BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional potong lintang yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap prevalensi
Diabetes Mellitus DM pada penderita Sindroma Koroner Akut SKA. Desain cross sectional adalah suatu desain penelitian dimana pengumpulan data atau
variabel yang akan diteliti berupa variabel dependen dan independen dinilai secara simultan pada satu waktu yang dalam penelitian ini melalui rekam medis
penderita SKA yang dirawat di Cardiac Center Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Januari sampai dengan Desember 2014.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Cardiac Center Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan. Lokasi ini dipilih karena merupakan rumah sakit pendidikan dan
rujukan di Sumatera Utara serta mudah dijangkau. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2015.
4.3. Populasi dan Sampel Populasi
4.3.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.Populasi penelitian ini berasal dari data sekunder yaitu rekam medik seluruh pasien yang menderita
Sindroma Koroner Akut di Cardiac Center RSUP H. Adam Malik Medan periode Januari sampai dengan Desember 2014.
4.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti dan diharapkan dapat mewakili kondisi dari populasi yang diteliti. Perhitungan besar sampel yang
digunakan pada penelitian ini dilakukan dengan metode total sampling, dimana sampel yang digunakan adalah semua populasi yang sesuai dengan kriteria
penelitian. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah seluruh pasien sindroma koroner
akut yang menderita diabetes mellitus, sementara kriteria eksklusi yang digunakan
adalah pasien yang tidak mengalami diabetes mellitus dan juga bukan dalam kriteria sindroma koroner akut pada rekam medik sesuai dengan periode waktu
yang telah ditentukan.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan. Dari data sekunder tersebut kemudian dilakukan observasi untuk mengetahui prevalensi diabetes mellitus pada penderita sindroma koroner akut
yang dirawat di Cardiac Center Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
4.5. Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan dan analisa data dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, analisisinterpretasi data, dan
pengambilan kesimpulan. Data yang diperoleh pada penelitian ini kemudian dianalisis dengan menggunakan program SPSS for Window untuk menentukan
prevalensi diabetes mellitus pada penderita sindroma koroner akut.
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1.2.
Hasil Penelitian
Pengambilan data penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu mulai bulan September hingga Oktober 2015 di bagian rekam medik RSUP Haji Adam
Malik Medan. Dari 459 buah rekam medik pasien dengan Sindroma Koroner Akut yang diperiksa, ditemukan 302 buah rekam medik pasien dengan sindroma
koroner akut yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan sebagai sampel. Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data rekam medik, maka dapat
disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut.
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan
Tuntungan. Rumah sakit tersebut merupakan Rumah Sakit Tipe A sesuai dengan SK Menkes No. 355MenkesSKVII1990. RSUP Haji Adam Malik Medan telah
memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik Medan juga merupakan Rumah
Sakit Pusat Rujukan untuk daerah pembangunan A yang meliputi propinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien-
pasien dengan latar belakang yang bervariasi. Selain alasan diatas, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502MenkesIX1991 tanggal 6 September
1991, RSUP Haji Adam Malik Medan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
5.2.2. Karakteristik Responden
Dari hasil analisis data prevalensi Diabetes Melitus pada pasien Sindroma Koroner Akut di Cardiac Center Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan periode Januari sampai Desember 2014 diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5.1 Karakteristik Responden No.
Karakteristik Responden Frekuensi
Persentase Jenis Kelamin
1 Laki-laki
229 75.8
2 Perempuan
73 24.2
Total 302
100.0
Usia
1 18-45 tahun
35 11.6
2 46-59 tahun
157 51.9
3 ≥ 60 tahun
110 36.5
Total 302
100.0
Jenis SKA
1 UAP
42 13.9
2 STEMI
192 63.6
3 NSTEMI
68 22.5
Total 302
100.0
Diabetes Melitus
1 DM
102 33.8
2 Tidak DM
200 66.2
Total 302
100.0
Kadar HbA1c
1 Terkontrol 6.5
6 5.8
2 Tidak Terkontrol ≥ 6.5
96 94.2
Total 102
100.0
Jenis Anti-diabetik
1 Injeksi Insulin
77 75.5
2 Anti-diabetik Oral
4 3.9
3 Kombinasi
16 15.7
4 Tidak Menggunakan
5 4.9
Total 102
100.0
Dari tabel 5.1 distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didapatkan 229 pasien dengan jenis kelamin laki-laki 75.8 dan 73 pasien
dengan jenis kelamin perempuan 24.2. Pada pengamatan berdasarkan usia didapatkan pasien dengan usia 18-45 tahun dewasa muda sebanyak 35 pasien
11.6, pasien dengan usia 46-59 tahun dewasa tengah sebanyak 157 pasien 51.9, dan pasien dengan usia ≥ 60 tahun dewasa lanjut sebanyak 110 pasien
36.5. Pada pengamatan terhadap pasien-pasien SKA berdasarkan jenis SKA yang diderita, didapatkan hasil terbanyak dengan diagnosa STEMI dengan jumlah
192 pasien 63.6, kemudian diikuti dengan diagnosa NSTEMI dengan jumlah 68 pasien 22.5, dan pasien dengan diagnosa UAP dengan jumlah 42 pasien
13.9. Pada pengamatan berdasarkan adanya riwayat atau diagnosa DM pada pasien-pasien SKA, didapatkan sebanyak 102 pasien SKA dengan riwayat atau
diagnosa DM 33.8, sedangkan 200 pasien tidak memiliki riwayat atau diagnosa DM 66.2. Pada pengamatan terhadap pasien-pasien SKA dengan
riwayat atau diagnosa DM berdasarkan kadar HbA1c sebagai indikator kadar gula darah dalam 3 bulan terakhir didapatkan bahwa 96 pasien 94.2 dengan kadar
gula darah tidak terkontrol dan 6 pasien 5.8 dengan kadar gula darah terkontrol. Kemudian pada pengamatan terhadap 102 pasien SKA dengan riwayat
atau diagnosa DM berdasarkan jenis pengobatan anti-diabetik sesuai dengan yang tertera di rekam medik pasien didapatkan hasil sebanyak 77 pasien 75.5
menggunakan terapi jenis injeksi insulin, 4 pasien 3.9 menggunakan terapi anti-diabetik oral, 16 pasien 15.7 menggunakan terapi kombinasi injeksi
insulin dan anti-diabetik oral, sedangkan 5 pasien 4.9 tidak menggunakan terapi anti-diabetik.
5.1.3.Hasil Analisis Data
Karakteristik pasien SKA yang dirawat di Cardiac Center RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari sampai Desember 2014 berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada tabulasi silang di bawah ini :
Tabel 5.2 Distribusi Pasien SKA berdasarkan Jenis Kelamin
No. SKA
Jenis Kelamin Total
Laki-laki Perempuan
N N
N
1 STEMI
159 52.7
33 10.9
192 63.6
2 NSTEMI
43 14.2
25 8.3
68 22.5
3 UAP
27 8.9
15 5.0
42 13.9
Total 229
75.8 73
24.2 302
100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi pasien SKA jenis STEMI berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 159 pasien laki-laki 52,7 dan 33 pasien
perempuan 10,9. Prevalensi pasien SKA jenis NSTEMI berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 43 pasien laki-laki 14,2 dan 25 pasien perempuan 8,3.
Prevalensi pasien SKA jenis UAP berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 27 pasien laki-laki 8,9 dan 15 pasien perempuan 5,0. Dapat disimpulkan bahwa
pasien SKA paling banyak menderita STEMI dengan jenis kelamin laki-laki dengan persentase keseluruhan sebesar 75.8.
Tabel 5.3 Distribusi Pasien SKA berdasarkan Usia
No. SKA
Usia
Total Dewasa
muda 18- 45 tahun
Dewasa Tengah
46-59 tahun
Dewasa Lanjut
≥60 tahun
N N
N N
1 STEMI
30 10.0
99 32.8
63 20.8
192 63.6
2 NSTEMI 1
0.3 39
12.9 28
9.3 68
22.5 3
UAP 4
1.3 19
6.3 19
6.3 42
13.9
Total 35
11.6 157