= Total curahan tenaga kerja dalam keluarga x upah yang berlaku = 25,16 HKO x Rp 70.000
= Rp 1.761.200petani atau Rp 1.661.800ha Sehingga, rata-rata pendapatan petani semangka di Desa Lestari Dadi
Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai pada musim tanam tahun 2015 sebesar Rp 27.462.265,62petani atau Rp 25.908.088,33ha.
5.4. Analisis Kelayakan Usahatani Semangka di Desa Lestari Dadi
Untuk mengetahui apakah suatu usahatani dapat terus dilakukan atau tidak maka diperlukan suatu analisis yang dapat memperkirakan kelayakan suatu
usahatani. Dalam penelitian ini, analisis kelayakan yang digunakan yaitu analisis: 1.
RC ratio atau Revenue Cost Ratio Berdasarkan hasil penelitian, maka nilai rc ratio usahatani semangka
di Desa Lestari Dadi Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai sebagai berikut:
a = RC a =
��.���.���,�� ��.���.���,��
a = 2.33
Berdasarkan perhitungan di atas dengan nilai penerimaan sebesar Rp 45.083.062,50 dan total biaya sebesar Rp 19.381.996,88 maka diperoleh
nilai rc ratio sebesar 2,33 yang artinya setiap Rp 100,- total biaya yang dikeluarkan petani maka petani tersebut akan memperoleh penerimaan sebesar
Rp 233,-. Dengan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa usahatani semangka di daerah penelitian layak untuk diusahakan karena nilai RC ratio
Universitas Sumatera Utara
lebih dari satu. Besarnya nilai RC tersebut disebabkan oleh banyaknya jumlahproduksi yang dihasilkan petani dalam melakukan usahatani
semangka.Selain itu, penggunaan biaya produksi yang tidak terlalu besar menyebabkan nilaiRC yang diterima petani cukup besar.
2. Produktivitas Tenaga Kerja
Produktivitas tenaga kerja yaitu perbandingan antara penerimaan dengan total tenaga kerja yang dicurahkan per usahatani dengan satuan
RpHKO. Total tenaga kerja yang dicurahkan yaitu jumlah tenaga kerja keluarga ditambah dengan jumlah tenaga kerja luar keluarga per usahatani
dengan satuan HKO. Berikut data total tenaga kerja yang dicurahkan pada usahatani semangka.
Tabel 5.7. Rata- Rata Total Curahan Tenaga Kerja Pada Usahatani Semangka per Petani di Desa Lestari Dadi Pada Tahun 2015
Kegiatan Tenaga
Kerja Dalam Keluarga
HKO Tenaga
Kerja Luar Keluarga
HKO Total Curahan
Tenaga Kerja HKO
Pengolahan Lahan 2,80
12,80 15,60
Pemupukan Dasar 1,35
1,88 3,23
Pemasangan Mulsa 1,38
3,85 5,23
Penanaman 2,15
8,43 10,58
Pemupukan 1,93
4,15 6,08
Penyulaman 1,05
1,03 2,08
Penyiangan 1,95
6,33 8,28
Penyemprotan Rumput 0,85
3,33 4,18
Penyemprotan Pestisida 5,05
11,10 16,15
Pemanenan 6,65
20,62 27,27
Total Curahan Tenaga Kerja HKO
25,16 73,52
98,68 Total Curahan Tenaga
Kerja HKOHa 23,74
69,36 93,09
Sumber: Lampiran 5,6, dan 7
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian, maka produktivitas tenaga kerja untuk usahatani semangka di Desa Lestari Dadi Kecamatan Pegajahan Kabupaten
Serdang Bedagai sebagai berikut: Produktivitas tenaga kerja =
Pendapatan tenaga kerja Rp Total tenaga kerja yang dicurahkan HKO
Produktivitas tenaga kerja =
7.490.062,50 98,68
Produktivitas tenaga kerja = Rp 75.902,54HKO Berdasarkan perhitungan di atas dengan nilai rata-rata pendapatan
tenaga kerja atau rata-rata biaya tenaga kerja yang dikeluarkan petani sebesar Rp 7.490.062,50 dan total curahan tenaga kerja sebesar 98,68 maka diperoleh
nilai produktivitas tenaga kerja sebesar Rp 75.902,54HKO. Dengan melihat kriteria uji maka usahatani semangka di daerah penelitian layak untuk
diusahakan karena nilai produktivitas tenaga kerja lebih tinggi dari tingkat upah yang berlaku di daerah penelitian yaitu sebesar Rp 70.000,-HKO.
3. BEP Break Even Point
BEP yaitu titik dimana petani tidak mendapatkan untung ataupun rugi. Hal ini dapat dilihat jika total penerimaan sama dengan total biaya.
Berdasarkan hasil penelitian, maka nilai BEP usahatani semangka di Desa Lestari Dadi Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai sebagai
berikut: a.
BEP volume produksi =
Total Biaya Produksi Harga di Tingkat Petani
BEP volume produksi =
19.381.996,88 2.363,75
BEP volume produksi = 8.199,68
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai BEP volume produksi sebesar 8.199,68 yang artinya dengan produksi semangka sebanyak
8.199,68 kg maka petani semangka sudah dapat mengembalikan modalnya walau masih dalam keadaan belum untung. Petani di daerah penelitian dengan
luas lahan terendah pun 0,5 ha dan produksi terendah sebesar 8.750 kg sudah berada di atas nilai BEP.
Berdasarkan hasil penelitian, dengan rata-rata produksi semangka petani sampel sebesar 19.088,13 kg dan luas lahan 1,06 ha maka usahatani
semangka yang dijalankan petani sampel sudah menguntungkan karena jumlah produksi rata-rata petani di atas nilai Break Even Point BEP volume
produksi.
b. BEP harga =
Total Biaya Produksi Total Produksi
BEP harga =
19.381.996,88 19.088,13
BEP harga = 1.015,39 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai BEP harga
sebesar 1.015,39 yang
artinya dengan harga semangka sebesar Rp 1.015,39kg maka petani semangka sudah dalam keadaan Break Even
Point tidak untung dan tidak rugi. Berdasarkan hasil penelitian, dengan rata- rata harga semangka yang dapat dijual petani sampel sebesar
Rp 2.363,75kg dan luas lahan 1,06 ha maka usahatani semangka yang dijalankan petani sampel sudah menguntungkan karena harga semangka rata-
rata yang dapat dijual petani di atas nilai Break Even Point BEP harga.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil perhitungan analisis di atas maka dapat disimpulkan hasil analisis kelayakan usahatani semangka di daerah penelitian sebagai berikut:
Tabel 5.8. Analisis Kelayakan Usahatani Semangka di Desa Lestari Dadi Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015
Alat Uji Kriteria Uji
Hasil Penelitian Kesimpulan
RC ratio RC 1, layak diusahakan
2,33 Layak
Produktivitas Tenaga Kerja
Produktivitas tingkat upah yang berlaku maka usahatani layak.
• Tingkat upah Rp 70.000,-HKO
Rp 75.902,54 HKO
Layak
BEP volume produksi
Produksi rata-rata 8.199,68 kg maka usahatani untung
19.088,13 kg Layak
BEP harga Harga jual rata-rata
Rp 1.015,39kg maka usahatani untung
2.363,75 Layak
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN