tenaga listrik untuk jarak yang jauh. Penyaluran tenaga listrik dengan sistem arus searah baru dapat ekonomis dibandingkan dengan sistem arus
bolak – balik jika jarak saluran lebih jauh, antara 400 km sampai 600 km, atau untuk saluran bawah tanah lebih panjang daripada 50 km.
II.7.3. Berdasarkan Fungsinya Dalam Operasi
Berdasarkan fungsinya dalam operasi, saluran transmisi sering diberi dengan beberapa istilah, yaitu:
a. Transmisi yaitu menyalurkan daya besar dari pusat – pusat pembangkit ke daerah beban atau antara dua atau lebih sistem
b. Sub-transmisi yaitu percabangan dari saluran yang kapasitas tegangannya tinggi ke saluran yang kapasitas tegangannya lebih rendah
c. Distribusi yaitu di Indonesia telah ditetapkan bahwa tegangan distribusi adalah 20 kV
II.8 Konfigurasi Dan Bentuk Menara Transmisi
Pada suatu transmisi, penghantar ditopang oleh menara – menara yang bentuknya sesuai dengan model konfigurasi penghantar tersebut. Konstruksi
menara transmisi disesuaikan dengan kondisi lapangan dimana menara tersebut akan digunakan. Menara transmisi dapat berupa menara baja, tiang beton
bertulang, atau tiang kayu. Tiang baja, tiang beton bertulang, atau tiang kayu biasanya digunakan pada saluran yang tegangannya relatif rendah, yaitu dibawah
70 kV, sedangkan untuk saluran tegangan tinggi atau ekstra tinggi digunakan menara baja.
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 2.6 ditunjukkan beberapa bentuk menara baja dan konfigurasi penghantar saluran transmisi.
Gambar 2.6 Bentuk Menara dan Konfigurasi Penghantar Transmisi Hantaran Udara
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam penyaluran daya listrik akan terjadi rugi-rugi daya penyaluran dan terdapat jatuh tegangan voltage drop yang besarnya sebanding dengan panjang
saluran. Penggunaan tingkat tegangan yang lebih tinggi merupakan solusi dari permasalahan tersebut. Namun, jika tegangan terus ditingkatkan akan muncul
korona disepanjang saluran transmisi. Korona menimbulkan rugi-rugi daya dan gangguan terhadap komunikasi radio dan dampak buruk dari korona terhadap
lingkungan disekitar berupa gangguan berisik Audible Noise dan interferensi radio Radio Interference. Nilai dari gangguan berisik Audible Noise dan
interferensi radio Radio Interference perlu diperhatikan dalam perancangan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi SUTET karena dikhawatirkan dapat
menganggu lingkungan di sekitar saluran transmisi. Salah satu cara untukmengurangi efek korona yang dilakukan adalah dengan menggunakan
konduktor berkas. Dalam Tugas Akhir ini akan diteliti pengaruh variasi konduktor berkas terhadap gangguan berisik dan interferensi radio pada saluran transmisi
udara tegangan ekstra tinggi 275 kV.
I.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan utama Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: a.
Untuk menganalisis pengaruh variasi konduktor berkas berupa jumlah berkas, diameter sub-konduktor, dan jarak antar sub-konduktor terhadap
Universitas Sumatera Utara