63
saja secara semena-mena. Teks juga menekankan bahwa situs Islam mereupakan salah satu kebebasan pers yang dilindungi oleh Undang-undang
dan berhak untuk menerbitkan berita.
Consequence: Ia menilai penutupan situs Islam itu juga mencederai prinsip demokrasi,
kebebasan pers dan kebebasan memperoleh informasi.
Consequence teks diatas menyatakan bahwa akibat penutupan situs Islam, mencederai prinsip demokrasi, kebebasan pers dan kebebasan
memperoleh informasi. Karena pengertian demokrasi ialah dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat yang memberikan kebebasan pada masyarakat untuk
menerima dan menyampaikan pendapatnya dan melindugi hak asasi manusia.
IV.2 Analisis Berita 2 Pemblokiran Situs Dinilai Bukan Solusi Cegah Radikalisme
Jum’at, 03 April 2015, 00:03
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH—Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam KWPSI Provinsi Aceh menyatakan pemblokiran situs media Islam oleh
Kementerian Komunikasi dan Informatika bukanlah solusi yang tepat untuk mencegah tindakan radikalisme di masyarakat.
64
“Sebenarnya bukan situs yang perlu ditutup, tetapi langkah yang perlu dilakukan adalah memperkuat pemahaman kepada setiap warga negara, “kata
juru bicara KWPSI Provinsi Aceh Muhammad Ifdhal di Banda Aceh, Kamis 24.
Pernyataan tersebut disampaikan Muhammad Ifdhal menanggapi penutupan puluhan situs Islam oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
Kemenkominfo Republik Indonesia. Sebelumnya Kementerian Komunikasi telah melakukan pemblokiran terhadap
22 situs yang dinilai radikal atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT.
Muhammad Ifdhal menjelaskan dengan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai agama, maka sulit untuk dipengaruhi oleh pihak-pihak yang
ingin merusak citra Islam dan mempengaruhi pola pikir setiap warga masyarakat.
“Jika semua warga memahami dengan kuat nilai-nilai agama, maka sulit untuk dipengaruhi baik melalui media sosial atau media lainnya, “ kata Muhammad
Ifdhal yang juga wartawan LKBN Antara Biro Aceh. Muhammad Ifdhal mengatakan penyebaran paham radikalisme tidak hanya
melalui situs, tetapi juga bisa dilakukan dengan mendatangi warga. Mendatangi langsung warga ini memiliki efeknya yang lebih berat.
Oleh karena itu, Pemerintah Jokowi-JK perlu melibatkan semua elemen mulai dari guru, orang tua, ulama hingga pemangku kepentingan lainnya dalam
menanamkan nilai-nilai agama sebagai benteng bagi setiap warga negara. “Kami yakin dengan benteng yang kuat sulit dpengaruhi oleh berbagai paham
yang dapat merusak pola pikir dan tindakan dari paham itu, “ kata Muhammad Ifdhal.
Selain itu, KWPSI juga menilai penutupan situs Islam oleh Kemenkominfo atas dasar permintaan Badan Nasional Penanggulangan Teroris BNPT juga
bagian dari pelanggaran undang-undang kebebasan pers dan mengerdilkan Islam.
“Pemblokiran terhadap situs Islam oleh BNPT telah menutup ruang dakwah bagi umat Islam di Tanah Air. Langkah BNPT telah mencederai semangat
kebebasan berpendapat dan menganggap semua yang berbau Islam itu radikal yang harus dilenyapkan, “ tegas dia.
Dikatakannya, memberangus kebebasan berpendapat warga negara yang merupakan hak asasi yang diatur dalam Pasal 28F Undang-Undang Dasar
1945. BNPT tidak melakukan kajian matang atas pemblokiran yang dimintakan ke pihak Kemenkominfo.
65
“Pemblokiran tersebut didasari oleh Surat dari BNPT No. 149K.BNPT32014 kepada Kemenkominfo untuk memblokir situs media Islam online yang
disinyalir mengajarkan paham radikal,” katanya. Oleh sebab itu, KWPSI mendesak BNPT dan Kemenkominfo mencabut
kembali kebijakan itu dan membuka pemblokiran situs-situs Islam. Dan KWPSI mendesak BNPT merespon setiap persoalan di Tanah Air. Yang
berkaitan dengan kegiatan bahaya radikalisme dengan pendekatan keagamaan, bukan pendekatan permusuhan.
Pendekatan permusuhan ini berujung kepada pemberangusan media-media Islam yang mulai tumbuh memberikan kontribusi besar bagi pemahaman
keagamaan yang baik di dalam masyarakat, kata dia. KWPSI yang didalamnya terdiri atas wartawan lintas media, akademisi dan
ulama, mengajak semua elemen media Islam di Tanah Air untuk membangun satu wadah bersama menghadapi ketidakadilan bagi Islam dan muslimin di
Tanah Air. “BNPT sejatinya memberi solusi akademik, agamais, dan pendekatan kultural
bagi penyelesaian persoalan paham radikal di Tanah Air. Bukan sebaliknya, melakukan perlawanan dalam kata perang yang akan melahirkan permusuhan
berkepanjangan, “ kata Muhammad Ifdhal. Analisis Berita 2
Judul : Pemblokiran Situs Dinilai Bukan Solusi Cegah Radikalisme
Terbit : Jum’at, 03 April 2015, 00:03 WIB
Frame : Mencegah Radikalisme bukan dilakukan dengan memblokir situs Islam tetapi dengan melakukan pemahaman masyarakat
terhadap nilai-nilai agama Islam.
Perangkat Pembingkai Framing Device
Perangkat pembingkai merupakan ide atau pemikiran yang dikembangkan untuk memberikan arti pada teks berita. Ide tersebut didukung
oleh simbol tertentu. Simbol itu dipakai untuk memberi kesan atau efek penonjolan makna yang disajikan. Simbol itu dapat diamati dari pemakaian
kata, kalimat, grafis, atau pemakaian foto dan aksentuasi gambar tertentu. Semua elemen itu dipakai dalam teks, dan dipahami dalam analisis framing
bukan sebagai perangkat tulisan berita, melainkan sebagai suatu strategi
66
wacana untuk menekankan makna atau mengedepankan pandangan tertentu
agar lebih diterima oleh khalayak.
Semua elemen dalam perangkat pembingkai itu dipakai untuk memberikan konstruksi tertentu atas seseorang atau peristiwa tertentu. Dalam
teks berita di atas, perangkat pembingkai dipakai untuk suatu tujuan, yaitu memberikan citra yang baik kepada situs Islam, situs Islam bukanlah penyebab
munculnya paham radikal. Dalam teks juga digambarkan bahwa perlunya menanamkan nilai-nilai agama, terutama bagi kaum terpelajar seperti guru,
ulama, orang tua yang mendidik anaknya dan pemangku kepentingan lainnya yang menggambarkan bahwa pemerintah juga harus perlu menanamkan nilai-
nilai agama didalam dirinya agar tidak mudah terpengaruh oleh tindakan– tindakan yang merusak pola pikir. Konstruksi berita ini memberi gambaran
bahwa orang–orang terpelajar harus menanamkan nilai agama didalam dirinya agar tidak terpengaruhi oleh pihak luar yaitu orang yang tidak paham agama.
Dalam hal ini, agama ditekankan sebagai benteng yang kuat. Konstruksi ini dilakukan dengan pemakaian metafora metaphors seperti:
Methapors: 1.
Pemerintah Jokowi-JK perlu melibatkan semua elemen mulai dari guru, orang tua, ulama hingga pemangku kepentingan lainnya dalam
menanamkan nilai-nilai agama sebagai benteng bagi setiap warga negara.
2. Kami yakin dengan benteng yang kuat sulit dipengaruhi oleh berbagai
paham yang dapat merusak pola pikir dan tindakan dari paham itu.
Methapors diatas menekankan pada kata benteng. Kata benteng dalam teks diatas menekankan simbol dalam memaknakan pengetahuan agama yang
dimilki seseorang. Teks tersebut berfokus pada orang – orang yang sangat andil mengajarkan nilai keagamaaan kepada masyarakat Indonesia seperti guru-guru,
orang tua, ulama, dan pemangku kepentingan lainnya. Mereka merupakan orang-orang yang sangat berkontribusi dalam mendidik masyarakat Indonesia.
Teks datas mengajak elemen negara terutama para pendidik menanamkan nilai-
67
nilai agama agar dapat diajarkan kepada setiap warga negara. Kemudian, pada methapors kedua, benteng diartikan sebagai kekuatan menghadapi pengaruh
dari pihak luar. Benteng itu ibarat pondasi di dalam rumah. Jika pondasi tersebut roboh tidak kuat maka angin kencang pun dapat meruntuhkannya.
Begitu juga nilai-nilai agama yang tertanam pada diri seseorang, jika seseorang memiliki nilai dan landasan agama yang kuat, ia akan berpikir lebih matang
sehingga dalam mengambil keputusan akan mempertimbangkan baik dan benarnya. Benteng atau nilai agama yang kuat yang dimiliki seseorang
bersumber dari pedoman hidup yaitu Al-qur’an dan Hadist. Karena segala urusan telah djelaskan didalam kitab tersebut.
Selain methapors, dalam teks ini juga terdapat catchphrase,
Catchphrases: 1.
Langkah BNPT telah mencederai semangat kebebasan berpendapat dan menganggap semua yang berbau Islam itu radikal yang harus
dilenyapkan. Teks diatas menekankan bahwa BNPT sebagai lembaga yang memiliki
tanggung jawab kepada masyarakat Indonesia telah melakukan kesalahan dengan memblokir situs Islam. Ditinjau dari penduduk Indonesia yang terdiri
dari berbagai suku bangsa dan mayoritas umat Islam sehingga pemblokiran situs Islam telah mencederai semangat kebebasan berpendapat masyarakat
Indonesia. Teks ini juga menunjukkan bahwa situs Islam memiliki peran penting dalam mengungkapkan pendapat. Tidak semua masyarakat Islam
memiliki ruang di media mainstream. Media Islam lah yang memiliki pengaruh besar dalam menilai baik dan buruk suatu peristiwa yang terjadi di dunia ini
ditinjau dari nilai-nilai keagamaan, khususnya berpatok kepada Al-Qur’an dan Hadist. Begitupun kaitannya dalam menginformasikan kesehatan, ibadah,
sejarah serta mengajarkan akhlak-akhlak mulia. Dalam teks ini juga menunjukkan bahwa BNPT dianggap kontra dengan Islam, hal ini dapat dilihat
dari teks yang ditonjolkan diatas, yaitu: “semua yang berbau Islam itu radikal dan harus dilenyapkan”
68
Examplars: 1.
Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam KWPSI Provinsi Aceh menyatakan pemblokiran situs Islam oleh Kementerian Komunikasi dan
Informatika bukanlah solusi yang tepat untuk mencegah tindakan radikalisme di masyarakat.
Teks diatas memberi gambaran bahwa KWPSI menilai Kemenkominfo yang memblokir situs Islam bukan cara yang tepat. Namun, malah sebaliknya,
hal ini semakin menimbulkan kontroversi yang melibatkan berbagai kalangan dirugikan.
Teks kedua yang termasuk examplars dalam berita diatas, yaitu: 2.
Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan pemblokiran terhadap 22 situs yang dinilai radikal atas permintaan
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT.
Pada teks diatas dijelaskan bahwa BNPT meminta kepada Kemenkominfo untuk melakukan pemblokiran 22 situs Islam tersebut.
Kemudian, teks ketiga yaitu: 3.
Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai agama, maka sulit dipengaruhi oleh pihak-pihak yang ingin merusak citra
Islam dan mempengaruhi pola pikir setiap warga masyarakat.
Teks diatas mengajak pemerintah untuk melakukan pemahaman agama kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh pihak-pihak yang ingin
merusak citra dan nilai-nilai Islam khususnya untuk diri sendiri maupun orang banyak. Teks ini juga menggambarkan kurangnya pengetahuan agama Islam
oleh masyarakat Indonesia.
4. Oleh sebab itu, KWPSI mendesak BNPT dan Kemenkominfo mencabut
kembali kebijakan itu dan membuka pemblokiran situs-situs Islam. Dan
69
KWPSI mendesak BNPT merespon setiap persoalan di Tanah Air. Yang berkaitan dengan kegiatan bahaya radikalisme dengan pendekatan
keagamaan, bukan pendekatan permusuhan. Pada teks diatas dijelaskan bahwa KWPSI meminta situs-situs Islam
dibuka kembali. KWPSI menilai bahwa BNPT tidak memahami apa itu radikalisme hingga memblokir situs Islam padahal banyak masalah radikalisme
yang terjadi di Indonesia namun tidak begitu dipersoalkan. KWPSI juga memandang bahwa BNPT melakukan pemblokiran situs Islam atas dasar
ketidakberpihakan kepada Islam dan menganggapnya sebagai musuh.
Depiction: Tidak ditemukan
Visual Imange:
Gambar berisi teks yang bertuliskan keterangan dari peraturan Menteri Kominfo No. 192015 tentang internet sehat. Gambar ini dapat dilihat saat
membuka stius yang diblokir. Pada gambar tersebut, teks “Accsess Denied” tertulis dengan font besar berwarna putih dan memiliki background merah.
Dibawahya terdapat beberapa spasi yang berisi peraturan Menteri Kominfo No. 192015 tentang internet sehat yang tertulis dengan tinta merah.
Reasoning Device:
Roots: 1.
Muhammad Ifdhal menjelaskan dengan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai agama, maka sulit untuk dipengaruhi
oleh pihak-pihak yang ingin merusak citra Islam dan mempengaruhi pola pikir setiap warga masyarakat.
Teks ini termasuk Roots karena memberi penekanan kepada setiap warga masyarakat Indonesia untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan agar
70
tidak memiliki dasar pengetahuan yang benar dalam urusan keagamaan sehingga tidak mudah terpengaruh oleh pihak-pihak yang ingin merusak citra
Islam itu sendiri.
2. BNPT tidak melakukan kajian matang atas pemblokiran yang
dimintakan ke pihak Kemenkominfo.
Teks diatas menekankan bahwa BNPT tidak melakukan peninjauan lebih dalam atas situs-situs Islam yang akan diblokir. Seperti yang telah
diperbincangkan yaitu dari 22 situs Islam yang diblokir menjadi 19 situs Islam, kemudian semakin berkurang. Hal ini menunjukkan kinerja BNPT yang
terburu-buru.
3. BNPT sejatinya memberi solusi akademik, agamais, dan pendekatan
kultural bagi penyelesaian persoalan paham radikal di Tanah Air. Bukan sebaliknya, melakukan perlawanan dalam kata perang yang
akan melahirkan permusuhan berkepanjangan
Teks diatas memberitahukan bahwa apa yang seharusnya dilakukan BNPT dalam menghadapi paham radikal yaitu dengan memberi solusi
akademik, agamais, dan pendekatan cultural. Fungsi BNPT sangat berpengaruh dalam menghadapi masalah tersebut. Dalam teks menjelaskan
bahwa pemblokiran situs yang dilakukan BNPT adalah sebuah perlawanan kepada Islam yang akan menyebabkan permusuhan.
Appeals to Principle:
1. KWPSI juga menilai penutupan situs Islam oleh Kemenkominfo atas
dasar permintaan Badan Nasional Penanggulangan Teroris BNPT juga bagian dari pelanggaran undang-undang kebebasan pers dan
mengerdilkan Islam.
71
2. Dikatakannya, memberangus kebebasan berpendapat warga negara
yang merupakan hak asasi yang diatur dalam Pasal 28F Undang- Undang Dasar 1945.
3. Pemblokiran tersebut didasari oleh Surat dari BNPT No.
149K.BNPT32014 kepada Kemenkominfo untuk memblokir situs media Islam online yang disinyalir mengajarkan paham radikal.
Appeals to Principal memberi penekanan dasar atas teks yang telah dbuat sehingga tidak dapat disangkal. Teks diatas memberikan jaminan hukum
bahwa tindakan BNPT merupakan pelanggaran undang-undang kebebasan pers dan kebebasan berpendapat seperti yang termaktub dalam pasal 28 F UUD
1945. Consequence:
1. Pemblokiran terhadap situs Islam oleh BNPT telah menutup ruang
dakwah bagi umat Islam di Tanah Air. Langkah BNPT telah mencederai semangat kebebasan berpendapat dan menganggap semua
yang berbau Islam itu radikal yang harus dilenyapkan. 2.
Oleh sebab itu, KWPSI mendesak BNPT dan Kemenkominfo mencabut kembali kebijakan itu dan membuka pemblokiran situs-situs Islam. Dan
KWPSI mendesak BNPT merespon setiap persoalan di Tanah Air. Yang berkaitan dengan kegiatan bahaya radikalisme dengan pendekatan
keagamaan, bukan pendekatan permusuhan.
Konsekuensi yang terdapat pada teks diatas yaitu penutupan situs Islam telah menutup ruang dakwah karena melalui situs-situs Islam umat Islam dapat
berdakwah dalam jangkauan luas. Umat Islam dapat memberikan pendapatnya ataupun mengajukan pertanyaan atas kehidupan sehari-hari. Dengan ditutupnya
situs Islam, maka umat Islam pun tidak dapat membaca, atau mengetahui informasi apa yang sedang terjadi, ceramah ataupun mencari solusi atas
permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, teks kedua lebih menekankan pada pengajuan dari KWPSI agar BNPT membuka kembali
situs-situs Islam tersebut.
72
IV.2 Hasil dan Pembahasan