Kandungan Kimia Daun Teh

putih di bagian bawah daun. Daun tua berwarna lebih gelap. Daun dengan umur yang berbeda menghasilkan kualitas teh yang berbeda-beda, karena komposisi kimianya yang berbeda. Biasanya, pucuk dan dua hingga tiga daun pertama dipanen untuk permrosesan. Pemetikan dengan tangan ini diulang setiap dua minggu Hartoyo, 2003. Taksonomi teh menurut Setyamidjaja 2000, adalah sebagai berikut: Kerajaan :Plantae Divisi :Spermatophyta Subdivisi :Angiospermae Kelas :Dikotiledon Ordo :Guttiferalis Famili :Theaceae Genus :Camellia Spesies :Camelia sinensis

2.2.1 Kandungan Kimia Daun Teh

Menurut Balittri 20013, kandungan senyawa kimia dalam daun teh dapat digolongkan ke dalam empat kelompok besar, yaitu golongan fenol, golongan bukan fenol, golongan aromatis dan enzim, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Golongan fenol Yang termasuk ke dalam golongan fenol yang terdapat dalam daun teh antara lain: i. Katekin Katekin adalah senyawa metabolit sekunder yang secara alami dihasilkan oleh tumbuhan dan termasuk ke dalam golongan Universitas Sumatera Utara flavonoid. Senyawa ini memiliki akitvitas antioksidan berkat gugus fenol yang dimilikinya. ii. Flavanol Struktur molekul senyawa flavanol hampir sama dengan katekin tetapi berbeda pada tingkatak oksidasi dari inti difenolpropan primernya. Senyawa flavanol ini merupakan satu di antara sekian banyak antioksidan alami yang dapat mengikat logam. Senyawa flavanol dalam teh kurang disebut sebagai penentu kualitas, tetapi diketahui mempunyai aktivitas dapat menguatkan dinding pembuluh darah kapiler. Flavanol dari daun teh meliputi senyawa kaemferol, kuersetin, dan mirisetin dengan kandungan 3 - 4 dari bobot kering. b. Kandungan bukan fenol Golongan bukan fenol yang terdapat dalam daun teh adalah: i. Karbohidrat ii. Pektin iii. Alkaloid iv. Protein dan asam amino v. Klorofil dan zat warna lain vi. Asam organik vii. Vitamin viii. Resin ix. Mineral c. Senyawa aromatis Universitas Sumatera Utara Aroma merupakan salah satu sifat yang penting sebagai penentu kualitas teh, dimana aroma tersebut sangat erat hubungannya dengan substansi aromatis yang terkandung dalam daun teh. Substansi aromatis yang terbe`ntuk secara alamiah jauh lebih sedikit dibandingkan substansi yang terbentuk selama proses pengolahan teh. Adapun senyawa aromatis yang secara alamiah sudah ada pada daun teh diantaranya adalah linalool, geraniol, benzil alkohol,dan metil salisilat. d. Enzim Enzim yang terkandung dalam daun teh diantaranya adalah invertase, amilase, β-glukosidase, oksimetilase, protease dan peroksidase yang berperan sebagai biokatalisator pada reaksi kimia dalam tanaman. Selain itu terdapat enzim polifenol oksidase yang berperan penting dalam proses pengolahan teh yaitu pada proses oksidasi katekin. Enzim pektase dan klorofilase masing-masing aktif dalam reaksi perubahan pektin dan klorofil.

2.2.2 Jenis - Jenis Teh