16
2.3.5 Golongan lakton makrosiklik
Antelmintik yang termasuk golongan ini adalah avermektin dan ivermektin.
2.3.5.1 Avermektin
Avermektin dihasilkan lewat proses fermentasi dari Streptomyces avermitilis. Obat ini efektif terhadap infeksi onchocersiasis dan strongiloidiasis.
Cara kerjanya yaitu memperkuat peranan GABA pada proses transmisi di saraf tepi sehingga cacing mati dalam keadaan paralisis Syarif dan Elysabeth, 2011.
2.3.5.2 Ivermektin
Ivermektin adalah antelmintik semisintesis dari avermektin yang lebih efektif dan aman dibanding senyawa induknya Holden-Dye dan Walker, 2007.
2.3.6 Golongan emodepsid
Merupakan hasil fermentasi dari jamur Mycelia sterilia. Menyebabkan paralisis otot dengan mengganggu pertukaran ion kalsium dan kalium pada otot
cacing Holden-Dye dan Walker, 2007.
2.4 Tumbuhan Sebagai Sumber Antelmintik
Penggunaan tumbuhan untuk mengobati infeksi kecacingan telah banyak digunakan dalam pengobatan tradisional. Obat-obat tradisional ini digunakan
sebagai kunci untuk mengembangkan obat-obatan modern. Senyawa metabolit sekunder dari tumbuhan seperti alkaloid, flavonoid, glikosida, kalkon, kumarin,
kuinolon, lignin, saponin, dan terpenoid memiliki potensi sebagai antelmintik. Studi invitro menunjukkan bahwa beberapa spesies tumbuhan dari famili
Amaranthaceae, Arecaceae, Asteraceae, Crassulaceae, Dryopteridaceae,
Universitas Sumatera Utara
17 Euphorbiaceae, Fabaceae, Lythraceae, Moraceae, Myrisnaceae, Polygonaceae,
Rutaceae, Zingiberaceae, Apiaceae, dan Schropulariaceaemampu membunuh cacing parasit penyebab infeksi pada manusia Padal, et al., 2014; Wink, 2012.
Salah satu tumbuhan yang berkhasiat antelmintik adalah pugun tanoh [Curanga fel-terrae Lour. Merr.] yang merupakan famili ScrophulariaceaePatilaya dan
Husori,2015. Studi invitro menunjukkan bahwa spesies tumbuhan dari famili Schropulariaceae mampu membunuh cacing parasit penyebab infeksi Padal, et
al., 2014.
2.5 Uraian Tumbuhan
Uraian tumbuhan meliputi morfologi tumbuhan, sistematika tumbuhan, sinonim, nama asing, nama daerah, khasiat dan kandungan senyawa kimia.
2.5.1 Morfologi tumbuhan
Tumbuhan pugun tanoh memiliki tinggi 40 - 60 cm. Batangnya dengan cabang-cabang yang ramping, jarang, tegak atau melata, berakar dibuku-buku, dan
berbulu halus padat.Daun berhadapan, bulat telur, pangkal daun membulat, ujung daun agak melancip, tepi daun bergerigi, berbulu halus. Pembungaan berupa
tandan di ujung atau di batang, jumlah bunga 2-16, daun gagang kecil,daun kelopak bunga berbentuk hati, mahkota bunga berbibir rangkap,bagian atas
berwarna coklat kemerah-merahan, bagian bawah berwarna putih, gundul bagian luar, bagian dalam ada kelenjar bulu. Buah berupa kapsul, berbentuk bulat telur,
padat, panjangnya sekitar 3-4 mm, berkatup dua, dengan beberapa biji. Biji membulat, diameter sekitar0,6 mm Prohati, 2015.
Universitas Sumatera Utara
18
2.5.2 Sistematika tumbuhan
Sistematika tumbuhan puguh tanoh menurut Tjitrosoepomo 2001, adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Scrophulariales
Suku : Scrophulariaceae
Marga : Curanga
Spesies : Curanga fel-terrae
2.5.3 Sinonim
Sinonim dari pugun tanoh adalah Curanga amara Vahl., Curanga amara Juss.,CuraniaamaraRS., Gratiola amara Roxb.,Picria fel-terrae Lour., dan
Torenia cardiosepala Benth.
2.5.4 Nama asing
Nama asing dari tumbuhan ini adalah beremi, gelumak susu, empedu tanah, rumput kerak nasi Malaysia, sagai-uak Filipina, ku xuan shen, kum ta
tjao Cina, longritong india Quattrocchi, 2012, kong saden Laos, dan thanh Vietnam Globinmed, 2015.
2.5.5 Nama daerah
Pugun tanoh dikenal dengan nama daerah pugun taneh Karo, kukurang, mempedu tanah Maluku, tamah raheut Sunda, kerut, kerut mea, parang
Universitas Sumatera Utara
19 raindang, parang rintek Minahasa, ai laun ujin Ambon, dan papaita Ternate
Heyne, 1987.
2.5.6 Kandungan kimia tumbuhan
Daun pugun tanoh mengandung flavonoid, glikosida, saponin, tanin, steroid, triterpenoid Patilaya dan Husori, 2015, ß-sitosterol Sitorus, dkk., 2014,
apigenin Huang et al., 2011, dan curangin Heyne,1987.
2.5.7 Khasiat tumbuhan
Di Maluku dan Filipina, tanaman ini dianggap sebagai obat cacing untuk anak-anak, untuk mengobati kolik mulas mendadak dan malaria. Di Indonesia,
tapel daun dapat menyembuhkan gatal-gatal dan penyakit kulit lainnya. Infusa dari daun bersama dengan daun kaki kuda digunakan untuk mengatasi batuk dan
rasa sesak di dada. Maserasi daun dengan alkohol dianggap sebagai tonik untuk menguatkan badan dan meningkatkan nafsu makanProhati, 2015. Pugun tanoh
juga memiliki efek diuretik Dalimunthe, 2015, antikanker Satria, 2015, antidiabetes Sitorus, 2014, menyembuhkan luka bakar Ramadhani, 2014, dan
antiasma Harahap, 2013.
2.6 Simplisia