1. RC Ratio
RC adalah singkatan dari Revenue Cost Ratio, atau dikenal sebagai perbandingan nisbah antara penerimaan dan biaya. Secara matematik hal ini
dituliskan :
a = RC
Keterangan: a = pembanding nisbah antara penerimaan dan biaya
R = penerimaan C = Biaya
Kriteria uji: Jika RC 1, layak untuk diusahakan
Jika RC 1, tidak layak untuk diusahakan Soekartawi, 2002.
2. Produktivitas Tenaga Kerja
Produktivitas tenaga kerja yaitu perbandingan antara pendapatan dengan total tenaga kerja yang dicurahkan per usahatani dengan satuan RpHKO. Total
tenaga kerja yang dicurahkan yaitu jumlah tenaga kerja keluarga ditambah dengan jumlah tenaga kerja luar keluarga per usahatani dengan satuan HKO
Suratiyah, 2006.
Produktivitas tenaga kerja = Pendapatan Rp
Total tenaga kerja yang dicurahkan HKO
Universitas Sumatera Utara
Dalam perhitungan curahan tenaga kerja maka digunakan standar perhitungan berdasarkan umur tenaga kerja dengan standar konversi sebagai
berikut: 1.
Tenaga anak- anak 10-14 tahun : Laki- laki = 0,5 HKP, Wanita = 0,4 HKP 2.
Tenaga laki- laki dewasa ≥ 15 tahun = 1 HKP
3. Tenaga wanita dewasa
≥ 15 tahun = 0,8 HKP Standar konversi tersebut berlaku dengan jumlah jam kerja yang sama dalam 1
hari kerja yakni 7 jam kerjaButar- Butar, 2010.
Perhitungan produktivitas tenaga kerja dapat dikategorikan untuk melihat apakah usahatani layak atau tidak dengan kriteria uji:
a. jika produktivitas tenaga kerja tingkat upah yang berlaku, maka usahatani
layak. b.
jika produktivitas tenaga kerja tingkat upah yang berlaku, maka usahatani tidak layak.
3. BEP Break Even Point
Yaitu titik dimana petani tidak mendapatkan untung ataupun rugi. Hal ini dapat dilihat jika total penerimaan sama dengan total biaya. Secara matematis
BEP produksi dan harga dapat ditulis sebagai berikut: BEP volume produksi =
Total Biaya Produksi Harga di Tingkat Petani
BEP harga =
Total Biaya Produksi Total Produksi
Universitas Sumatera Utara
3.5. Definisi dan Batasan Operasional 3.5.1. Definisi