Variabel Yang Diamati Pelaksanaan Penelitian Pengujian Turbulensi Propeller Menggunakan Software SolidWork

36 Gambar 3.9. Rangkaian analisa pengukuran data Gambar 3.10. Skema pengujian prototipe propeller rendah bising

3.5 Variabel Yang Diamati

Sesuai dengan maksud eksperimen, variabel ini menjadi fokus perhatian yang perlu dikondisikan untuk pengolahan data guna mendapatkan hasil yang mendekatin sempurna. Adapun variabel yang diamati dalam studi eksperimental ini adalah sebagai berikut : 1. Jarak sound level meter Bruel Kjaer type 2238 fulfils ke propeller. 2. Frekuensi dari inverter. 3. Noise pada propeller dengan arah horizontal, vertical, aksial. 4. Turbulensi. Universitas Sumatera Utara 37

3.6 Spesifikasi Fluida

Spesifikasi fluida pada saat melakukan pengujian adalah udara bebas dan juga digunakan untuk menganalisis simulasi dalam penelitian ini, berikut adalah properties udara : Tabel 3.2. Spesifikasi fluida udara atmosfir No Spesifikasi

1. Jenis Fluida Udara atmosfir

2. Tekanan Fluida 1 atm 10325 Pa

3. Kelembapan

70

4. Viskositas 18,21 x10-6 Pa-s

Sumber: Baron ,Randal F, 2001

3.7 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai dari studi literatur, persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, analisa data dan kesimpulan, secara garis besar dapat dilihat gambar 3.11 diagram alir proses pelaksanaan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 38 Gambar 3.11. Diagram alir proses pelaksanaan Identifikasi masalah dan menetapkan tujuan penelitian PENGOLAHAN DATA: Pengolahan data dari uji kebisingan KESIMPULAN STUDI AWAL : - Studi literatur PERSIAPAN ALAT dan BAHAN : - Menyiapkan propeller - Setting alat uji MULAI PENGUMPULAN DATA : Pengujian Kebisingan HASIL SELESAI Universitas Sumatera Utara 39

3.8 Pengujian Turbulensi Propeller Menggunakan Software SolidWork

Propeller didefinisikan sebagai sayap berputar dengan sudut twist tertentu yang memiliki susunan geometri dasar airfoil. Adapun jenis propeller yang akan dianalisa menggunakan airfoil jenis CLARK – Y dengan jumlah blade yaitu dua buah. Pemilihan airfoil jenis ini didasarkan pada penelitian Sdr. Armansyah, ST. pada tugas akhirnya yang menyimpulkan bahwa airfoil Clark Y memiliki tingkat turbulensi yang paling rendah dan unjuk kerja aerodinamika yang paling tinggi. Berikut adalah koordinat airfoil CLARK – Y yang diperoleh dari situs resmi Aerospace Engineering . Gambar 3.12 Koordinat airfoil CLARK Y Untuk membentuk propeller, perlu dimodelkan airfoil CLARK Y terlebih dahulu. Pemodelan geometri airfoil, membutuhkan beberapa tahapan yang dilakukan di dalam simulasi software Solid Works, yaitu sebagai berikut : 1. Input Koordinat Airfoil Clark Y Koordinat airfoil diperoleh dari situs resmi edukasi Aerospace Engineering dalam bentuk format file data .txt. Data ini kemudian diubah dengan aplikasi Ms.Excell sehingga data koordinat dapat dilihat dalam bentuk tabulasi angka. Koordinat yang didapatkan dari situs tersebut tidak disertakan koordinat untuk sumbu Z, sehingga perlu dilakukan penambahan koordinat untuk sumbu Z pada aplikasi Ms.Excell. karena geometri merupakan sketsa Universitas Sumatera Utara 40 garis yang terletak pada sumbu X dan Y saja maka keseluruhan sumbu Z bernilai 0. Melalui Ms.Excell ini juga di konvert kembali dalam bentuk file text deliminated dan kemudian dimasukkan ke dalam software Solidworks. Gambar 3.13 Pengisian koordinat airfoil CLARK Y 2. Penginputan Sudut Serang Airfoil Karakteristik turbulensi pada propeler dipengaruhi oleh sudut serang yang dibentuk oleh airfoil. Maka untuk airfoil CLARK Y, perlu dilakukan pengujian untuk menentukan sudut serang yang optimum untuk pengoperasian propeller nantinya. Sudut serang ini disimbolkan sebagai Cl maks . Gambar 3.14 Input sudut serang 3. Pemodelan Propeller Setelah geometri airfoil terbentuk, airfoil akan diubah menjadi bentuk tiga dimensi melalui pilihan “extrude” dengan panjang 30 cm. Geometri tiga dimensi ini yang dimana akan menjadi propeller kemudian diputar dengan Universitas Sumatera Utara 41 sudut twist tertentu yang akan menghasilkan aliran fluida berbeda tergantung sudut nya. 4. Pembentukan Daerah Putaran Rotating Region Pada keadaan yang dialami propeller, bilah propeller akan berputar sehingga menghasilkan aliran fluida yang bergerak menuju badan pesawat. Inilah yang akan menghasilkan gaya dorong Thrust kepada pesawat. Dikarenakan pada software solidwork ini, propeller tidak bisa dibuat bergerak berputar maka cara yang dilakukan adalah membentuk Rotating Region yang memanfaatkan daerah fluida menjadi udara berputar melewati propeller. 5. Penentuan Jenis Aliran Fluida Setelah propeller terbentuk dan Rotating Region dibuat, maka analisa simulasi dapat segera dimulai. Simulasi segera dipersiapkan dengan memasukkan jenis fluida yang diinginkan. Sesuai dengan parameter yang akan dialami oleh propeller, fluida yang akan melewati propeler adalah udara dengan kelembapan sekitar 70. Angka ini berasal dari data BMKG pada bulan Juni 2014 di wilayah kota Medan. Gambar 3.15 Pemilihan jenis fluida 6. Penginputan Parameter Kecepatan Aliran Setelah jenis fluida ditentukan yaitu berupa udara, maka perlu ditetapkan berapa kecepatan aliran udara yang akan melewati propeller. Kecepatan angin yang akan melewati propeller dianggap dari awal 0 ms sehingga akan Universitas Sumatera Utara 42 diperoleh kecepatan angin yang akan dihasilkan apabila propeller dimulai dari keadaan diam. 7. Pembentukan Daerah Perhitungan Computational Domain Untuk melaksanakan simulasi, perlu dibatasi terlebih dahulu daerah yang akan dianalisa karakteristik aliran udaranya. Daerah yang dibatasi akan meliputi daerah sekitar propeller beserta propeller di dalamnya yang didasarkan perkiraan daerah yang akan dilewati aliran udara dan karakteristik yang terjadi setelah aliran udara melewati propeller. 8. Pelaksanaan Simulasi Tahapan selanjutnya adalah proses berjalannya simulasi. Pada tahapan ini akan disertai dengan penentuan goal atau tujuan yang ingin dicapai. Pada simulasi ini, hasil yang perlu dicapai yaitu energi turbulensi turbulent energy. Setelah penentuan goal atau tujuan, maka simulasi telah siap untuk dijalankan.

3.9 Diagram Alir Simulasi