Identifikasi Tumbuhan Identifikasi Hewan Skrining Fitokimia

37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Tumbuhan

Hasil Identifikasi tumbuhan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI menunjukkan bahwa tumbuhan yang digunakan adalah pugun tanoh Curanga fel-terrae Lour. Merr. pada Lampiran 1. Hasil pemeriksaan organoleptik menunjukkan bahwa daun pugun tanoh berwarna hijau muda pada bagian permukaan bawah daun dan berwarna hijau tua pada permukaan atas daun, bentuk daun berbentuk bulat telur dan bergerigi di ujungnya Lampiran 6.

4.2 Identifikasi Hewan

Hasil identifikasi hewan yang dilakukan oleh Laboratorium Taksonomi Hewan Departemen Biologi fakultas MIPA USU menunjukkan bahwa hewan yang digunakan dalam percobaan adalah Pheretima posthuma dengan ciri-ciri warna tubuh bagian dorsal coklat keunguan, bagian ventral abu-abu keputihan, dan jumlah segmen 125-137 Lampiran 2. Pheretima posthuma memiliki kemiripan anatomi dan fisiologi dengan cacing yang menginfeksi saluran pencernaan manusia, Ascaris lumbricoides dan Filariasis flarodae. Cacing ini juga digunakan karena ketersediaannya yang mudah dan resiko infeksi yang rendah serta cacing ini juga telah banyak digunakan untuk evaluasi antelmintik secara in vitro Joseph et al, 2012. Gambar cacing Pheretima posthuma dapat dilihat pada Lampiran 7. Universitas Sumatera Utara 38

4.3 Skrining Fitokimia

Skrining fitokimia simplisia dan ekstrak meliputi pemeriksaan alkaloid, flavonoid, tanin, glikosida, saponin, dan steroidtriterpenoid. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Kandungan metabolit sekunder simplisia dan ekstrak n-heksana daun pugun tanoh No. Golongan metabolit sekunder Simplisia Ekstrak n-Heksan 1 Alkaloid - - 2 Flavonoid + - 3 Tanin + - 4 Glikosida + - 5 Saponin + - 6 SteroidTriterpenoid + + Keterangan: + : ada − : tidak ada Tabel 4.1. menunjukkan bahwa simplisia daun pugun tanoh mengandung flavonoid, tanin, glikosida, saponin, dan steroidtriterpenoid. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Patilaya dan Husori 2015, Satria 2015, dan Ramadhani 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ENHDPT mengandung steroid. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Satria 2015.

4.4 Karakteristik Simplisia