelayanan permukiman sekaligus berfungsi mendukung keberadaan pusat pusat primer.

Dalam melaksanakan pengelolaan kawasan Metropolitan, penguatan kelembagaan eksisting melalui pola kerjasama daerah menjadi perhatian penting terkait implementasi penguatan kelembagaan berorientasi pada sinergitas program pembangunan,Kepastian Hukum dan memperpendek gairah investasi di wilayah metropolitan Mebidang-Ro.9

8

Metropolitan mebidangro visi 2027 Perpres no 62 Tahun 2011 Tentang RTRW Kawasan Perkotaan Mebidang-Ro

9

Metropolitan mebidangro visi 2027 Perpres no 62 Tahun 2011 Tentang RTRW Kawasan Perkotaan Mebidang-Ro


(28)

2.1.6 Visi Metropolitan Mebidang-Ro 1. Ekonomi Internasional

Berperan strategis dalam perekonomian Sumatera Bagian Utara dan Perekonomian Internasional terkait keberadaan Lintas Selat Malaka Sebagai Kawasan strategis Nasional

2. Hijau

Metropolitan Mebidang-Ro akan menjadi pelopor pembangunan metropolitan di Indonesia melalui Revitalisasi dan Pengembangan kawasan hijau serta pemanfaatan teknologi Transportasi yang Ramah Lingkungan

3. Aksesibilitas dan Terkoneksi

Seluruh pusat Kegiatan di metropolitan Mebidang-Ro mudah dijangkau dengan didukung sistem transportasi umum yang handal dengan memanfaatkan moda kereta api dan angkutan jalan Raya

Menciptakan kenyamanan pejalan kaki dan penyelenggaraan jalur sepeda apada setiap lingkungan pusat kegiatan menuju pusat pelayanan transportasi umum.

2.1.7 Tujuan Mebidangro

Pengembangan Metropolitan sebagai bagian pencapaian tujuan Pembangunan Nasional

2.1.8 Rencana Struktur Ruang

Peta konsep Struktur ruang 2027

Definisi Kawasan perkotaan dan kawasan perkotaan disekitarnya

1. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan inti ditetapkan sebagai pusat kegiatan-kegiatan utama dan pendorong pengembangan kawasan perkotaan di sekitarnya.

2. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan di sekitarnya ditetapkan sebagai penyeimbang (counter magnet) perkembangan kawasan perkotaan inti.


(29)

29 Rencana struktur ruang

Kawasan Perkotaan Percut,Sei Tuan Kabupaten Deli serdang


(30)

1. Sistem Pusat Pemukiman

2. Sistem Jaringan Transportasi

Sistem Jaringan Transportasi untuk meningkatkan pergerakan orang dan barang serta memfungsikannya sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi

A. Sistem jaringan jalan


(31)

31 B. Sistem jaringan Transportasi Laut

Tatanan Kepelabuhan

Tatanan kepelabuhana berfungsi sebagai tempat alih muat penumpang, tempat alih muat barang, pelayanan angkutan untuk menunjang kegiatan Perikanan, industri perkapalan, dan pangkalan angkatan laut (LANAL) beserta zona penyangganya.

Tatanan kepelabuhanan meliputi: 1. Pelabuhan umum .

• Pelabuhan utama yaitu Pelabuhan Utama Belawan di Kecamatan Medan Belawan di Kota Medan; dan Pelabuhan pengumpan yaitu Pelabuhan Pantai Labu dan Pelabuhan Rantau Panjang di Kecamatan Pantai Labu, serta Pelabuhan Percut di Kecamatan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang

• Diharapkan Sistem pelabuhan ini dapat berkoordinasi dalam supporting & suplai barang diantara keduanya dan menjadi jalu penyebrangan laut &pelabuhan (marina)

C. Sistem jaringan transportasi Udara

• Tatanan kebandarudaraan ditetapkan dalam rangka melaksanakan fungsi bandar udara untuk menunjang kelancaran, keamanan dan ketertiban arus lalu lintas pesawat udara, penumpang, kargo dan/aLau pos, keselamatan penerbangan, tempat perpindahan intra dan/ alau antarmoda, serta mendorong perekonomian nasional dan daerah • Tatanan kebandarudaraan terdiri atas bandar udara umum yaitu

Bandar Udara lnternasional Kuala Namu di Kecamatan pantai Labu dan Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang


(32)

(33)

33 DS5 Percut sei Tuan

Kuala Namu airport Dari bandara Kuala Namu

menuju pantai labu dan Kota DS5 Percut Sei Tuan dihubungkan jalan Arteri


(34)

5. Sistem Jaringan Air

Sistem jaringan sumber daya air ditetapkan dalam rangka pengelolaan sumber daya air yang terdiri atas konservasi sumber daya air pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. Sistem jaringan sumber daya air terdiri atas sumber air dan prasarana sumber daya air

Sumber air yang potensial untuk melayani kawasan adalah 1. WS DAS Deli Percut,Das Sei Serdang,DAS Bedagai 2. Waduk Namobatang di Hulu Sungai Deli di deli serdang 3. Waduk lau simeme di Hulu Sungai Percut di deli serdang 4. Waduk beranti di Deli Serdang

DAS Percut

DAS Batang Kuis DAS Percut ini diharapkan menjadi

sumber pengairan sekaligus area resapan

air saat banjir

Area resapan dibantu DAS batang Kuis


(35)

35 4. Sistem Jaringan Air Minum (SPAM)

5. Sistem Jaringan air Limbah Kawasan masuk dalam

Zona pelayanan Air Bersih PDAM TirtaDeli,

TirtaNadi dan IPA Sei Ular

Instalasi pengolahan Air Limbah (IPAL) Masuk

dalam Zona Wilayah Medan II


(36)

5. Sistem Pengolahan Smpah

6. Sistem jaringan Energi Lokasi TPA terdekat

dengan lokasi adalah TPA Batang Kuis di kecamatan batang kuis

di Kabupaten deli Serdang

Lokasi TPST dan TPA sampah regional yang

melayani Kawasan Perkotaan Mebidangro

ditetapkan di Kabupaten Deli

Serdang.

Jaringan Pipa Minyak dan gas Bumi berupa Depo Minyak bumi di kecamatan Labuhan Deli di Kabupaten deli

serdang

Pembangkit Tenaga Listrik berupa PLTU Merbau di kabupaten

Deli Serdang

Jaringan transmisi Gl Kuala Namo di Kecamatan Pantai


(37)

37 7. Sistem Jaringan komunikasi

Sistem Jaringan telekomunikasi ditetapkan dalam rangka meningkatkan aksesibilitas masyarakat dan dunia usaha terhadap layana telekomunikasi meliputi jaringan terestrial dan jaringan satelit

Sistem Jaringan telekomunikasi meliputi Sentral Telepon Otomat di Kabupaten Deli Serdang

Pusat Automasi Sambungan

Telepon

Menara telekomunikasi

BTS untuk pemanfaatn secara bersama

sama antar operator

Kantor Pos besar

Sistem Jaringan telekomunikasi meliputi Sentral Telepon Otomat di Kabupaten Deli Serdang


(38)

Arahan pengendalian pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Mebidang-Ro

Pengembangan akses strategis mebidang-Ro Pembangunan sistem

jaringen angkutanmassal berbasis jalan dan kereta api yang menghubungkan antar pusat kegiatan sekunder.

1. Peningkatan kapasitas pelabuhan dan bandara internasional. 2. Pengembangan

jaringan KA

denganpelabuhan laut maupun bandara dalam rangka mendukung

integrasiantar moda 3. Pengembangkan

jaringan kereta apiuntuk angkutan barang ya ng potensiat.

4. Pengembangan

jaringan Kereta apiperkotaan.


(39)

2.2 KAWASAN EKONOMI PE Kawasan Ekonomi Per pergudangan untuk memanfa rencana pengembangan KlM, bagian utara kawasan.

1.Lokasi IPAL Industri 2.Rencana Industri

3. Kawasan Ekonomi Percut 4. MICE

5. Pantai labu,Deli Serdang

Konsentrasi di bagian kawasan sebagai respon peluang-peluang pengemb sebagaimana yang telah diu pada bagian

konsep pengembangan kaw Pengembangan pola industri dan pergud dilakukan melalui dua bentuk pengembangan yaitu;

• Koridor industri pergudangan di sepa jalur Trans Sumatera, kawasan industri fa khusus di KIM

• Kawasan-kawasan di s KIM di bagian utarakawa

I PERCUT

ercut direncanakan dalam bentuk kawasa faatkan peluang-peluang dan potensi yang ad M, Kl Lamhotma, Kl Pantai Labu serta Jalan T

Gambar Kawasan Ekonomi p

utara on atas bangan diuraikan awasan. ruang udangan tuk pola dan sepanjang ra, serta fasilitas i sekitar wasan.

39 asan industri dan ada dengan adanya n Trans Sumatera di

Lokasi perancangan


(40)

Rencana Pola Tata Ruang Kecamatan Percut Sei Tuan

MICE

MICE dikembangkan di Kawasan Kota Baru Percut Sei Tuan dikembangkan fungsi campuran yang merupakan integrasi fungsi perumahan dan perdagangan dan jasa dalam satu perpetakan untuk mengakomodasi karakteristik kawasan yang merupakan kawasan dengan intensitas aktifitas yang tinggi serta fungsi dan peran kawasan sebagai pusat metropolitan Mebidangro.


(41)

41 Pengembangan Kawasan mixed use ini ditujukan untuk mengurangi intensitas pergerakan dalam kota sehingga memiliki kedekatan lokasi dengan tempat bekerja

Diharapkan kawasan MICE ini akan menjadi magnet pergerakan manusia yang terintegrasi dengan lokasi wisata proyek prancangan.kawasan ini merupakan kawasan aktifitas Bisnis dimana nantinya membuthkan area untuk berekreasi.Medan Marine park akan menjadi tempat untuk melepaskan lelah dan kejenuhan setelah seharian beraktifitas.

Terkait dengan integrasi kawasan mixed-use dengan pusat fasilitas transportasi terminal regional (Medan Amplas) sehingga terjadi integrasi antara hunian, tempat bekerja, serta pelayanan fasilitas komersial dan fasilitas umum kota. Kawasan-kawasan yang akan dikembangkan menjadi Kawasan-kawasan mixed-use adalah pada pusatpusat pelayanan agar terbentuk pusat pelayanan yang merupakan integrasi dari kegiatan-kegiatan perkotaan.

Pengembangan MICE pada Kawasan Kota Baru Percut Sei Tuan ditujukan untuk menonjolkan Sungai Percut sebagai bagian dari pembentuk pola ruang kawasan. Kondisi topografis kawasan yang datar serta merupakan daerah limpasan airsebelum masuk ke Selat Malaka menjadikan pengembangan blok ini akan bertumpu pada pengembangan kota tepi air (Waterfront City).


(42)

(43)

43 2.3 Kanis kegiatan da aktifitas

2.3.1 Kegiatan Menginap

No KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

1. Utama Kegiatan studi Kelautan kegiatan menginap Kegiatan Wisata

2. tambahan Makan dan Minum

Rekreasi

3. Pelayanan kegiatan administrtif kegiatan pengawasan kegiatan operasional kegiatan keamanan

4. Teknikal Kegiatan pengawasan Kegiatan pemeliharaan

Kegiatan Perawatan dan kebersihan Plumbing dan sanitasi

5. Kelompok Kegiatan berdasarkan kegiatan

Kegiatan di ruang terbuka (outdoor) Kegiatan di dalam ruangan (indoor)

2.3.2 Kegiatan Studi Penelitian kelautan (Marine Research)

No KEGIATAN DESKRIPSI

KEGIATAN

PELAKU KEBUTUHAN RUANG

1. Studi / Penelitian • Penelitian Organisme & Biota laut • Penelitian

Pengawasan dan tanggap Tsunami

• Penelitian Flora Tepi pesisir pantai

• Scientist • Libraryan

• Laboratories • Aquatic Garden • Gellery

• Internet & TV Room • Library

• Living Room

2. Rekreasi • Olahraga • Berenang • Bersantai

• Scientist • Private

Guest

• Gym

• Sea water Pool • Fresh water pool


(44)

• Menyelam • Makan dan

Minum

• Bermain game

• Publict Guest

• Viewing Corridor • Scuba Diving

• Bar & Open Bar terrace • Dining Room &

Cafetaria

• Sea water Plaza • Private game Room

3. Menginap • Tempat beristirahat bagi ilmuan dan para penelitii

• Scientist • Guest

• Scientist bedroom • Rest Room Facilities • Living Room

• Internet & TV Room

4. Service • Area

service,Penduk ung dan utilitas

• Teknisi • Karyawan

• Administrasi Area • Command Control

room

• Dock & Control • Engine Room • Kitchen

• Fresh Watertank room • Pool technical Room • Storage

5. Meeting, konvensi

,Rapat,Konferensi pers

• Tempat

pertemuan,Rap at dan konferensi mengenai studi kelautan atau Konferensi umum

• Auditorium • Meeting Room • Pers Conference


(45)

45 2.3.3 Kegiatan Wisata & Rekreasi Kelautan

No Jenis Wisata Dan Rekreasi Kebutuhan Ruang

1. Dive Center 1. Ruang Penyewaan Peralatan Menyelam 2. Lounge

3. Perpustakaan 4. Penyewaan Perahu

2. Snorkling Penyewaan Alat dan Perahu,Ruang Ganti

3. Berenang Freshwaterpool dan sea water pool

4. Memancing Arena Pancing,Ruang Penyewaan dan Penjualan alat Pancing

5. Sea & Island Tour Penyewaan Perahu

6. Camping Arena Area berkemah dan penyewaan alat

7. Wisata Kelautan Observatorium,Gallery Kelautan

8. Sightseeing Menikmati Panorama dari menara pemantau

9. Flying Fish Wahana Ikan terbang

10. Sea walker Observasi Bawah laut dengan Alat menyerupai

Helm

11. Banana boat Wahana Perahu Berbentuk Pisang

12 Glass bottom Boat Observasi bawah Laut dengan Perahu dengan

lantai Kaca

13. Parasailing Menikmati pemandangan dengan parasut

terbang dan Boat 14. Jetski & Rolling Donut Kendaraan air

Kebutuhan dari ruang rekreasi Laut adalah ruang penyewaan alat, Ruang Ganti dan Locker room,Ruang Pengelola dan admnistrasi


(46)

Jenis wisata dikelompokkan dalam

1. Wisata alam (darat) yaitu piknik menikmati keindahan alam, lintas alam, photo hunting, berkemah dan jenis Wisata Pantai lainnya.

2. Wisata tirta; yaitu diantaranya memancing,berenang,diving, dan berperahu di perairan Pantai

3. Wisata ilmiah; wisata mengunjungi merupakan lokasi marine research dan area observasi floraa dan faunanya


(47)

47 2.4 Studi banding Proyek Sejenis

2.4.1. Golden Palm Tree Resort & Spa – Malaysia

Golden Palm Tree Resort Iconic & Spa terletak di Malaka,berada lurus di sepanjang pantai Malaysia,berlokasi hanya hanya 10 kilometer selatan Kuala Lumpur International Airport.

Menghadirkan total 392 vila melalui jalan laut, Golden Palm Tree Resort & Spa adalah yang terbesar dari jenisnya di seluruh dunia. Bangunan Ini membuka properti pada awal tahun 2011.Resort ini menawarkan restoran, pelayanan kamar, dan bar

Lokasi sangat dekat dengan Kuala Lumpur International Airport yang besar, yang merupakan salah satu Bandara terbaik Asia untuk penerbangan yang terjangkau, ini berarti bahwa resor ini dapat menjadi sangat populer untuk orang dari seluruh wilayah di Asia Tenggara. Vila-vila air yang lebih kecil sehingga menawarkan nilai yang sangat baik dibandingkan dengan butik resort di Maladewa.

Rooms/villas/suites 392 overwater villas

Traveler Palm Villas

o Beds: 2 single beds & 1 day bed o Luas: 560 sq ft (52 m²)

Premiere Traveler Palm Villas

o Beds: 1 king size bed & 1 day bed o Luas: 560 sq ft (52 m²)

Canary Palm Villas (2 bedrooms)

o Beds: 1 queen bed and 2 single beds o Luas: 883 sq ft (82 m²)

Ivory Palm Villas (2 bedrooms + study)

o Beds: 1 king, 2 single beds & 1 day bed o Luas: 1,313 sq ft (122 m²)


(48)

o Bak sunken dengan marmer di Kamr Mandi o Walk-in wardrobe

Royale Palm Villas (3 bedrooms)

o Beds: 1 king, 1 queen, 2 single beds & 1 day bed o Luas: 2,497 sq ft (232 m²)

o Bak sunken dengan marmer di Kamr Mandi o Walk-in wardrobe

o Dermaga dan view

Special features in all rooms

o Wi-Fi: Available free

o Entertainment system: Flat-screen TV o Room service: 24 hours

o Private deck o Sofa and table o Air conditioning o Ceiling fans

o Full-length windows o 5-star amenities

o Facilities

1. Air-conditioning 2. Mini bar

3. Color television

4. Local & satellite television channels 5. Hair dryer

6. International Direct Dial (IDD) telephone services 7. Complimentary coffee and tea making facilities 8. Airport representative

9. Airport transfer on request 10. Baggage storage room 11. Laundry

12. Doctor on call


(49)

49 14. Safe deposit box


(50)

2.4.2 Wakataobi Dive Resort, Onemobaa, kepulauan Wakatobi-Sulawesi Selatan Fasilitas :

• dive center

• ruang penyewaan peralatan menyelam • Lounge

• Perpustakaan

• tipe kamar yaitu villa, deluxe select bungalow, standard beach bungalow, dan garden bungalow


(51)

51 2.4.3 Futuristic Marine Researche Center di Bali oleh Solus4

Sebuah pusat penelitian laut di Bali, Indonesia. Akan dibangun, sebagai sebuah kompetisi desain internasional yang digelar untuk dibuat menjadi kenyataan. Design dari Solus4 perusahaan Desain yang memiliki konsep untuk mengatasi kebutuhan untuk penelitian tsunami dan persiapan dalam menanggapi bencana alam yang disebabkan gempa bumi Samudra Hindia dan tsunami pada tahun 2004.Apa yang mereka lakukan adalah bahwa konsep arsitektur mereka membuat konsep sebuah pusat penelitian laut ramah lingkungan di mana ia akan berdiri di atas 2.500 meter persegi tanah dan para ilmuwan bisa mempelajari, melakukan penelitian dan menginterpretasikan gelombang tsunami. Bangunan berbentuk organik akan tercermin dengan ketinggian gelombang

Pusat bangunan akan dilengkapi laboratorium bawah air, kamar tidur ilmuwan dan taman air, kolam teras kolam renang, kolam air laut (kolam air segar), bar dan auditorium untuk melakukan konferensi pers dan program pengajaran , ruang publik dan swasta dan tangki air untuk menampung air hujan.di Desain futuristik, tapi pertanyaannya adalah


(52)

bagaimana ia akan berdiri di laut? Apakah akan cukup kuat? Apakah Anda pikir itu ambisius?


(53)

53 2.4.4 Marine Research center Kroasia,Bali, AVP architect

Arsitek: AVP_arhitekti Lokasi: Bali, Indonesia

Proyek: Pusat Penelitian Kelautan Bali Pemilik / Klien: Private

Luas Bangunan: 2,638.00 m2 Gambar: AVP_arhitekti

Pulau Bali, tempat tujuan perjalanan yang sangat terkenal, sebagian besar dikenal, yang pantai matahari terbenam dan pantai yang indah. Selain itu, salah satu pandangan yang paling luar biasa adalah gunung berapi yang mengesankan dalam dataran tinggi. Dan akhirnya, warisan arsitektur diwujudkan dalam berbagai bentuk dan bahan dari kuil tradisional yang memberikan bumbu tambahan sebagai salah satu motif yang tak terlupakan banyak pulau yang indah ini.

Tantangan utama yang kita telah menempatkan atas diri kita adalah untuk menggabungkan tradisi dan karakteristik geografis pulau ini dengan tugas arsitektur yang diminta - pusat penelitian Marine atas tsunami. Bagaimana merancang sebuah bangunan dalam suatu lanskap mengesankan (laut, gunung berapi, kuil, matahari terbenam ...) tanpa mempengaruhi keseimbangan seperti itu?

IDE

Ide utama datang dari niat membuat tingkat di atas laut sebagai kurang dominan di cakrawala pantai Kuta, terkenal dengan matahari terbenam nyata itu, tapi simbolis cukup untuk menggabungkan esensi dari pulau Bali dan menjadi tengara baru.


(54)

Konsep kami diperlukan pengembangan lebih lanjut, sehingga dengan menganalisis beberapa proposal, kami sampai pada komitmen yang kuat untuk menggabungkan laut dan daratan; interaksi dari kedua unsur, simbiosis ini penting berlawanan. Dengan demikian, desain pada dasarnya adalah interaksi padat dan cair, darat dan laut. Dengan memotong void pada massa bangunan aslinya, kami menciptakan beberapa ruang yang diisi secara alami dengan air untuk mencapai fungsi kebutuhan yang berbeda dari MRC (laut pusat penelitian), dan di sisi lain, volume padat yang diwujudkan dalam tingkat di atas laut sebagai puncak-puncak gunung berapi, terhubung pada tingkat bawah-laut. Personifikasi yang sama hubungan kekal dari darat dan laut, bumi dan air. Gedung ini juga merespon secara alami terhadap lingkungannya, misalnya: Ketika laut berada pada "fase tinggi gelombang", bangunan menenggelamkan ke laut, yang tertutup oleh air hanya membiarkan melihat empat volume piramida atau "gunung berapi", tapi ketika di "rendah pasang fase", MRC muncul lagi dari dalam laut untuk menyambut udara, matahari dan tamu, sehingga menjadi sebuah bangunan yang berinteraksi dengan proses alam.

PROGRAM RUANG

Program ini terdiri dasarnya dalam mengelompokkan semua fungsi dalam MRC - semipublik, publik dan swasta - dan mengurutkan mereka secara horizontal di seluruh gedung. Hasilnya adalah sebuah divisi dasar dari 3 daerah yang sama pada saat yang sama mendefinisikan jaringan struktural. Kadang-kadang interkoneksi berbagai program (sebagai volume) tetapi bagian dalam keseluruhan masih melestarikan fungsi yang diberikan dominan nya.

ZONA RUANG

Akses utama adalah di 0,00 (di atas permukaan laut) platform di mana kami menghasilkan sebuah persegi terbuka (hanya di atas kolam air laut) dengan lantai kaca untuk publik untuk menikmati, mengumpulkan dan mengamati bangunan dan sekitarnya. Kemudian, pengunjung terus menuju auditorium di tingkat -3,00. Di dalam mereka mengalami berkat suasana indah dan unik untuk 2 kolam berbeda (air laut kolam renang dan taman air) yang mengelilingi auditorium saat menerima kuliah ramah yang memperkenalkan mereka untuk pekerjaan dalam MRC. Pengunjung kemudian diarahkan menuju koridor tertutup dengan pandangan overhead untuk mengamati para ilmuwan di dalam laboratorium mereka. Akhirnya, mereka bebas untuk mengunjungi kafe dan fasilitas kamar kecil yang mudah dicapai dari tingkat ini melalui komunikasi vertikal. Sirkulasi ilmuwan dicapai melalui koridor pada tingkat -6, 0 dan -10, 0. Dengan demikian, ilmuwan memiliki akses langsung ke seluruh luas MRC tanpa mengganggu komunikasi publik.


(55)

55 Layout Plan

BAHAN MATERIAL

Penggunaan bahan yang cukup memainkan peran penting dalam ide membuat tengara simbolis, yang dalam kasus khusus ini dicapai dengan menggunakan motif kerajinan daerah, warna dan tekstur karakteristik untuk Pulau Bali. Konsep keberlanjutan hadir dengan kemungkinan mengurangi berkat konsumsi energi pada penggunaan teknologi terbaru dalam fasad matahari, ventilasi alami dan kilat (di atas air), pengelolaan sistem daur ulang limbah dan air. Semua ini menuju pencapaian sebuah bangunan yang merespon tidak


(56)

hanya dari segi bentuk arsitektur dan desain, tapi itu memberikan teladan untuk menjadi sebuah bangunan yang bekerja dalam keseimbangan dengan lingkungan alamnya.


(57)

57 BAB III

ELABORASI TEMA

3.1 Pengertian Arsitektur Hijau

Arsitektur Hijau Berasal dari kata “Arsitektur” dan “Hijau” yang memiliki pengertian sebagai berikut

a. Arsitektur

Architecture berasal dari Arsitektur berakar dari bahasa Yunani 1. Arche : yang asli, yang utama, yang awal

2. Tektoon : sesuatu yang berdiri kokoh, tidak roboh, stabil, dsb.

3. Archetektoon : pembangun utama, tukang ahli bangunan yang utama.2

• Menurut Le Corbusier Arsitektur adalah pengaturan massa yang dilakukan dengan tepat, penuh pemahaman dan magnifisen. Massa- massa itu disatukan dan ditonjolkan dalam suatu penyinaran cahaya, kubus, kerucut, silinder, piramid, yang merupakan bentuk- bentuk primer yang kegunaannya jelas

• Sedangkan menurut Louis I.Khan Arsitektur adalah pemikiran- pemikiran yang matang dalam pembentukan ruang. Pembaharuan arsitektur secara menerus disebabkan adanya perubahan konsep ruang

• Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut (id.wikipedia.org/wiki).

b. Arsitektur Hijau

Green Architecture adalah sebuah gerakan yang dilakukan dalam rangka menggunakan langkah-langkah yang berusaha semaksimal mungkin tidak merusak alam dan mengembalikan manusia ke dalam kehidupan yang nyaman serta sehat

Ciri-ciri Arsitektur hijau antara lain : a. Peka terhadap lingkungan

b. Konservasi energi (mengkonsumsi energi seminim mungkin) c. Mengusahakan pencahayaan alami


(58)

e. Mengusahakan penghawaan alami

f. Memakai material daur ulang atau material yang ekologis

. Prinsip - prinsip Arsitektur hijau menurut Brenda dan Robert Vale, yaitu : a. Konservasi energi

• Bangunan seharusnya meminimalkan penggunaan kebutuhan akan energi.

• Perlindungan sumber daya alam.

• Pendayagunaan alam sebagai sumber energi bagi keperluan studi dan rekreasi.

• Memanfaatkan limbah sebaik-baiknya seperti dengan manjadikan limbah sebagai sumber energi biogas atau pupuk.

• Penentuan lokasi yang paling tepat guna dengan cara pemilihan sumber daya alam yang sesuai dengan kebutuhan dari fungsi bangunan atau proyek.

b. Bekerja sama dengan iklim

• Bangunan bekerja sama dengan iklim dan sumber energi alam.

• Memanfaatkan energi yang tersedia di alam seperti matahari, angin, hujan, dan air.

• Pencahayaan alami pada siang hari. • Penghawaan alami

c. Meminimalisasi sumber-sumber daya baru • Penggunaan material daur ulang.

• Penggunaan material yang dapat diperbaharui.

• Merancang bangunan dari sisa bangunan yang sebelumnya. • Penggunaan material yang ramah lingkungan.

d. Menghargai pemakai

Arsitektur hijau menyadari bahwa pengguna atau pemakai dari bangunan harus diperhatikan kebutuhannya. Untuk itu dilakukan pendekatan yang memperhatikan kenyamanan penggunanya namun selaras dengan prinsip


(59)

59 Arsitektur hijauyang lainnya. Misalnya : daripada menggunakan AC untuk kenyamanan pengguna, sebaiknya menggunakan penghawaan alami untuk menyejukkan ruangnan dengan ventilasi silang. Daripada menggunakan terlalu banyak energi untuk penerangan lampu pada siang hari agar pengguna tetap nyaman beraktifitas dalam bangunan prinsip Arsitektur hijau menerapkan pencahayaan alami.

e. Menghargai site

• Seminimal mungkin merubah tapak. Misalnya dengan mempertahankan kontur tanah.

• Tidak mengambil jalan pintas dengan cara cut dan fill site dalam pembangunan di tapak. Memberi pori-pori bagi tanah agar tetap memiliki aliran udara.

• Menurut seorang arsitek Australia, Glenn Murcutt “Seorang harus menyentuh bumi secara ringan” yang ia kutip dari kata-kata orang Aborigin. Kata-kata ini meliputi interaksi bangunan dan sitenya merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penerapan Arsitektur Hijau. Suatu bangunan yang menghabiskan banyak energi, menghasilkan sumber polusi dan menjadi asing bagi penggunanya tidak menyentuh bumi secara ringan.

f. Holistik

Seluruh prinsip-prinsip arsitektur hijau digabungkan dalam suatu pendekatan holistik pada lingkungan yang dibangun. arsitektur hijau merupakan salah satu aliran dalam arsitektur yang memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup di dalam melakukan proses desain. Arsitektur hijaumuncul sebagai suatu solusi untuk melestarikan lingkungan hidup yang semakin rusak akibat pembangunan yang tidak memperhatikan faktor – faktor lingkungan. Tujuan dari Arsitektur hijauitu sendiri adalah untuk menghasilkan suatu bangunan yang bersahabat dengan lingkungannya dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Hal ini bisa dicapai melalui penerapan konsep arsitektur hijauitu sendiri pada bangunan seprti pengheparun energi , memperbanyak area hijau , menggunakan energi alamiah secara efektif , pendaurulangan air dan lain – lain.


(60)

Dengan penerapan Arsitektur Hijau, dapat menjawab beberapa isu lingkungan global tentang kerusakan lingkungan yang sedang terjadi. Sedangkan penerapan arsitektur hijau pada sebuah proyek berskala urban bertujuan menciptakan sebuah kawasan perkotaan yang ramah lingkungan, yang memiliki tingkat efisiensi energi tinggi dan kebutuhan energi yang minim serta emisi berupa polusi dan panas yang minim pula.

Arsitektur hijau adalah suatu gaya arsitekur yang menghadirkan pandangan dan konsep – konsep tentang pentingnya menghadirkan kondisi lingkungan yang sehat dan nyaman, didalam perncanaan suatu bangunan tersebut. Arsitektur hijau menjadi ciri dari sebuah arsitektur yang didalam perencanaan arsitekturnya memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dan telah berfluktuasi/berkembang dari sebuah simpatik, dan harmonisasi terhadap lingkungan hidup, berintegrasi untuk menjadikan lingkungan hidup sebagai untuk dieksploitasi, eksploitasi tetap dengan keselarasan, harmonisasi, dan adanya hubungan yang saling menguntungkan dari alam terhadap manusia, dalam sebuah bangunan. Menjaga kebersihan lingkungan binaan menjadi gaya dalam karya-karya arsitektur yang hijau.

Green architecture oleh standar Leadership in Energy and Enviromental Design (LEED):

1. Penggunaan pengembangan lahan berkelanjutan, jika mungkin, dapat menggunakan material-material dari bangunan yang telah dibangun dan memelihara lingkungan sekitar. Penggunan roof garden dan penanaman vegetasi di sekitar bangunan dan di dalam site sangat mendukung.

2. Penggunaan pendaur ulang air kotor (air yang telah digunakan) dan penginstalasian bangunan yang dapat menampung air hujan . penggunaan dan penyediaan air perlu dimonitari.

3. Efisiensi energi dapat ditingkatkan dengan cara yang bermacam-macam, contohnya, pengorientasi bangunan untuk mendapatkan keuntungan penuh dari perubahan musim dalam posisi matahari dan menggunakan alternatif energi seperti energi solar dan energi angin.

4. Pengunaan material yang didaur ulang yang tidak memerlukan energy yang banyak untuk membuatnya lagi. Selain itu, dapat juga menggunakan material lokal yang rendah polusi.


(61)

61 5. Pengkontrolan air indoor quality menggunakan fitur-fitur seperti pengkontrolan personal space, ventilasi, pengkontrol suhu, dan menggunaan material yang tidak mengandung gas beracun.

Menurut buku Green Architecture, terbitan Taschen, tahun 2005, standar dari bangunan eco-friendly adalah:

1. Bangunan yang lebih kecil 2. Penggunaan material daur ulang 3. Penggunaan material hemat energy

4. Penggunaan kayu hasil panen daerah sekitar (untuk masa pembangunan dan furnishing) dan menghindari kayu import

5. Menggunakan sistem penggunaan air alternative 6. Perawatan bangunan yang murah

7. Pendaur ulangan bangunan

8. Pengurangan bahan kimia perusak ozon 9. Pemeliharaan lingkungan sekitar

10. Efisiensi energy 11. Orientasi matahari

12. Akses ke transportasi publik

3.2 Interpretasi Tema

Dari beberapa prinsip-prinsip Green Architecture dari beberapa tokoh yang tela diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pokok-pokok pikiran atau prinsip Green Architecture itu sendiri adalah:

• Sumber energy alternatif. Bangunan dan lingkungannya dapat mensuplai energi sendiri. Energi solar dan angin merupakan alternatif yang biasa digunakan untuk dimanfaatkan sebagai pengganti energi listrik.

• Konservasi energi. Bangunan mempunyai pengkondisian udara yang baik, sehingga tidak membuang-buang energi untuk pengkondisian udara buatan dalam bangunan. • Penggunaan material. Bangunan menggunakan material daur ulang dari bangunan

yang telah dibangun. Selain itu, bangunan juga dapat menggunakan bahan material dari daerah setempat.

• Peletakan bangunan pada site. Perletakan bangunan harus diperhatikan agar meminimalisasi perusakan ekosistem lingkungan sekitar site.


(62)

Aplikasi bangunan menggunakan pendekatan green architecture dengan menggunakan fitur-fitur sebagai berikut:

• Meminimalisir perusakan terhadap site, bangunan mengikuti kemiringan kontur yang ada. Penggunaan material yang mudah diperoleh dan ramah lingkungan.

• Penggunaan material yang berasal dari daerah setempat yang ramah lingkungan, tidak mengandung zat-zat berbahaya yang dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia.

• Pemakaian green roof ini tidak hanya mempertahankan daerah hijau yang hilang, tetapi juga dapat menjadi wadah penampung air hujan yang kemudian seterusnya dapat dimanfaatkan dan dipakai kembali untuk keperluan penyiraman tanaman bahkan untuk sanitasi bangunan seperti flush kloset.

Gambar green roof dan proses pemanfaatan air hujan

• Memanfaatkan panas matahari daerah khatulistiwa yang bersinar sepanjang tahun lalu mengubahnya menjadi energy listrik yang dapat digunakan untuk pemakaian listrik bangunan.


(63)

63

Pengaruh kualitas/kriteria Indikator Pengaruhnya terhadap

penghuni

Kenyamanan termal

Gerak udara Kemampuan

konstruksi untuk bernapas

Ukuran lubang penghawaan

< 0.35% luas lantai

Tinggi lubang penghawaan

<1.90 m diatas lantai

System penyegaran udara pertukaran udara

Kecepatan angin bergerak > 10 kali/jam

Suhu udara Banyaknya jendela mati

Orientasi jendela terhadap matahari

Konstruksi dinding Menanggulangi panas Konstruksi atap Penghawaan ruang atap

Kebisingan Menanggulan

gi bising dari luar

Kebisingan dari luar Konstruksi dan massa

Menanggulan gi bising teknis

Kebisingan dari instalasi teknis

AC, instalasi air

Menanggulan gi bising dalam

gedung

Kebisingan dari tetangga

Dilatasi yang menghindari hubungan langsung

Kualitas udara Emisi lalu

lintas

CO2, NO2, partikel asap


(64)

Emisi bahan bangunan Formaldehid,asbes, radon Penyegaran udara

Kemampuan untuk menukar udara

>10 kali/jam

Kemungkinan mempengaru hi gerak udara

Jendela sebesar 5% luas lantai dapat dibuka

Cahaya dan

pemandangan

Cahaya alam Beberapa jam/hari dibutuhkan cahaya buatan

Sinar matahari

Pemandangan Orientasi jendela

Keamanan Kualitas air Air minum Beberapa jam/hari

Listrik Semua titik listrik dibumikan (3 kawat)

Tangga Keamanan tangga Semua anak tangga sama tinggi dan lebar

Lantai Ambang pintu, bahu lantai

Dapat mudah diidentifikasi

Kelembapan Dinding Kelembapan tanah

naik

Bahaya tumbuh cendawan kelabu

Langit-langit Atap yang bocor

3.3 Sistem Penerapan tema pada bangunan

Terdapat beberapa fitur system ekologi yang dapat diterapkan kedalam bangunan, antara lain sebagai berikut:


(65)

65 3.3.1 Roof Garden

Roof Garden tau taman diatas atap merupakan bentuk nyata dari konsep sustainable

dimana kita sedikitnya telah menyumbangkan apa yang telah kita pakai dari alam kedalam bangunan. Roof Garden menjadi solusi peningkatan area hijau tanpa mengubah lahan. Roof garden dimanfaatkan seefektif mungkin sebagai penghijauan, perputaran udara, peminimalan emisi, penanggulangan air hujan yang berlebih tak terserap dan sebagai penghalang panas berlebih kepada bangunan.

Gambar 3.2. Roof Garden System Sumber: Internet

3.3.2 Rainwater Harvesting

Rainwater Harvesting adalah satu cara yang sangat natural untuk menyelamatkan air.

Rainwater Harvesting menangkap dan menyimpan air hujan dalam kuantitas besar untuk digunakan pada toilet, mesin cuci dan kebun. Sistemnya sangat gampang dan cepat untuk dipasang.

Dengan system ini dapat diprediksikan menyelamatkan konsumsi air sebesar 50%. Sebagai rata-rata seseorang menghabiskan setidaknya 140 liter air per hari, dan akan menghemat 70 liter air minum per hari untuk perorang. Semua penggunaan air akan hemat dengan air hujan yang tersaring.


(66)

Gambar 3.3. Rainwater Harvesting System Schematic Sumber : Internet

3.3.3 Vertikal Garden

Atau taman vertical dan kadang disebut Vertical Landscape merupakan hasil kreasi inovatif untuk menumbuhkan tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media pertumbuhan, dengan keberhasilan menemukan sistem pertumbuhan tersebut menyebabkan berkurangnya beban yang harus ditopang pada sebuah dinding sehingga memudahkan dalam penataan disain taman vertikal dalam skala dinding yang luas serta jalan keluar bagi pembuatan taman pada lokasi yang terbatas ketersedian lahannya.

Dari segi lingkungan taman vertikal ini merupakan sistem yang hidup untuk mengurangi kadar polusi pada

sebuah ruangan atau sebuah wilayah dan dengan adanya keberadaan taman vertical pada satu area dapat menciptakan iklim mikro yang lebih menyejukan.

3.3.4 Photovoltaic Solar System

Usaha mendapatkan listrik dari tenaga matahari adalah dengan menggunakan teknologi Photovoltaic / PV dengan bantua sel surya (Solar Cell) yang mengubah langsung radiasi matahari menjadi listrik.


(67)

67 Gambar 3.1. Photovoltaic Solar Sistem

Sumber : Internet

3.4 Studi Banding Tema Sejenis

3.4.1 School of Art, Design and Media, Nanyang Technology University

Terletak pada daerah lembah pada lansekap kampus, sekolah ini terdiri dari tiga bagian yang membentuk komposisi organik. Dibangun dengan finishing dasar dari kaca dan beton kasar dan beratapatap berumput (roof garden), bangunan ini dibuat sebagai landmark arsitektur pada universitas tersebut.

Kepala Firma: CPG Consultants Pte Ltd Anggota Tim:

Hoonh Bee Lok, CPG Consultant Pte Ltd, Direktur (proyek) Dr. Timothy Seow, CPG Consultant Pte Ltd, Managing Director Yong Wei Lee, CPG Consultant Pte Ltd, Senior Vice President

Johnny Lim, CPG Consultants Pte Ltd, Senior Vice President Design / DD

Site terletak pada lembah yang mana harusnya menjadi paru-paru kota pada masterplan dari kampus universitas seluas 200 ha. Daripada mengesankan bangunan diatas tapak, perancang membiarkan tapak bermain dengan aturan kritikal dalam mencetak bangunan. Hal ini mengizinkan aspek hijau pada site untuk membuat bangunan menjadi “bukan bangunan” dalam settingan umum.


(68)

Desain bangunan ini menantang sistem linear tradisional tentang edukasi dengan pengaturan yang jelas tentang guru dan para mahasiswanya. Di sini, para pendesain membuat tipe yang berbeda tentang space – dari tempat duduk auditorium yang formal ke studio yang lebih informal, lobbi, koridor-koridor dan tempat istirahat. Terdapat juga pojok-pojok outdoor yang nyaman, sunken plaza yang dibentuk dari seperti tangan yang berpelukan dari bangunan tersebut dan atap roof garden.

Bersama-sama, semua hal di atas menyediakan space yang beragam bagi para mahasiswa untuk berinteraksi, mengeksplor diri mereka, dan belajar sebaik memejangkan karya-karya kreatif mereka.

Bangunan yang digunakan sebagai kampus ini memiliki luas sekitar 202.357 kaki2 atau

sekitar 4,639 ha. Pembangunan School of Art, Design and Media, Nanyang Technological University ini selesai pada Juni 2006, dan bekapasitas 900 mahasiswa.

SITE PLAN

Desain terdiri dari tiga blok terjalin dengan green roof pada seluruh atap yang menimbulkan kesan natural seperti di atas tanah. Blok-blok ini mengelilingi untuk membuat Sunken Plaza yang indah, yang mana meliputi kolam dengan air terjun dan lansekap yang indah.

Gambar

Site Plan School of Art, Design and Media, Nanyang Technological University

FLOOR PLAN

Bentangan dari dua blok membentuk sebuah pintu masuk yang mengundang bagi kampus ini. Pintu masuk dobel mengarahkan ke dalam lobbi yang luas dengan elemen sirkulasi


(69)

69 seperti lift, tangga terbuka dan jembatan penghubung. Dari area lobbi tersebut, mahasisawa dapat langsung mengakses ke bagian lain dari bangunan.

Gambar Denah School of Art, Design and Media, Nanyang Technological University

Auditorium bangunan ini terdiri dari dua lantai. Juga terdapat sebuah perpustakaan luas, lengkap dengan ruang fotokopi, area santai (lounge) dan area belajar.


(70)

Gambar denah Perpustakaan

Gambar Potongan

Enterance utama kampus ini terletak pada tapak drop-off yang mana dibuat oleh bentangan dari dua blok yang terjalin.


(71)

71 3.4.2 Menara Mesniaga di Kuala Lumpur

Gambar Sunken Plaza


(72)

Gambar School of Art, Design and Media Nanyang Technological University pada malam hari.

Fitur Green Architecture

Energi Matahari dan Pencahayaan Alami: Kaca yang menyelubungi bangunan membuat pencahayaan alami dapat masuk ke dalam bangunan. Dalam studio, pencahayaan alami membantu dalam memberikan warna asli dalam rendering pada pekerjaan para mahasiswa. Pencahayaan alami yang di-filter melalui daun-daunan dan pohon memberikan sensasi kenyamanan pada pengguna bangunan.

Elemen dan Bangunan Sustainable: performa yang tinggi dari fasad kaca menghalagi panas matahari yang masuk tetapi membiarkan cahaya matahari masuk dan menerangi interior bangunan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi energy yang dihabiskan pada pemakaian AC (Pendingin ruangan). Atap yang seluruhnya ditanami rumput Zoysia matrella memberikan insulasi yang sangat bagus pada space di bawahnya. Tempat penyimpanan air dibawah tanah yang ringan membantu untuk memberikan suplai yang konstan dalam rangka merawat pertumbuhan rumput. Air hujan juga dikumpulkan dari atap dan disalurkan ke dalam tangki penyimpanan untuk irigasi pada atap

Penanda lokal: desain bangunan terinspirasi dari lahan yang berbukit-bukit dari topografi yang berkontur dan lingkungan hutan sekitar kampus. Dengan bentuk massa bangunan ini, bersama-sama dengan roof gardennya, membantu untuk menyatukan bangunan dengan tapak sekitarnya.


(73)

73 • Menghubungkan Komunitas: Kampus ini terletak pada jantung dari 4 ha kampus. Di samping menjadi sebuah bangunan ramah lingkungan, roof garden dan plaza dapat menjadi area berkumpul bagi mahasiswa lainnya dalam kampus

3.4.2 Hilton Hotel, Bariloche, Argentina

Grup konsultan portugis IMOCOM membuat projek terbaru mereka di Argentina, hotel mewah Hilton di Bariloche (Patagonia) yang diperkenalkan dengan konsep eco-friendly hotel. Menurut CEO perusahaan, tema green architecture mengacu kepada layout hotel, yang mana menyatu dengan gunung tempat bangunan tersebut berada untuk mengurangi dampak visual, dan fakta bahwa selama proses membangun dan selanjutnya dalam pengoperasian bangunan, hotel ini memiliki penggunaan energi dan air yan efisien dan menggunakan manajemen tanah dan drainase.

Gambar 3.18 Hilton Hotel, Bariloche, Argentina

Disamping tema green architecture, lingkungan sekitar juga mempengaruhi mengapa bangunan ini berada pada area yang sangat indah ini. Faktanya bahwa hotel ini dibangun di atas gunung, dan mendapat sumber air dari nahuel Huapi lake.

Bangunan berbentuk mata ini didesain oleh arsitek ternama Agentina yaitu Mario Roberto Alvarez, yang membangun hotel seluas 60.000 m2 pada bukit Dos Hermanos seluas 50 ha (terletak 25 km dari


(1)

Pontoon concreate – steel

Jenis pontoon ini terbuat dari campuran tulangan besi dan lapisan cor beton , yang di cetak sedemikian rupa dan memiliki ruang udara yang cukup luas untuk mengangkat massa beton itu sendiri, sehingga pontoon ini dapat terapung. Jenis pontoon ini biasa digunakan sebagai wave breaker ( pemecah ombak )


(2)

5.7 .PrinsipPenyerap Ombak (Wave Absorber ) 5.7.1 Pengertian

Penyerap Ombak adalah suatu system penanganan bangunan-bangunan yang berada di tepi laut lepas dan yang berada di atas laut yang berfungsi meminimalisir seefektif mungkin energy yang dihasilkan oleh ombak laut melalui kubus – kubus berongga.

Prinsip ini sudah banyak digunakan di Negara-negara maju seperrti Dubai pada proyek bangunan Burj Al-Arab yang berada di tepi laut Arab.


(3)

5.7.2 Penerapan

Pada proyek ini penerapan system ini di letakkan pada sekeliling tepi luar pontoon , sehingga bangunan utama dapat tetap stabil walau di terpa ombak besar sekalipun.


(4)

(5)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Campbell NA, Reece JB. 2009. Biology. USA: Pearson Benjamin Cummings Ibid, hal 5

Jurnal Kilas Vol.2, 2000: Karakteristik ruang dalam Guggenheim Museum Karatani, Kojin. (1995). Architecture as Metaphor. Cambridge: MIT Press

King, TJ & Roberts, MBV (5 Maret 1986). Biology: A Functional Approach. Thomas Nelson and Sons. ISBN 978-0174480358.

Rencana Induk Pengembangan USU 1998-2007, Bab II, Peran dan Fungsi USU hal. 7 Soemargono, Soejono, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Nur Cahaya, Jakarta, 1983, hal 1

INTERNET

http://www.artikata.com/arti-346535-pusat.html, diakses tanggal 4 Frebruari 2012 http://www.artikata.com/arti-353710-teknologi.html, diakses tanggal 6 Februari 2012 http://calonarsitek.wordpress.com/2008/10/22/metafora-definisi-dalam-arsitektur/,

diakses tanggal 2 Februari 2012

http://en.wikipedia.org/wiki/Science_Centre_Singapore, diakses tanggal 2 Februari 2012

http://geometryarchitecture.wordpress.com/2010/04/05/metafora- sebagai-pendekatan-dalam-mencapai-geometri/, diakses tanggal 12 Februari 2012

http://geometryarchitecture.wordpress.com/2010/04/05/metafora- sebagai-pendekatan-dalam-mencapai-geometri/, diakses


(6)

tanggal 3 Februari 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Mini_Indonesia_Indah, diakses tanggal 12 Februari 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi, diakses tanggal 5 Februari 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Guggenheim, diakses tanggal 1 Maret 2012 http://kamusbahasaindonesia.org/Teknologi#ixzz1ZPldD9U2, diakses

tanggal 2 Februari 2012

http://kamusbahasaindonesia.org/pusat/mirip#ixzz1oyPC98hl, diakses 1 Januari 2012

http://luar-negeri.kompasiana.com/2012/02/08/bangunan-pun-bisa-menari/, diakses tanggal 8 Februari 2012

http://news.travelhouseuk.co.uk/destinations/top-5-fun-places-in-singapore.htm, diakses tanggal 5 Februari 2012

http://photos.v-d-brink.eu/Trips/East-China/12368292_hw8JZ5/ 883963682_t7KLc#!i=883963797&k=NMdFY, diakses tanggal 6 februari 2012

www.tripod.com, diakses tanggal 7 Februari 2012

http://www.masinosinaga.com/id/kamus/kamus-indonesia-inggris/terjemahan- dari-peragaan, diakses tanggal 2 Februari 2012

http://www.sciencepark.com.sg/location.html, diakses tanggal 6 Maret 2012 http://www.sciencepark.com.sg/shuttlebus.html, diakses tanggal 7 Maret 2012 http://www.sciencepark.com.sg/introduction.html, diakses tanggal 8 Maret 2012

http://www.scribd.com/doc/38838819/SANTIAGO-CALATRAVA, diakses tanggal 10 Maret 2012