Media Massa Kerangka Teori
17
1. Media merupakan industri yang berubah dan
berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain
yang terkait. Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki norma-norma yang
menghubungkan institusi
tersebut dengan
masyarakat dan institusi sosial lainnya. Dipihak lain, institusi media diatur oleh masyarakat.
2. Media massa merupakan sumber kekuatan - alat
kontrol, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti
kekuatan atau sumber daya lainnya. 3.
Media merupakan lokasi atau norma yang semakin berperan, untuk menampilkan peristiwa-peristiwa
kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional.
4. Media seringkali berperan sebagai wahana
pengembangan kebudayaan, bukan hanya sebagai pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga
dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma.
5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja
bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra
18
realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Dimana media juga
mempunyai peran dalam menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita
dan hiburan Nurudin, 2004:31-32. Bungin 2013, 85-86 menjelaskan media massa adalah
institusi yang berperan sebagai agen of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Dimana dalam menjalankan
paradigmanya media massa memiliki peran yaitu: 1 sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media
edukasi. Artinya media massa bisa menjadi media untuk mendidik masyarakat menjadi cerdas dan memiliki keterbukaan
pikiran dalam informasi. 2 media massa menjadi media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan
informasi kepada masyarakat. Artinya, media mampu menjadikan masyarakat menjadi masyarakat informatif ketika
media juga ikut dalam menyampaikan informasi secara benar, jujur, dan berkulitas bagi masyrakat. 3 terakhir, media massa
sebagai media hiburan. Artinya, sebagai agent of change, media massa juga menjadi institusi budaya, yaitu institusi yang setiap
saat menjadi corong kebudayaan, katalisator perkembangan budaya. Dimana agent of change yang dimaksud adalah sebagai
19
pendorong berkembangnya budaya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Media massa kaitannya dengan literasi media memiliki beberapa arti. Pertama, sebagai alat dan materi untuk
mentransmisikan informasi. Kedua, medium untuk merekam dan melindungi informasi. Ketiga, informasi atau pesan-pesan
yang didistribusikan di media. Adapun karakteristik media massa seperti:
1. Komunikasi berlangsung satu arah.
2. Komunikator bertindak atas nama lembaga dan pesan-pesan
yang disampaikan merupakan hasil kerja sama. 3.
Pesan-pesan bersifat umum untuk orang banyak. 4.
Menciptakan keserempakan. 5.
Komunikan bersifat heterogen. 6.
Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis. 7.
Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper. Menurut Cangara dalam Tamburaka, 2013:41 terdapat
beberapa karakteristik media massa, antara lain: 1.
Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengolahan
sampai pada penyajian informasi. 2.
Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.
20
Kalaupun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda.
3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu
dan jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh
banyak orang pada saat yang sama. 4.
Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa menegenal usia, jenis kelamin, dan suku
bangsa. Keberadaan media massa dalam kehidupan masyarakat
pada akhirnya mampu membuat pengaruh besar. Ketika media massa telah mengambil ruang dalam kehidupan masyarakat,
maka kemungkinan
besar hal
yang terjadi
adalah ketergaantungan bagi masyarakat akan media massa, dalam hal
ini adalah televisi. Ketergantungan yang tinggi akan media massa tentunya membawa masyarakat pada perubahan gaya
hidup dan budaya. Seperti yang dijelaskan Bungin bahwa media massa
memiliki peran sebagai edukasi, media informasi, maupun hiburan. Namun, disisi lain dapat dilihat bahwa media massa
tidak dapat terlepas dari masalah keuntungan. Media massa cenderung menampilkan tayangan-tayangan yang lebih disukai
oleh audience daripada memperhatikan informasi yang
21
disajikan. Oleh karena keuntungan menjadi prioritas utama, maka media massa lebih cenderung membangun sebuah realitas
berdasarkan ideologi mereka.