BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Pada penelitian ini kerangka konsep tentang prevalensi Diabetes Mellitus DM pada penderita Sindroma Koroner Akut SKA.
Variabel Independen Variabel Dependen
3.2. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel-variabel yang akan diteliti adalah penderita Diabetes Mellitus DM dan penderita Sindroma Koroner Akut SKA.
a. Diabetes mellitus
Diabetes mellitus ditandai oleh hiperglikemia serta gangguan – gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang bertalian dengan defisiensi absolut atau relatif aktivitas dan atau sekresi insulin. Gejala
– gejala yang khas adalah poliuria, polidipsia, polifagia.
Sindroma Koroner Akut ST Elevation Myocardial
Infarction STEMI Non ST Elevation Myocardial
Infarction NSTEMI Unstable Angina Pectoris
UAP Diabetes Mellitus
Usia
Jenis kelamin
HbA1c
Jenis Obat Anti Diabetik yang
Digunakan
Diagnosa diabetes mellitus ditegakkan apabila kadar glukosa darah sewaktu atau kadar glukosa darah dua jam setelah makan 200 mgdL, atau
sebelumnya telah didiagnosa mengalami DM. b.
Sindroma Koroner Akut Sindroma Koroner Akut SKA merupakan klasifikasi kegawatdaruratan
koroner dengan manifestasi klinis rasa tidak enak di dada atau gejala lain sebagai akibat iskemia miokardium yang terdiri dari : infark miokard akut
dengan elevasi ST-segmen STEMI, infark miokard akut tanpa elevasi ST- segmen NSTEMI dan angina pektoris tak stabil APTS.
c. STEMI
Pada EKG tampak ST-segmen elevasi dan gelombang Q-patologis yang disebut ST-segmen Elevasi Miokard Infark. Apabila hanya cabang profunda
yang tersumbat, atau mungkin tidak tersumbat namun tiba-tiba terjadi peningkatan konsumsi oksigen yang hebat, maka kerusakan miokard terjadi
hanya terbatas pada subendokard. d.
NSTEMI Pada EKG tampak gelombang Q-patologis dan ST-elevasi yang disebut Non
ST-segmen Elevasi Miokard Infrak. e.
Angina pektoris tidak stabil APTS dan NSTEMI mempunyai patogenesis dan presentasi klinik yang
sama, hanya berbeda dalam derajatnya. Tetapi pada APTS pertanda biokimia nekrosis miokard tidak meninggi.
Tabel 3.1. Defenisi Operasional
Variabel Defenisi
Operasional Alat dan
Cara Ukur
Hasil Ukur Skala
Ukur
Usia Usia
pasien SKA
pada penelitian
dinyatakan dalam
tahun kemudian
dikategorikan. Rekam
Medik Dikategorikan sebagai:
a.18-45tahun b.46
– 59 tahun c.≥ 60 tahun
WHO, 2010 Nominal
Jenis Kelamin
Jenis kelamin pasien
SKA pada
penelitian. Rekam
Medik a.Laki-laki
b.Perempuan Nominal
Diabetes Mellitus
Kejadian DM pada
pasien SKA.
Rekam Medik
a. DM b.Tidak DM
Nominal
HbA1c Parameter
mengenai kadar glukosa
darah rata-rata seseorang
selama tiga
bulan terakhir pada
pasien SKA
yang mengalami
DM. Rekam
Medik a. Terkontrol 6,5
b.Tidak terkontrol
≥6,5 ADA, 2014
Nominal
Jenis Obat yang
Digunakan Jenis
pengobatan yang diterima
oleh pasien
SKA yang
mengalami DM.
Rekam Medik
a.Obat anti diabetik oral
b.Injeksi insulin c.Kombinasi obat anti
diabetik oral
dan injeksi insulin
d.Tidak mengonsumsi obat anti diabetik
Nominal
BAB 4 METODE PENELITIAN